Beta Blocker Kardioselektif terletak di bagian jantung yang memiliki afinitas tinggi pada bagian reseptor beta-1. Efek samping dari Beta Blocker Kardioselektif sangat sedikti jika bandingkan dengan beta blocker non-selektif.
Beta Blocker Kardioselektif merupakan agen penghambat beta-adrenergik digunakan untuk mengobati angina, mengontrol irama jantung yang tidak normal, dan untuk mengurangi tekanan darah tinggi[1].
Daftar isi
Beta Bloker Kardioselektif berfungsi dengan cara memblokir stimulasi sistem saraf simpatis pada jantung, kontraktilitas dan output jantung. Cara kerja ini dapat menurunkan oksigen di jantung dan meningkatkan kinerja jantung saat berolahraga[1].
Beta Bloker Kardioselektif merupakan Agen penghambat beta-adrenergik yang bekerja dengan cara[1]:
Beta Bloker Kardioselektif merupakan bagian dari 5 penggolongan dari kelas beta bloker, yaitu :
Beta bloker kardioselektif terdiri dari atenolol, acebutolol, bisoprolol, esmolol dan metoprolol. Di antara ke lima nya, bisoprolol adalah yang paling efektif untuk pasien hipertiroid[2].
Beta bloker kardioselektif dapat mnegobati beberapa penyakit, yaitu[2]:
Beta Bloker Kardioselektif juga dapat menyembuhkan infark miokard akut (serangan jantung). tetapi, penelitian membuktikan setelah pemakaian ini untuk penyakit infark miokard dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya seperti gagal jantung, hipotensi, bradiaritmia, dan penyakit paru obstruktif.
Beta blocker kardioselektif memiliki kinerja 20 kali lebih efektif untuk memblokir reseptor beta-1 yang ada di jantung, mata, dan ginjal di bandingkan dengan reseptor beta-2 yang berada di paru – paru, saluran pencernaan, hati, rahim, pembuluh darah, dan otot rangka[1].
Beta Bloker Kardioselektif seperti pada obat Nebivolol, atenolol, bisoprolol, esmolol, metoprolol memiliki selektivitas tinggi untuk memblokir reseptor β1-adrenergik selama 12-24 jam, dibandingkan dengan acetonol yang memiliki pengaruh kecil terhadap reseptor di bronkus[3,4,5,6,7,8].
Durasi kerja farmakologi penyerapan konsentrasi plasma: 1,5-4 jam atau 2-4 jam (oral). Selain itu ± 2 jam (acetobutolol); ± 4 jam (diacetolol).
Farmakologi mekanisme adalah dengan memberikan jalan metabolise hati yang luas. Dan juga dapat terhidrolisis dengan cepat oleh esterase dalam sel darah merah
Beta Bloker Kardioselektif hadir dalam bentuk Tablet, kaplet dan infus. Beberapa jenis obat ini adalah obat keras dan obat resep. Butuh konsultasi ke dokter jika anda ingin mengkonsumsinya.
Berikut contoh obat Beta Bloker Kardioselektif[1]:
Berikut ini beberapa efek samping yang biasa terjadi atau jarang terjadi saat mengkonsumsi Beta Bloker Kardioselektif[3,4,5,6,7,8].
Efek samping umum Beta Bloker Kardioselektif.
Efek samping Kurang umum atau jarang dilaporkan :
Atenolol dan metoprolol dapat mengurangi mortalitas dini setelah pemberian intravena dan pemberian oral pada fase akut.
Penggunaan Beta Bloker Kardioselektif secara berkala dapat menimbulkan efek samping ringan, berat, dan kronis sesuai dengan keadaan pasien. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping tersebut.
1) Anonim. Drug.com. Cardioselective beta blockers. 2020.
2) Anonim. Dailymed.nim.nih.gov.
3) Anonim. Drugs.com. nebivolol. 2020,
4) Anonim. Drugs.com. atenolol. 2020.
5) Anonim. Drugs.com. bisoprolol. 2020.
6) Anonim. Drugs.com. esmolol. 2020.
7) Anonim. Drugs.com. metoprolol. 2020.
8) Anonim. Drugs.com. acebutolol. 2020.