Daftar isi
Biji kola merupakan bagian dari tumbuhan kola yang sering dimanfaatkan sebagau minuman botol. Tumbuhan biji kola ini berasal dari Afrika Barat namun sekarang tersebar luas ke seluruh daerah tropika, termasuk Indonesia.
Tumbuhan biji kola mempunyai nama ilmiah yang bernama (Cola acuminata (P.Beauv.) Schott et Endl. Tumbuhan tersebut merupakan pohon tahunan berkayu yang dapat mencapai ketinggian 4-5m dan masih tergolong satu suku dengan kakao.
Rasa minuman kola masa kini adalah campuran dari lemon, kayu manis, dan vanila, namun kandungan utama kola berasal dari biji tumbuhan yang disebut kola (dari nama pohon inilah nama minuman ini berasal). Tumbuhan tersebut pada bagian bijinya banyak dimanfaatkan sebagai bahan minuman [2,4].
Tumbuhan kola mempunyai beberapa karakteristik yang menjadi pembeda dari tumbuhan yang lainnya. Tumbuhan kola memiliki batang dengan tekstur keras dan alot dan pada bagian permukaannya terasa kasar dengan ketinggian batang mencapai 10-20 meter.
Tumbuhan biji kola mempunyai bentuk daun yang bulat telur dengan tekstur semakin ke ujung semakin lancip dan tajam. Selain itu juga mempunyai buah dan biji yang tumbuh pada tumbuhan tersebut.
Bunga dari tumbuhan biji kola berjenis majemuk dengan ukuran yang sangat kecil dan memiliki warna putih dan cream. Sedangkan untuk buahnya berbentuk knobs yang berwarna hijau tua.
Buah ini sedikit terbuka karena tidak kuat menampung biji yang ada di dalamnya. Sehingga terlihat biji dan daging buah yang berwarna merah dan ungu [2,4].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada biji kola:
Nama | Jumlah | Unit |
Lemak | 5.71 | % |
Protein | 2.63 | % |
Serat | 7.13 | % |
Karbohidrat | 28.56 | % |
Kalium | 3484.67 | mg |
Kalsium | 124.4 | mg |
Magnesium | 392 | mg |
Zinc | 5.24 | mg |
Fosfor | 411.4 | mg |
Zat besi | 16.43 | mg |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa biji kola memiliki banyak kandungan gizi, salah satu diantaranya adalah kalium yang dapat berfungsi dalam mengatur tekanan darah pada tubuh [1].
Tumbuhan biji kola sebagai obat herbal yang diproduksi sebagai minuman botol ternyata memiliki kandungan senyawa yang baik untuk tubuh. Tumbuhan biji kola mengandung kafein, theobromin, tannin, selulosa, protein dan lemak.
Dari senyawa tersebut masing-masing memiliki peranan yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain itu biji kola berwarna merah yang mana warna tersebut berguna untuk pewarna makanan yang alami.
Sedangkan untuk senyawa seperti kafein sendiri sebagai menstimulasi tubuh, sedangkan untuk senyawa kolatin sebagau menstimulasi hati [1,3,4].
Kandungan yang baik pada biji kola dapat meringankan berbagai manfaat kesehatan pada tubuh
Tumbuhan biji kola mempunyai berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Sehingga ada beberapa manfaat yang dapat diterima oleh tubuh.
Berikut manfaat pada biji kola untuk kesehatan tubuh :
Menurut penelitian dari terbitan African Journal of Biotechnology bahwasannya ekstrak biji buah kola mampu meningkatkan metabolisme tubuh mempunyai efek stimulannya yang memicu denyut jantung. Kandungan yang terdapat di tumbuhan biji kola tersebut sebagai metabolisme tubuh yaitu tanin dan protein.
Diantara kedua senyawa tersebut masing-masing mempunyai beberapa peranan yang baik untuk kesehatan tubuh. Senyawa protein contohnya yang berfungsi untuk perawatan jaringan dan fungsi penting lainnya.
Sehingga senyawa tersebut yang terdapat di tubuh akan mengalihkan kelebihan protein tersebut dalam bentuk lemak dan akan menjadi sumber energi cadangan serta menjadikannya metabolisme untuk tubuh [1,3,6].
Menjaga metabolisme pada tubuh sangat perlu dilakukan terutama dari tumbuhan biji kola
Berat badan yang berlebihan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat herbal dari biji kola yang sudah diproses terlebih dahulu. Efek peningkatan metabolisme tubuh dari biji kola juga dapat menurunkan berat badan secara berkala.
Asupan makanan yang di dapatkan akan dikumpulkan oleh tubuh untuk kemudian dibentuk menjadi suatu zat yang baru yang bisa digunakan tubuh untuk menjalani fungsinya. Proses ini terjadi ketika tubuh memperbaiki jaringan yang rusak, serta membangun dan menghasilkan berbagai hormon.
Akibatnya, tubuh akan menyerap lebih sedikit lemak dari makanan. Para ilmuwan percaya bahwa saponin juga dapat menghambat pembentukan jaringan lemak dan menekan nafsu makan [3,4,7].
Berat badan yang berlebihan dapat diatasi dengan mencampurkan biji kola pada menu diet
Tumbuhan biji kola salah satu manfaat yang lainnya yaitu dapat membantu mempercepat produksi asam lambung dan sangat membantu untuk merangsang pencernaan lebih cepat. Tumbuhan biji kola mampu memperbanyak penyerapan nutrisi dari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, tumbuhan biji kola tersebut juga memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga dapat melunakkan bagian feses yang keras dan padat menjadi lembek. Sehingga sangat berdampak untuk mencegah timbulnya penyakit ambeien atau wasir [4,5].
Manfaat yang lainnya lagi dari tumbuhan biji kola yaitu dapat menghambat pertumbuhan sel kanker yang terjadi di dalam tubuh. Kanker sendiri terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali, sehingga sangat mudah tersebar dan berkembang di dalam tubuh.
Ekstrak yang di dapatkan dari biji kola tersebut dapat membunuh sel kanker dari pankreas ke usus besar dengan menstimulasi proses bernama apoptosis. Proses ini terjadi ketika ada sel yang harus disingkirkan karena telah rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi sehingga tidak menyebabkan sel-sel tersebut berkembang lebih luas [3,4,5].
Biji kola mempunyai sifat antioksidan yang berfungsi sebagai untuk menjaga sistem imunitas tubuh dari serangan penyakit. Hal ini karena di dalam biji kola terdapat sifat antioksidan yang cukup tinggi juga.
Jenis zat antioksidan tersebut adalah tanin salah satunya yang bisa mencegah obesitas, multiple sclerosis, dan penyakit kronis lainnya. Sifat antioksidan pada senyawa tersebut juga membantu tubuh meringankan dari segala penyakit dan bertujuan agar lebih cepat merespon terhadap penyakit yang masuk dalam tubuh sehingga bisa melindungi bagi tubuh [1,3,5].
Senyawa tannin dapat memberikan efek antioksidan pada tubuh dari tumbuhan biji kola tersebut
Dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang cukup membahayakan bagi kesehatan tubuh. Sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat herbal terutama dari tumbuhan biji koja.
Di bawah ini beberapa efek samping dari tumbuhan biji koja :
Efek samping yang cukup sering terjadi ketika mengonsumsi tumbuhan biji kola sebagai obat herbal yaitu dapat menimbulkan efek samping mual pada seseorang. Hal ini disebabkan karena pada tumbuhan biji kola mengandung beberapa senyawa yang kurang didukung oleh tubuh.
Sehingga senyawa-senyawa tersebut tidak direspon baik di dalam tubuh seseorang tersebut. Maka akan terjadi gejala mual-mual sehingga membuat keadaan perut menjadi tidak terasa enak [4].
Penyakit insomnia biasanya sering terjadi kepada setiap orang dikarenakan tidak dapat untuk tidur atau jam tidur dikurangi. Hal ini perlu diperhatikan karena bisa mengganggu kesehatan tubuh tentunya.
Mengonsumsi tumbuhan biji kola apabila secara berlebihan dapat menyebabkan hal tersebut yaitu insomnia. Biji kola memang mengandung kafein yang cukup tinggi sehingga apabila berlebihan saat dikonsumsi rasa mengantuk akan hilang dan bisa terjadi insomnia [4].
Mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan alami dapat menyebabkan efek samping
Mengonsumsi tumbuhan biji kola tentu bisa dilakukan sendiri tanpa harus diproduksi oleh pabrik. Hal yang perlu diketahui yaitu beberapa tipa penggunaan yang tepat untuk biji kola tersebut.
Berikut penggunaan untuk biji kola untuk dapat dikonsumsi :
Tumbuhan biji kola bisa dikonsumsi dengan mengambil ekstrak cair yang ada di dalam biji tersebut. Cara pembuatan ekstrak tersebut cukup mudah sekali. Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan beberapa biji kola kurang lebih 100 gram saja.
Cuci bersih menggunakan air yang mengalir agar tidak terdapat kuman atau bakteri yang menempel di permukaan biji tersebut. Siapkan alat penumbuk untuk menghaluskan sedikit saja saja biji tersebut. Lalu siapkan juga air yang sudah dipanaskan terlebih dahulu agar cepat dalam proses perebusan.
Selanjutnya masukkan tumbukkan biji kola tersebut ke dalam air rebusan itu dan rebus hingga sampai benar-benar mendidih dan air berubah warna. Apabila sudah mendidih maka tiriskan sejenak dan saringlah ekstrak tersebut agar terpisahkan dari ampasnya. Ekstrak cair dari tumbuhan biji kola bisa untuk dikonsumsi dan boleh juga ditambahkan rasa pemanis tapi jang berlebihan karena biji kola apabila sudah berasa dimulut akan terasa manis [8].
Pembuatan teh dari biji cola juga bisa dilakukan untuk dikonsumsi oleh beberapa masyarakat. Sehingga perlu adanya cara menggunakan dari biji kola tersebut. Cara yang dilakukan pertama tentu siapkan benerapa biji kola yang sudah dibersihkan dan sudah di keringkan serta di haluskan terlebih dahulu.
Tuangkan bubuk biji kola tersebut ke dalam gelas secukupnya saja. Lalu masukkan juga air panas yang sudah direbus secukupnya saja. Tunggu hingga semuanya tercampur dengan merata jadi satu dan sampai bubuk biji kola tersebut mengendap ke bawah.
Saringlah air teh tersebut agar bubuk yang sudah mengendap bisa terpisahkan dengan air tehnya. Air teh biji kola sudah siap untuk dikonsumsi dan boleh juga ditambahkan air hangat kembali agar saat dikonsumsi bisa membuat tubuh segar [8].
Penggunaan yang tepat dan benar pada biji kola harus dilakukan supaya kandungan yang di dalamnya berefek baik bagi tubuh
Dalam jangka waktu yang lama tentunya khusus untuk obat herbal dari tumbuhan biji kola harus dilakukan beberapa proses penyimpanan yang tepat. Sehingga kondisi dari tumbuhan biji kola tersebut dapat terjaga dengan baik.
Kondisi segar untuk biji kola dapat dilakukan dan dapat membuat tekstur dari biji tersebut tetap baik. Cara yang harus dilakukan tentu siapkan beberapa biji kola tersebut.
Jangan mencucinya terlebih dahulu sebelum digunakan, sebab akan menyebabkan proses pembusukan atau kerusakan pada biji kola tersebut. Setelah itu siapkan plastik ziplock sebagai wadah biji kola, masukkan biji tersebut dan tutup rapat.
Simpan di dalam lemari es pada bagian rak sayuran supaya terpisahkan dengan bahan dari campuran makanan yang etrdapat di lemari es tersebut [8].
Simpan kondisi bubuk untuk biji kola juga bisa dilakukan, sehingga perlu beberapa cara yang harus dilakukan. Cara pertama yaitu siapkan biji kola yang sudah dicuci bersih menggunakan air yang mengalir.
Tiriskan sejenak biji kola tersebut dan letakkan di wadah yang lebar seperti tempeh. Hal ini bertujuan untuk lebih cepat dalam proses pengeringan pada biji kola itu.
Setelah dikeringkan di bawah sinar matahari kurang lebih selama 2 sampai 3 hari saja, selanjutnya haluskan keringan biji kola itu dengan alat penghalus. Simpan halusan biji kola tersebut di dalam wadah seperti toples dan tutup rapat[8].
Kondisi bubuk atau segar untuk biji kola dapat dilakukan salah satu sesuai dengan kebutuhan
1. Odebunmi, E. O.Oluwaniyi, O. O. Awolola, G.V. and Adediji O. D. Proximate and nutritional composition of kola nut (Cola nitida), bitter cola (Garcinia cola) and alligator pepper (Afromomum melegueta). Vol. 8 (2), pp. 308-310. African Journal of Biotechnology; 2009.
2. Pierre Effa Onomo., Nicolas Niemenak., and Denis Omokolo Ndoumou. Morphological Variability of Cola acuminata ((Pal. De Beauv) Schott and Endl.) Germplasm in Cameroon. 9(3). Pakistan Journal of Biological Sciences. 2006.
3. Mubo Adeola Sonibare., Micheal O Soladoye., Oyedokun O Esan., and Oluwadayo O Sonibare. Phytochemical and Antimicrobial Studies of Four Species of Cola Schott & Endl. (Sterculiaceae). 6(4): 518–525. Afr J Tradit Complement Altern Med. 2009.
4. Moses Enemaduku Abalaka. Investigation into the Medicinal Values of Cola Species-Cola Nitida and Cola Acuminata. 10(1): 31-34. Scientia Agriculturae Bohemica. 2015.
5. Henry Lowe., Charah Watson., and Simone Badal. Promising Efficacy of the Cola acuminata Plant: A Mini Review. 4(04):240-245. Advances in Biological Chemistry. 2014.
6. Debosree Ghosh. Tannins from Foods to Combat Diseases. 4(5):40-44. International Journal of Pharma Research & Review. 2015.
7. A. Nihal Yücekutlu. Application of saponins in foods and medicines. 14- 17. Turkey Natural Nutrition and Healthy Life Days. 2016.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018