Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Biopsi secara umum adalah suatu tindakan mengambil sampel jaringan atau sel pada salah satu organ tubuh yang dicurigai memiliki gangguan tertentu. Hasil dari pemeriksaan biopsi ini umumnya bisa berupa
Daftar isi
Secara umum, biopsi adalah pengambilan sampel dari jaringan atau sel tubuh manusia untuk membantu dokter mendiagnosis suatu penyakit atau membantu dokter mengidentifikasi kanker. [7]
Begitu pula dengan biopsi payudara, prosedur kecil yang dilakukan dengan mengambil sedikit sampel jaringan yang ada di payudara dinamakan sebagai biopsi payudara.
Biopsi payudara dilakukan untuk memeriksakan benjolan pada payudara atau bagian yang asing pada payudara. Sampel jaringan kemudian akan diperiksa di laboratorium. [1, 4]
Biasanya pengambilan jaringan biopsi payudara dilakukan setelah ditemukannya tonjolan atau bagian yang asing selama pemeriksaan mammografi, ultrasonografi (USG), dan magnetic resonance imaging (MRI).
Ada beberapa kondisi atau alasan yang menyebabkan adanya benjolan mencurigakan pada payudara, sehingga pasien tidak perlu khawatir untuk menjalankan biopsi.
Benjolan memang dapat bersifat kanker (maligna), namun juga bisa berupa pertumbuhan jaringan lunak yang tidak bersifat bukan kanker (benigna). [1, 4]
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan dokter meminta pasien untuk dilakukannya prosedur biopsi payudara. Kondisi-kondisi tersebut adalah: [2, 4, 8]
Ada beberapa jenis dari prosedur biopsi payudara. Perbedaan prosedur dalam pengambilan jaringan ini bergantung pada ukuran dan letak benjolan yang ada di payudara.
Biopsi memungkinkan dilakukannya anestesi umum pada pasien. Jika hanya memerlukan anestesi lokal, obat bius akan disuntikkan untuk membuat mati rasa payudara. Pasien akan tetap sadar, namun tidak dapat merasakan sakit.
Jika yang diperlukan adalah anestesi umum, maka obat bius akan diberikan hingga membuat pasien tertidur selama biopsi dilaksanakan. [3]
Tiga jenis biopsi payudara yang biasa dilakukan adalah:
Biopsi aspirasi jarum halus atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan FNA (Fine Needle Aspration) Biopsy.
Jenis biopsi ini dilakukan dengan menggunakan jarum halus yang disuntikkan pada benjolan di payudara. Tidak ada pembedahan atau sayatan yang dilakukan. [4]
Biasanya, jenis biopsi payudara ini dipilih jika dokter mencurigai bahwa benjolan tersebut mungkin adalah benjolan kista yang cenderung berisi cairan.
Benjolan akan robek begitu cairan diambil dan dibuang, sehingga kadang dibutuhkan bantuan USG agar dapat membimbing dokter ke situs yang tepat. [9]
Jenis biopsi payudara ini menggunakan jarum dengan silinder (core) yang lebih besar. Pada prosedur ini juga tidak dibutuhkan adanya pemotongan atau penyayatan.
Dokter biasanya menandai bagian yang akan disuntikkan dengan spidol untuk memudahkan pengambilan jaringan. Biospi ini juga mungkin akan membutuhkan bantuan USG.
Ada lebih sedikit efek samping yang akan dialami oleh pasien jika prosedur yang dilakukan adalah jenis biopsi jarum inti. [4, 8]
Prosedur yang satu ini juga dikenal dengan nama lumpektomi. Tentu saja pemotongan atau penyayatan akan dilakukan saat jenis prosedur ini dilakukan.
Dokter bedah akan membuat sayatan sekitar dua inci dan mengangkat seluruh atau sebagian benjolan yang ada pada payudara.
Benjolan yang ada terkadang sangat sulit untuk ditemukan sehingga dokter membutuhkan bantuan kawat serta jarum tipis khusus untuk membantunya menemukan benjolan.
Pada kasus ini, bantuan mammografi atau USG dibutuhkan. Pasien juga akan diberikan anestesi lokal saat prosedur biopsi ini berlangsung. [4, 9]
Sedangkan, untuk beberapa metode dan alat khusus yang digunakan untuk membantu mengarahkan jarum dan memperlancar prosedur biopsi adalah sebagai berikut: [4]
Biopsi stereotaktik adalah metode yang menggunakan sinar X dan komputer untuk membantu jarum yang akan digunakan.
Gambaran tiga dimensi akan terbentuk dengan bantuan komputer dan mammografi saat metode ini digunakan.
Pasien biasanya akan dibaringkan di atas meja khusus yang memiliki lubang untuk bagian payudara. Dokter akan melaksanakan jenis biopsi dari bawah meja tersebut. [4, 8]
Biopsi dengan sayatan kecil akan dilakukan pada payudara.
Pada metode ini akan ada sebuah tabung berlubang yang dinamakan dengan probe yang akan dimasukkan melalui sayatan dan dibantu dengan MRI, sinar x, atau USG.
Jaringan kemudian akan ditarik halus dengan pisau kecil dan ditarik ke probe. [4]
Bantuan ultrasonografi dibutuhkan pada metode ini, prosedurnya hampir mirip seperti USG yang digunakan untuk melihat bayi dalam rahim.
Pasien akan diminta telentang atau miring, dokter akan menggunakan alat USG yang gelombang suaranya (dan hasil gambarnya) akan membantu dokter untuk menggunakan jarum.
Sebelum menjalani prosedur biopsi payudara, pasien harus memperhatikan beberapa hal dan mengikuti beberapa instruksi yang diberikan oleh dokter atau petugas medis yang melayani.
Hal-hal tersebut meliputi: [3, 5, 6]
Prosedur biopsi payudara bisanya hanya memerlukan anestesi lokal tapi juga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan anestesi umum.
Pasien yang menjalani biopsi payudara juga bisa langsung pulang ke rumah setelah biopsi dilakukan, tapi ada pula yang memerlukan rawat inap. Kedua hal ini bergantung pada kondisi pasien saat prosedur dilaksanakan.
Ada dua perbedaan prosedur dalam biopsi payudara. Perbedaan ini berdasarkan dibutuhkannya pembedahan atau tidak.
Beberapa langkah yang akan dilakukan adalah: [3, 4]
Langkah prosedur biopsi dengan pembedahan adalah sebagai berikut: [3, 4]
Setelah melalui prosedur biopsi payudara, pasien yang diberikan anestesi umum akan ditempatkan di ruang pemulihan. Dokter akan terus memeriksa tekanan darah dan detak jantung.
Setelah biopsi payudara dilaksanakan, pasien akan merasakan memar, bengkak, atau sedikit pendarahan. Hal tersebut bisa diatasi dengan menggunakan cold pack atau meminum obat penghilang rasa sakit (selain aspirin). [1]
Dalam 24 jam setelah biopsi, pasien dianjurkan untuk tidak mengangkat barang yang berat atau aktivitas lainnya yang membuat otot lengan dan sekitarnya tertaik.
Satu atau dua hari setelah biopsi, pasien mungkin masih merasa kelelahan. Pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan pada tenggorokan akan merasa sedikit sakit tenggorokan ringan.
Ini juga dapat diatasi dengan meminum pelega tenggorokan atau berkumur dengan campuran air hangat dan garam. Pasien juga dianjurkan untuk menggunakan sport bra selama dua hingga tiga hari pasca prosedur. [1]
Ada beberapa risiko mungkin akan dialami pasien setelah menjalani biopsi payudara, yaitu: [6]
Namun, pasien tidak perlu khawatir karena kemungkinan risiko yang dialami ini sangat kecil dan sangat jarang terjadi. Risiko yang terjadi juga dapat diatasi dengan obat atau perawatan antibiotik. [6]
Tetapi, ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien. Pasien wajib menghubungi kembali dokter jika beberapa hal ini terjadi: [5]
Dokter akan mempelajari, mencari, dan mendiagnosis hasil dari biopsi payudara yang telah dilakukan. Hasil ini bisa diketahui oleh pasien sekitar dua atau tiga minggu setelah prosedur.
Lamanya hasil yang diterima pasien bisa bergantung pada dokter dan rumah sakit tempat pasien memeriksa.[9]
Hasil dapat digolongkan menjadi dua, yaitu maligna (bersifat kanker) dan benigna. [5]
Jika hasil biopsi menunjukkan maligna, maka jenis kanker yang dapat dideteksi meliputi: [5]
Dokter akan menyarankan tindakan atau pengobatan selanjutnya untuk membantu kesembuhan seperti: [5]
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan benjolan pada payudara bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang tidak bersifat kanker (benigna): [5]
Penjelasan mengenai hasil biopsi tersebut hanya gambaran umum saja. Hasil yang keluar bisa berbeda dari yang dijelaskan di atas.
Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter, untuk hasil yang pasti serta tindakan atau langkah selanjutnya yang harus diambil.
1. Healthwise Staff & Sarah A. Marshall 2019. Penn Medicine Lancaster General Health. Breast Biopsy.
2. Anonim. 2018. MedlinePlus. Breast Biopsy.
3. Stump-Sutliff. Diakses 2020. University of Rochester Medical Centre. Breast Biopsy.
4. Anonim. Diakses 2020. John Hopkins Medicine. Breast Biopsy.
5. Brian Krans & Christina Chun. 2017. Healthline. Breast Biopsy.
6. Anonim. 2019. RadiologyInfo. Ultrasound Guided Biopsy.
7. Brian Krans & Graham Rogers. 2017. Healthline. Biopsy.
8. John M. Eisenberg. 2016. National Cerer for Biotechnology Information. Having a Breast Biopsy: A Review of the Research for Woman and Their Families.
9. Anonim. Diakses 2020. National Breast Cancer Foundation, inc. Biopsy.