Salah satu masalah kulit paling umum adalah biduran, yakni kondisi yang menimbulkan bentol kemerahan di permukaan kulit wajah, telinga, leher, bahkan seluruh bagian tubuh [1,2,3].
Bentol kemerahan ini akan sangat terasa gatal dan tidak nyaman walaupun tidak berbahaya [1,2,3].
Biduran adalah kondisi gangguan kesehatan kulit yang bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa jam hingga beberapa hari tanpa obat apapun [1,2,3].
Biduran bersifat ringan ini juga disebut dengan biduran akut, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti [1,2,3] :
Namun, biduran juga bisa berisiko berkembang semakin parah yang ditandai dengan kemunculan bentol kemerahan gatal berulang kali atau bentol yang bertahan sampai berminggu-minggu [1,2,3].
Biduran yang bertahan selama 6 minggu atau lebih disebut dengan biduran kronis sehingga sifatnya lebih parah dan biasanya disebabkan oleh [1,2,3] :
Walau umumnya tidak berbahaya, biduran bisa sangat tidak nyaman bagi penderitanya sehingga seringkali masalah mandi pun dipertanyakan aman tidaknya.
Bolehkah mandi saat biduran?
Boleh, penderita biduran boleh tetap mandi karena air biasa tidak menyebabkan ruam kemerahan dan rasa gatalnya memburuk [4].
Air biasa juga tidak akan membuat ruam menyebar hingga kulit bagian tubuh lainnya [4].
Namun untuk mandi saat biduran, sangat dianjurkan agar penderita bisa menggunakan air dingin biasa.
Hindari pemakaian air hangat untuk kulit yang sedang kemerahan, bentol dan gatal karena berpotensi membuat kondisi biduran semakin buruk [4].
Hanya saja, air suam-suam kuku bisa digunakan hanya ketika biduran disebabkan oleh cuaca yang terlalu dingin.
Bila penderita memiliki alergi udara dingin, maka tidak masalah mandi menggunakan air hangat (pastikan suam-suam kuku dan tidak terlalu panas).
Sementara itu, jika cuaca biasa atau panas, gunakan air dingin untuk mandi supaya meredakan iritasi sekaligus rasa gatalnya [4].
Selain mandi air dingin, sangat dianjurkan bagi penderita untuk menggunakan air es untuk mengompres area biduran agar gatal dan iritasi berkurang [4].
Mengapa air panas/terlalu hangat tidak dianjurkan bagi penderita biduran?
Mandi dengan air panas, khususnya jika biduran bukan disebabkan oleh alergi udara/cuaca dingin justru bisa memperburuk ruam kemerahan, iritasi dan rasa gatal [4].
Efek panas dari air panas atau terlalu hangat bisa menyebabkan vasodilasi, yakni kondisi lumen pembuluh darah yang melebar [4].
Kondisi vasodilasi ini dapat terjadi ketika kebutuhan aliran darah menuju jaringan tubuh meningkat [5].
Dengan begitu, risiko penyebaran ruam dan gatal ke kulit bagian tubuh lain akan semakin tinggi [4,5].
Oleh sebab itu, selama biduran para dokter pun menyarankan supaya penderita bisa menggunakan air dingin untuk menenangkan iritasi dan gatal pada biduran [4,6].
Selain itu, sebuah hasil studi menunjukkan bahwa sekitar 5-7% penderita biduran mengalami urtikaria kolinergik di mana kondisi ini dapat berkembang sewaktu suhu tubuh meningkat [4,6].
Suhu tubuh dapat meningkat ketika penderita biduran berolahraga, mandi air panas/hangat, berendam air hangat, stres emosional, atau terkena demam [4,6].
Cara Mengatasi Biduran Secara Alami
Ketika biduran terjadi, jangan pantang mandi, sebab mandi tetap dianjurkan dengan penggunaan tipe air (dingin atau suam kuku) menurut faktor penyebab biduran.
Selain tetap mandi dengan tipe air yang benar, berikut adalah sederet cara mengatasi biduran secara alami yang perlu diterapkan [3,4].
Apabila mandi dan segala cara mengatasi biduran secara mandiri di atas tidak cukup untuk membuat biduran membaik, jangan ragu untuk segera menemui dokter [4].
Biasanya jika antihistamin kurang efektif dalam membantu meredakan gejala, dokter akan meresepkan obat lain yang lebih ampuh [4].
Kortikosteroid, antidepresan, imunosupresan, hingga obat asma dan leukotriene modifiers bisa menjadi alternatif solusi yang dokter berikan untuk pasien dengan kasus biduran kronis [1,2,3,4].
1. Amin Kanani, Stephen D. Betschel, & Richard Warrington. Urticaria and angioedema. Allergy, Asthma & Clinical Immunology; 2018.
2. Dominique Dabija; Prasanna Tadi; & Gerard N. Danosos. Chronic Urticaria. National Center for Biotechnology Information; 2023.
3. Cleveland Clinic medical professional. Hives. Cleveland Clinic; 2022.
4. Denise Mann & Pat F. Bass III, MD, MPH. 9 Ways to Ease the Itch of Chronic Hives. Everyday Health; 2015.
5. Riddhi Ramanlal & Vikas Gupta. Physiology, Vasodilation. National Center for Biotechnology Information; 2023.
6. The Children’s Hospital of Philadelphia. Hives. The Children’s Hospital of Philadelphia; 2020.