Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Secara umum, tidur setelah makan tidak disarankan. Kebiasaan ini akan menghambat pencernaan dan memperlambat proses perpindahan makanan dari lambung menuju usus. Hal ini dapat mencetuskan terjadinya GERD
Selama bulan Ramadan, pola tidur orang yang menjalankan ibadah puasa akan berubah. Waktu tidur umumnya menjadi lebih pendek karena harus bangun dini hari untuk makan sahur.
Tidak jarang orang merasa sangat mengantuk setelah sahur dan ingin tidur lagi sebelum mulai beraktivitas. Tetapi, banyak pendapat mengatakan bahwa tidur setelah sahur tidak baik bagi kesehatan. Benarkah ini?
Daftar isi
Setelah mengonsumsi makanan berat, kapanpun itu, proses pencernaan akan berlangsung. Proses ini berupa penguraian makanan menjadi berbagai nutrisi seperti glukosa yang digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi. [2, 3, 5]
Tubuh juga akan menghasilkan hormon seperti amylin, glucagon dan kolesistokinin untuk merespon proses pencernaan makanan.
Hormon-hormon ini akan meningkatkan kadar gula darah sehingga memicu rasa kenyang. Produksi insulin digunakan sebagai energi, sementara produksi serotonin dan melatonin dari otak bisa menyebabkan rasa kantuk. [2, 3, 5]
Rasa mengantuk bisa lebih terasa bila jenis makanan yang dikonsumsi mengandung protein tinggi yang berisi asam amino tryptophan yang digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan serotonin. [2, 5]
Bila reaksi tubuh diatas disertai pula oleh kurangnya tidur selama berpuasa, maka rasa kantuk ini bisa berlipat ganda setelah santap sahur.
Ada beberapa hal negatif bagi tubuh yang bisa terjadi bila kita langsung tidur setelah sahur: [1, 2, 3, 4, 6]
1. Asam lambung naik
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setelah tubuh mendapat asupan makanan, proses pencernaan akan berlangsung.
Bila kita berbaring saat proses ini masih berjalan, gejala-gejala reflux, atau naiknya isi perut dan asam lambung ke tenggorokan, akan terjadi. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa panas di dada dan rasa pahit di mulut.
Apa yang dikonsumsi saat sahur juga bisa memperburuk kondisi ini, misalnya makanan asam dan pedas, kopi, coklat, atau teh.
2. Naiknya berat badan
Setelah makan, glukosa seharusnya digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan energi untuk beraktivitas. Tetapi bila kita langsung tidur, energi ini tidak akan terpakai sehingga tubuh akan menyimpannya dalam bentuk lemak yang akan menambah berat badan. [1, 2, 4]
Asupan kalori yang tidak dibakar setelah makan adalah penyebab terjadinya risiko ini.
3. Gangguan pencernaan
Bila kita langsung tidur setelah makan sahur, makanan yang baru saja dikonsumsi tidak bisa dicerna dengan baik. Makanan yang tidak tercerna sempurna bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti berlebihnya produksi gas di perut, heartburn, begah, serta banyak sendawa dan buang angin. [1]
4. Gangguan peredaran darah dan stroke
Kemungkinan terjadinya stroke akibat tidur setelah makan memang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, berat badan, kebiasaan merokok, pola makan, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta diabetes. [6]
Orang-orang dengan faktor-faktor risiko diatas harus ekstra waspada bila langsung tidur setelah sahur. Tetapi, pada orang yang sehat pun kebiasaan tidur setelah sahur bisa mengakibatkan naiknya asam lambung yang berkaitan dengan gangguan tekanan darah serta sleep apnea yang, pada kasus yang ekstrem, bisa mengarah pada stroke juga. [1, 6]
5. Gangguan pernafasan
Berbaring setelah makan dengan perut dalam keadaan penuh bisa mempengaruhi kerja paru-paru dan proses pernafasan yang menyebabkan sesak saat tidur. [4]
Lebih baik lakukan aktivitas ringan lebih dulu setelah sahur untuk membantu memperlancar proses pencernaan dan penyerapan makanan, membangun jaringan, serta menstimulasi aliran darah.
Jawabannya boleh. Tetapi, dengan catatan, beri selang waktu sebanyak satu hingga dua jam antara sahur dengan waktu tidur. Waktu ini bisa digunakan untuk beribadah dan beres-beres yang sama dengan melakukan aktivitas fisik ringan dan baik untuk tubuh setelah makan.
Setelah dua jam, proses pencernaan makanan sudah terjadi dan isi perut sudah berpindah ke usus kecil sehingga akan mencegah naiknya asam lambung. [1, 2, 3, 4]
Setiap kita memberi selang 10 menit antara waktu makan dan waktu tidur, risiko terjadinya stroke akan berkurang sebanyak 10%. [6]
Tidur yang cukup selama bulan Ramadan tetap sangat penting, terutama bagi mereka yang aktivitasnya padat di siang hari. Kurang tidur bisa menimbulkan bahaya terutama bila harus berkendara atau mengoperasikan peralatan berat.
Jadi, tidak ada salahnya tidur sebentar di pagi hari sebelum beraktivitas saat sedang berpuasa.
1. Anisha Nair. Sleeping Immediately After Eating – Is It Bad for You? Firstcry Parenting; 2019.
2. Grant Tinsley, PhD, Taylor Jones, RD. Is It Bad to Eat Before Bed? Healthline; 2021.
3. Brandon Peters, MD, Anita C. Chandrasekaran, MD, MPH. How Long to Wait Before Sleeping After Eating. Very Well Health; 2020.
4. Dr. Iman Fikry. Sleeping immediately after suhoor; What did the experts say? Pledge Times; 2021.
5. Dr. Samhan. Feeling Sleepy After Suhoor and Ifthar? University Putra Malaysia Health Centre; 2021.
6. Charlene Laino, Laura J. Martin, MD. Sleeping Soon After Dinner May Raise Stroke Risk. Web MD; 2011.