Kekurangan darah merupakan suatu kondisi yang umum dirasakan oleh manusia. Tubuh manusia memproduksi berjuta-juta sel darah merah setiap harinya. Kekurangan darah (bisa disebut juga dengan anemia) merupakan suatu kondisi di mana produksi sel darah merah ini menurun. Saat hal ini terjadi, tubuh akan merasa sangat lelah dan tidak bertenaga, karena fungsi darah sebagai pembawa makanan dan oksigen ke seluruh tubuh sedang terganggu [1].
Apabila tubuh sedang terserang anemia, solusinya sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tepat. Salah satunya dengan mengonsumsi buah. Namun, buah yang dikonsumsi tidaklah sembarangan. Harus yang mempunyai kandungan zat besi dan vitamin-vitamin lain, juga tentunya yang aman pula bagi lambung. [1] Berikut adalah beberapa macam buah penambah darah yang aman bagi lambung [1,2,3,4]:
Pisang merupakan buah tropis dengan warna umum kuning keemasan [5,6]. Nama ilmiahnya adalah Musa, yang berasal dari keluarga Musaceae. Pisang dinobatkan sebagai salah satu superfood oleh Asosiasi Media Amerika karena sangat banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya. Bahkan sejak awal abad ke 20, pisang disahkan menjadi makanan sehat bagi anak-anak dan dapat pula digunakan sebagai perawatan terhadap penyakit celiac [5].
Kandungan nutrisi dalam pisang adalah sebagai berikut [5,6]:
Vitamin B6 yang terkandung dalam pisang dalam terserap dengan mudah ke dalam tubuh. Dengan mengonsumsi pisang, sebanyak 25% kebutuhan vitamin B6 dalam tubuh dapat langsung terpenuhi. Vitamin B6 juga dapat membantu tubuh untuk memproduksi sel darah merah, memproses karbohidrat dan lemak menjadi tenaga, menghasilkan asam amino, membersihkan hati dan ginjal, juga menjaga kesehatan sistem saraf. Pada wanita hamil, vitamin B6 juga sangat baik untuk membantu pertumbuhan janin.
Pisang mengandung 20% kebutuhan harian tubuh akan serat. Serat ini sangat penting untuk tubuh. Serat membantu tubuh manusia dalam mengendalikan gula dalam darah dan menyingkirkan lemak jahat seperti kolesterol. Serat juga menjaga tekstur feses tetap baik dan normal, sehingga metabolisme tubuh terjaga.
Potasium dalam pisang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Apabila mengonsumsi pisang yang berukuran sedang, maka 10% kebutuhan potasium harian akan terpenuhi. Selain itu, potasium juga berguna untuk menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Bukan hanya jeruk, pisang ternyata juga mengandung vitamin C. Vitamin C pada pisang dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh sebanyak 10%. Vitamin C ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan sel tubuh, membantu menyerap kebutuhan zat besi, memproduksi kolagen, dan membantu otak untuk memproduksi serotonin.
Mangan pada pisang berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit. Apabila mengonsumsi pisang, maka kebutuhan mangan harian akan terpenuhi sebanyak 13%. Mangan ini membantu tubuh untuk memproduksi kolagen dan melindungi kulit dari serangan radikal bebas.
Prune, dengan nama ilmiah Prunus domestica L, merupakan sebutan untuk buah plum yang dikeringkan. Setelah siap panen, buah prune akan dipetik kemudian dipanaskan dalam suhu 85 – 90°C selama 18 jam. Kemudian, buah plum yang sudah dikeringkan ini siap untuk diolah lebih lanjut menjadi jus prune, puree atau olahan lainnya [8].
Kandungan nutrisi pada buah prune adalah sebagai berikut [8,9]:
Hanya dengan mengonsumsi 17 gram buah prune, maka 21% kebutuhan harian tubuh akan vitamin K akan terpenuhi.
Satu porsi buah prune mengandung 375 mg potasium.
Boron merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi tubuh. Fungsinya antara lain untuk membantu penyerapan magnesium, mencegah kehilangan kalsium dan membantu tubuh untuk menyerap manfaat dari vitamin D. Buah prune mengandung 0.9 mg boron per porsi sajian.
Buah prune mengandung sorbitol yang akan membantu tubuh untuk menyerap kalsium, menciptakan energi dan menjaga konsentrasi gula dalam darah tetap normal. Buah prune juga bisa menjadi cemilan untuk ibu hamil maupun balita. Buah prune akan membantu mencegah konstipasi yang biasa terjadi pada ibu hamil. Sedangkan untuk balita, dapat dicoba memberikan jus buah prune yang telah diencerkan atau puree prune [9].
Kismis merupakan buah anggur yang telah dikeringkan. Kismis berasal dari anggur varietas Vitis Vinivera yang merupakan anggur tanpa biji. Pertama-tama, anggur tersebut harus dikeringkan di bawah cahaya matahari, baik dipetik terlebih dahulu kemudian diletakkan di atas alas kertas atau dibiarkan kering begitu saja saat masih ada di pohon[10].
Setelah mencapai tingkat kekeringkan yang diinginkan, buah anggur ini dimasukkan ke dalam sebuah mesin untuk dibersihkan dari ranting atau komponen lain yang tidak diperlukan. Setelah itu, barulah anggur kering ini dicuci menggunakan air [10].
Anggur kering atau kismis ini siap dikemas. Namun, kismis harus melewati sebuah sensor terlebih dahulu agar dapat dipastikan lagi bahwa tidak ada ranting atau komponen lain yang tidak diperlukan. Setelah lolos pemeriksaan, barulah kismis dikelompokkan dan dikemas berdasarkan besar atau beratnya [10].
Kismis terdiri dari enam jenis [11]:
Kismis hitam merupakan jenis kismis yang paling umum ditemukan. Warnanya menjadi hitam karena proses pengeringan. Ukurannya sekitar 1.5 – 2.5 cm dan mempunyai rasa yang segar juga tekstur yang kenyal.
Kismis zante mmepunyai rasa yang tidak terlalu manis dengan tekstur sedikit lembek. Ukurannya pun kecil. Kismis ini dinamakan zante karena kismis ini berasal dari anggur Black Corinth yang tidak mempunyai biji dan berwarna gelap.
Sultana berasal dari anggur hijau Turki. Warnanya lebih terang dan ukurannya pun lebih kecil dibandingkan kismis lainnya. Kismis sultana juga biasa disebut dengan golden raisins atau kismis yang berwarna keemasan.
Kismis merah diakui sebagai kismis dengan rasa yang paling lezat. Kismis ini berasal dari anggur merah yang tidak mempunyai biji. Bentuknya lebih besar, daging buahnya tebal, dan berwarna gelap.
Kismis hijau berbentuk kecil dan agak panjang. Teksturnya berair, lembut dan berserat. Kismis hijau ini biasanya banyak diproduksi di Timur Tengah dan Asia Tengah.
Munakka merupakan kismis yang dari anggur yang berbiji dan berbentuk lebih besar dari kismis lainnya. Kismis ini umumnya berwarna coklat.
Buah aprikot mempunyai nama ilmiah Prunus Armeniaca. Pohon aprikot tidak terlalu besar, namun ia memiliki daun berwarna hijau cerah yang lebar pada bagian bawah kemudian mengerucut sampai ke ujung. Buah aprikot hanya bisa dikomsumsi saat sudah benar-benar matang. Apabila belum matang, buahnya akan sangat keras dan sulit untuk dikomsumsi. [12]
Buah aprikot memiliki tekstur yang lembut dan buahnya berwarnya oranye kekuningan. Ia pun mengandung banyak nutrisi hingga disebut sebagai buah yang paling menyehatkan di seluruh dunia [12]. Bahkan di negara Armenia, aprikot menjadi simbol kebangsaan dan kemenangan selama berabad-abad[13].
Pada abad pertengahan, raja dan para pasukan Armenia juga akan memakai perlengkapan perang dengan warna aprikot, yang disebut juga dengan tsirani. Pada jaman sekarang, di bulan Juli di Armenia, selalu diadakan festival aprikot yang bertepatan pula dengan masa panennya [13].
Telat disebutkan sebelumnya bahwa buah aprikot mengandung banyak nutrisi. Nutrisi-nutrisi tersebut antara lain (per 100 gr sajian) [12]:
Vitamin A | 12% |
Vitamin C | 12% |
Potasium | 6% |
Kalori | 48 cal |
Protein | 1.4 gr |
Karbohidrat | 11.12 gr |
Lemak | 0.39 gr |
Serat | 2 gr |
Gula | 9.2 gr |
Buah jeruk sangat mudah ditemukan di seluruh penjuru dunia. Pohonnya dapat mencapai tinggi hingga 50 meter. Rantingnya meliuk-liuk dan kaku. Bunganya berwarna putih dan berukuran kecil, hanya selebar 5 cm, dan mempunyai kepala sari berwarna kuning[14].
Buah jeruk umumnya berbentuk bulat, namun ada juga yang oval, dengan diameter sebesar 6.5 – 9.5 cm. Kulit jeruk bagian luar (epicarp) ketika sudah matang akan berwarna kuning, bahkan oranye, dengan bagian dalam kulit jeruk (mesocarp) berwarna putih. Bagian daging buah jeruk berbentuk unik, yaitu merupakan bagian-bagian atau ruas-ruas buah yang saling menempel satu sama lain [14].
Buah jeruk tak kalah dengan buah lainnya dalam hal nutrisi. Per 100 gr sajian, nutrisi dalam jeruk antara lain [14]:
Kalori | 47 – 51 cal |
Kelembaban | 86 gr |
Protein | 0.7 – 1.3 gr |
Lemak | 0.1 – 0.3 gr |
Karbohidrat | 12 – 12.7 gr |
Serat | 0.5 gr |
Abu | 0.5 – 0.7 gr |
Kalsium | 40 – 43 mg |
Fosfor | 17 – 22 mg |
Besi | 0.2 – 0.8 mg |
Sodium | 1 mg |
Potasium | 190 – 200 mg |
Vitamin A | 200 IU |
Tiamin | 0.1 mg |
Riboflavin | 0.04 mg |
Niasin | 0.4 mg |
Asam askorbat | 45 – 61 mg |
Mengonsumsi buah tidak selalu langsung dimakan begitu saja. Buah bisa juga diolah atau diproses menjadi hidangan lain terlebih dahulu, agar tidak terasa membosankan dan bisa juga mendapatkan nutrisi dari bahan campuran lain (apabila ada). Buah-buah tersebut dapat diolah kembali menjadi jus, es krim, makanan bayi atau MPASI, dll.
1. Adaobi Onyeakagbu. pulse.ng. Nigerian foods that can increase red blood cells. 2021.
2. newsinhealth.nih.gov. Avoiding Anemia. 2014.
3. medlineplus.gov. Iron in diet. 2022.
4. blood.co.uk. Haemoglobin and iron, 2022.
5. hsph.harvard.edu. The Nutrition Source. 2022.
6. dpi.nsw.gov.au. Sub tropical banana nutrition - matching nutrition requirements to growth demands. 2022.
7. Fadhlina Jasni. healthxchange.sg. 6 Good Reasons to Eat a Banana Today. 2021.
8. M Stacewicz-Sapuntzakis, P E Bowen, E A Hussain, B I Damayanti-Wood, N R Farnsworth. pubmed.nbci.nlm.nih.gov. Chemical compotition and potential effects of prunes: a functional food?. 2001.
9. ausprunes.org.au. Bone heatlh boost. 2021.
10. californiaraisins.ca. About California Raisins. 2021.
11. wellcurve.in. 6 Types of Raisins That You Might Not Know. 2022.
12. pharmeasy.in. Apricot: Uses, Benefits & Side Effects. 2021.
13. Marina Hovhannisyan. lavc.edu. Armenians and Apricots. 2006.
14. Morton J. hort.purdue.edu. Orange. 1987.