Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Makanan fungsional atau yang sering juga disebut nutraceutical adalah segala jenis bahan atau senyawa yang dianggap sebagai makanan yang memiliki manfaat dalam mencegah atau mengobati penyakit. Makanan... ini mengandung berbagai jenis nutrisi yang baik untuk kesehatan, seperti vitamin, mineral, serat, dan lemak baik. Beberapa jenis makanan telah dibuktikan klaim kesehatannya, namun beberapa jenis lain belum memiliki cukup bukti bahwa seluruh klaimnya adalah benar. Anda boleh saja menambahkan berbagai makanan fungsional ke dalam diet Anda, karena sebagian besar makanan ini aman dan memang alami. Namun berhati-hatilah jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Jangan menjadikan makanan-makanan ini sebagai pengganti obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter. Beberapa jenis makanan juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengab obat-obatan tertentu. Read more
Daftar isi
Apa Itu Makanan Fungsional ?
Makanan Fungsional adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan yang mengandung suplemen dengan fungsi berfokus pada peningkatan kesehatan [1].
Makanan Fungsional ini secara penampilan hampir sama dengan makanan konvensional pada umumnya, dan juga merupakan bagian dari makanan yang dikonsumsi secara umum [2].
Makanan Fungsional yang juga dikenal sebagai nutraceuticals ini dipasaran banyak ditemui dalam dua kategori yaitu pertama sereal sarapan kaya serat dan yang kedua minuman susu atau yogurt dengan bakteri probiotik [1].
Disebut sebagai Makanan Fungsional karena makanan dan minuman ini dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan tubuh akan nutrisi vitamin, lemak, protein, karbohidrat yang terkandung didalamnya [2].
Manfaat Makanan Fungsional
Makanan Fungsional sejauh ini telah diklaim memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh orang yang mengonsumsinya, termasuk [3]:
- Makanan Fungsional Dapat Mencegah Tubuh Seseorang Kekurangan Nutrisi
Makanan Fungsional diketahui mengandung beberapa nutrisi penting bagi tubuh seperti vitamin, mineral, lemak sehat, dan serat.
Konsumsi Makanan Fungsional dalam pola makan diketahui dapat membantu tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Hal ini terbukti dari fakta bahwa konsumsi Makanan Fungsional dapat menurunkan prevalensi kekurangan nutrisi secara signifikan.
Manfaat Makanan Fungsional ini telah terjadi diseluruh dunia, di mana salah satunya seperti di Yordania, konsumsi Makanan Fungsional berupa tepung terigu yang diperkaya zat besi diketahui dapat menurunkan kasus anemia pada anak anak.
- Makanan Fungsional Dapat Melindungi Tubuh Dari Penyakit
Konsumsi Makanan Fungsional diketahui dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit sebagai berikut [3]:
- Konsumsi Makanan Fungsional kaya antioksidan bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes
- Konsumsi Makanan Fungsional kaya asam lemak omega-3 dapat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan meningkatkan kesehatan jantung
- Konsumsi Makanan Fungsional kaya serat bermanfaat untuk mengontrol gula darah dan melindungi tubuh dari diabetes, obesitas, penyakit jantung, stroke, divertikulitis, tukak lambung, wasir, dan refluks asam
- Makanan Fungsional Dapat Mendorong Pertumbuhan Dan Perkembangan Yang Tepat
Pertumbuhan dan perkembangan janin, bayi dan anak anak umumnya akan bergantung pada nutrisi yang diberikan.
Kebutuhan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tersebut dapat dipenuhi salah satunya dengan mengonsumsi Makanan Fungsional.
Pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat dapat dijaga dengan mengonsumsi Makanan Fungsional berupa sereal, biji-bijian, dan tepung yang diperkaya vitamin B seperti asam folat.
Kandungan asam folat dalam Makanan Fungsional yang dikonsumsi ibu hamil diketahui dapat bermanfaat untuk menurunkan risiko kelainan tabung saraf.
Selain itu, Makanan Fungsional yang mengandung asam lemak omega-3, zat besi, seng, kalsium, dan vitamin B12 juga sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak anak.
Efek Samping Makanan Fungsional
Makanan Fungsional memang memiliki manfaat kesehatan yang sudah banyak dirasakan, namun beberapa faktor tertentu mungkin akan dapat menyebabkan Makanan Fungsional memberikan efek samping tertentu ketika dikonsumsi [4].
Berikut ini merupakan beberapa hal yang mungkin menjadi efek samping mengonsumsi Makanan Fungsional [4]:
- Konsentrasi kadar ginko biloba yang berlebihan dapat mengakibatkan alergen asam gingkolic yang tinggi
- Makanan Fungsional berupa jamu atau tanaman lain yang tidak teridentifikasi dengan baik proses pembuatannya dapat menyebabkan kurangnya khasiat atau toksisitas
- Kelebihan dosis pada produk Makanan Fungsional akibat control kualitas yang buruk dapat menyebabkan risiko reaksi toksik
- Madu yang mengandung racun lebah dapat menyebabkan anafilaksis pada pasien alergi Hymenoptera
Contoh Makanan Fungsional
Makanan Fungsional ini dapat dikelompokkan dalam dua kategori termasuk [3]:
- Makanan Fungsional Konvensional
Makanan Fungsional konvensional merupakan bahan makanan alami yang mengandung nutrisi yang penting bagi tubuh seperti [3]:
- Vitamin
- Mineral
- Antioksidan
- Lemak (yang menyehatkan jantung)
Adapun contoh dari Makanan Fungsional konvensional ini antara lain :
- Buah-buahan seperti beri, kiwi, pir, persik, apel, jeruk, pisang
- Sayuran seperti brokoli, kembang kol, kangkung, bayam, zucchini
- Kacang almond, kacang mete, pistachio, kacang macadamia, kacang Brazil
- Biji bijian seperti biji chia, biji rami, biji rami, biji labu
- Kacang-kacangan seperti kacang hitam, buncis, kacang navy, lentil
- Biji-bijian utuh seperti oat, barley, buckwheat, beras merah, couscous
- Makanan laut seperti salmon, sarden, teri, mackerel, cod
- Makanan fermentasi seperti tempe, kombucha, kimchi, kefir, sauerkraut
- Bumbu dan rempah-rempah seperti kunyit, kayu manis, jahe, cabai rawit
- Minuman seperti kopi, teh hijau, teh hitam
- Makanan Fungsional Yang Dimodifikasi
Makanan Fungsional yang dimodifikasi merupakan makanan atau minuman yang telah difortifikasi dengan bahan tambahan, seperti [3]:
- Vitamin
- Mineral
- Probiotik
- Sera
Adaun conton Makanan Fungsional yang dimodifikasi antara lain [3]:
- Jus yang diperkaya
- Produk susu yang diperkaya, seperti susu dan yogurt
- Alternatif susu yang diperkaya, seperti almond, beras, kelapa, dan susu jambu mete
- Biji-bijian yang diperkaya, seperti roti dan pasta
- Sereal dan granola yang diperkaya
- Telur yang diperkaya
Tips Mengonsumsi Makanan Fungsional
Dalam mengonsumsi Makanan Fungsional ini sebaiknya lebih fokus pada makanan yang mengalami pemrosesan seminimal mungkin agar nutrisi dapat secara maksimal diperoleh tubuh [5].
Berikut ini merupakan tips untuk mengonsumsi beberapa jenis Makanan Fungsional yang mungkin perlu diperhatikan [5]:
- Ikan
Konsumsi Makanan Fungsional berupa ikan yang terbaik antara lain [5]:
- Salmon
- Sarden
- Trout
- Herring
Jenis ikan tersebut diketahui memiliki jumlah asam lemak omega-3 yang lebih tinggi sehingga bermanfaat untuk [5]:
- Menurunkan risiko penyakit jantung
- Meningkatkan kesehatan bayi bila dikonsumsi ibu hamil (selama kehamilan atau saat menyusui)
Selain itu, konsumsi jenis ikan tersebut juga menjadi yang sangat disarankan karena kandungan merkurinya yang rendah.
- Kacang Tawar
Jika ingin mengonsumsi Makanan Fungsional, umumnya akan disarankan untuk memiliki jenis kacang tawar atau tanpa garam seperti kacang mete dan almod.
Mengingat, kedua jenis kacang tersebut selain tawar juga merupakan sumber magnesium yang baik untuk tubuh khususnya dalam mengontrol tekanan darah.
- Biji-Bijian Utuh
Oatmeal merupakan Makanan Fungsional jenis biji bijian yang kaya serat sehingga dapat membantu memenuhi serat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, jenis biji bijian utuh seperti gandum utuh, farro dan soba mungkin juga dapat menjadi pilihan karena memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Kacang polong merupakan jenis Makanan Fungsional yang mengandung nutrisi seperti serat makanan, protein, kalium, dan folat.
Untuk mengonsumsi kacang polong jika dalam bentuk kalengan sebaiknya pilih yang tanpa adanya tambahan garam.
Namun jika yang ada hanya kacang yang memiliki tambahan garam, maka sebelum mengonsumsi sebaiknya dibilas dan tiriskan terlebih dahulu agar kandungan natrium berkurang.