Cabai telah dibudidayakan sebagai bumbu masakan sejak berabad-abad silam. Begitu banyak jenis dan varietas cabai yang diperdagangkan di dunia.
Cabai adalah tanaman yang sangat penting yang banyak sekali digunakan di seluruh dunia sebagai sayuran, sebagai rempah-rempah, dan sebagai obat alternatif. Salah satunya adalah cabai arbol.
Daftar isi
Cabai Arbol (Chile dé Árbol) merupakan salah satu jenis cabai yang berasal dari Meksiko sejak ribuan tahun yang lalu dan mencakup buah-buahan manis dan pedas, dengan segudang bentuk, warna, dan ukuran.
Cabai arbol termasuk dalam keluarga paprika (Capsicum annuum L.). Dalam terjemahan Spanyol, chile de arbol dapat berarti “cabai pohon” dan mereka dinamai ini karena batangnya yang seperti kayu yang melekat pada polong Chili.[1,2]
Cabai arbol muda berwarna hijau dan begitu mereka tumbuh mereka menjadi warna merah yang sangat cerah. Cabai ini kecil dan tipis, tumbuh sepanjang 2-3 inci dengan lebar kurang dari ½ inci.
Bentuknya panjang, sempit dan agak melengkung. Karena bentuknya yang unik, cabai ini dijuluki sebagai cabai paruh burung dan cabai ekor tikus.[1,2]
Fakta Menarik Seputar Cabai Arbol
Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian cabai arbol.[3]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total kalori | 40 | kj |
Total karbohidrat | 8.81 | g |
: Serat makanan | 1.5 | g |
Lemak total | 0.4 | g |
Kolesterol | 0.00 | mg |
Protein | 1.9 | g |
Vitamin A | 952.00 | IU |
alpha karoten | 36.00 | mcg |
beta karoten | 534.00 | mcg |
Vitamin C | 143.7 | mg |
Vitamin D | 0.00 | mcg |
Vitamin E (⍺ tokoferol) | 0.69 | mg |
Vitamin K | 14.0 | mcg |
Thiamin | 0.072 | mg |
Riboflavin | 0.086 | mg |
Niacin | 1.244 | mg |
Asam Pantotenat | 0.201 | mg |
Folat | 23.00 | mcg |
Kalsium | 14.00 | mg |
Tembaga | 0.129 | mg |
Zat besi | 1.03 | mg |
Magnesium | 23.00 | mg |
Mangan | 0.187 | mg |
Fosfor | 43.00 | mg |
Kalium | 322.00 | mg |
Natrium | 9.00 | mg |
Zinc | 0.26 | mg |
Selenium | 0.5 | mcg |
Dilihat dari tabel sajian gizi diatas, diketahui cabai arbol merupakan sumber vitamin C dan vitamin A yang sangat baik, selain itu juga kandungannya kaya akan berbagai mineral dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. Dan disamping itu, cabai arbol juga sangat rendah lemak, kolesterol dan natrium.[3,6]
Efek termogenik dalam kandungan capsaicin dapat membantu dalam penurunan berat badan serta mempertahankannya. Dengan demikian cabai arbol dapat menjadi komponen penting dalam mengatasi maraknya kejadian obesitas saat ini di negara maju.[6,7]
Makanan berefek termogenik adalah makanan yang dapat dicerna dengan membutuhkan kalori dalam jumlah yang banyak, atau dengan kata lain makanan yang membantu tubuh untuk membakar kalori ketika Anda sedang mengunyah atau mencernanya. Selain itu makanan termogenik juga mampu mempercepat metabolisme tubuh.
Selain itu, kandungan capsaicin atau senyawa kapsaisinoid dapat membantu meningkatkan metabolisme pengeluaran energi, menyeimbangkan energi negatif, bahkan menekan nafsu makan.[7]
Temuan meta-analisis Whiting et.al, menunjukkan bahwa pemberian kapsaisinoid dapat mengurangi asupan kalori hingga sebesar 309,9 kJ. Setelah diamati, dosis minimum 2 mg capsaicin diperlukan untuk mengurangi asupan kalori.[7]
Suplementasi diet 2 mg CAP selama 12 minggu terbukti mampu menurunkan nafsu makan pada individu sehat.
Cabai arbol juga diidentifikasi sebagai varietas cabai yang memiliki tingkat nutrisi yang tinggi sehingga paling efektif untuk meningkatkan pola makan.[6]
Kekurangan vitamin A mempengaruhi lebih dari 125 juta anak dengan usia di bawah lima tahun. Gejala yang paling parah adalah kebutaan yang diperkirakan mempengaruhi 250.000 hingga 500.000 anak setiap tahunnya.[6]
Cabai arbol diketahui sebagai sumber yang sangat baik akan kandungan vitamin A, sehingga cabai arbol dilaporkan dapat membantu menjaga fungsi penglihatan tetap bekerja dengan baik.[6]
Selain untuk menjaga kesehatan mata, kandungan vitamin A yang tinggi dalam cabai arbol juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.[6]
Senyawa kapsaisinoid adalah sumber alami yang secara efektif menghambat pembentukan sel lemak dari jaringan lemak adiposit dan berpotensi merangsang aktivitas pemecahan lemak atau lipolisis.[7]
Menurut hasil penelitian Vijaya, senyawa kapsaisinoid dalam cabai arbol dapat menurunkan kadar lemak di dalam sel dan meningkatkan pelepasan gliserol (hasil dari pecahan asam lemak trigliserida).
Hasil tersebut menunjukkan kapsaisin mampu mempengaruhi lipolisis dengan memecah molekul-molekul lemak dalam tubuh (katabolisme lipid). [7]
Studi terbaru menunjukkan, peran positif capsaicin dalam proses pembentukan dan penguraian zat dalam tubuh, serta bermanfaat untuk memanajemen gula darah dalam tubuh. Sehingga dilaporkan bahwa capsaicin berpotensi besar dalam mengalihkan faktor risiko terjadinya diabetes.[7]
Capsicum telah terbukti membantu meningkatkan metabolisme dan fungsi hormon serta menstabilkan glukosa darah. Selain itu juga berpengaruh pada penurunan berat badan dan penurunan tingkat kekebalan hormon insulin dan leptin yang berpengaruh signifikan terhadap penyakit diabetes.[7]
Hormon leptin bertugas untuk mengendalikan rasa lapar, sedangkan insulin berperan dalam merubah gula darah menjadi energi atau penyimpanan energi.
Uji klinis jangka panjang masih dibutuhkan pada senyawa kapsaisinoid untuk mengeksplorasi perannya dalam metabolisme gula darah dan lemak dalam kesehatan manusia dan kondisi penyakit.[7]
Kapsaisin dalam cabai arbol juga ditemukan dapat meningkatkan fungsi endotel (lapisan permukaan pembuluh darah) sehingga dapat memperlancar aliran darah ke jaringan, yang dapat berpengaruh besar dalam meningkatkan profil kesehatan metabolik secara keseluruhan.[7]
Kandungan folat dan vitamin B adalah kandungan penting yang ada dalam cabai arbol dikenal sebagai agen yang baik untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung) dan kanker.[6]
Pada manusia, manfaat kapsaisin telah banyak terbukti pada peningkatan kesehatan jantung yang diperoleh melalui peningkatan fungsi endotel (lapisan permukaan pembuluh darah), mengaktifkan termogenesis (produksi panas) dan menurunkan kadar lemak dalam tubuh.[7]
Lemak sangat erat kaitannya dengan berbagai permasalahan pada jantung. Senyawa kapsaisin telah banyak dibuktikan mampu mengurangi risiko penumpukan lemak dalam tubuh yang dapat menghambat kelancaran aliran darah.
Selain itu juga kapsaisin terbukti positif dalam penyerapan kolesterol, mengurangi kadar lemak dalam darah, menurunkan rasio kolesterol plasma / kolesterol, dan meningkatkan hasil pembuangan sterol melalui tinja pada uji coba yang dilakukan dengan hewan.[7]
Senyawa kapsaisinoid yang terkandung dalam cabai arbol dapat ditoleransi dan aman untuk dikonsumsi jika dalam batas wajar. Namun pada beberapa kondisi, capsaicin juga dapat berdampak merugikan pada kesehatan tubuh.
Fenomena ini sangat umum ditemukan pada orang-orang yang tidak dapat toleran dengan capsaicin atau rasa pedas dan menimbulkan beberapa gejala yang berkaitan dengan masalah pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut dan diare.[7,8]
Capsaicin yang terpapar secara ekstrim pada kulit dan dibiarkan dalam beberapa waktu akan memicu sensasi panas seperti terbakar bahkan hingga menimbulkan luka bakar kimiawi.[7,8]
Cabai arbol dapat digunakan dalam berbagai macam hidangan untuk menambah rasa pedas dan panas, serta dijadikan rempah-rempah dalam bahan masakan.
Namun sebaiknya tetap gunakan cabai arbol secukupnya dan jangan berlebihan, karena dapat menimbulkan beberapa masalah pencernaan akibat kandungan capsaicin di dalamnya.
Tips Memilih Cabai Arbol
Tips Aman Mengolah Cabai Arbol
Di Meksiko, cabai arbol sering diolah menjadi berbagai macam sambal yang disajikan sebagai pendamping makanan atau pasta. Salah satu resep paling populer menggunakan cabai ini adalah chile de arbol salsa, yang dapat dibuat dari cabai segar atau kering.[1]
Ide Penyajian Cabai Arbol
Karena cabai kering disenangi oleh kumbang, letakkanlah dalam kantong plastik yang dapat ditutup kembali dan simpan dalam freezer.[9]
1. Mike Hultquist and Patty. Chile De Arbol Peppers. Chili Pepper Madness; 2020
2. Anonym. Chile de Arbol peppers. Myspicer.com, Division of Rocky Mountain Spice Company; 2015
3. Anonym. Peppers, raw, red, hot chili. Nutrition Value; 2020
4. J. Zhang, G. B. Celli and M. S. Brooks. Natural Sources of Anthocyanins. Chapter 1. Anthocyanins from Natural Sources: Exploiting Targeted Delivery for Improved Health;2019
5. Víctor García-Gaytán., Fernando Carlos Gómez-Merino., Libia I. Trejo-Téllez., Gustavo Adolfo Baca-Castillo., and Soledad García-Morales. The Chilhuacle Chili (Capsicum annuum L.) in Mexico: Description of the Variety, Its Cultivation, and Uses. 2017:1-13. International Journal of Agronomy; 2017
6. Michael B. Kantar., Justin E. Anderson., Sarah A. Lucht., Kristin Mercer., Vivian Bernau., Kyle A. Case., Nina C. Le., Matthew K. Frederiksen., Haley C. DeKeyser., Zen-Zi Wong., Jennifer C. Hastings and David J. Baumler. Vitamin Variation in Capsicum Spp. Provides Opportunities to Improve Nutritional Value of Human Diets. 11(8): e0161464. Journal PLoS ONE; 2016
7. Vijaya Juturu. Review Article : Capsaicinoids Modulating Cardiometabolic Syndrome Risk Factors: Current Perspectives. 2016:1-11. Journal of Nutrition and Metabolism; 2016
8. Mukul Chauhan., Chhavi Kant., Chitra Negi and Prachi Chauhan. Blood Circulation Stimulation Properties of Cayenne Pepper:A Review. 11(5):78-83. IOSR Journal of Applied Chemistry; 2018
9. Jacqueline Higuera Mcmahan. The Dried Chile Encyclopedia / A guide to buying and cooking with dried chiles. Special to The Chronicle San Fransisco Gate; 1995
10. Anonym. All About Chile de Árbol: How to Cook With Chile de Árbol. MasterClass; 2020