Daftar isi
Capsicum Annum adalah salah satu varietas cabai yang terdiri dari berbagai macam cabai dengan ukuran yang berbagai macam dan memiliki tingkat kepedasan yang sedang dan cabai cabai cascabel termasuk ke dalam jenis ini.
Cabai cascabel atau yang lebih dikenal dengan little bell chili atau the rattle chili banyak ditanam didaerah Mexico lebih tepatnya di daerah Coahuilla dan Dorango.
Cabai cascabel diperjualbelikan dalam keadaan segar dan juga seringkali ditemui dalam keadaan yang telah dikeringkan. Cabai cascabel sering digunakan dalam berbagai macam olahan makanan di Mexico [1,2].
Cabai cascabel memiliki karakteristik yang berbeda dari cabai jenis yang lainnya, terutama dalam hal fisik dan juga rasanya. Cabai cascabel memiliki ukuran yang kecil dengan buah cabai berwarna hijau ketika masih muda dan akan berubah berwarna merah ketika matang.
Cabai cascabel memiliki panjang 2-3 cm dan lebar kurang dari 3 cm. Cabai cascabel yang masih segar memiliki rasa yang tidak begitu pedas dan manis, namun cabai cascabel yang telah dikeringkan memiliki rasa pedas yang lumayan dibanding yang segar.
Selain itu, warna dari cascabel yang telah dikeringkan akan berubah menjadi hitam gelap [1,2]
Berikut ini kandungan gizi pada 5 cabai cascabela mentah :
Nama | Jumlah | Unit |
Kalori | 81 | cal |
Lemak | 1 | g |
Natrium | 22 | g |
Kolesterol | 0 | g |
Karbohidrat | 17 | g |
Serat | 7 | g |
Gula | 10 | g |
Protein | 2 | g |
Kalium | 467 | mg |
Cabai cascabel memiliki kandungan kalium di dalamnya yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ kardiovaskular di dalam tubuh. Salah satu organ kardiovaskular yang paling mendapatkan manfaat utama adalah jantung [8].
Cabai cascabel memiliki beberapa kandungan senyawa yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Salah satu kandungan senyawa tersebut adalah kapsaisin.
Kapsaisin merupakan senyawa yang ada pada setiap jenis cabai yang memberikan rasa pedas pada cabai sekaligus juga memberikan beberapa manfaat kesehataan bagi tubuh. Salah satu manfaat dari kapsaisin adalah dapat menurunkan kadar kolesterol.
Selain itu, cabai cascabel walaupun kecil juga memiliki beberapa jenis vitamin B di dalamnya, seperti tiamin, niasin dan riboflavin. Vitamin B pada cabai cascabel memberikan berbagai macam manfaat pada tubuh terutama dalam proses metabolisme tubuh [2,3].
Cabai cascabel walaupun memiliki bentuk dan ukuran yang kecil, tetapi memiliki berbagai macam kandungan senyawa di dalamnya
Cabai cascabel sama seperti dengan cabai jenis yang lain yang juga memiliki beberapa manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Walaupun ukurannya yang kecil cabai cascabel memiliki segudang gizi dan senyawa baik bagi tubuh.
Berikut ini beberapa manfaat dari cabai Cascabel :
Cabai cascabel memiliki beberapa senyawa yang dapat menghancurkan sel kanker di dalam tubuh. Salah satu senyawa dari cabai cascabel adalah kapsaisin.
Kapsaisin merupakan senyawa yang berperan memberikan rasa pedas pada cabai. Selain menimbulkan rasa pedas, kapsaisin juga dapat membunuh sel kanker dengan menghentikan metabolisme sel yang berkembang secara abnormal [7].
Selain itu, kandungan kapsantin pada cabai yang beperan dalam meberikan warna merah pada cabai juga memiliki fungsi dalam melawan dan menghancurkan sel kanker di dalam tubuh [6].
Kapsaisin yang merupakan kandungan utama di dalam cabai cascabel diketahui dapat membakar lemak dan meningkatkan lemak tak jenuh di dalam tubuh yang berakibat kurangnya kadar kolesterol dan berat tubuh.
Selain itu, cabai cascabel juga memiliki kandungan serat yang dapat membuat perut lebih lama merasa kenyang, dikarenakan makanan berserat dicerna lebih lama oleh tubuh dibandingkan makanan yang tidak berserat.
Hal ini membuat seseorang tidak makan terlalu sering dan membuat berat tubuh lebih cepat menurun [3,7].
Cabai cascabel memiliki kandungan kalium di dalamnya yang memiliki peran kompleks di dalam tubuh terutama dalam mencegah timbulnya penyakit hipertensi atau darah tinggi.
Hipertensi atau darah tinggi terjadi akibat kadar cairan yang ada di dalam tubuh terlalu banyak, namun dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan senyawa kalium dapat membantu tubuh menyeimbangkan kadar cairan.
Hal ini dikarenakan fungsi utama dari kalium adalah menyeimbangkan kadar cairan di dalam tubuh agar tidak terlalu banyak dengan cara berperan dalam proses pengeluaran cairan yang dilakukan oleh organ ginjal [10].
Cabai cascabel memiliki beberapa jenis senyawa antioksidan di dalamnya, seperti kapsaisin, kapsantin, asam fenatik, lutein dan zeaxanthin. Kapsantin yang merupakan salah satu senyawa beta karoten pada cabai memiliki peranan dalam menjaga kesehatan tubuh dari efek radikal bebas.
Kapsantin sangat berperan dalam menjaga organ mata agar tidak terkena penyakit mata, seperti katarak dan degerasi makula.
Selain itu, zeaxanthin juga berperan dalam menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh tidak berlebih yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit lain [4,9].
Senyawa kapsaisin dan kapsantin adalah dua senyawa yang berbeda. Apabila kapsaisin adalah senyawa yang dapat memberikan rasa pedas,kapsantin merupakan senyawa yang memberikan warna merah pada cabai
Organ mata juga mendapatkan manfaat dari cabai cascabel yang dikonsumsi. Manfaat yang diterima oleh mata berasal dari berbagai macam senyawa, seperti vitamin A, kapsantin, lutein dan zeaxanthin.
Kapsantin yang merupakan senyawa pemberi warna merah pada cabai cascabel yang telah matang, merupakan salah satu jenis senyawa karotenoid pada cabai cascabel. Kapsantin dapat mencegah mata dari efek samping radikal bebas yang dapat menimbulkan penyakit kronis [6]
Selain itu, kandungan antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin juga berperan dalam melindungi fungsi mata agar tetap bekerja dengan baik. Lutein dan zeaxanthin berperan dalam menjaga kornea mata dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar cahaya matahari [9]
Cabai cascabela yang telah matang atau berwarna lebih banyak memiliki kandungan gizi di dalamnya yang tidak dimiliki oleh cabai cascabel yang masih hijau, seperti kapsantin.
Cabai cascabel dapat menyebabkan beberapa masalah atau efek samping pada tubuh apabila dikonsumsi dengan cara dan jumlah yang berlebihan. Selain itu, cabai cascabel juga memiliki rasa pedas yang mungkin menjadi makanan pantangan bagi beberapa orang yang menderita penyakit tertentu.
Berikut ini beberapa efek samping pada cabai cascabel :
Walaupun cabai cascabel memiliki tingkat kepedasan yang sedang dibanding jenis varietas cabai chinense, cabai cascabel juga dapat menimbulkan penyakit maag pada seseorang.
Hal itu dikarenakan cabai cascabel memiliki kandungan kapsaisin di dalamnya yang bersifat iritasi ketika jumlahnya terlalu banyak. Kapsaisin dapat mengiritasi dinding pada organ lambung dan mengakibatkan rasa nyeri [2,7].
Mengonsumsi terlalu banyak cabai cascabel dapat menyebabkan diare yang tak berhenti disertai dengan rasa panas pada perut. Ini dikarenakan kandungan kapsaisin pada cabai cascabel dapat merangsang kontraksi usus di dalam tubuh yang mengakibatkan diare.
Selain itu rasa panas yang ditimbulkan pada perut berasal dari senyawa kapsaisin juga. Diare berkepanjangan dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas karena kekurangan cairan.
Hendaknya hentikan mengonsumsi cabai cascabel apabila mengalami diare dan konsultasikan kepada dokter [2,7].
Sifat iritasi dan diuretik pada kapsaisin membuat cabai cascabel tidak baik apabila dikonsumsi terlalu banyak karena dapat menimbulkan beberapa efek samping.
Cabai cascabel merupakan cabai kecil yang hampir berbentuk bulat penuh dan berwarna merah apabila sudah matang. Cabai cascabel juga memiliki kekurangan yang sama dengan cabai jenis lainnya, yaitu mudah membusuk apabila tidak disimpan dengan benar.
Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan cabai cascabel :
Sebelum menyimpan cabai cascabel agar lebih tahan lama hendaknya cabai cascabel dibersihkan terlebih dahulu agar bakteri atau kotoran yang menempel pada cabai dapat hilang dan tidak menyebabkan proses pembusukan pada cabai.
Namun, pembersihan pada cabai cascabel tidak boleh menggunakan air, karena air dapat mengakibatkan cabai cascabel lebih cepat mengalami proses pembusukan.
Pembersihan dengan air hanya dilakukan ketika cabai cascabel akan digunakan atau diolah, Namun ketika akan menyimpannya cukup bersihkan cabai cascabel dengan tisu atau kain bersih [11]
Memisahkan tangkai cabai cascabel akan meninggalkan lubang yang mengarah langsung kedalam cabai. Hal ini akan mempermudah bakteri masuk kedalam cabai pada masa penyimpanan dan dapat mempercepat proses pembusukan pada cabai cascabel.
Jadi, akan lebih baik jika cabai cascabel yang akan disimpan tidak dipisahkan dengan tangkainya agar bakteri tidak dapat masuk kedalam cabai cascabel dan menyebabkan pembusukan [11]
Cabai cascabel juga dapat disimpan dalam keadaan yang telah dikeringkan. Cabai cascabel kering dapat lebih bertahan lama ketimbang cabai cascabel yang disimpan pada kondisi segar.
Cabai cascabel kering dapat bertahan lebih lama dikarenakan tidak memiliki kandungan air yang merupakan penyebab dari proses pembusukan pada cabai [4].
Cabai cascabel di negara mexico seringkali ditemukan baik dalam keadaan yang masih segar ataupun yang sudah dikeringkan.
Cabai cascabel yang akan disimpan dalam keadaan segar dan dimasukkan kedalam kulkas harus di bungkus dengan kertas. Hal ini bertujuan agar embun yang dihasilkan ketika masa penyimpanan dapat terserap kedalam kertas.
Apabila embun air yang dihasilkan ketika masa penyimpanan dibiarkan begitu saja menempel pada cabai cascabel, embu tersebut dapat mempercepat proses pembusukan pada cabai dan membuat cabai tidak tahan lama.
Dengan tips menyimpan diatas diharapkan cabai cascabel dapat bertahan lebih lama dan dapat digunakan ketika dibutuhkan.
Cabai cascabel apabila dimakan secara langsung hanya akan memberikan rasa pedas dan sedikit manis, namun jika diolah dengan benar dan tepat cabai cascabel dapat memberikan rasa yang lebih nikmat untuk dikonsumsi.
Berikut ini beberapa tisp dalam mengonsumsi cabai cascabel :
Salsa cascabel merupakan jenis sambal khas Mexico yang sangat digemari dinegara tersebut karena rasanya yang manis dan pedas yang dapat membuat selera makan menjadi meningkat [2,11]
Selain sering digunakan dalam masakan Mexico, cabai cascabel juga dapat diaplikasikan pada masakan Indonesia. Karena rasanya yang sedikit manis dan tidak begitu pedas cascabel dapat dikonsumsi oleh anak-anak dengan jumlah yang terbatas tentunya.
Seperti pada tips memasak cabai cascabel ini :
Walaupun cabai cascabel dapat dikonsumsi secara langsung dan aman, akan tetapi cabai cascabel tidak dapat menarik minat anak-anak untuk mengonsumsinya, sehingga diperlukan tips mengolah cabai cascabel untuk menari minat anak-anak.
1. Betty N. Shor and Don Shor. Peppers — Hot and Not. Redwood Barn Nursery; 2010.
2. Araceli Vera, Elia Nora Aquino-Bolaños, Elena Heredia-García. Flavonoid and Capsaicinoid Contents and Consumption of Mexican Chili Pepper (Capsicum annuum L.) Landraces. pp.405-437. INTECH; 2017.
3. Antonella Della Badia, Anna Antonella Spina, and Giuseppe Vassalotti. Capsicum annuum L.: An Overview of Biological Activities and Potential Nutraceutical Properties in Humans and Animals. Vol. 4, 1–11. Journal of Nutritional Ecology and Food Research; 2017.
4. Marcela Hern´andez-Ortega, Alicia Ortiz-Moreno, Mar´ıa Dolores Hern´andez-Navarro, Germ´an Chamorro-Cevallos. Antioxidant, Antinociceptive, and Anti-Inflammatory Effects of Carotenoids Extracted from Dried Pepper (Capsicum annuum L.). Journal of Biomedicine and Biotechnology; 2012.
5. Brhan Khiar Saleh, Abdella Omer, Belay Teweldemedhin. Medicinal uses and health benefits of chili pepper (Capsicum spp.): a review. Volume 6 Issue 4. MOJ Food Processing & Technology; 2018.
6. Suna Kim, Tae Youl Ha, In Kyeong Hwang. Analysis, Bioavailability, and Potential Healthy Effects of Capsanthin, Natural Red Pigment from Capsicum spp. 25(3):198-213. Food Reviews International; 2009.
7. Mark F McCarty, James J DiNicolantonio, James H O’Keefe. Capsaicin may have important potential for promoting vascular and metabolic health. 2. Open Heart; 2015.
8. Anonym. Waitrosse-Cascabel peppers. My Fitnesspal; 2020.
9. Yu-Ping Jia, He-Shui Yu, Lei Sun, i-Peng Liang. The Pharmacological Effects of Lutein and Zeaxanthin on Visual Disorders and Cognition Diseases. 22(4):610. Molecules; 2017.
10. Connie. M Weaver. Potassium and Health. 4: 368S-377S. American Society for Nutrition; 2013.
11. Esther Katz. Chili Pepper, from Mexico to Europe: Food, Imaginary and Cultural Identity. Institute of Research for Development; 2009.