Fungsi dasar dari organ intim vagina adalah sebagai penghubung antara dunia luar dengan rahim dan seluruh sistem reproduksi seorang wanita. PH alami vagina bersifat asam, untuk infeksi, dan kondisi ini diciptakan secara alami oleh bakteri baik yang tumbuh di dalamnya[1].
Normalnya vagina sehat akan memproduksi cairan bening seperti lendir. Konsistensi, aroma, bahkan warna cairan ini akan berubah jika keseimbangan di dalam vagina terganggu. Hal inilah yang disebut dengan keputihan abnormal[1].
Infeksi jamur pada vagina adalah peradangan umum pada area vagina dan sekitarnya yang diakibatkan pertumbuhan jamur yang berlebihan bernama Candida Albicans. Gejala umum yang ditimbulkan dari infeksi jamur pada vagina seperti [2],
Seperti yang dibahas sebelumnya, ada banyak kondisi kesehatan dan faktor lain yang menyebabkan terjadi keputihan abnormal pada vagina. Untuk keputihan yang diakibatkan infeksi jamur memiliki ciri-ciri yang khas sebagai berikut [3],
Daftar isi
Keputihan akibat infeksi jamur akan terasa benar-benar mengganggu karena gatal dan ruam yang mengikutinya. Berikut ini beberapa cara alami untuk mengatasi keputihan yang bisa dilakukan di rumah menggunakan tanaman herbal.
Kandungan dari lidah buaya sangat baik untuk mengatasi keputihan yang diakibatkan infeksi jamur. Sebuah penelitian di Ayanambakkam, India, mengamati penggunaan jus lidah buaya pada keputihan. Penelitian dilakukan kepada 60 wanita dengan keputihan yang dibagi ke dalam dua grup, 30 berada dalam grup kontrol dan 30 lagi berada dalam grup eksperimen. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data bahwa pemakaian jus lidah buaya efektif untuk mengatasi keputihan di mana sekitar 80% wanita dalam grup eksperimen menyatakan kepuasan[4].
Cara membuat jus lidah buaya adalah dengan mengekstraksinya terlebih dahulu dan cacah menjadi potongan yang lebih kecil. Simpan jus lidah buaya semalaman di dalam kulkas. Keesokan harinya, oleskan ke area sekitar vagina dan biarkan selama beberapa saat sebelum dibersihkan [5].
Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 mengamati perbandingan penggunaan krim campuran yogurt dan madu dengan krim clotrimazole pada wanita dengan keluhan keputihan akibat infeksi jamur. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji coba kepada 70 wanita yang tidak hamil dan memiliki keluhan keputihan akibat jamur atau candidavulvovaginitis. Wanita-wanita tersebut dibagi ke dalam dua grup yaitu grup pertama adalah mereka yang menggunakan krim campuran madu dan yogurt, grup kedua adalah mereka yang menggunakan krim clotrimazol.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa krim campuran madu dan yogurt tidak hanya menyamai efektifitas krim clotrimazol dalam mengobati keputihan akibat jamur, melainkan lebih efektif dalam mengatasi keluhan-keluhan lainnya pada candidiasis [6].
Cara menggunakan yogurt untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur bisa dilakukan dengan mudah. Pertama-tama, gunakan dua jari untuk mengambil yogurt secukupnya lalu oleskan pada pembalut bersih yang belum pernah digunakan. Untuk sensasi dingin, letakkan pembalut dengan olesan yogurt ke dalam freezer beberapa waktu sebelum digunakan [7].
Sebuah penelitian di Indonesia mengamati tentang penggunaan pembalut kain yang dicelupkan ke rebusan daun sirih untuk mengobati keputihan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan pembalut dengan ekstrak daun sirih ini menghambat pertumbuhan Candida Albicans, jamur yang menyebabkan infeksi dan keputihan. Bahkan penggunaan ekstrak daun sirih juga bisa digunakan sebagai pilihan pencegahan infeksi akibat jamur [8].
Cara termudah menggunakan ekstrak daun sirih untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur adalah dengan merebus daun sirih dalam air mendidih. Siapkan 10 helai daun sirih dan rebus dalam 2.5 liter air bersih sampai air rebusan berwarna hijau terang. Tunggu sampai dingin dan basuh vagina menggunakan air rebusan ini [9].
Selain cara alami dengan penggunaan yogurt, lidah buaya, dan ekstrak daun sirih, terapi dengan menggunakan obat-obatan kimia bisa dilakukan jika keputihan semakin mengganggu disertai keluhan lainnya. Umumnya, dokter akan meresepkan obat-obatan sebagai berikut [10],
Sebuah studi dilakukan untuk mengamati 74 wanita dengan keluhan candidiasis vulvovaginal yang diberikan terapi ketokonazol sebanyak 400 mg setiap hari selama 14 hari. Para wanita tersebut kemudian diacak untuk mendapatkan tiga perawatan berbeda yaitu kelompok yang mendapatkan terapi placebo, kelompok yang mendapatkan terapi ketokonazol selama lima hari setelah menstruasi dalam rentang enam bulan, dan kelompok yang mendapatka terapi ketokonazol setiap hari selama enam bulan. Dari penelitian ini didapatkan hasil kelompok terapi harian mengalami tingkat kekambuhan paling rendah yaitu 5 %.
Sebuah studi lain mengungkapkan penggunaan mingguan krim vagina terconazole 0,8% hampir sama efektifnya dengan penggunaan dosis oral ketoconazole. Kemanjuran serupa juga didapat dari penggunaan dua mingguan Clotrimazole 200 mg.
Dosis flukonazol 150 mg yang diberikan secara bulanan terbukti mengurangi kekambuhan sebanyak 50%. Begitu juga terapi itrakonazole 200 mg atau 400 mg yang diberikan sebulan sekali dapat mengurangi frekuensi kekambuhan sampai 50%.
Keputihan yang normal membantu membersihkan vagina, menjaganya tetap terlumasi, dan mencegah infeksi kuman lainnya. Keputihan seperti ini hampir tanpa bau, bening atau bewarna menyerupai susu saat mengering di celana dalam. Keputihan abnormal yang terjadi saat keseimbangan PH vagina terganggu biasanya berbau tak sedap, lebih lengket atau lebih cair, dan berwarna kekuningan, cokelat, atau bahkan hijau. Berikut ini beberapa hal yang mengganggu keseimbangan PH vagina dan memicu keputihan abnormal [1]
1) Tracee Cornforth. verywellhealth.com. lets talk about vaginal discharge. 2020
2) John Cielo. ezinearticles.com. Yeast Infection Discharge How to Stop Vaginal Yeast Infection Discharge. 2016
3) Anonim. candidaspecialists.com. vaginal yeast infection. 2015
4) Ms. J. Dhinagari. repository-tnmgrmu.ac.in. effectiveness of aloevera juice upon leucorrhoea
5) Anonim. thehealthyville.com. stop white discharge yeast infection. 2017
6) Maryam Darvishi. ncbi.nlm.nih.gov. The Comparison of Vaginal Cream of Mixing Yogurt, Honey and Clotrimazole on Symptoms of Vaginal Candidiasis. 2015
7) Anonim. medicalnewstoday.com. how-to-use-yogurt
8) Rr Srie Gustiani. researchgate.net.Antimicrobial Effect of Piper betle Leaves Extract on Cotton Fabrics for Vaginal Discharge. 2021
9) J. Bond. health-medicines.com. betel leaves as a traditional medicine for vaginal discharge. 2016
10) Erika N Ringdahl. aafp.org. Treatment of Recurrent Vulvovaginal Candidiasis. 2000.