Keputihan yang juga sering disebut dengan fluor albus adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh alat kelamin secara berlebihan[1]. Umumnya, orang banyak tahu bahwa keputihan hanya dialami oleh wanita. Ternyata lelaki juga bisa mengalami keputihan, bahkan keputihan yang terjadi pada saluran kencing merupakan indikasi radang dan menunjukkan kelainan atau penyakit[2].
Lelaki yang memiliki sejarah keputihan, dysuria, atau merasakan sakit pada bagian ureter di usia muda memiliki resiko penyakit urethritis. Penyebab utama dari keputihan pada laki-laki bisa berbagai macam. Berikut ini adalah faktor penyebab terjadinya keputihan pada laki laki:
Keputihan pada lelaki bisa terjadi pada siapapun, namun sayangnya mereka tidak terlalu menyadarinya. Namun jika dibiarkan maka permasalahan ini menjadi sangat serius dan beresiko. [6] Cara mengatasi keputihan pada laki-laki terbagi menjadi dua cara, yaitu secara alami dan medis. Berikut adalah cara mengatasi keputihan pada lelaki secara alami, seperti:
Daftar isi
Salah satu penyebab paling besar bagi keputihan pada laki-laki adalah bakteri yang menular secara seksual. Keputihan yang dialami oleh lelaki umumnya terjadi pada orang yang cenderung aktif melakukan hubungan seksual[7]. Hindari melakukan hubungan seks bebas merupakan cara paling ampuh untuk mengatasi keputihan[8].
Beberapa penelitian mencatat bahwa keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual ternyata mayoritas dialami oleh laki-laki. Lelaki beresiko tinggi karena tidak melakukan hubungan seksual monogami atau sering berganti pasangan[8].
Pengurangan frekuensi hubungan seksual juga harus diimbangi dengan keamanan ketika memang perlu dan sangat ingin melakukan hubungan seksual. Penggunaan kondom meskipun tetap menimbulkan resiko namun ternyata secara efektif mengurangi penularan bakteri akibat penyakit menular seksual[9].
Beberapa alasan penggunaan kondom harus dipertimbangkan yaitu antara lain sebagai bentuk perlindungan diri dan pasangan seksual kita. [10] Selain itu juga meluasnya sosialiasi mengenai pentingnya penggunaan kondom akan mempengaruhi etika sosial ketika berhubungan seksual dengan orang lain[11].
Ada begitu banyak lelaki yang tertarik dengan produk pembesar alat vital. Seiring dengan merebaknya iklan mengenai produk untuk pembesar alat vital, kehati-hatian sangat diperlukan. Produk pembesar alat vital dapat menyebabkan kerusakan permanen pada alat vital[12].
Pil dan lotion tidak dapat dibuktikan efektifitasnya, bahkan justru terlihat tidak berguna sama sekali. Pompa vakum dapat membuat alat vital membengkak dan akhirnya berujung pada gangguan baru yaitu disfungi ereksi. Disfungsi ereksi akan menyebabkan jaringan elastis pada penis rusak. [12]
Ada banyak orang yang mengesampingkan kebersihan alat vital. Padahal hal itu merupakan sesuatu yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Kesehatan penis sangat dipengaruhi oleh kebersihan penis. Cara menjaga kebersihan area penis adalah sering mencuci penis dan area selangkangan[13].
Jika kebersihan tidak terjaga, maka akan menyebabkan penumpukan smegma yaitu penumpukan sel kulit mati, minyak, dan cairan lainnya di ujung penis[14]. Smegma yang menumpuk akan menyebabkan peradangan pada kulit yang berdekatan. Hal ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan bahkan bisa menjadi penyebab balanitis . Balinitis adalah suatu kondisi dimana kepala penis menjadi merah dan meradang. [13]
Sirkumsisi disebut juga sunat merupakan operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis[15]. Prosedur untuk melakukan sirkumsisi atau sunat sangat umum dilakukan oleh anak laki-laki. Sunat memiliki manfaat yaitu mencegah infeksi saluran kemih, meatitis, balanitis, phimosis dan perlindungan dari virus menular seksual[16].
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kepuasan seksual pria dewasa didapatkan lebih besar ketika mereka telah melakukan prosedur sunat. Terhadap pria yang disunat ada peningkatkan seksitivitas penis dan peningkatan kemudahan mencapai orgasme[17].
Makanan tertentu dapat memicu keputihan pada laki-laki lebih parah. Zat makanan yang tidak tepat dapat masuk ke urin dan mengiritasi uretra. Akibatnya uretra sebagai saluran yang mengeluarkan cairan keputihan bisa juga luka. Hal tersebut dapat dihindari dengan cara tidak makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein.[18] Pemilihan makanan panas dan pedas juga tidak disarankan akan akan meningkatkan resiko luka pada uretra.
Olahraga menjadi sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Begitupula dalam upaya merawat kesehatan penis. Olahraga secara teratur akan meningkatkan hormon dan membuat imunitas tubuh menjadi meningkat. Imunitas tubuh yang meningkat ini akan mengatasi segala penyakit yang beresiko.
Ada berbagai cara mengatasi keputihan yang terjadi pada laki-laki secara medis. Berikut merupakan cara mengatasi secara medis, antara lain :
Kemungkinan yang terjadi ketika mengalami keputihan pada laki-laki hanya ada tiga yaitu gonorea, bakteri chlamydia, dan bakteri mikoplasma. Namun tidak menutup kemungkinan penyebab lain yang bisa jadi faktor keputihan pada laki-laki. Maka untuk mengetahui penyebab sebenarnya harus berkonsultasi kepada dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mendeteksi masalah insidental seperti varikokel, sakit pada penis, dan lainnya.[19] Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan agar tidak terjadi analisis yang salah. Hal ini dilakukan mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit dan menghindari perawatan penyakit yang tidak perlu.[20]
Jika mengalami gangguan keputihan maka yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan secara berkala ini juga dapat menghindari penyakit yang tidak terdeteksi. Dengan melakukan pemeriksaan rutin maka tingkat kehati-hatian akan tinggi bahkan jika mengalami gangguan dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga gangguan tersebut tidak menjadi lebih parah.
1) Konar H. Leucorrhea. In: Dutta DC, editor. Textbook of Gynecology. 6th ed. 2013.
2) Nayak AK, Anoop TV, Sacchidanand, S. A clinico-etiological study of urethritis in men attending sexually transmitted disease clinic at a tertiary hospital. 2017.
3) Anonim. mayoclinic. Gonorrhea. 2019.
4) Anonim. mayoclinic. Chlamydia Trachomatis. 2020.
5) Sabrina Felson. webMD.com. Mycoplasma Infections. 2020.
6) Dr. Makkar. indiamart.com. Male Leucorrhoea Homeopathic Treatment. 2013.
7) Jonathan M. Zenilman, MD. mhmedical.com. Urethral Discharge. 2017.
8) Shobana L Ramasamy and Sonia Chery MD. clinmedjournals.org. Sexually Transmitted Disease and Leukorrhea in a Rural South Asian Himalayan Community: A study of Perceptions and Barriers to Treatment. 2019.
9) Bentley ME, Spratt K, Shepherd ME, Gangakhedkar RR, Thilikavathi S. Hiv testing and counseling among men attending sexually transmitted disease clinics in pune, India: Changes in condom use and sexual behavior over time. 1998.
10) Becker M.H. ncbi.nlm.nih.gov. The health belief model and personal health behavior. 2017.
11) Fitzpatrick R, McLean J, Dawson J. ncbi.nlm.nih.gov. Factors influencing condom use in a sample of homosexually active men. 1990.
12) Mayo Clinic Staff. mayoclinic.org. Penis-enlargement product: Do they work?. 2020.
13) Sian Ferguson. healthline.com. Everything You Need to Know About Penis Health. 2019.
14) Kimberly Holland. healthline.com. Everything You Should Know About Smegma. 2019.
15) Mayo Clinic Staff. mayoclinic.org. Circumcision. 2020.
16) American Academy of Pedicatrics. Circumcision policy statement. 1999.
17) JAMA. ncbi.nlm.nih.gov. The medical benefits of male circucision. 2011.
18) Amanda Barrell. medicalnewstoday.com. What to know about urethral syndrome. 2019.
19) Navin Mody. bhj.org.in. Male Leucorrhoea. 1999.
20) Kapoor OP. Dhaat. bhj.org.in. Male Leucorroea-As seen in modern perspective. 1998.