9 Cara Mengatasi Keputihan Laki-Laki

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Keputihan yang juga sering disebut dengan fluor albus adalah cairan putih yang dikeluarkan oleh alat kelamin secara berlebihan[1]. Umumnya, orang banyak tahu bahwa keputihan hanya dialami oleh wanita. Ternyata lelaki juga bisa mengalami keputihan, bahkan keputihan yang terjadi pada saluran kencing merupakan indikasi radang dan menunjukkan kelainan atau penyakit[2].

Lelaki yang memiliki sejarah keputihan, dysuria, atau merasakan sakit pada bagian ureter di usia muda memiliki resiko penyakit urethritis. Penyebab utama dari keputihan pada laki-laki  bisa berbagai macam. Berikut ini adalah faktor penyebab terjadinya keputihan pada laki laki:  

  • Bakteri gonore, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri menular seksual yang menginfeksi pria dan wanita. Umumnya penyakit ini sering mempengaruhi uretra, rektum atau tenggorokan[3].
  • Bakteri Chlamydia Trachomatis, yaitu infeksi menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri. Selain  mengeluarkan cairan keputihan pada penis pria, gejala lainnya yaitu nyeri pada bagian penis. [4]
  • Mycoplasmiosis, terdapat 13 spesies bakteri mikoplasma yang menginfeksi saluran kelamin sehingga menyebabkan gangguan keputihan pada laki-laki. [5]

Keputihan pada lelaki bisa terjadi pada siapapun, namun sayangnya mereka tidak terlalu menyadarinya. Namun jika dibiarkan maka permasalahan ini menjadi sangat serius dan beresiko. [6] Cara mengatasi keputihan pada laki-laki terbagi menjadi dua cara, yaitu secara alami dan medis. Berikut adalah cara mengatasi keputihan pada lelaki secara alami, seperti:

1. Tidak melakukan hubungan seks sembarangan

Salah satu penyebab paling besar bagi keputihan pada laki-laki adalah bakteri yang menular secara seksual. Keputihan yang dialami oleh lelaki umumnya terjadi pada orang yang cenderung aktif melakukan hubungan seksual[7]. Hindari melakukan hubungan seks bebas merupakan cara paling ampuh untuk mengatasi keputihan[8].

Beberapa penelitian mencatat bahwa keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual ternyata mayoritas dialami oleh laki-laki. Lelaki beresiko tinggi karena tidak melakukan hubungan seksual monogami atau sering berganti pasangan[8].

2. Penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual

Pengurangan frekuensi hubungan seksual juga harus diimbangi dengan keamanan ketika memang perlu dan sangat ingin melakukan hubungan seksual. Penggunaan kondom meskipun tetap menimbulkan resiko namun ternyata secara efektif mengurangi penularan bakteri akibat penyakit menular seksual[9].

Beberapa alasan penggunaan kondom harus dipertimbangkan yaitu antara lain sebagai bentuk perlindungan diri dan pasangan seksual kita. [10] Selain itu juga meluasnya sosialiasi mengenai pentingnya penggunaan kondom akan mempengaruhi etika sosial ketika berhubungan seksual dengan orang lain[11].

3. Hindari penggunaan produk untuk alat vital

Ada begitu banyak lelaki yang tertarik dengan produk pembesar alat vital. Seiring dengan merebaknya iklan mengenai produk untuk pembesar alat vital, kehati-hatian sangat diperlukan. Produk pembesar alat vital dapat menyebabkan kerusakan permanen pada alat vital[12].

Pil dan lotion tidak dapat dibuktikan efektifitasnya, bahkan justru terlihat tidak berguna sama sekali. Pompa vakum dapat membuat alat vital membengkak dan akhirnya berujung pada gangguan baru yaitu disfungi ereksi. Disfungsi ereksi akan menyebabkan jaringan elastis pada penis rusak. [12]

4. Menjaga kebersihan alat vital

Ada banyak orang yang mengesampingkan kebersihan alat vital. Padahal hal itu merupakan sesuatu yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Kesehatan penis sangat dipengaruhi oleh kebersihan penis. Cara menjaga kebersihan area penis adalah sering mencuci penis dan area selangkangan[13].

Jika kebersihan tidak terjaga, maka akan menyebabkan penumpukan smegma yaitu penumpukan sel kulit mati, minyak, dan cairan lainnya di ujung penis[14]. Smegma yang menumpuk akan menyebabkan peradangan pada kulit yang berdekatan. Hal ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan bahkan bisa menjadi penyebab balanitis . Balinitis adalah suatu kondisi dimana kepala penis menjadi merah dan meradang. [13]

5. Lakukan sirkumsisi alat kelamin pria

Sirkumsisi disebut juga sunat merupakan operasi pengangkatan kulit yang menutupi ujung penis[15]. Prosedur untuk melakukan sirkumsisi atau sunat sangat umum dilakukan oleh anak laki-laki. Sunat memiliki manfaat yaitu mencegah infeksi saluran kemih, meatitis, balanitis, phimosis dan perlindungan dari virus menular seksual[16].

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kepuasan seksual pria dewasa didapatkan lebih besar ketika mereka telah melakukan prosedur sunat. Terhadap pria yang disunat ada peningkatkan seksitivitas penis dan peningkatan kemudahan mencapai orgasme[17].

6. Menjaga pola makan yang baik untuk kesehatan alat vital

Makanan tertentu dapat memicu keputihan pada laki-laki lebih parah. Zat makanan yang tidak tepat dapat masuk ke urin dan mengiritasi uretra. Akibatnya uretra sebagai saluran yang mengeluarkan cairan keputihan bisa juga luka. Hal tersebut dapat dihindari dengan cara tidak makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein.[18] Pemilihan makanan panas dan pedas juga tidak disarankan akan akan meningkatkan resiko luka pada uretra.  

7. Berolahraga secara teratur

Olahraga menjadi sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Begitupula dalam upaya merawat kesehatan penis. Olahraga secara teratur akan meningkatkan hormon dan membuat imunitas tubuh menjadi meningkat. Imunitas tubuh yang meningkat ini akan mengatasi segala penyakit yang beresiko.

Ada berbagai cara mengatasi keputihan yang terjadi pada laki-laki secara medis. Berikut merupakan cara mengatasi secara medis, antara lain :

8. Berkonsultasi dengan dokter

Kemungkinan yang terjadi ketika mengalami keputihan pada laki-laki hanya ada tiga yaitu gonorea, bakteri chlamydia, dan bakteri mikoplasma. Namun tidak menutup kemungkinan penyebab lain yang bisa jadi faktor keputihan pada laki-laki. Maka untuk mengetahui penyebab sebenarnya harus berkonsultasi kepada dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu untuk mendeteksi masalah insidental seperti varikokel, sakit pada penis, dan lainnya.[19] Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium harus dilakukan agar tidak terjadi analisis yang salah. Hal ini dilakukan mengetahui  bagaimana cara mengatasi penyakit dan menghindari perawatan penyakit yang tidak perlu.[20]

9. Melakukan pemeriksaan alat vital secara berkala

Jika mengalami gangguan keputihan maka yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan secara berkala ini juga dapat menghindari penyakit yang tidak terdeteksi. Dengan melakukan pemeriksaan rutin maka tingkat kehati-hatian akan tinggi bahkan jika mengalami gangguan dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga gangguan tersebut tidak menjadi lebih parah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment