Penyakit & Kelainan

Cara Menyembuhkan Anosmia Pada Covid-19

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sejak kemunculan virus covid-19, anosmia menjadi salah satu topik hangat yang hingga kini diperbincangkan. Anosmia merupakan hilangnya sebagian atau seluruh indra penciuman [2,3].

Kondisi tersebut diduga menjadi gejala neurologis utama dan salah satu indikator covid-19 yang paling awal dan paling sering dilaporkan. Data mengungkapkan bahwa 30 hingga 80% orang dengan covid-19 melaporkan kehilangan penciuman, yang dikenal sebagai anosmia [2,3].

Sepintas, kondisi ini mungkin tidak mengancam jiwa. Namun, anosmia dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, kehilangan nafsu makan, bahkan dapat mengakibatkan depresi [2,3].

Untuk itu, anosmia tidak dapat disepelekan dan harus segera ditangani [2,3].

Cara Mengatasi Anosmia

Sebagai gajala awal covid-19, tentunya anosmia harus segera ditangani. Hal tersebut dilakukan agar penyakit tidak semakin parah dan berakibat fatal [1,3].

Adapun sejumlah cara untuk mengatasi anosmia. Cara tersebut bertujuan untuk mengembalikan indra penciuman pasien [1,3].

Berikut di bawah ini cara mengatasi anosmia:

Secara Alami

Anosmia dapat diatasi secara alami, yaitu dengan melakukan pelatihan penciuman. Perawatan tersebut memiliki beberapa tujuan, diantaranya melatih kembali otak untuk mencium, menenangkan peradangan pada hidung, dan menumbuhkan kembali sel-sel hidung yang rusak [1].

Jenis Wewangian

Pelatihan penciuman dilakukan dengan menghirup beberapa jenis wewangian yang dapat berupa minyak esensial. Anda dapat dengan mudah menemukannya secara online atau toko kerajinan setempat [1,2]

Selain mudah di dapatkan, minyak esensial juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Namun,  Anda juga dapat menggunakan berbagai pilihan lain termasuk stik inhalansia atau buah dan rempah segar [1]

Jenis wewangian yang digunakan dalam perawatan ini biasanya beraroma kuat atau tajam. Selain itu, jenis wewangian tersebut juga harus mewakili kelima rasa yang dapat diidentifikasi oleh manusia yaitu asin, manis, pahit, asam, dan gurih [1].

Wewangian yang paling direkomendasikan meliputi mawar (bunga), lemon (buah), cengkeh (pedas), dan kayu putih (resin). Namun, wewangian tersebut juga dapat diganti dengan jenis lain yang juga beraroma kuat, seperti bawang putih, jahe, dan daun mint [1].

Tips Latihan Penciuman

Latihan penciuman memiliki langkah-langkah yang harus diikuti dengan baik. Pertama, pasien akan diminta untuk menghirup setiap aroma selama 10 hingga 20 detik setidaknya sekali atau dua kali sehari [1]

Tiap kali menghirup setiap aroma, ambil napas beberapa kali dan pasien juga harus mengingat bau yang telah dihirup. Kemudian, pasien dapat melanjutkan menghidup wewangian berikutnya [1].

Kemungkinan, pasien akan mencium aroma yang tidak wajar, seperti bau busuk dan bau terbakar. Perawatan ini disarankan dilakukan selama 3 bulan atau lebih lama jika memungkinkan [1,2].

Dengan perawatan ini, diharapkan mampu menstimulan neuron penciuman di hidung sehingga indra penciuman dapat berfungsi dengan baik [1,2].

Melalui Pengobatan

Selain dapat diatasi dengan cara alami, anosmia juga dapat diatasi melalui pengobatan dengan menggunakan obat-obatan, sebagai berikut [1]:

Semprotan Hidung Steroid

Semprotan hidung steroid digunakan untuk meringankan gejala pada anosmia. Dimana, alat ini dapat mengurangi pembengkakan, peradangan, dan lendir di dalam saluran hidung [1,2].

Selain itu, semprotan hidung steroid ini juga mampu memperbaiki neuron penciuman yang rusak [1,2].

Semprotan Teofilin Intranasal

Jenis obat satu ini biasanya diresepkan untuk penderita asma. Namun, semprotan teofilin intranasal juga dapat digunakan untuk mengobati anosmia [1].

Hal tersebut dikarenakan obat ini dapat mengendurkan otot polos di paru-paru sehingga memudahkan pasien untuk bernapas. Selain itu, obat ini juga berperan sebagai inhibitor fosfodiesterase [1].

Dimana, enzim-enzim ini dapat memecah gugus fosfat dan mendorong pertumbuhan sel yang dapat mengembalikan fungsi neuron olfaktorius yang rusak [1].

Antihistamin

Antihistamin merupakan golongan obat-obatan yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat, hidung tersumbat, dan gejala alergi lainnya. Antihistamin ini tersedia dalam berebagai bentuk, yaitu pil, semprot hidung, hingga tetes mata [1].

Dekongestan

Dekongestan merupakan obat yang digunakan untuk meredakan kongesti nasal atau hidung tersumbat yang umumnya disebabkan oleh flu. Namun, dekongestan juga dapat digunakan untuk mengatasi anosmia dengan mencegah pengurangan penumpukan cairan di hidung [1].

Dekongestan juga dapat membuat Anda bernapas lebih mudah serta meningkatkan indera penciuman Anda [1]

Penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya disertai dengan resep dokter. Hal tersebut dilakukan agar tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan bagi tubuh [1,3].

Apabila anosmia tak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk melakukan serangkaian tes pemeriksaan lebih lanjut. Tindakan tersebut dilakukan agar gejala tidak semakin bertambah parah dan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan [1,3].

1. Thomas Hummel, Karo Rissom, Jens Reden, Aantje Hähner, Mark Weidenbecher, Karl-Bernd Hüttenbrink. Effects of olfactory training in patients with olfactory loss. 119(3): 496-9. Laryngoscope; 2009.
2. Xiangming Meng, Yanzhong Deng, Zhisheng Meng. COVID-19 and anosmia: A review based on up-to-date knowledge. 41(5). American Journal of Otolaryngology; 2020.
3. Valéria Barcelos Daher, Daniela Silva Soares Oliveira, Mauro Freitas Daher Júnior, Edson Júnior de Melo Fernandes, João Victor Bomtempo de Castro, Marcela Ibanhes Moya, Valeriana de Castro Guimarães. Anosmia: A marker of infection by the new corona virus. Volume 31. Respiratory Medicine Case Reports; 2020.

Share