Tindakan Medis

Cryolipolysis: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Cryolipolisis adalah suatu prosedur baru yang melibatkan pendinginan lemak tubuh secara non-invasif untuk memecah sel lemak, sehingga dapat mengurangi lemak tubuh tanpa merusak jaringan lain. Anda dapat

Fungsi Cryolipolysis

Cryolipolysis merupakan perawatan kosmetik yang berfungsi untuk menghilangkan lemak pada area tubuh tertentu. Mekanisme kerja dari perawatan ini adalah menggunakan suhu beku untuk untuk memecah sel-sel lemak pada tubuh. Suhu beku hanya dapat merusak sel lemak sehingga tidak menyebabkan kerusakan kulit atau jaringan di bawahnya. Cryolipolysis memiliki nama lain CoolSculpting.[1]

Cryolipolysis bersifat non-invasif, artinya tidak melibatkan pembedahan, sayatan, atau anestesi, sehingga risikonya lebih kecil daripada sedot lemak. Perawatan ini dapat digunakan untuk menghilangkan lemak di bawah dagu dan rahang, paha, perut, di bawah pantat, dan di lengan atas.[1,2]

Perawatan ini direkomendasikan bagi seseorang yang memiliki kelebihan berat badan yang sebelumnya telah melakukan diet dan olahraga, namun lemak di beberapa area tubuh tetap sulit untuk dihilangkan. Perlu diingat bahwa cryolipolysis bukan perawatan yang memiliki fungsi utama untuk menurunkan berat badan.[2]

Cryolopysis tidak boleh dilakukan pada area kulit yang terpotong atau terluka, yang mengandung varises parah, dermatitis, atau lesi kulit lainnya. Selain itu seseorang dengan kondisi berikut juga tidak direkomendasikan untuk melakukan cryolipolysis:[3]

  • Kulit kendor
  • Cryoglobulinemia, radang pembuluh darah yang disebabkan oleh protein abnormal yang akan menggumpal pada suhu dingin
  • Urtikaria dingin, kondisi langka saat kulit menjadi merah dan gatal-gatal setelah terpapar suhu dingin
  • Hemoglobinuria dingin paroksismal, penyakit autoimun yang sangat langka di mana sel darah merah rusak selama terkena flu atau suhu dingin
  • Fenomena Raynaud, kondisi langka saat suhu dingin dapat menghalangi aliran darah ke jari tangan dan kaki
  • Penyakit aglutinin dingin, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel darah merahnya sendiri. Kondisi tersebut seringkali dipicu atau diperparah oleh suhu dingin.

Kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko antara lain:[3]

Persiapan Cryolipolysis

Tidak diperlukan persiapan khusus sebelum menjalani cryolipolysis. Hal yang terpenting adalah memastikan tubuh sehat dan mendekati berat badan ideal saat akan menjalani prosedur cryolipolysis. [4]

Pasien kelebihan berat badan atau obesitas, bukanlah kandidat yang ideal untuk menjalani cryolipolysis. Karena prosedur ini bukanlah solusi untuk menurunkan berat badan. Kandidat yang ideal adalah pasien yang sehat dan bugar serta bertujuan untuk menghilangkan tonjolan atau lemak tubuh.

Setelah prosedur, biasanya akan terjadi memar akibat hisap aplikator. Dokter biasanya tidak menganjurkan untuk mengonsumsi antiradang seperti aspirin, untuk membantu mengurangi memar yang mungkin terjadi.

Dokter kemungkinan juga akan mengambil foto sebelum dan sesudah prosedur, untuk menjelaskan dan memberi tahu hasil perbaikan di area yang dirawat.[4]

Prosedur Cryolipolysis

Pada umumnya, prosedur cryolipolysis meliputi:[4]

  • Pasien akan diminta berganti pakaian dengan gaus khusus rumah sakit dan berbaring di meja perawatan
  • Kemudian dokter akan mengoleskan gel pad untuk melindungi kulit dan mengarahkan aplikator yang terlihat mirip dengan nosel penyedot debu ke area tubuh yang dirawat
  • Aplikator tersebut akan mengalirkan suhu dingin ke lemak yang ingin dihilangkan. Selanjutnya, tonjolan lemak akan diisap ke dalam hallow applicator
  • Setelah perawatan selama kurang lebih satu jam, aplikator dicabut dan area tubuh yang dirawat akan diberi pijatan untuk menghancurkan jaringan dalam yang membeku. Tindakan ini akan membantu tubuh pasien mulai menyerap sel-sel lemak yang hancur

Selama perawatan berlangsung, kulit pasien mungkin akan terasa seperti ditarik atau dicubit. Namun, secara keseluruhan, prosedur ini hanya menimbulkan sedikit saja rasa sakit.[1]

Bahkan pasien dapat melakukan perawatan sembari membaca, mendengarkan musik, dan bermain ponsel, atau laptop.[1]

Setelah selesai melakukan perawatan, pasien dapat langsung beraktifitas seperti biasa. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin akan mengalami beberapa kemerahan atau nyeri ringan di area yang dirawat, tetapi semua efek samping kecil biasanya mereda dalam beberapa minggu.[1]

Risiko Cryolipolysis

Cryolipolysis merupakan tindakan medis invasif yang cenderung aman. Namun, seperti prosedur pada umumnya, cryolipolysis juga memiliki risiko yang mungkin akan dialami pasien. Risiko-risiko tersebut meliputi:[4]

  • Sensasi dingin yang intens
  • Perasaan geli dan tersengat
  • Kulit tertarik
  • Sakit
  • Kram

Tetapi semua risiko di atas akan mereda begitu obat mati rasa yang dioleskan oleh dokter mulai bekerja. Setelah perawatan, pasien mungkin mengalami efek samping sementara yang biasanya hilang dalam beberapa hari. Efek samping ini meliputi:[4]

  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Memar
  • Sakit
  • Kram
  • Sensitivitas kulit meningkat

Hasil Cryolipolysis

Hasil di area yang dirawat mungkin terlihat dalam tiga minggu setelah prosedur. Sementara tonjolan lemak akan berkurang rata-rata antara 15 dan 28 persen sekitar 4 bulan setelah perawatan awal.[3,4]

Meskipun cryolipolysis dapat menghancurkan sel-sel lemak, namun prosedur ini tidak akan mencegah munculnya sel-sel lemak baru. Karenanya, gaya hidup sehat seperti berolahraga dan makan teratur sangat penting untuk mempertahankan hasil cryolipolysis.[1]

1. Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP, Zawn Villines. Does CoolSculpting work?. Medical News Today; 2018.
2. Stephanie S. Gardner, MD. CoolSculpting. WebMD; 2020.
3. Anonim. Fat Freezing (Cryolipolysis). My Cleveland Clinic; 2019.
4. Catherine Hannan, M.D, Lucie Wisco. CoolSculpting: Nonsurgical Fat Reduction. Healthline; 2018.

Share