Neuropati Diabetik: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Neuropati diabetik adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan saraf akibat penyakit diabetes yang diderita oleh seseorang. Adanya gula darah yang tinggi dapat merusak saraf pada tubuh, terutama ujung-ujung... jari kaki. Gejala pada neuropati diabetik dapat bervariasi dari nyeri, kesemutan, hingga gangguan sistem pencernaan, sistem urinarius, pembuluh darah, dan jantung. Anda dapat mencegah atau memperlambat terjadinya neuropati diabetik dan komplikasinya dengan menjaga kadar gula darah tetap terkontrol dan menjaga kesehatan kaki Anda tetap bersih, lembab, dan terhindar dari luka. Read more

Apa Itu Neuropati Diabetik?

Diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah Anda tinggi. Ketika kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan mengakibatkan kerusakan saraf, maka terjadilah neuropati diabetik. [1, 2, 3, 4, 8]

Area saraf yang paling sering terkena ialah saraf kaki dan tangan, tetapi saraf lainnya juga bisa terkena, termasuk saraf yang mengontrol organ dalam (saraf otonom). [7]

Neuropati diabetik umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Sebanyak 50% penderita diabetes mengalami kondisi ini. [3, 4]

Fakta Neuropati Diabetik

Berikut ini fakta-fakta seputar penyakit neuropati diabetik: [1, 4, 7]

  • Kondisi ini sering terjadi pada orang dengan kontrol gula darah yang buruk, kelebihan berat badan, memiliki kadar lemak darah dan tekanan darah yang lebih tinggi, dan berusia di atas 40 tahun.
  • Diabetes merupakan penyebab kerusakan saraf (neuropati) yang paling umum. 50 % dari penderita diabetes akan mengalami neuropati.
  • Tidak ada obat yang tersedia untuk mengobati neuropati diabetes, tetapi perawatan dapat mengatasi gejalanya.
  • Menjaga kontrol kadar glukosa darah telah terbukti memperbaiki gejala dan mencegah memburuknya rasa sakit akibat neuropati.
  • Perawatan neuropati diabetik melibatkan beberapa jenis terapi fisik dan pengobatan untuk mengontrol nyeri dan konduksi saraf.

 Jenis Neuropati Diabetik

Ada empat jenis utama neuropati pada penderita diabetes, yaitu: neuropati otonom, perifer, proksimal, dan fokal. Berikut penjelasannya: [2, 3, 4, 5, 6]

Neuropati Perifer

Adalah jenis neuropati yang paling umum terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi pada kaki dan tungkai, tetapi juga bisa terjadi di lengan atau tangan. Gejala neuropati perifer dapat bervariasi dan bisa ringan hingga parah. Seringkali gejalanya memburuk saat malam hari. Gejala neuropati perifer, meliputi:

  • Mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasakan nyeri atau perubahan suhu.
  • Kesemutan atau sensasi terbakar.
  • Nyeri atau kram tajam.
  • Peningkatan sensitivitas  terhadap sentuhan.
  • Masalah kaki yang serius, seperti maag, infeksi, serta nyeri tulang dan sendi.

Neuropati Otonom 

Adalah jenis neuropati yang paling umum setelah neuropati perifer. Neuropati ini terjadi jika saraf otonom menjalankan sistem lain di tubuh yang tidak dapat Anda kendalikan secara sadar. Saraf tersebut bertugas mengendalikan jantung, sistem pencernaan, kandung kemih, kelenjar keringat, organ seks, dan mata Anda. Gejala neuropati perifer, meliputi:

  • Ketidaksadaran hipoglikemia, di mana seseorang tidak merasakan efek bahwa kadar gula darahnya rendah.
  • Perubahan cara mata Anda menyesuaikan dari terang ke gelap.
  • Masalah pecernaan, seperti sembelit, diare, mual, muntah dan kehilangan nafsu makan.
  • Masalah kandung kemih atau usus.
  • Respon seksual menurun.

Neuropati Proksimal (Polradikulopati Diabetik)

Adalah jenis yang relatif jarang terjadi (kemungkinan hanya 1% penderita diabetes tipe 2 yang mengalaminya). Umumnya terjadi pada saraf di paha, pinggul, bokong, atau kaki, tetapi juga bisa terjadi di perut dan dada. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan terkadang parah. 

Neuropati proksimal biasanya hanya menyerang satu sisi tubuh, tetapi bisa menyebar ke sisi lain. Gejalanya dapat meliputi:

  • Nyeri hebat di pinggul, paha, kaki atau bokong.
  • Kelemahan otot.
  • Kesulitan bangkit dari posisi duduk.
  • Sakit perut yang parah.

Neuropati Fokal

Neuropati fokal atau yang disebut juga dengan mononeuropati, adalah neuropati yang terjadi ketika kerusakan pada satu saraf atau kelompok saraf tertentu menyebabkan kelemahan di area yang terkena. Kondisi ini paling umum terjadi di tangan, kepala, atau kaki Anda. 

Neuropati fokal bisa muncul secara tiba-tiba dan menimbulkan rasa sakit yang sangat menyakitkan. Gejalanya dapat meliputi: [3, 5, 6]

  • Ketidakmampuan untuk fokus atau penglihatan ganda.
  • Sakit di belakang mata.
  • Kelumpuhan di satu sisi wajah Anda (Bell’s palsy).
  • Nyeri, mati rasa atau kesemutan di tangan atau jari Anda, kecuali kelingking (jari kelingking).
  • Kelemahan di tangan sehingga Anda dapat dengan mudah menjatuhkan barang.
Tinjauan 
Neuropati otonom, perifer, proksimal, dan fokal adalah jenis-jenis dari kondisi neuropati diabetik.

Gejala Neuropati Diabetik

Gejala neuropati diabetik bergantung pada jenis neuropati dan area saraf mana yang terkena. [2, 3, 5]

Gejala umum dari neuropati diabetik meliputi: [3]

  • Sensitivitas terhadap sentuhan dan getaran.
  • Hilangnya kemampuan indera peraba.
  • Kesulitan koordinasi saat berjalan.
  • Mati rasa atau nyeri di tangan atau kaki Anda.
  • Perasaan seperti terbakar di kaki, terutama pada malam hari.
  • Kelemahan atau pengecilan otot.
  • Kembung atau kenyang.
  • Mual, gangguan pencernaan, atau muntah.
  • Diare atau sembelit.
  • Pusing saat berdiri.
  • Peningkatan atau penurunan jumlah keringat.
  • Masalah kandung kemih atau Infeksi saluran kemih.
  • Kekeringan vagina.
  • Disfungsi ereksi.
  • Ketidakmampuan untuk merasakan kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia).
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda.
  • Peningkatan detak jantung.

Penyebab Neuropati Diabetik

Hingga kini penyebab dari neuropati diabetik masih belum dapat tidak diketahui secara pasti. Namun kadar gula darah lebih tinggi dari normal dalam jangka panjang pasti merusak saraf dan mengganggu kemampuan untuk mengirim sinyal, sehingga menyebabkan neuropati diabetes. Kadar gula darah tinggi juga bisa merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. [4, 6]

Tinjauan
Penyebab pasti dari neuropati diabetik belum dapat diketahui.

Faktor Risiko

Berikut ini faktor-faktor risiko yang dapat membuat Anda lebih berisiko mengalami kerusakan saraf: [6]

  • Memiliki kontrol gula darah yang buruk.
  • Memiliki riwayat diabetes.
  • Memiliki Penyakit ginjal.
  • Menderita Obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Merokok.
Tinjauan
Faktor-faktor risiko seseorang mengalami neuropati diabetik adalah kontrol gula darah yang buruk, memiliki riwayat diabates, penyakit ginjal, obesitas dan merokok.

Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?

Ada harus segera mengunjungi dokter Anda jika memiliki tanda-tanda neuropati diabetes, seperti: [6]

  • Infeksi pada luka di kaki dan tidak dapat disembuhkan.
  • Nyeri seperti terbakar, kesemutan di tangan atau kaki yang mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari Anda.
  • Perubahan pencernaan, buang air kecil atau fungsi seksual.
  • Pusing dan pingsan.

Komplikasi Neuropati Diabetik

Neuropati diabetes dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, seperti: [6]

  • Ketidaksadaran Hipoglikemia

Penderita neuropati diabetes dapat tidak menyadari bahwa kadar gula darahnya rendah. Kadar gula rendah dapat menyebabkan gemetar, berkeringat, dan detak jantung yang cepat.

  • Hilangnya Jari Kaki, Kaki atau Tungkai

Kerusakan saraf dapat menyebabkan mati rasa atau hilangnya kemampuan untuk merasakan nyeri di kaki, sehingga luka kecil bisa berkembang menjadi borok tanpa Anda sadari. Dalam kasus yang parah kaki anda mungkin perlu untuk di lakukan pengangkatan atau amputasi.

Neuropati pada kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia dan infeksi saluran kemih. Inkontinensia terjadi ketika saraf Anda tidak dapat mengontrol kandung kemih, sehingga anda dapat mengeluarkan urin tanpa Anda sadari. Infeksi saluran kemih terjadi karena bakteri yang menumpuk di kandung kemih dan ginjal, saat kandung kemih sulit dikosongkan sepenuhnya.

Kerusakan saraf bisa mengganggu kemampuan tubuh dalam menyesuaikan tekanan darah.  Tekanan darah yang turun tajam saat Anda berdiri setelah duduk dapat menyebabkan Anda pusing dan pingsan. Untuk mengatasinya, Anda perlu melakukan gaya hidup sederhana, seperti menghindari alkohol, minum banyak air, dan mengubah posisi seperti duduk atau berdiri perlahan.

  • Masalah Pencernaan

Maslah pencernaan seperti sembelit atau diare bisa terjadi akibat kerusakan saraf. Kerusakan saraf juga bisa menyebabkan gastroparesis, suatu kondisi dimana lambatnya pengosongan makanan dari lambung ke usus halus. yang menyebabkan kembung dan gangguan pencernaan. Perubahan pola makan dan pengobatan dapat membantu meredakan komplikasi ini.

Neuropati apabila terjadi pada pria bisa menyebabkan disfungsi ereksi dan pada wanita menyebabkan kesulitan dengan lubrikasi dan gairah. Untuk mengatasi komplikasi ini pria dapat mengkonsumsi obat yang dapat meningkatkan fungsi seksual dan wanita dapat menggunakan pelumas vagina.

Diagnosis Neuropati Diabetik

Diagnosis neuropati diabetik dimulai oleh dokter dengan mengajukan pertanyaan kepada Anda tentang gejala yang Anda alami dan riwayat kesehatan Anda. [3, 6]

Anda juga akan menjalani pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa kekuatan dan tonus otot secara keseluruhan, detak jantung, tekanan darah, refleks tendon, dan sensitivitas Anda terhadap sentuhan dan getaran. [3, 6]

Untuk memastikan diagnosis neuropati diabetik, dokter Anda juga dapat melakukan tes diagnosis khusus, seperti: [3, 6]

  • Tes Filamen

Pada tes ini dokter Anda akan menyikat serat nilon lembut (monofilamen) di atas area kulit Anda. Tes ini bertujuan untuk menguji sensitivitas Anda terhadap sentuhan.

  • Tes Sensorik

Salah satu tanda seseorang menderita neuropati diabetes ialah berkurangnya kemampuan untuk merasakan perubahan suhu. Melalui tes ini dokter dapat mengetahui bagaimana saraf Anda merespons getaran dan perubahan suhu.

  • Tes Konduksi Saraf

Tes diagnostik selanjutnya yang dapat dilakukan oleh dokter ialah tes kondusi saraf. Tes ini bertujuan untuk mengukur seberapa cepat saraf di lengan dan kaki Anda menghantarkan sinyal listrik. 

  • Tes Respons otot

Tes respons otot atau disebut juga dengan elektromiografi. Tes ini dilakukan untuk menentukan bagaimana otot merespons impuls listrik. Tes ini sering dilakukan dengan tes konduksi saraf. 

  • Pengujian Otonom

Tes ini dilakukan untuk menentukan bagaimana tekanan darah Anda berubah saat Anda berada di posisi yang berbeda. Tes ini juga dapat menentukan apakah tubuh Anda berkeringat secara normal.

Tinjauan
Tes diagnosis neuropati diabetik dapat meliputi tes filamen, sensorik, konduksi saraf, respon otot dan otonom.

Pengobatan Neuropati Diabetik

Neuropati diabetik tidak dapat disembuhkan, namun Anda dapat memperlambat perkembangan gejalanya. Menjaga kadar gula darah Anda tetap sehat akan meminimalkan risiko neuropati diabetik. [3, 6]

Obat-obatan tertentu dan beberapa jenis terapi fisik dapat membantu mengendalikan nyeri akibat neuropati diabetik. Namun, obat dan terapi tersebut tidak dapat memperbaiki saraf Anda. [5]

Berhenti merokok, membatasi minum alkohol dan berolahraga secara teratur juga merupakan bagian dari perawatan yang dapat meringankan gejala Anda. Anda dapat berkonsultasi kepada dokter atau tim perawatan kesehatan Anda tentang perawatan dan obat yang tepat untuk Anda. [3, 6]

Obat-obatan

Obat-obatan yang dapat membantu mengatasi nyeri akibat neuropati diabetik antara lain: [6]

  • Obat Antikejang

Selain dapat mengobati kejang/epilepsi, obat antikejang juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri saraf. Obat antikejang diantaranya pregabalin, atau gabapentin. Obat ini memiliki efek samping mengantuk, pusing dan bengkak. [6]

  • Antidepresan 

Antidepresan trisiklik dapat membantu meredakan nyeri saraf mulai dari ringan hingga sedang. Obat-obatan antidepresan yaitu amitriptyline, desipramine dan imipramine. Efek samping obat ini bisa membuat mulut kering dan mengantuk. [6]

Kombinasi antara obat antidepresan dan obat anti kejang juga dapat digunakan sebagai obat pereda nyeri, seperti asetaminofen atau ibuprofen atau penutup kulit dengan lidokain (zat yang membuat mati rasa). [6]

Obat alternatif seperti kapsaisin diketahui juga dapat bermanfaat bagi penderita neuropati diabetik. Krim kapsaisin yang dioleskan pada kulit dapat mengurangi sensasi nyeri pada beberapa orang. Efek samping dari obat ini yaitu rasa terbakar dan iritasi pada kulit. [2, 6]

Terapi Fisik

Terapi fisik yang digunakan dalam kombinasi dengan obat-obatan, dapat membantu meredakan nyeri akibat neuropati diabetik. Selain itu juga dapat membantu meringankan gejala lainnya seperti sensasi terbakar dan kesemutan di tungkai dan kaki, kram otot, kelemahan otot dan disfungsi seksual. Berikut ini terapi fisik untuk penderita neuropati diabetik: [5]

  • Stimulasi Saraf Listrik

Adalah jenis terapi fisik tanpa rasa sakit yang dapat membantu mengurangi perasaan kaku dan meningkatkan penyembuhan tukak kaki.

Terapi fisik ini dapat membantu meredakan nyeri neuropati, dan umumnya tidak memiliki efek samping. Anda kemungkinan perlu menjalani terapi ini lebih dari satu sesi.

Adalah jenis terapi yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi sangat tinggi untuk merangsang jaringan di bawah kulit. Terapi ini dapat membantu beberapa orang untuk mengembalikan kepekaan di kaki mereka.

Cara Mencegah Neuropati Diabetik

Menjaga kontrol kadar gula darah Anda dengan ketat adalah cara terbaik untuk mencegah atau menghentikan perkembangan neuropati dibetes. Dokter Anda dapat memberi tahu Anda tentang kisaran yang baik kadar glukosa darah dan menjaga kadar gula darah dalam kisaran ini dapat membantu mencegah neuropati dan komplikasi diabetes lainnya. [1]

Berhenti merokok, olahraga teratur, dan makan-makanan sehat adalah cara lain yang dapat membantu mencegah neuropati diabetes. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment