Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Sendok: Manfaat – Efek Samping dan Cara Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun sendok memiliki cukup banyak senyawa antioksidan. Oleh sebab itu dapat bermanfaat dalam mencegah penyakit kronis, membantu meningkatkan sistem imun, berperan sebagai antioksidan, dan memiliki efek

Tentang Daun Sendok

Daun sendok (Plantago major L.) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Plantaginaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama ekor anjing dalam bahasa Melayu. [1,2]

Tanaman daun sendok awalnya berasal dari Eropa dan Asia Tengah, namun seiring waktu telah tersebar ke hampir seluruh belahan dunia. Tanaman daun sendok merupakan jenis yang bertahan hidup saat perubahan musim dan banyak tumbuh di daerah beriklim hangat. [2]

Tanaman sendok sudah lama digunakan oleh warga negara Bulgaria sebagai obat herbal untuk menyembuhkan penyakit seperti radang saluran pernapasan, masalah pencernaan, dan iritasi kulit. [1]

Masyarakat Melayu dan Cina juga sudah memanfaatkan daun sendok sebagai obat diuretik, obat batuk, dan sebagai obat anti bakteri. [2]

daun sendok

Karakteristik daun Sendok

Daun sendok memiliki bentuk yang lebar dan sedikit oval. Panjang daun sekitar 4-15 cm dan lebar daun sekitar 2-5 cm. Tepian daun bergerigi tidak beraturan.

Daun berwarna hijau hingga coklat kehijauan. Pembuluh daun berbentuk paralel dan membentuk 3-9 percabangan tiap satu helai daun. Daun sendok merupakan daun yang memiliki rasa yang sedikit pahit. [1]

Warna bunga daun sendok adalah hijau kecoklatan dengan benang sari berwarna ungu. Ukuran bunga kecil dan memiliki rasa yang pahit jika dimakan. [2]

Kandungan Gizi Daun Sendok

Berikut kandungan gizi dalam 1% daun sendok segar. [4,5]

KandunganJumlahSatuan
Kalori77KiloJoule
Air87.7gram
Protein2.29gram
Karbohidrat2.03gram
Serat 3.88gram
Lemak0.18gram
Vitamin C45.1mg
Natrium124mg
Kalium318mg
Kalsium108mg
Magnesium95.3mg
Fosfor23.4mg
Besi1.74mg
Seng0.41mg
Mangan0.40mg
Kumarin2.347mg
Luteolin10.07mg

Daun sendok memiliki kandungan mineral yang cukup lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan dalam makanan. Mineral berfungsi sebagai salah satu faktor pembentuk enzim, menjaga kesehatan otot, tulang, gigi, jantung, dan sistem metabolisme secara umum. [5]

Senyawa Luteolin dalam daun sendok berasal dari golongan flavonoid. Fungsi luteolin adalah sebagai sumber antioksidan dan mencegah peradangan pada tubuh. [2,3]

Manfaat Daun Sendok untuk Kesehatan

1. Membantu menyembuhkan luka luar

Ekstrak daun sendok mengandung senyawa polifenol, flavonoid dan polisakarida. Ketiga senyawa tersebut berperan dalam proses penyembuhan luka luar.

Proses penyembuhan yang terjadi dimulai dari flavonoid yang bekerja mengurangi sel-sel radang sehingga menghentikan pembengkakan dan rasa nyeri pada area luka.

Senyawa polifenol dan polisakarida membantu mempercepat proses regenerasi jaringan kulit yang baru untuk menutupi area luka. [2]

2. Sebagai obat tukak lambung

Tukak lambung merupakan kejadian peningkatan asam lambung yang berlebihan dan menyebabkan terbentuknya luka pada dinding lambung.

Ekstrak daun sendok mengandung senyawa anti maag. Mekanisme kerja senyawa tersebut adalah dengan mengurangi produksi asam lambung oleh dinding lambung.

Ekstrak daun sendok juga berfungsi menghambat pembentukan bakteri H. pylori, yaitu bakteri penyebab tukak lambung. [2]

3. Sebagai obat anti diabetik

Diabetes mellitus merupakan kondisi tubuh yang tidak mampu mengubah gula dalam darah menjadi energi bagi sel-sel tubuh, sehingga pasien cenderung lemah dan kurang tenaga.

Ekstrak daun sendok mengandung senyawa flavonoid, sterol dan tanin. Ketiga komponen tersebut berfungsi menjaga fungsi organ pankreas sehingga meningkatkan produksi hormon insulin. [2]

Hormon insulin merupakan hormon yang bertugas membantu mengirimkan gula dalam darah ke sel-sel tubuh sehingga tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk berfungsi. [2]

4. Sebagai obat diare

Diare merupakan keadaan usus yang berkontraksi secara berlebihan dan menyebabkan penyerapan air di usus berkurang, sehingga menghasilkan feses yang cair. Penyebab diare yang paling umum adalah bakteri.

Kandungan senyawa tanin dalam daun sendok membentuk agen protein tannate dan agen tersebut dapat mengurangi durasi buang air besar. Fungsi lain tanin adalah menetralkan racun kolera (bakteri penyebab penyakit kolera).

Kandungan lain yaitu senyawa alkaloids juga berperan menurunkan penumpukan cairan dalam usus sehingga mencegah dehidrasi dan terbentuknya feses yang cair . [2]

5. Sebagai agen anti peradangan

Peradangan merupakan proses sel-sel radang dalam tubuh bekerja pada area yang terluka atau terdampak serangan parasit. Efek dari kejadian tersebut adalah tubuh terasa panas, nyeri, bengkak, dan kemerahan ( jika terjadi luka pada kulit).

Tanaman daun sendok mengandung senyawa flavonoid dan glikosida iridoid. Kedua senyawa tersebut berperan dalam mencegah peningkatan sel-sel radang dan juga senyawa prostaglandin (senyawa pembentuk rasa sakit). [2]

6. Sebagai agen anti kanker

Kanker merupakan sel-sel tubuh yang berkembang secara tidak normal dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh yang sehat. Penyebab kanker yang sudah diteliti dan dipercaya adalah paparan radikal bebas secara berlebihan.

Daun sendok mengandung flavonoid, diantaranya adalah flavon dan luteolin. luteolin adalah senyawa bersifat racun terhadap sel-sel kanker. Mekanisme kerjanya adalah dengan merusak genetik sel kanker sehingga sel tersebut mati.

Flavon merupakan senyawa yang berikatan dengan radikal bebas sehingga mencegahnya berikatan dan memicu terbentuknya sel-sel kanker. [2]

7. Sebagai agen anti bakteri

Daun sendok mengandung senyawa polisakarida pektin yang bersifat melindungi sel dari serangan bakteri, khususnya bakteri Streptococcus pnemoniae.

Kandungan lain yaitu senyawa flavonoid dan tanin memiliki kemampuan menghentikan pertumbuhan bakteri patogen dalam tubuh dengan cara menghambat pembentukan enzim dalam sel bakteri, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh. [2]

Streptoccocus pneumoniae adalah bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan dan meningitis. [2]

8. Sebagai agen anti viral

Senyawa fenolik dalam daun sendok memiliki aktivitas anti viral yang kuat, khususny terhadap virus herpes (penyebab penyakit herpes) dan adenovirus (penyebab batuk, menyerang saluran kemih, saluran pencernaan dan mata). [2]

9. Meningkatkan fungsi sistem imun

Ekstrak daun sendok dapat meningkatkan pembentukan senyawa nitrit oksida dan stimulasi pembentukan sel-sel limfosit. Nitrit oksida berperan dalam menjaga kesehatan peredaran darah, sehingga memperlancar aliran sel-sel imun dalam tubuh.

Sel-sel limfosit berperan sebagai imunitas tubuh dalam melawan bakteri, virus dan parasit yang masuk dan berpotensi merusak organ tubuh.

Senyawa nitrit juga merangsang pembentukan TNF alfa, yaitu senyawa yang mencegah pembentukan sel-sel tumor dalam tubuh. [3]

10. Menjaga kesehatan hati

Dalam dekade terakhir, gangguan pada organ hati merupakan salah satu penyebab utama kematian pada manusia. Penyebab gangguan tersebut meliputi konsumsi bahan beracun atau terpapar radikal bebas berlebihan.

Daun sendok mengandung berbagai senyawa yang membantu menjaga fungsi hati. Flavonoid dan fenol melindungi hati dari paparan radikal bebas. [3]

11. Sebagai obat biduran

Biduran atau urtikaria merupakan kondisi kelainan pada kulit. Kulit tampak membengkak dan memerah, terasa panas dan gatal akibat senywa prostaglandin yang beredar dalam tubuh. Umumnya penyebab biduran adalah alergi atau terkena sengatan serangga.

Daun sendok mengandung senyawa asam ursolik, asam oleanolik, dan asam linolenik alfa yang dapat menghambat produksi prostaglandin.

Kandungan luteolin dalam daun sendok juga memiliki kemampuan menekan penyebaran sel-sel radang dan menghambat produksi histamin dalam peredaran darah. [3]

Histamin merupakan zat yang memberikan efek alergi pada tubuh dan merangsang sensasi gatal. [3]

12. Sebagai obat anti jamur

Ekstrak daun sendok mengandung senyawa aucubin dan baicalein yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen seperti Candida albicans.

Proses senyawa-senyawa tersebut adalah dengan merusak biofilm sekitar jamu parasit sehingga jamur tidak dapat melekat pada sel tubuh. [6]

13. Sumber antioksidan bagi tubuh

Daun sendok mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid. Kedua senyawa tersebut dikenal sebagai antioksidan alami yang berfungsi menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Tubuh yang terpapar radikal bebas berlebih lebih rentan mengalami kerusakan organ, penuaan kulit, dan membentuk sel-sel kanker dalam tubuh.

Flavonoi dan alkaloid berperan sebagai agen pengikat radikal bebas, mencegahnya berikatan dengan sel sehat dan juga meningkatkan fungsi pembuluh darah dalam mengirimkan nutrisi dan oksigen ke organ-organ tubuh. [10]

Efek Samping Daun Sendok

Konsumsi ekstrak daun sendok jangka panjang dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Penggunaan ekstrak sebanyak 182.54 mg per kg berat badan dapat menyebabkan gejala diare, mual, muntah, dan pada beberapa kasus menunjukkan gejala alergi. [3]

Penggunaan daun sendok dengan dosis berlebihan (diatas 2000 mg/ kg bb) dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu shock hebat akibat reaksi alergi dan dapat berakhir dengan kematian. [9]

Cara Penggunaan Daun Sendok

1. Penggunaan dalam masakan

Daun-daun sendok yang sudah dibersihkan dengan air mengalir dan dikeringkan pada tempat teduh kemudian dicampur dalam salad atau dimasukkan kedalam air panas berisi kacang lentil dan garam. Resep campuran tersebut umumnya digunakan untuk kasus disentri. [3,10]

2. Penggunaan dalam bentuk cairan seduh

100 gram lembar daun sendok yang sudah dicuci dan dikeringkan dimasukkan dalam panci berisi 1000 ml air mendidih selama 3-5 menit. [4]

Air hasil rebusan didiamkan hingga dingin lalu dapat dikonsumsi bersamaan dengan madu. Air rebusan juga dapat digunakan sebagai obat kumur dan cairan pencuci muka. [3,7]

3. Penggunaan dalam bentuk pasta

Daun-daun sendok yang sudah dibersihkan dengan air mengalir kemudian dikeringkan dan dimasukkan kedalam mortar tumbuk atau mesin penggilas.

Gerus daun-daun sendok dengan alu hingga membentuk pasta. Pasta tersebut diletakkan pada luka atau bagian tubuh yang meradang. Pasta dapat dicampur dengan jus barberry dan dikonsumsi untuk menjaga kesehatan hati. [7]

4. Penggunaan dalam bentuk sirup

Daun sendok segar yang sudah dicuci lalu ditumbuk menggunakan mortar tumbuk hingga membentuk pasta. Pasta tersebut dimasukkan dalam kain kasa lalu diperas hingga menghasilkan cairan bening sedikit kuning.

Cairan tersebut dicampur dengan madu hingga bentuk konsistensinya seperti sirup, lalu segera dikonsumsi. Penggunaan sirup daun sendok berfungsi untuk meringankan gejala batuk dan radang tenggorokan. [9]

Tips Penyimpanan Daun Sendok

Daun sendok yang dipetik dipilah terlebih dahulu. Pisahkan daun yang rusak atau membusuk dengan daun yang segar. Pemilahan berfungsi untuk mencegah terjadinya pembusukan saat disimpan.

Daun-daun tersebut kemudian dibersihkan dengan air bersih dan dikeringkan di tempat teduh. Pengeringan dilakukan hingga daun kehilangan cukup banyak kelembapan.

Daun yang sudah kering disimpan dalam wadah kedap udara dan diletakkan pada ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung, atau dapat dimasukkan kedalam lemari pendingin. [5]

Walaupun daun sendok memiliki banyak khasiat, Sebaiknya berbicara terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum menggunakan daun sendok sebagai obat alternatif agar menghindari efek samping yang dapat terjadi.

1. Paolina Lukova, Ivanka Dimitrova-Dyulgerova, Diana Karcheva-Bahchevanska, Rumen Mladenov, Ilia Iliev & Mariana Nikolova. 2017. International Journal of Medical Research and Pharmaceutical Sciences. Vol. 4. Comparative Morphological And Qualitative Phytochemical Analysis Of Plantago Media L. Leaves With P. Major L. And P. Lanceolata L. Leaves.
2. Muhammad Bahrain Adom, Muhammad Tahera, Muhammad Fathiy Mutalabisin, Mohamad Shahreen Amri, Muhammad Badri Abdul Kudos, Mohd Wan Aziz Wan Sulaiman, Pinaki Sengupta, Deny Susanti. 2017. Biomedicine & Pharmacotherapy. vol.96. Chemical constituents and medical benefits of Plantago major.
3. Younes Najafian, Shokouh Sadat Hamedi, Masoumeh Kaboli Farshchi, Zohre Feyzabadi. 2008. Electronic Physician. vol. 10. Plantago major in Traditional Persian Medicine and modern phytotherapy: a narrative review.
4. Mohamed, I. Kobeasy, Osama, M. Abdel-Fatah, Samiha M. Abd El-Salam and Zahrat El-Ola M. Mohamed. 2011. International Journal of Biodiversity and Conservation Vol. 3. Biochemical studies on Plantago major L. and Cyamopsis tetragonoloba L.
5. José Luis Guil-Guerrero. 2010. Ecology of Food and Nutrition. Nutritional composition of Plantago species (P-major L., P-lanceolata, L., and P-media L.).
6. Karina Pezo Shirley, DDS, MSD, L. Jack Windsor, PhD, George J. Eckert and Richard L. Gregory, PhD. 2015. Journal of Prosthodontics. In Vitro effects of Plantago major extract, aucubin and baicalein on Candida albicans biofilm formation, metabolic activity and cell surface hydrophobicity.
7. Kazhal H., Katayoon H., Mohsen Z. 2014. Indian Journal of Traditional Knowledge vol. 13. A Review of Plantago Plant.
8. Maria Angelica Abud, Andrea Liv Nardello and Jeronimo Facundo Torti. 2017. Medicinal and Aromatic Plants Research Journals vol. 6. Hypoglycemic Effect due to Insulin Stimulation with Plantago major in Wistar Rats.
9. Ali Nazarizadeh, Peyman Mikaili, Milad Moloudizargari, Shahin Aghajanshakeri, Soheil Javaherypour. 2013. Journal of Basic and Applied Scientific Research vol. 3. Therapeutic Uses and Pharmacological Properties of Plantago major L. and its Active Constituents.
10. Jyoti V., A.K. Gupta., Alok M. 2017. International Journal of Chemical and Physical Science vol. 6. Pharmacological Activities of Miraculous Plant Plantago Major L. A Review.

Share