Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Delima memiliki beberapa manfaat kesehatan. Dibarengi dengan makanan bergizi lainnya, delima dapat membantu pengobatan atau pencegahan beberapa penyakit kronis karena mengandung vitamin dan mineral yang
Daftar isi
Delima ini sebenarnya masuk dalam kategori buah berry namun memiliki family yang berbeda yaitu Punicaceae dengan salah satu genus Punica [1].
Delima diketahui juga banyak dikenal dengan sebutan dalam bahasa Inggrisnya yaitu Pomegranate.
Salah satu spesies yang banyak dikenal dan dominan dari delima ini memiliki nama latin Punica granatum. Delima adalah buah yang memiliki banyak kantong kecil dari biji dengan kulit yang bertekstur kasar [2].
Tidak seperti biji buah pada umumnya, biji buah delima diketahui dapat dikonsumsi sebagaimana daging buahnya.Delima telah dikenal sebagai buah yang sangat bermanfaat khususnya untuk kesuburan, sejak zaman kuno [2].
Delima dipercaya memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk Kesehatan manusia.
Oleh karena itu, banyak peneliti yang tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut terkait kandungan delima.
Penelitian tersebut diketahui tidak hanya difokuskan pada buah namun juga pada biji, minyak biji, kulit, akar, daun hingga bunganya [2].
Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik terkait delima [1] :
Berikut ini merupakan kandungan gizi buah delima dalam 100 gram penyajian :
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Delima, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 83 | Kalori Dari Lemak: | 9.8 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 1.2 g | 1.8 % | |
Lemak Jenuh | 0.1 g | 0.6 % | |
Lemak Trans | 0 g | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 3 mg | 0.13 % | |
Total Karbohidrat | 18.7 g | 6.23 % | |
Serat | 4 g | 16 % | |
Gula | 13.7 g | ||
Protein | 1.7 g | 3.34 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 17 % |
Kalsium | 1 % | Zat besi | 1.67 % |
Src : Delima, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin K | 16.4 mcg | 21 % | |
Vitamin C | 10.2 mg | 17 % | |
Serat makanan | 4 g | 16 % | |
Folat | 38 mcg | 10 % | |
Tembaga | 0.2 mg | 8 % | |
Kalium | 236 mg | 7 % | |
Total Karbohidrat | 18.7 g | 6 % | |
Mangan | 0.1 mg | 6 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 4 % | |
Kalori | 83 | 4 % | |
Src : Delima, mentah |
Kandungan gizi utama dari delima adalah senyawa flavonoid, antosianin dan asam punicic yang bersifat sebagai antioksidan kuat, antiatherogenik, antihipertensi, dan anti-inflamasi [1].
Penyebab kematian tertinggi bagi kaum laki-laki adalah kanker paru-paru, sedangkan tertinggi kedua adalah kanker prostat [1].
Beruntungnya perkembangan dari penyakit ini lambat, sehingga dapat ditunda perkembangannya dengan intervensi farmakologis gizi [1].
Konsumsi delima diketahui dapat menurunkan tingkat serum prostat spesifik dan pertumbuhan tumor [1].
Kanker payudara merupakan penyakit mematikan yang umumnya dialami oleh kaum perempuan.
Konsumsi delima diketahui dapat memberikan efek antiproliferatif pada sel kanker payudara manusia [1].
Efek antiproliferatif adalah efek penghambatan pertumbuhan suatu sel.
Artinya, dengan konsumsi delima pertumbuhan sel kanker payudara dapat dihambat.
Efek antiproliferatif tersebut diperoleh dua kali lipat dengan konsumsi jus delima yang difermentasi dibandingkan dengan jus delima segar [1].
Selain jus delima, konsumsi minyak dari biji delima juga dapat memberikan 90% efek pencegahan proliferasi sel kanker payudara [1].
Kanker paru paru umumnya banyak diderita oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok.
Kanker paru paru merupakan masalah yang serius karena menyangkut sistem pernapasan manusia.
Oleh karena itu, kanker paru-paru harus segera ditangani untuk mencegah risiko kematian.
Ekstrak buah delima diketahui juga dapat digunakan dalam pengobatan penyakit kanker paru paru [1].
Konsumsi ekstrak delima dapat menghambat munculnya tumor akibat adanya efek kemopreventif dari zat yang terkandung didalamnya [1].
Dengan demikian, konsumsi ekstrak delima dapat memberikan efek kemopreventif yang mampu melawan kanker paru paru [4].
Konsumsi ekstrak delima diketahui mampu memberikan efek anti inflamasi yang dapat bermanfaat dalam pengobatan kanker kolon atau kanker usus besar [1].
Zat anti inflamasi dalam ekstrak delima diketahui mempengaruhi protein signaling sel kanker kolon, mengurangi fosforilasi dan menghambat 79 % ekspresi protein [1].
Minyak delima diketahui memiliki efek kemopreventif yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya kulit.
Efek kemopreventif minyak delima dapat digunakan dalam pengobatan dan pencegahan kanker kulit [1].
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa hal berikut ini [1]:
Selain itu, minyak delima juga efektif dalam mencegah kerusakan sel fibroblast manusia yang diakibatkan oleh UVA dan UVB [1].
Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi yang ummnya dijumpai dalam perawatan primer pasien khususnya diabetes maupun penyakit kardiovaskuler lainnya [1].
Konsumsi jus buah delima diketahui telah terbukti mengurangi rata-rata tekanan darah arteri [1].
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa konsumsi delima dapat mengurangi risiko penyakit hipertensi.
Delima baik berupa jus maupun ekstrak buahnya diketahui mengurangi aktivasi oksidasi-gen sensitif responsif [1].
Selain itu, konsumsi delima juga mampu meningkatan ekspresi sintase oksida nitrat endotel [1].
Oleh karena itu, efek antioksidan senyawa polifenol dalam konsumsi delima mampu mengurangi risiko stres oksidatif dan atherogenesis [1].
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang penting karena fungsinya yang sangat dibutuhkan.
Jantung yang bermasalah akan sangat menetukan kelangsungan hidup mahkluk hidup.
Beruntungnya, faktor risiko penyakit jantung diketahui telah terbukti dapat dikurangi dengan mengonsumsi jus delima [1].
Pada penderita diabetes, fibrosis jantung meningkat sehingga berisiko merusak kinerja fungsi jantung [1].
Ekstrak bunga delima diketahui dapat mengurangi fibrosis jantung pada tikus [1].
Hepatocellular carcinoma adalah penyakit tumor ganas di organ hati manusia yang distimulasi oleh stress oksidatif [4].
Senyawa bioaktif yang terkandung dalam delima terbukti dapat memberikan efek pencegahan kemoterapi terhadap diethylnitrosamine- sehingga ampuh melawan kanker hati [4].
Malaria adalah penyakit infeksi oleh parasit plasmodiam yang dibawa dan disebarkan oleh nyamuk.
Malaria diketahui dapat dicegah dengan mengonsumsi ektrak kulit buah delima.
Kulit buah delima terbukti mampu menurukan induksi MMP-9 mRNA, menurunkan TNF dan penghambatan mekanisme proinflamasi penyebab malaria akibat adanya aktivitas antiparasit [1].
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit perusakan sistem kekebalan tubuh yang ditimbulkan oleh virus.
Ketika sistem kekebalan tubuh manusia diserang dan rusak maka manusia akan lebih rentan terkena berbagai macam penyakit berbahaya lainnya.
Beberapa penelitian mengatakan jus delima dapat berperan sebagai mikrobisida yang secara teori dapat mencegah transmisi infeksi HIV. Namun, penggunaannya secara umum terutama agen mikrobisida ini, masih ditelaah lebih lanjut dalam perannya mencegah transmisi HIV.
Sejak jaman kuno, delima diketahui telah dikenal sangat bermanfaat untuk Kesehatan reproduksi hingga disebut sebagai simbol kesuburan [2].
Hal ini tidak terlepas dari kandungan senyawa methanol dalam biji delima yaitu beta-sisterol [1].
Konsumsi ekstrak buah delima dapat melindungi embrio dari stres oksidatif adrianycin-induced [1].
Selain itu, konsumsi jus buah delima dapat memberikan efek pada beberapa hal berikut ini [1] :
Sejak resistensi bakteri terhadap obat antimikroba meningkat, delima kemudian menjadi alternatif antimikroba yang efektif [1].
Kulit delima telah dijadikan bubuk kering yang sangat efektif untuk penghambatan Candida albicans [1].
Efek antimikroba dari kedua metanol dan diklorometana dalam ekstrak delima telah terbukti efektif pada Candida genus ragi yang menyebabkan penyakit patogen host imunosupresif [1].
Kombinasi dari ekstrak kulit buah delima dengan Cu ion (II) diketahui dapat meningkatkan efek antimikroba [1].
Selain itu, ekstrak delima juga menjadi antibakteri yang sangat efektif pada Escherichia Coli yang menyebabkan penyakit utama dalam saluran kemih 9 [1].
Salah satu permasalahan kesehatan gigi yang sering terjadi adalah adanya plak gigi.
Ekstrak hydroalcoholik yang terkandung dalam delima diketahui sangat efektif untuk menurunkan mikroorganisme penyebab plak pada gigi [1].
Oleh karena itu, ekstrak delima telah banyak dijadikan bahan dalam pembuatan obat kumur.
Ekstrak delima diketahui juga memberikan efek antiinflamasi yang dapat menurunkan peradangan pada luka secara signifikan [1].
Hal ini dapat terjadi karena hydroalcoholik dalam ekstrak delima meningkatkan kolagen dan fibroblas serta memperbaiki beberapa sel yang mengalami inflamasi [1].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh adanya konsumsi delima [1, 2] :
Untuk memanen delima pada tingkat kematangan terbaik dapat dilakukan beberapa pengecekan yaitu warna dan kekerasan kulitnya.
Delima yang siap dipanen memiliki warna khas dan apabila kulitnya di ketuk dengan ujung jari akan menimbulkan suara kerasa seperti menepuk logam [5].
Delima diketahui harus dipanen pada waktu yang tepat, karena jika melewati waktu yang tepat tersebut akan menjadi overmature sehingga bijinya menjadi sulit dimakan dan rasanya pahit[5].
Berikut ini merupakan beberapa tips penyimpanan delima yang baik dan benar [5] :
Berikut ini merupakan beberapa tips penyajian yang dapat digunakan sebagai alternative untuk mengonsumsi delima [5] :
1) Aida Zarfeshany, Sedigheh Asgary dan Shaghayegh Haghjoo Javanmard. 2014. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Potent health effects of pomegranate.
2) Anonim. 2020. National Center for Complementary and Integrative Health, National Institutes of Health. Pomegranate.
3) Anonim. 2020. Self Nutrition Data. Pomegranate, raaw Nutrition Facts & Calories.
4) Shahindokht Bassiri-Jahrom. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Punica granatum (Pomegranate) Activity in Health Promotion and Cancer Prevention.
5) Eleonora Turrini, Lorenzo Ferruzzi dan Carmela Fimognari. 2015. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Potential Effects of Pomegranate Polyphenols in Cancer Prevention and Therapy.
6) Anonim. 2020. Nutrition and You. Pomegranate Nutrition Facts.