Demam rematik sering dialami oleh anak berusia 5 sampai 15 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus dan merupakan komplikasi dari sakit radang tenggorokan [2,5].
Sebagai jenis penyakit peradangan akibat infeksi bakteri, demam rematik tidak menular. Namun, bakteri streptococcus pada penderita radang tenggorokan dapat menyebar ke orang lain melalui percikan air liur [1].
Demam rematik dapat berakibat pada kerusakan permanen pada katup jantung hingga gagal jantung. Oleh karena itu, penyakit ini tidak dapat dianggap enteng dan harus segera diobati sebelum terlambat.
Daftar isi
Demam rematik dapat berdampak pada jantung, kulit, sendi, atau otak. 2 – 4 minggu setelah radang tenggorokan biasanya gejala demam rematik mulai timbul, karena bakteri streptococcuss yang belum tertangani secara tuntas. Berikut ini adalah gelaja demam rematik [1,2,3]:
Gejala- gejala diatas dapat terjadi karena adanya peradangan yang menyebar ke berbagai organ seperti jantung, sistem saraf pusat, sendi, dan kulit. Penderita dapat mengalami kerusakan jantung apabila tidak ditangani dengan benar.
Radang tenggorokan yang dibiarkan terus menerus, serta disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus tipe A menjadi penyebab utama dari demam rematik [4].
Antibodi berguna untuk menyerang bakteri jahat, namun pada kasus demam rematik, antibodi justru menyerang jaringan tubuh yang sehat, khusunsnya pada bagian jantung, sendi, kulit [2].
Akan tetapi, hingga kini belum ada alasan pasti mengapa antibodi tersebut menyerang jaringan tubuh. Namun para ahli memperkirakan bakteri streptococcus memiliki protein yang mirip dengan jaringan tubuh [2].
Hal ini membuat sistem imun melakukan kesalahan dalam mengidentifikasi jaringan tubuh yang sehat, sebagai bakteri jahat dan kemudian menyerang [1,2].
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena demam rematik, antara lain [2,4]:
Demam rematik bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit jantung rematik atau gagal jantung.
Kerusakan jantung dapat terjadi setelah 10 – 20 tahun menderita demam rematik. Komplikasi dari penyakit demam rematik antara lain [1,3]:
Sebagian besar radang tenggorakan disebabakn oleh infeksi virus. Akan tetapi, sebaiknya segera periksakan ke dokter apabila mengalami radang tenggorokan dengan keluhan sebagai berikut [2,5]:
Pemeriksaaan fisik yang dilakukan dokter untuk menentukan apakah pasien menderita demam rematik, antara lain [3,4]:
Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa tes tambahan untuk memastikan diagnosis penyakit ini, yaitu seperti [1,5]:
Swab tes untuk menemukan apakah ditemukan bakteri Streptococcus di tenggorokan pasien.
Berikut ada metode pemberian obat – obatan untuk menyembuhkan demam rematik:
Penyuntikan antibiotic penisilin untuk membunuh semua bakteri dalam tubuh yang dilaikukan setiap 28 hari, selama 10 tahun, atau ketika anak telah berusia 21 tahun. Pemberhentian suntik penisilin harus sesuai dengan anjuran dokter, agar demam rematik tidak kambuh dan menyebabkan kerusakan katup jantung lebih parah [3].
Penderita yang mengalami kejang akan diberikan carbamazepine atau asam valproate [5]
Penggunaan aspirin atau ibuprofen bertujuan untuk mengatasi demam, perandangan, dan nyeri. Namun, dokter akan meresepkan obat golongan kortikosteroid jika pasien tidak ada respon positif setelah mengkonsumsi obat antiradang atau gejala yang dialami masuk ke fase parah. Dan perlu diingat, anak – anak dilarang mengkonsumsi aspirin, karena dapat menyebabkan Sindrom Reye [3,5].
Apabila ditemukan inflamasi jantung yang parah, dokter akan melakukan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada jantung. Hal in sebagai bentuk pencegahan gagal jantung [3].
Dokter akan meminta pasien untuk menghentikan aktivitas yang berat dan memperbanyak istirahat selama beberapa hari atau beberapa minggu, untuk mempercepat pemulihan tubuh [5].
Langkah – langkah untuk pencegahan demam rematik antara lain [5]:
Demam rematik bermula dari radang tenggorokan yang tidak tertangani dengan baik. Hal ini menyebabkan bakteri streptoccocus menyebar ke bagian tubuh lain dan menimbulkan komplikasi.
Anak – anak dengan kelompok usia 5 – 15 tahun, merupakan kategori yang paling rentan terserang demam rematik. Untuk mencegah demam rematik menyerang organ vital seperti jantung, selalu rutin mencuci tangan dan hindari kontak dengan orang yang sakit batuk pilek. Apabila kondisi semakin parah, kunjungi dokter terdekat untuk menghindari komplikasi fatal.
1. Anonim. Rheumatic Fever: All You Need to Know. CDC; 2018.
2. Anonim. Rheumatic Fever. Mayoclinic; 2021.
3. Carol DerSarkissian. Understanding Rheumatic Fever: the Basics. Webmd; 2019.
4. Karen Gill, M.D.& Shannon Johnson. Rheumatic Fever. Healthline; 2018.
5. Anonim. Rheumatic fever. MedlinePlus; 2020.