Infeksi Streptococcus: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Infeksi Streptococcus adalah penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri spesies Streptococcus, seperti radang tenggorokan, pneumonia, gangguan kulit, katup jantung, dan infeksi pada aliran darah. Kelompok... spesies yang berbeda dapat mengenai area yang berbeda pada tubuh, sehingga menimbulkan gejala yang berbeda-beda pula. Infeksi minor dapat ditangani dengan antibiotik, namun pada infeksi berat mungkin membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Read more

Apa Itu Infeksi Streptococcus ?

Streptococcus merupakan kokus Gram-positif, nonmotil, nonsporeforming, katalase-negatif yang terjadi berpasangan dan anaerob fakultatif serta beberapa merupakan anaerob obligat (ketat) [1].

Streptococcus diketahui dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Streptococcus Tipe A dan Streptococcus Tipe B. Oleh karena itu, infeksi Streptococcus merupakan suatu kondisi di mana adanya serangan dari bakteri Streptococcus Tipe A maupun Streptococcus Tipe B [2, 4].

Masing masing tipe bakteri Streptococcus dapat menimbulkan kondisi atau infeksi yang berbeda beda, simak penjelasan selengkapnya.

Gejala Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A

Streptococcus Tipe A diketahui dapat menimbulkan beberapa jenis infeksi yang memberikan gejala tertentu seperti [2]:

  • Faringitis

Gejala khas Faringitis atau sakit tenggorokan Streptococcus meliputi [2]:

  1. Tenggorokan merah yang terasa sakit
  2. Terdapat cairan seperti nanah di sekitar amandel
  3. Demam dan menggigil
  4. Kelenjar getah bening yang membesar dan lunak di dalam dan sekitar leher
  5. Muntah dan keluhan perut (sering dirasakan oleh anak-anak)

Gejala Scarlet fever meliputi [2]:

  1. Radang tenggorokan
  2. Ruam berwarna merah muda hingga merah yang menyebar di perut, samping dada dan di lipatan kulit
  3. Ruam terasa seperti amplas ketika disentuh
  4. Lidah merah cerah (lidah stroberi)
  5. Kulit di sekitar mulut terlihat pucat

Gejala impetigo meliput [2]i:

  1. Lecet di sekitar hidung, mulut dan kaki
  2. Demam dan pembengkakan kelenjar getah bening
  • Strep Throat

Gejala Strep Throat meliputi [4]:

  1. Sakit tenggorokan yang mendadak atau cepat
  2. Tenggorokan terasa sakit saat menelan
  3. Amandel berwarna merah dan bengkak, terkadang dengan bercak putih atau bercak nanah
  4. Bintik merah kecil di area di belakang langit-langit mulut
  5. Kelenjar getah bening yang bengkak dan lembut di leher
  6. Demam
  7. Sakit kepala
  8. Ruam
  9. Mual atau muntah (pada anak kecil)
  10. Pegal-pegal

Streptococcus Tipe B

Gejala infeksi Streptococcus Tipe B diketahui berbeda beda pada bayi dan dewasa [3].

  • Gejala Pada Bayi

Infeksi Streptococcus Tipe B pada bayi dapat terjadi dalam waktu enam jam setelah lahir atau berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah lahir dengan menunjukkan gejala berupa [3]:

  1. Demam
  2. Kesulitan makan
  3. Terlihat lesu atau kurang energi
  4. Sulit bernafas
  5. Lebih mudah marah
  6. Penyakit kuning
  • Dewasa

Orang dewasa dapat membawa Streptococcus Tipe B di tubuh termasuk dibagian usus, vagina, rektum, kandung kemih atau tenggorokan, dengan tanpa menunjukkan gejala apapun [3].

Selain itu, Infeksi Streptococcus Tipe B pada orang dewasa dapat mengakibatkan beberapa penyakit seperti infeksi saluran kemih atau bahkan infeksi darah (bakteremia) maupun pneumonia [3].

Penyebab Infeksi Streptococcus

Penyebab infeksi Streptococcus tidak lain adalah karena adanya infeksi atau serangan dari bakteri Streptococcus, baik itu berupa Streptococcus Tipe A maupun Streptococcus Tipe B [3, 4].

Sebagaimana penyakit Strep Throat, penyebabnya tidak lain adalah karena adanya infeksi dari bakteri Streptococcus pyogenes atau juga disebut sebagai Streptococcus Tipe A [3].

Untuk infeksi Streptococcus Tipe A ini, diketahui dapat menular atau terbawa melalui air atau barang apapun yang telah terkontaminasi Streptococcus Tipe A [4].

Berbeda dengan Streptococcus Tipe A, Streptococcus Tipe B diketahui telah ada pada tubuh banyak orang sehat dan tidak ditularkan secara seksual ataupun menyebar melalui makanan maupun air [3].

Penyebaran bakteri Streptococcus Tipe B selain pada bayi hingga kini masih belum juga diketahui. Namun, pada bayi sendiri dapat Streptococcus Tipe B dapat menyebar selama proses persalinan ketika menelan cairan vagina yang mengandung Streptococcus Tipe B [3].

Faktor Risiko Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A

Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi Streptococcus Tipe A antara lain [2]:

  • Memiliki riwayat kontak dengan orang yang menderita infeksi Streptococcus Tipe A melalui berjabat tangan atau cara lainnya
  • Memiliki kontak dengan benda yang terkontaminasi cairan bersin atau batuk orang yang memiliki Streptococcus Tipe A
  • Mengonsumsi susu atau produk susu dan telur yang terkontaminasi Streptococcus Tipe A

Streptococcus Tipe B

Faktor risiko infeksi Streptococcus Tipe B diketahui berbeda beda pada bayi dan orang dewasa [3].

  • Faktor Risiko Pada Bayi

Faktor risiko infeksi Streptococcus Tipe B pada bayi antara lain:

  1. Memiliki ibu yang membawa Streptococcus Tipe B di tubuhnya
  2. Lahir prematur (lebih awal dari 37 minggu)
  3. Ketuban ibu pecah 18 jam atau lebih sebelum melahirkan
  4. Memiliki ibu yang mengalami infeksi pada jaringan plasenta dan cairan ketuban (korioamnionitis)
  5. Memiliki ibu yang mengalami infeksi saluran kemih selama kehamilan
  6. Memiliki ibu dengan suhu tubuh lebih dari 38 C selama persalinan
  7. Memiliki ibu dengan riwayat pernah melahirkan bayi dengan infeksi Streptococcus Tipe B
  • Faktor Risiko Pada Dewasa

Faktor risiko infeksi Streptococcus Tipe B pada orang dewasa antara lain [3]:

  1. Diabetes
  2. Infeksi HIV
  3. Kanker
  4. Penyakit hati
  5. Usia lebih tua dari 65 tahun

Komplikasi Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya Infeksi Streptococcus Tipe A dapat mengakibatkan timbulnya beberapa komplikasi termasuk [5]:

  • Faringitis akut hingga mengancam kehidupan
  • Sequelae Supuratif : abses peritonsillar atau retropharyngeal, otitis media, sinusitis, infeksi yang menyebar ke darah, sumsum tulang belakang, otak, dan selubung otot
  • Sequelae Nonsupurtive : Glomerulonefritis Pasca-Streptokokus
  • Demam rematik

Streptococcus Tipe B

Infeksi Streptococcus Tipe B dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa pada bayi, termasuk [3]:

  1. Radang paru-paru
  2. Radang selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
  3. Infeksi pada aliran darah (bakteremia)

Untuk ibu hamil, Streptococcus Tipe B dapat menyebabkan komplikasi berupa infeksi di area [3]:

  1. Saluran kemih
  2. Plasenta dan cairan ketuban
  3. Membran yang melapisi rahim
  4. Aliran darah

Untuk orang dewasa yang berusia tua, infeksi Streptococcus Tipe B dapat menyebabkan komplikasi seperti [3]:

  1. Infeksi kulit
  2. Infeksi pada aliran darah
  3. Infeksi saluran kemih
  4. Radang paru-paru
  5. Infeksi tulang dan sendi
  6. Infeksi katup jantung (endokarditis)
  7. Radang selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)

Kapan Harus Kedokter ?

Jika mengalami gejala gejala infeksi Streptococcus baik itu Streptococcus Tipe A maupun Streptococcus Tipe B sebagaimana telah disebutkan diatas maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [3, 4].

Khususnya bagi orang tua agar lebih memperhatikan gejala yang terjadi pada bayinya dan bagi orang yang memiliki gejala dengan disertai kondisi medis kronis serta usia yang lebih tua dari 65 tahun [4].

Diagnosis Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A

Diagnosis infeksi Streptococcus Tipe A dapat dilakukan dengan beberapa cara bergantung pada gejala infeksi yang ditunjukkan termasuk menggunakan tes deteksi antigen cepat (RADT) [5].

RADT ini diketahui memiliki spesifisitas tinggi untuk Streptococcus Tipe A, namun akan tetap bergantung juga pada kultur tenggorokan [5].

Kultur tenggorokan ini diketahui harus dilakukan jika RADT negatif pada anak dengan gejala demam berdarah [5].

Streptococcus Tipe B

Pada orang dewasa khususnya wanita hamil, umumnya akan dilakukan identifikasi atau pengujian laboratorium untuk keberadaan Streptococcus Tipe A dengan mengambil sampel usap dari vagina dan rektum [3].

Jika hasil tes usap ini menunjukkan hasil tes yang positif maka wanita hamil tersebut berisiko menularkan Streptococcus Tipe B yang ada dalam tubuhnya ke bayinya selama proses kelahiran [5].

Hasil tes ini kemudian akan menjadi salah satu langkah pencegahan bayi tertular Streptococcus Tipe B dari ibunya dengan mengambil langkah perlindungan tertentu [5].

Setelah melahirkan, jika diduga bayi mengalami gejala infeksi Streptococcus Tipe B maka  akan dilakukan pengambilan sampel darah atau cairan tulang belakang bayi untuk diuji di laboratorium [5].

Selain itu, jika bayi terlihat sakit, maka kemungkinan dokter juga akan melakukan tes lain seperti, kultur urin, pungsi lumbal dan rontgen dada [5].

Pengobatan Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A 

Perawatan dan pengobatan dari infeksi Streptococcus Tipe A diketahui berbeda beda bergantung pada penyakit yang diderita seseorang. Berikut ini merupakan beberapa metode pengobatan berdasarkan penyakit yang diderita [5]:

  • Impetigo dapat diobati dengan menggunakan antibiotik
  • Faringitis dapat sembuh dengan sendirinya atau dengan mengonsumsi antibiotik
  • Infeksi GAS invasive dapat diobati dengan konsumsi antibiotik, rawat inap, dan operasi (khususnya nekrosis fasciitis)

Adapun antibiotik yang umumnya digunakan untuk mengatasi infeksi Streptococcus Tipe A yaitu Penisilin atau amoksisilin [5].

Mengingat, hingga kini belum ada penelitian atau kasus yang menunjukkan adanya Streptococcus Tipe A yang resisten terhadap penisilin [5].

Namun, jika pasien memiliki alergi terhadap penisilin, maka antibiotik lain yang direkomendasikan untuk mengobati infeksi Streptococcus Tipe A antara lain [5]:

Streptococcus Tipe B

Pengobatan infeksi Streptococcus Tipe B pada Bayi diketahui dapat dilakukan dengan menggunakan [3]:

  • Konsumsi antibiotik intravena
  • Cairan infus
  • Oksigen
  • Obat lain

Sedangkan pengobatan infeksi Streptococcus Tipe B pada orang dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan [3]:

  • Antibiotik (tergantung pada lokasi dan luasnya infeksi dan keadaan khusus)
  • Antibiotik oral seperti penisilin atau sefaleksin (Keflex) (untuk wanita hamil)

Pencegahan Infeksi Streptococcus

Streptococcus Tipe A

Langkah untuk mencegah infeksi Streptococcus Tipe A antara lain [5] :

  • Menjaga kebersihan tangan dengan baik, mencuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan antiseptik alkohol
  • Menghindari penggunaan bersama barang barang yang dapat terkontaminasi air liur seperti botol air, gelas minum, peralatan, dan lain lain
  • Hindari memegang secara langsung sesuatu permukaan yang memiliki sentuhan tinggi / berpotensi terkontaminasi, menggunakan sapu tangan atau dengan membersihkan permukaannya terlebih dahulu
  • Melakukan batuk dan bersin dengan cara yang tepat, menutupi batuk atau bersin dengan tisu atau lengan bawah
  • Mengonsumsi antibiotik bagi yang sudah terinfeksi untuk mencegah penularan ke orang terdekat

Streptococcus Tipe B

Pencegahan terhadap penularan Streptococcus Tipe B dari ibu hamil ke bayi selama proses kelahiran dapat dilakukan dengan [3]:

  • Melakukan tes usap beberapa waktu sebelum tanggal kelahiran
  • Mengonsumsi antibiotik IV seperti penisilin atau cefazolin maupun klindamisin
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment