Penyakit & Kelainan

Dermatitis Stasis: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Dermatitis stasis adalah sebuah kondisi kronis yang menyebabkan peradangan, ulkus, dan kulit yang gatal pada kaki bagian bawah. Hal ini seringkali terjadi pada kondisi penyakit yang menyebabkan gangguan

Apa Itu Dermatitis Stasis?

Dermatitis stasis adalah peradangan pada kulit yang biasanya berkembang pada orang-orang yang memiliki sirkulasi tubuh yang buruk. Dermatitis stasis biasanya terjadi dibagian kaki paling bawah, sebab dibagian tersebut merupakan tempat darah berkumpul. [1]

Ketika darah berkumpul atau bersatu di pembuluh darah bagian kaki paling bawah, tekanan di pembuluh darah akan meningkat. Adanya tekanan yang meningkat ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler, bagian pembuluh darah yang sangat kecil. [1]

Hal ini dapat menyebabkan adanya kemungkinan protein yang bocor ke jaringan tubuh. Kebocoran yang terjadi dapat menyebabkan penumpukan sel darah, cairan, dan protein, serta menyebabkan kaki menjadi bengkak. Pembengkakan yang terjadi disebut dengan peripheral edema. [1]

Orang-orang yang mengalami dermatitis stasis biasanya merasakan pembengkakan di kaki, memiliki luka yang terbuka, atau kulit terasa gatal dan menjadi kemerahan. [1]

Terdapat suatu teori yang mengatakan bahwa protein yang disebut sebagai fibrinogen bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi pada kulit. Ketika fibrinogen bocor ke jaringan tubuh, tubuh akan mengubahnya menjadi bentuk aktif dari protein, yang disebut sebagai fibrin. [1]

Ketika fibrin bocor, fibrin akan mengelilingi kapiler dan akan membentuk sebagai fibrin cuffs yang akan menghalangi oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Dan ketika sel-sel dalam tubuh tidak menerima cukup oksigen akan menyebabkan kerusakan dan akan mati. [1]

Gejala Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis terjadi ketika aliran darah pada bagian bawah kaki mengalami gangguan, menyebabkan katup di pembuluh darah menjadi lemah dan dapat mengalami kebocoran darah ke jaringan tubuh. [2]

Hal tersebut biasanya disebut sebagai insufisiensi vena dan dapat mengalami gejala berkembangnya dermatitis stasis. [2]

Pertama-tama, gejala akan terkena dibagian pergelangan kaki. Gejalanya yaitu [2] :

  • Kaki akan terasa berat dan gatal ketika berdiri dalam waktu yang lama
  • Munculnya pembengkakan di pergantian hari dan akan menghilang setelah tidur semalaman
  • Varises akan ditutup oleh kulit yang kering, gatal, dan iritasi
  • Kulit akan menjadi merah, bengkak, dan terasa sakit, kemungkinan kulit akan terasa keras

Seiring berjalannya waktu, kemungkinan akan meluas ke betis dan gejala akan semakin berkembang. Gejalanya seperti berikut ini [2] :

  • Kulit menjadi kering, retak, berkilau, dan gatal
  • Luka akan menjadi berwarna ungu atau merah
  • Terdapat ulkus vena dibagian bawah kaki atau dibagian atas kaki

Kulit akan menjadi bersisik dengan luka yang terlihat akan berkerak. Kemungkinan infeksi bakteri akan berkembang dan kulit akan berubah warna. Ketika luka sembuh, maka akan menjadi koreng dan terlihat bekas luka. [2]

Penyebab Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis akan berkembang pada orang-orang yang memiliki beberapa kondisi yang menyebabkan sirkulasi darah ke kaki menjadi buruk, seperti insufisiensi vena kronis. [3]

Insufisiensi vena kronis merupakan suatu kondisi ketika katup di pembuluh dari kaki tidak dapat bekerja dengan benar. Akibat dari katup yang tidak bekerja dengan baik menyebabkan aliran darah dapat mengalir ke belakang dan menggenang dibagian bawah kaki. [3]

Terjadi genangan darah tersebut dapat meningkatkan tekanan dan pembengkakan di pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya gejala-gejala dermatitis stasis. [3]

Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan dampak pada aliran darah di kaki dan terjadinya dermatitis stasis, yaitu [3] :

  • Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu terjadinya penggumpalan darah dibagian bawah kaki
  • Varises, membuat vena menjadi membesar dan menjadi bengkak
  • Cedera dibagian bawah kaki
  • Berbagai macam operasi akan memberikan efek pada pembuluh darah di kaki
  • Terjadinya gagal jantung kongestif

Faktor Risiko Dermatitis Stasis

Seseorang yang mempunyai sirkulasi tubuh yang buruk memiliki faktor risiko terkena dermatitis stasis. Biasanya umum terjadi pada orang-orang dewasa yang berumur sekitar 50 tahun. Wanita lebih cenderung terkena dermatitis stasis dibandingkan pria. [1]

Beberapa penyakit dan kondisi yang menyebabkan peningkatan risiko dari perkembangan dermatitis stasis, yaitu [1] :

  • Tekanan darah tinggi
  • Insufisiensi vena, terjadi ketika vena mengalami kesulitan dalam mengirimkan darah dari kaki ke jantung)
  • Varises, terjadi pembengkakan dan pembuluh darah membesar dan terlihat dibawah kulit
  • Gagal jantung kongestif
  • Gagal ginjal
  • Obesitas
  • Cedera dibagian bawah kaki
  • Pembekuan darah di vena

Gaya hidup seseorang juga dapat mempengaruhi faktor risiko dari dermatitis stasis. Kemungkinan seseorang akan merasakan risiko tinggi terkena dermatitis stasis jika memiliki kondisi seperti dibawah ini, yaitu [1]:

  • Obesitas
  • Jarang olahraga
  • Duduk atau berdiri tanpa bergerak dalam jangka waktu yang lama

Pengobatan Dermatitis Stasis

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi pengobatan dermatitis stasis, yaitu:

  • Hindari berdiri atau duduk dalam waktu yang lama
  • Angkat kaki ketika sedang duduk
  • Pakai stocking kompresi (kaus kaki elastis)
  • Pakai pakaian yang longgar untuk menghindari iritasi pada kulit

Tanyakan kepada dokter mengenai tipe krim untuk kulit dan salep yang dapat digunakan. Hindari beberapa produk seperti [1] :

  • Lanolin
  • Kalamin dan losion lainnya yang dapat menyebabkan kekeringan dikulit
  • Salep antibiotik topikal, seperti neomisin, karena kemungkinan akan terkena reaksi alergi
  • Benzocaine atau obat-obatan lainnya yang dapat meredakan rasa sakit

Dokter akan meminta pasien untuk membalut perban basah pada kulit dan memberikan resep krim dan salep steroid topikal. Dokter juga akan memberikan resep antibiotik jika kulit terkena infeksi. Pembedahan mungkin akan disarankan oleh dokter untuk memperbaiki varises jika terasa nyeri yang berlebihan. [1]

Mengobati suatu kondisi yang menyebabkan insufisiensi vena (seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung kongestif) dapat membantu untuk mengontrol dermatitis stasis. [1]

Pencegahan Dermatitis Stasis

Dermatitis stasis biasanya menjadi hasil dari penyakit kronis, seperti gagal jantung kongesif, jadi akan susah untuk melakukan pencegahan jika sudah terkena penyakit tersebut. [1]

Tetapi, seseorang dapat menurunkan risiko pencegahan terjadi pembengkakan di kaki (edema perifer) yang dapat menyebabkan dermatitis stasis. [1]

Dapat melakukan olahraga untuk mengurangi risikonya. Olahraga merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan sirkulasi dan mengurangi lemak pada tubuh. Kurangi mengonsumsi sejumlah natrium juga dapat membantu dari terkenanya dermatitis stasis. [1]

Selain olahraga, mencapai berat badan yang sehat dan menjaga berat badan tersebut juga dapat membantu mengurangi terkena risiko dermatitis stasis. Serta coba angkat kedua kaki ke atas secara teratur saat sedang duduk. [3]

1. Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP, & Verneda Lights. Stasis Dermatitis and Ulcers. Healthline; 2019.
2. Alana Biggers, M.D., MPH, & Yvette Brazier. What's to know about varicose eczema?. Medical News Today; 2017.
3. Alana Biggers, M.D., MPH, & Jenna Fletcher. What causes stasis dermatitis and ulcers?. Medical News Today; 2018.

Share