Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Gangren adalah suatu kondisi yang terjadi saat jaringan kekurangan darah yang kaya akan oksigen dan mengalami kematian, seringkali pada ujung-ujung jari tangan dan kaki. Gangren merupakan kondisi serius
Daftar isi
Gangrene merupakan suatu kondisi di mana terjadi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh infeksi, iskemia atau keduanya [1].
Kerusakan jaringan ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami kematian jaringan karena kurangnya aliran darah atau terjadi infeksi yang serius [2].
Gangrene ini akan menyerang bagian tubuh seperti lengan, tungkai, jari kaki, otot dan bahkan juga dapat menyerang organ dalam tubuh seperti kantong empedu [2].
Ada enam jenis Gangrene yang diketahui hingga kini, yaitu [1, 2]:
Gangrene kering merupakan jenis Gangrene di mana jaringan iskemik mengalami dehidrasi akibat iskemia progresif distal oklusi arteri.
Gangrene kering ini merupakan jenis Gangrene yang seringkali merupakan perkembangan dari penyakit arteri perifer.
Gangrene basah merupakan jenis Gangrene yang dipersulit oleh infeksi sekunder dan berhubungan dengan edema dan eritema tetapi tidak ada krepitus.
Gangrene gas merupakan jenis infeksi nekrotikans spesifik dengan edema, krepitasi, dan gas pada radiografi.
Gangrene jenis ini menunjukkan adanya infeksi jaringan lunak nekrosis yang tumpang tindih dengan penyebab infeksi Gangrene.
Selain itu, Gangrene jenis ini juga melibatkan lesi kulit nekrotik yang dapat meluas ke kompartemen subkutan, fasia, dan otot.
Satu atau lebih organ dalam tubuh seperti usus, kandung empedu atau usus buntu diketahui dapat terpengaruh akibat aliran darah ke organ tersebut tersumbat pada Gangrene jenis ini. Gangrene jenis ini jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat berakibat fatal.
Gangrene jenis fournier merupakan Gangrene yang mempengaruhi organ genital, di mana laki laki adalah subjek lebih mungkin terkena dibandingkan dengan perempuan.
Gangrene jenis ini, umumnya disebabkan oleh adanya infeksi di area genital atau saluran kemih.
Gangrene meleney ini merupakan Gangrene yang langka atau jarang terjadi, di mana umumnya kasus yang ditemukan berupa komplikasi dari operasi.
Gangrene yang juga dikenal dengan sebutan Gangrene sinergis bakteri progresif ini dapat menyebabkan lesi di kulit selama satu hingga dua minggu setelah operasi. Lesi yang ditimbulkan tersebut merupakan lesi kulit yang terasa menyakitkan.
Gejala Gangrene dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu gejala Gangrene eksternal dan internal sebagai berikut [3]:
Gejala Gangrene eksternal dapat meliputi [3]:
Gejala Gangrene internal antara lain [3]:
Gangrene secara umum disebabkan oleh aliran darah yang tertganggu pada area atau menuju organ tertentu, sehingga oksigen dan nutrisi tidak tersampaikan [4].
Jika hal ini terjadi, maka kemudian jaringan tubuh dapat menjadi rusak atau bahkan mati [4].
Adapun penyebab Gangrene Kering dan Gangrene Basah masing masing mungkin memiliki perbedaan khusus, termasuk [4]:
Gangrene kering mungkin juga dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini [4]:
Gangrene basah dapat disebabkan oleh [4]:
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Gangrene [2]:
Merokok dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengembangkan Gangrene lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Obesitas atau berat badan yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengembangkan Gangrene.
Obesitas dapat menyebabkan diabetes dan penyakit pembuluh darah yang juga merupakan penyebab Gangrene.
Selain itu, obesitas juga dapat menekan arteri sehingga dapat mengganggu aliran darah yang kemudian meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Obat obatan terlarang yang disuntikkan diketahui dapat menyebabkan infeksi yang kemudian meningkatkan risiko Gangrene.
Penderita COVID-19 yang mengalami masalah pada pembekuan darah diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi mengembangkan Gangrene kering di jari tangan dan kaki.
Komplikasi yang paling umum pada Gangrene yaitu amputasi anggota tubuh. Adapun komplikasi akibat Gangrene ini dapat terjadi berupa [1]:
Tidak hanya amputasi, Gangrene bahkan dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup penderitanya, di mana pasien dapat meninggal akibat Gangrene [1].
Gangrene merupakan kondiri yang serius sehingga jika mengalami gejala beriku ini sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter [2]:
Dokter mungkin akan melakukan beberapa hal ini dalam mendiagnosis Gangrene [3]:
Jaringan yang telah terlanjut rusak akibat Gangrene mungkin memang sudah tidak dapat diselamatkan lagi [2].
Oleh karena itu pengobatan Gangrene mungkin akan lebih berfokus pada pencegahan Gangrene menjadi semakin parah [2].
Berkut ini merupakan beberapa metode yang mungkin dilakukan dalam mengobati Gangrene [2]:
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang terjadi. Antibiotik ini umumnya dapat diberikan baik melalui infus atau dengan diminum.
Selain antubiotik, obat pereda nyeri mungkin juga akan diresepkan oleh dokter untuk meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan pasien.
Operasi debridemen ini dilakukan untuk [2]:
Amputasi umumnya akan dilakukan jika pasien Gangrene telah memasuki tahap yang parah, di mana bagian tubuh tertentu yang mengalami infeksi harus diangkat.
Adapun anggota tubuh yang mungkin diangkat dapat berupa jari tangan atau kaki, lengan maupun tungkai.
Setelah diamputasi, penggunaan anggota tubuh buatan mungkin dapat dilakukan untuk mengganti anggota tubuh yang diamputasi.
Operasi pembedahan berupa pencangkokan kulit mungkin dilakukan untuk memperbaiki kulit atau bekas luka akibat Gangrene.
Pencangkokan kulit ini dilakukan dengan mengambil kulit sehat di area yang tertutup untuk dipindahkan ke area luar yang memiliki bekas luka.
Namun, metode ini hanya dapat dilakukan jika suplai darah ke area tersebut cukup. Jika tidak maka tidak boleh dilakukan.
Terapi okisgen hiperbarik merupakan suatu terapi yang dilakukan untuk mengobati Gangrene dengan oksigen murni.
Pasien hanya perlu berada pada ruang dengan tekanan dan oksigen murni yang telah diatur sedemikian rupa sehinga darah dapat membawa lebih banyak oksigen.
Jika darah kaya akan oksigen, maka pertumbuhan bakteri pada jaringan yang kekurangan oksigen dapat menurun.
Selain itu, oksigen murni ini juga sangat bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan luka yang terinfeksi.
Perawatan ini umumnya kan dilakukan selama 90 menit dengan dua hingga tiga kali perawatan setiap hari sampai infeksi benar benar sembuh.
Pencegahan terhadap Gangrene mungkin belum diketahui caranya. Namun, ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengembangkan Gangrene sebagai berikut [2]:
Berikut beberapa saran untuk membantu Anda mengurangi risiko mengembangkan gangren:
Diabetes merupakan salah satu penyebab Gangrene, oleh karena itu perawatan yang benar akan sangat membantu mengurangsi risiko mengembangkan Gangrene.
Penderita diabetes sangat disarankan untuk lebih memperhatikan tubuhnya, termasuk dengan setiap hari mengamati adanya [2]:
Dan jika perlu, memeriksakan tangan dan kaki secara rutin kedokter mungkin diperlukan. Selain itu, kadar gula darah juga harus dikontrol dengan baik sesuai dengan pentunjuk dokter.
Jika mengalami berat badan berlebihan maka sangan disarankan untuk segera menurunkannya. Mengingat, berat badan berlebihan merupakan salah satu sumber banyak penyakit termasuk diabetes dan menekan arteri.
Penurunan berat badan dapat dilakukan dengan olahraga dan menjaga pola makanan sehat sebagaimana yang disarankan oleh dokter atau ahli gizi.
Produk tembakau seperti rokok dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh darah secara kronis. Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari paparan rokok mungkin dapat mengurangi risiko Gangrene.
Jika memiliki luka, sangat disarankan untuk selalu menjaga kebersihannya agar terhindari dari infeksi, khususnya luka terbuka.
Pastikan untuk dapat menghangatkan diri ketika berada di suhu yang dingin, mengingat kulit yang membeku aliran darahnya berkurang hingga dapat menyebabkan Gangrene.
Dan jika terpaksa harus lama terpapar suhu dingin, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter, khususnya jika setelahnya kulit menjad pucat, keras, dingin dan mati rasa.
1. Amelia Buttolph & Amit Sapra. Gangrene. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2021.
2. Anonim. Gangrene. Mayo Clinic; 2021.
3. Tracy Hart & William Morrison, M.D. Gangrene. Healthline; 2018.