Depresi terdiri dari 3 tingkatan, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan mengenai depresi tingkat awal atau ringan, mulai dari definisi, gejala depresi ringan, hingga pada kondisi apa Anda harus ke dokter.[1]
Depresi ringan adalah jenis depresi yang melibatkan lebih dari sekadar perasaan sedih yang sementara. Gejala yang dialami depresi ringan bisa dialami berhari-hari dan cukup mengganggu aktivitas keseharian penderitanya.[1]
Depresi ringan bisa menyebabkan penderitanya menjadi mudah marah, merasa putus asa, membenci dirinya sendiri, tiba-tiba tidak tertarik untuk bersosialisasi, kelelahan di siang hari, hingga perilaku sembrono seperti mabuk-mabukan. [1]
Meski begitu, depresi ringan tergolong jenis depresi yang paling mudah diatasi karena masih masuk tahap awal. Perubahan gaya hidup bisa meningkatkan kadar serotonin pada otak yang bisa membantu melawan depresi. Beberapa perubahan gaya hidup yang bermanfaat meliputi: [1]
Gejala yang muncul pada penderita depresi ringan sangat beragam. Berikut telah kami rangkum beberapa gejala yang sering muncul pada pada penderita depresi ringan.
Afek depresif ini dikenal dengan arti bahwa hati seseorang dipenuhi kondisi yang negatif serta didominasi oleh rasa sedih. Kondisi ini biasanya terlihat jelas pada raut mukanya dan ketika diajak mengobrol. [2, 3, 4]
Seseorang yang mengalami depresi ringan bisa juga mengalami gejala seperti kehilangan minat dan kegembiraan. Misalnya, orang tersebut dikenal dengan sifat yang ambius dan ceria, namun tiba-tiba dia seperti tidak ingin melakukan apa-apa dah tidak sebahagia seperti biasanya. [2, 3, 4]
Orang yang mengalami depresi biasanya akan mengalami pengurasan energi yang cukup ekstrem. Mereka akan mudah kelelahan yang menyebabkan menurunnya aktivitas atau kegiatan mereka. [2, 3, 4]
Jika seseorang mengalami pengurangan konsentrasi dan perhatian, bisa jadi orang tersebut sedang menunjukkan gejala depresi ringan. Ciri-cirinya, orang tersebut akan sulit berkonsentrasi atau pikirannya berkeliaran kemana-mana. [2, 3, 4]
Bisa dilihat misalnya ketika kamu mengobrol dengan orang ini, maka dia akan terkadang melamun, menjawab tidak sesuai konteks pertanyaan, dan tatapannya terlihat seperti kosong dan penuh pikiran. [2, 3, 4]
Orang yang depresi juga terkadang menunjukkan rasa percaya diri yang berkurang begitu pula dengan harga dirinya. Orang tersebut akan merasa tidak dihargai dan terlalu overthinking saat melakukan sesuatu. [2, 3, 4]
Misalnya, ketika dia memberanikan diri memberikan pendapat, tapi setelahnya dia terus berpikiran apakah pendapat yang dia berikan tadi itu merupakan hal yang baik atau tidak, apakah orang lain memberi respon positif atau negatif. [2, 3, 4]
Gejala depresi ringan lainnya, yaitu orang tersebut selalu merasa bersalah dan tidak berguna. Orang dengan gejala ini biasanya akan menjadi lebih sensitif, misalnya ketika dalam obrolan dan sesekali pendapat dia tidak diterima, maka dia akan merasa tidak berguna, padahal keputusan tersebut bukan berarti mengartikan dia tidak berguna. [2, 3, 4]
Ciri lainnya, orang ini selalu ingin berbuat baik kepada orang lain. Akhirnya, dia tidak bisa menolak permintaan orang lain dan ketika ada orang yang bersikap tidak seperti yang dia inginkan, maka orang ini akan berprasangka bahwa dia telah melakukan kesalahan, padahal bisa saja orang lain bersikap seperti itu karena memang suasana hatinya sedang buruk saja. [2, 3, 4]
Orang dengan gejala depresi ringan juga akan merasa pesimis. Di saat orang-orang bermimpi setinggi-tingginya, biasanya orang ini malah kebalikannya. Dia akan merasa tidak bisa melakukan apa pun dan masa depannya tidak akan sebaik orang lain. Akibatnya, orang ini akan merasakan bahwa hidupnya sia-sia. [2, 3, 4]
Poin kelima untuk gejala depresi tambahan adalah gagasan atau perbuatan untuk membahayakan dirinya sendiri. Untuk bagian gagasan, biasanya orang ini akan bercerita ke orang terdekatnya atau pada sosial medianya tentang rencana menyakiti dirinya sendiri.[2,3,4]
Jika sudah terealisasikan, maka cukup berbahaya. Biasanya orang dengan gejala ini akan nekat melukai dirinya sendiri, bisa tanpa alat atau menggunakan alat. Paling bahayanya lagi jika sudah muncul pikiran untuk mengakhiri hidupnya. Jadi, jangan pernah biarkan orang depresi sendirian, sebisa mungkin harus terus diajak ngobrol dan ditemani agar suasana hatinya membaik.[2,3,4]
Gejala depresi ringan yang selanjutnya adalah tidur orang tersebut akan terganggu. Tidur terganggu di sini mencakup insomnia, tidur tidak nyenyak, bahkan sampai tidak bisa tidur hingga berhari-hari. [2, 3, 4]
Jika gangguan tidur ini tidak segera diatasi, maka cukup berbahaya bagi kesehatan penderita karena sesungguhnya manusia itu perlu istirahat untuk bisa melanjutkan aktivitasnya kembali. [2, 3, 4]
Gejala tambahan terakhir adalah nafsu makannya bisa berkurang. Orang yang mengalami depresi akan merasa tidak berselera untuk makan, bahkan meski itu makanan favoritnya sekali pun. [2, 3, 4]
Awalnya mungkin orang berdepresi akan sedikit-sedikit mengurangi porsi makannya, namun lama kelamaan malah tidak makan sama sekali. Hal ini juga perlu segera diatasi karena makanan merupakan bahan energi yang dibutuhkan manusia untuk melanjutkan aktivitas hidupnya. [2, 3, 4]
Apakah orang dengan gejala depresi ringan harus segera dibawa ke dokter? Jawabannya adalah tidak diperlukan. Meski begitu, depresi ringan tidak bisa hilang dengan sendirinya bahkan bisa berkembang ke arah depresi lebih lanjut. Oleh karena itu, penderita depresi ringan sangat membutuhkan bantuan orang-orang di sekitarnya untuk meredakan gejala yang timbul. [1]
1. Kristeen Cherney, Timothy J. Legg, PhD, PsyD. Signs and Symptoms of Mild, Moderate, and Severe Depression. Healthline; 2018.
2. Anonim. What are The Signs and Symptoms of Mild Depression and How It Is Treated?. Pulse TMS; 2022.
3. Anonim. What are The Signs of Mild Depression. Unique Mindcare; 2022.
4. Jerry Kennard, Ph.D.. The Difference Between Mild, Moderate, and Severe Depression. Health Central; 2020.