Patah tulang panggul adalah kondisi di mana tulang mengalami retak atau patah pada bagian atas tulang paha (femur) yang dekat dengan sendi panggul. Kondisi ini bisa disebabkan oleh jatuh atau cedera pada sisi pinggul, tetapi juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan seperti kanker yang melemahkan tulang panggul. Selain itu, kondisi ini juga rentan dialami oleh orang tua usia 80 tahun ke atas. Kondisi osteoporosis pada wanita juga berisiko meningkatkan patah tulang [1].
Hal-hal yang bisa meningkatkan kemungkinan patah tulang yaitu menjadi kurus, tidak mendapat cukup kalsium atau vitamin D3, riwayat keluarga osteoporosis, kurang olahraga, terlalu banyak minum alcohol, dan merokok. Pelari jarak jauh dan balet terkadang mengalami retakan tipis atau fraktur stress pada panggul. Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani dapat bekembang menjadi parah [2]. Patah tulang panggul dapat dikenali melalui beberapa gejala sebagai berikut.
Daftar isi
Nyeri biasanya muncul secara tiba-tiba setelah kejadian patah tulang. Nyeri bisa sangat terasa menyakitkan. Nyeri terasa pada bagian selangkangan dan bagian atas paha. Nyeri merupakan bagian dari respon inflamasi terhadap kondisi tubuh yang bermasalah. Pada bagian panggul yang luka, mungkin juga akan terlihat memerah dan bengkak. Nyeri yang sangat menyakitkan membutuhkan penanganan segera untuk mengurangi rasa nyeri tersebut [3].
Patah tulang panggul menyebabkan penderita sulit atau tidak bisa menggerakkan kaki. Penderita akan sulit untuk mengangkat atau memutar kaki pada bagian panggul yang terluka. Hal ini karena tulang panggul merupakan poros dari tulang kaki bagian atas. Apabila tulang panggul terluka maka tulang kaki bagian atas turut serta untuk tidak bisa digerakkan, diangkat, atau diputar [2].
Penderita yang mengalami patah tulang panggul akan kesulitan untuk berdiri maupun berjalan. Tulang panggul merupakan tulang yang berperan dalam gerak tubuh. Apabila tulang panggul cedera tentu akan mempengaruhi gerakan tubuh. Patah tulang panggul menyebabkan kaki sulit digerakkan terutama kaki yang terhubung pada tulang panggul yang patah. Hal inilah yang menyebabkan patah tulang panggul menyebabkan penderita tidak bisa berdiri dan berjalan [4].
Ketika berdiri beban tubuh akan ditopang oleh tulang kaki. Ketika tulang panggul retak atau patah maka hubungan antara tulang panggul dan tulang kaki akan terganggu. Kondisi ini akan menyebabkan beban tubuh tidak bisa ditopang oleh kaki. Kondisi ini akan menyulitkan tubuh untuk beraktivitas yang melibatkan kaki. Tubuh akan sulit untuk berdiri, berjalan maupun berlari [1].
Patah tulang panggul juga bisa dikenali melalui gejala memar dan bengkak pada area sekitar pinggul. Pada area tersebut akan terjadi inflamasi yang ditandai dengan adanya memar, bengkak, tampak memerah, dan terasa nyeri. Inflamasi merupakan respon tubuh secara alami untuk melindungi tubuh yang luka dari infeksi atau benda asing. Tulang panggul yang patah mungkin akan tampak menonjol keluar atau bahkan menembus kulit. Kondisi ini akan terasa sangat menyakitkan bagi penderita sehingga membutuhkan penanganan segera [5].
Patah tulang panggul menyebabkan tulang paha putus atau berubah posisi dengan bagian panggul. Hal ini mungkin menyebabkan posisi tulang paha atau tulang panggul tidak normal. Tulang panggul atau tulang paha mungkin akan terkesan mendesak keluar kulit. Kondisi ini menyebabkan kaki pada panggul yang terluka tampak lebih pendek. Oleh karena itu panjang kedua kaki akan terkesan tidak sama [2].
Tulang panggul yang patah menyebabkan tulang paha terlepas dari tulang panggul. Hal ini bisa menyebabkan tulang paha berubah posisi. Kondisi ini mungkin terjadi pada patah tulang panggul akibat kecelakaan. Tulang paha yang terlepas dari tulang panggul dapat bergerak menembus kulit atau mendesak ke luar. Jika tulang paha telah bergerak ke luar, alangkah baiknya untuk tidak digerakkan lagi. Segera cari pertolongan tenaga medis untuk menangani kondisi ini [2].
Patah tulang panggul juga menyebabkan perdarahan. Perdarahan bisa terjadi karena adanya pembuluh darah yang terluka. Pembuluh darah yang terhubung antara tulang panggul dan tulang paha mungkin akan terputus. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan akan terlihat pada area paha atas atau selangkangan. Perdarahan yang parah bisa jadi dapat menyebabkan anemia pada penderitanya [6].
Bagi beberapa penderita patah tulang panggul yang tidak terlalu parah mungkin masih bisa berjalan. Namun penderita mungkin akan merasa rasa sakit yang samar pada pinggul, bokong, paha, selangkangan, atau punggung. Kondisi ini mungkin terjadi pada panggul yang retak atau patah tipis. Sementara pada patah tulang yang parah mungkin akan terasa sangat menyakitkan pada bagian panggul, selangkangan, maupun ujung paha[2].
Cara menghindari terjadinya gejala patah tulang panggul
Kejadian patah tulang panggul tentu sebisa mungkin harus dihindari melalui gaya hidup sehat. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah patah tulang panggul yaitu[7]:
[1] Anonim. NHS. Hip fracture. 2019.
[2] Anonim. Webmd.com. Hip Fracture (Broken Hip): Symptoms, Treatment, and Surgery. 2021.
[3] S. J. Fischer dan J. L. Gray. Orthoinfo.aaos.org. Hip Fractures - OrthoInfo - AAOS. 2020.
[4] Anonim. hopkinsmedicine.org. Hip Fracture | Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 26 Januari 2022.
[5] Anonim. Drugs.com. Hip Fracture Guide: Causes, Symptoms and Treatment Options. 2020.
[6] G. Puckeridge dkk. BMC Geriatry. Blood management in hip fractures; Are we leaving it too late? A retrospective observational study. 2019.
[7] Anonim. Stanfordhealthcare.org. Prevention of Hip Fracture | Stanford Health Care. 2022.