Penyakit & Kelainan

5 Gejala Penyakit Disentri

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Disentri merupakan infeksi yang terjadi pada usus dan menyebabkan diare pada orang terinfeksi sehingga tinja/fesesnya berdahar dan mengandung lendir. [1] Penyakit ini pada umumnya terbagi dua yaitu jenis yaitu disentri basiler atau shigellosis dan disentri amoeba atau amoebiasis.[2]

Disentri basiler atau shigellosis disebebkan oleh bakteri spesies shigella, dan merupakan jenis yang paling umum terjadi. Disentri amoeba atau amoebiasis disebabkan oleh parasite bersel satu yaitu Entamoeba histolyca, pada umumnya terjadi di area tropis. [2]

Terdapat orang-orang yang memiliki faktor risiko terkena disentri yaitu, anak-anak yang masih kecil, travelers, orang yang memilki hubungan seksual menyimpang (pria dengan pria), orang yang memiliki sistem imun lemah, dan orang yang tinggal di tempat tropis dengan sanitasi buruk. [3,4]

Gejala biasanya akan timbul 1-2 hari setelah terinfeksi dan akan membaik setelah 7 hari. [4] Tidak semua orang yang terkena penyakit disentri akan timbul gejala. Untuk parasit amoeba, hanya 10% sampai 20% yang telah terinfeksi menjadi sakit dan merasakan gejala. [4] Untuk bakteri shigella, juga tidak semua yang terinfeksi merasakan gejalanya. [3] Gejala-gejala yang dirasakan antara lain:

1. Demam

Pada kedua jenis disentri, yang disebabkan oleh shigella dan amoeba akan merasakan demam yang bisa mencapai suhu 390C. [5] Pada amoeba, jika infeksi yang terjadi ringan, biasanya demam tidak terjadi. [4]

2. Diare

Diare disertai dengan feses atau tinja yang berlendir dan berdahan akan dirasakan oleh seseorang yang terkena disentri pada kedua jenis tersebut. [3,4] Pada disentri shigella, bakteri tersebut akan menghancurkan sel-sel yang melapisi usus besar, hal tersebut akan menyebabkan luka pada radang pada usus sehingga feses yang dikeluarkan berdarah. [6] Hampir sama shigella, disentri amoeba juga dapat melisiskan atau menyerang sel epitel pada usus. Terkadang gejala diare ini, bisa disertai dengan penurunan berat badan. [7]

3. Nyeri atau kram pada perut

Nyeri atau kram pada perut disebabkan oleh sel-sel yang ada diusus diserang oleh patogen penyebab disentri dan menyebabkan lesi pada usus sehingga terasa nyeri. [3,4]  

4. Perasaan tidak nyaman pada perut

Perasaan tidak nyaman disinya maksudnya adalah adanya perasaan seperti ingin mengeluarkan   terus feses/tinja, walaupun ususnya sudah kosong. Hal ini bisa terjadi pada disentri shigella. [3]

5. Manifestasi yang terjadi di luar usus.

Pada kasus yang jarang, disentri amoeba bisa menyebar menjadi ke hati dan membentuk abses (sekumpulan nanah). Selain hati, amoeba juga bisa tersebar ke paru-paru dan otak. [4] Hal ini dapat terjadi karena adanya lanjutan penyebaran yang dari lesi (luka) pada usus dengan penyebaran secara limfatik. [7]

Salah satu komplikasi yang bisa terjadi adalah dehidrasi dikarenakan banyaknya cairan tubuh yang dikeluarkan melalui feses. Maka, harus diperhatikan jika ada gejala dehidrasi terjadi, seperti letih dan lesu. Segera hubungi dokter jika terjadi dehidrasi. [3]

Umumnya, penyakit disentri ini akan membaik dengan sendirinya. Gejala untuk disentri shigella akan berlangsung selama 5 sampai 7 hari, tetapi pada beberapa orang akan merasakan gejala selama beberapa hari hingga 4 minggu atau lebih. Usus seseorang yang terkena disentri akan membutuhkan waktu hingga beberapa bulan untuk kembali normal. [3] Untuk disentri pada amoeba, gejala akan terjadi selama beberapa minggu [7].

Penyakit disentri selain dilihat dari gejala, dapat didiagnosis melalui pemeriksaan feses. [3,4] Untuk disentri amoeba, parasit tersebut tidak akan ditemukan pada setiap feses yang ada, maka biasanya praktisi kesehatan akan meminta beberapa feses dari beberapa hari [4].

Pengobatan dan pencegahan

Orang yang terkena disentri harus meminum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan juga memakan makananan yang bergizi dan bersih. Hindari penggunaan obat-obat diare seperti loperamide atau diphenoxylate dengan atropine, untuk yang memiliki gejala feses berdarah karena obat-obat ini akan memperburuk kondisi orang tersebut. Antibiotik dapat mempesingkat waktu mengalami demam dan diare. Umumnya antibiotik yang direkomendasikan adalah ciprofloxacin dan azithromycin. [3] Untuk desentri amoeba, beberapa antibiotik dapat mengobati infeksi amoeba. Konsultasikan dengan dokter mengenai antibiotik apa saja yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi amoeba. [4]

Pada umumnya, penyakit disentri dapat membaik 3 sampai 7 hari dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika memang tidak kunjung membaik harus segera menghubungi praktisi kesehatan terdekat. [2]

Salah satu hal yang dapat mecegah terjadinya disentri ada dengan rutin melakukan cuci tangan sebelum makan atau setelah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan feses, dan urin. [3,4] Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa mencuci tangan efektif dalam mengurangi angka penyakit dari diare dan disentri. [8] Selain itu, hindari meminum air dari tempat umum, seperti kolam renang. Hindari melakukan hubungan seksual yang menyimpang. [3,4]

Bakteri shigella sangat menular, hanya dengan jumlah bakteri yang sedikit sudah bisa membuat seseorang menjadi sakit. Umumnya shigella dapat menular melalui sentuhan barang-barang yang terkontaminasi bakteri ini, menyentuh feses orang yang terinfeksi (mengganti diaper seseorang), memakan makanan yang disiapkan oleh orang yang terinfeksi, meminum air yang terkontaminasi (contohnya, di sungai, kali, atau kolam renang). [3]

Untuk infeksi disentri amoeba juga memiliki cara penularan yang hampir sama, dimana adanya sentuhan bersamaan dengan seseorang yang terinfeksi amoeba tersebut. Penularan juga bisa terjadi jika seseorang menelan telur dari Entamoeba histolyca yang terambil dari permukaan barang, atau dari jari. Biasanya, untuk parasit ini akan lebih rentan terkena pada traveller yang berpergian dari tempat tropis.[4]

1. Mandell, et al. www.sciencedirect.com. Dysentery. 2015
2. NHS. www.nhs.uk. Dysentery. 2020
3. CDC. www.cdc.gov. Shigella-Shigellosis. 2017
4. CDC. www.cdc.gov. Parasites - Amebiasis - Entamoeba histolytica Infection. 2015
5. Margaret L. Pfeiffer. www.journalofinfection.com The patient presenting with acute dysentery e A systematic review. 2012
6. Phoebe C. M. Williams, et al. www.ncbi.nlm.nih.gov. Guidelines for the treatment of dysentery (shigellosis): a systematic review of the evidence. 2017
7. Micaella Kantor, et al. www.ncbi.nlm.nih.gov. Entamoeba Histolytica: Updates in Clinical Manifestation, Pathogenesis, and Vaccine Development. 2018.
8. Aung MyoHan, et al. www.sciencedirect.com. Pevention of diarrhoea and dysentery by hand washing. 1989

Share