Penyakit & Kelainan

8 Gejala Penyakit Neuropati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Neuropati merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf sensorik, motorik, dan otonom. Patologi akibat neuropati merubah susunan saraf perifer [1], berupa proses demielinisasi atau degenerasi atau bisa juga keduanya. Neuropati banyak terjadi pada penderita diabetes melitus yang menyebabkan kerusakan saraf khususnya pada kaki, tungkai dan menyebabkan gangguan fungsi berjalan. Pengidap penyakit neuropatik rata-rata berusia 40 tahun ke atas.

Neuropati dapat menimbulkan beberapa gejala seperti kesemutan, mati rasa, kaku otot, gangguan kandung kemih, penyusutan otot, kram, hipersensitif, kelemahan, mati rasa, dan timbul rasa nyeri [2]. Neuropati juga dapat menimbulkan efek gangguan pengeluaran keringat secara berlebih sehingga mengakibatkan kulit tampak kering, mengkilap dan ker2ontokan rambut. Gejala ini dapat bersifat sementara, artinya kadang terasa sangat sakit kemudian tiba-tiba hilang.

1. Infeksi saluran kandung kemih

Kandung kemih pada penderita neuropati khusunya neuropati diabetik memerlukan perhatian khusus, karena dia sering mengalami infeksi saluran kandung kemih [11] berulang. Urat saraf kandung kemih sering rusak, sehingga dinding kandung kemih menjadi lemah, kandung kemih akan menggelembung dan kadang-kadang penderita tak bisa buang air kecil, urine tertimbun dan tertahan di dalam kandung kemih. Sedangkan, jika urat saraf mengalami gannguan akan menyebabkan inkontinensia urine. Semua ini dapat diobati dengan memberi suntikan insulin, obat untuk saraf dan obat pereda infeksinya.

2. Kaku otot

Penderita neuropatik akan mengeluhkan rasa kesemutan, rasa panas seperti ditusuk-tusuk jarum, seluruh badan sakit terutama pada malam hari termasuk juga aku otot. Gejala kaku otot [10] diakibatkan karena kadar glukosa di dalam darah penderita sangatlah tinggi, keadaan ini akan merusak urat saraf terlebih lagi apabila prosesnya berlangsung lama.

Bilamana kerusakan ini terjadi pada banyak urat saraf maka jalan penderita akan pincang, otot-otot kakinya mengecil/atrofi.  Semua gejala kaku otot dapat diatasi apabila keadaannya belum terlambat. Karena penderita sering lengah dan tidak mengerti, biasanya kelainan urat saraf sudah parah sehingga memperlambat kesembuhan [3].

Maka dari itu, pencegahan dan perawatan sedini mungkin merupakan cara yang paling baik untuk mengatasi masalah penyakit neuropati serta pengetahuan tentang neuropati penting diketahui oleh masyarakat dalam bentuk penyuluhan, pendidikan dan membaca buku neuropatik [3].

3. Penyempitan pembuluh darah

Penderita neuropati atau neuropati diabetik lebih mudah mengalami penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah ini menyempit, otot jantung akan kekurangan oksigen dari makanan, sehingga otot jantung menjadi melemah atau sebagian otot jantung mati. Selain itu, karena penyakit neuropatik telah berlangsung lama dan tidak terawat baik, penderita akan mudah mengalami sesak napas ketika berjalan atau berdiri[3].

4. Tekuk terasa berat

Tekuk terasa berat disebabkan oleh pembuluh darah yang mengalami penyempitan sehingga aliran darah menjadi terhambat. Seperti yang telah kita ketahui bahwa, pembuluh darah juga berfungsi sebagai tempat transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Gejala ini akan menyebabkan pengurangan suplai oksigen ke otot dan menimbulkan efek kekakuan pada otot tekuk. Kita harus memastikan secara jelas gejala tekuk terasa berat ini apakah termasuk gejala penyakit neuropati atau hanya gejala penyakit lain seperti hipertensi, kaku otot, kolestrol, gagal ginjal dan lain sebagainya. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk melakukan penanganan[5] .

5. Kesemutan dibagian kaki atau tungkai bawah

Pada orang penderita neuropati, ia akan mengalami peningkatan gula darah didalam tubuhnya yang berlangsung dalam rentang waktu lama menimbulkan berbagai gangguan [6] termasuk gangguan sistem saraf karena adanya gangguan saraf sehingga terjadilah kesemutan [4], awal-awal akan menyerang bagian tungkai bawah dan lama kelamaan akan menyebar ke bagian tangan, kaki bahkan kepala.

6. Penglihatan memudar/sulit fokus

Penglihatan memudar akibat gangguan pada retina mata. Retina mengalami penyempitan pembuluh darah kapiler yang disertai dengan eksudasi dan pendarahan pada retina. Karena kebocoran ini timbullah pendarahan serta keluarnya cairan dari pembuluh darah. Darah dan oksigen inilah yang akan menutup sinar yang menuju ke retina, sehingga mata penderita menjadi kabur dan tak akan sembuh hanya dengan menggunakan kacamata saja. Bahkan jika berlarut-larut akan beresiko kebutaan. Salah satu cara pengobatannya adalah dengan memberikan sinar laser pada retina [9].

7. Mual dan muntah

Gejala mual dan muntah mungkin bukan hanya dirasakan oleh penderita neuropati saja, beberapa penyakit lain juga seperti diabetes melitus [8] , hipoglikemia, jantung dan lain sebagainya merasakan gejala ini namun pada penyakit neuropati, gejala mual dan muntah disebabkan karena saraf [7] pencernaan terganggu maka gerakan saluran cerna yang dibutuhkan untuk menyalurkan makanan pun bekerja secara lambat atau berhenti sama sekali sehingga memberikan efek respon pada tubuh dengan mual dan muntah.

8. Kematian neuron

Kemtian neuron akan menyebabkan penurunan kepadatan serabut saraf. Kerusakan serabut saraf biasanya dimulai dari bagian distal menuju ke proksimal namun ada kemungkinan lama kelamaan serabut saraf ini mengalami ketidak berfungsian bahkan sampai mengalami kelumpuhan [3].  

Bagaimana cara pengobatan penyakit neuropati?

Beberapa cara pengobatan neuropati dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Apabila neuropati disebabkan oleh sistem saraf maka satu-satu pengobatan terampuh adalah dengan melakukan operasi pembedahan pada bagian sistem saraf[12].
  • Apabila neuropatin disebabkan oleh autoimun, atau penyakit lain yang mengikutinya seperti gagal ginjal, jantung, infeksi dan lain-lain maka pengobatannya dengan memberikan vitamin, obat yang sesuai dengan anjuran dokter, melakukan pola hidup sehat dan menjaga pola makan/minum.
  • Apabila neuropati disebabkan oleh diabetes mellitus maka pengobatannya dengan cara menurunkan kadar gula darah, mengecek tekanan darah dan memberikan oral.

[1] Johns Hopkins Medicine. hopkinsmedicine.org. Peripheral Neuropathy. 2021.
[2] The Foundation for Peripheral Neuropathy. foundationforpn.org. What is Peripheral Neuropathy. 2021.
[3] Mayo Clinic Health. mayoclinic.org. Peripheral Neuropathy. 2021.
[4] National Health Service. nhs.uk. Peripheral Neuropathy. 2019.
[5] Angel N. Desai, MD, MPH. Jamanetwork. High Blood Pressure. 2020.
[6] Baynes J Diabetes Metab. Academicjournal.org.Classification, Pathophysiology, Diagnosis and Management of Diabetes Mellitus. 2015.
[7] Jahangir Moini MD, MPH, in Epidemiology of Diabetes. Sciencedirect.com. Pathophysiology Diabetes. 2019.
[8] American Diabetes Association. Scholar. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. 2010.
[9] Reed Behbehani. PubMed. Clinical Approach to Optic Neuropathies. 2007.
[10] G Aimard et al. PubMed.gov. Neuropathy with Contractures Evoking the Stiff-man Syndrom. Latent Solitary Plasmacytoma. 1984.
[11] Clevaland Clinic. clevalandclinic.org. Neurogenic Bladder. 2021.
[12] M. San Chong and Zahid H Bajwa. jpsmjournal. Diagnosis and Treatment of Neuropatic Pain. 2003.



Share