Anda mungkin pernah menemui seseorang dengan kondisi hidung bengkok. Masalah satu ini merupakan salah satu kasus kelainan pada bentuk hidung yang cukup parah karena melibatkan berbagai macam gangguan pada fungsi penting hidung maupun penampilan atau estetika wajah [1].
Hidung sendiri memegang peranan penting bagi tubuh dan estetika wajah, sehingga hidung bengkok kerapkali dipandang memiliki dampak negatif secara keseluruhan.
Pada kasus penderita hidung bengkok, memperlihatkan adanya lengkungan pada hidung yang tidak mengikuti garis vertikal hidung yang berada di tengah-tengah wajah [2]. Kenali lebih jauh apa penyebab hidung bengkok dan cara mengatasi serta pengobatannya?
Daftar isi
Ada beberapa penyebab hidung bengkok yang mungkin terjadi, diantara penyebab tersebut adalah [1, 2, 5]:
Diagnosa bagi penderita hidung bengkok umumnya akan dilakukan dengan menganalisa secara keseluruhan keluhan dan gangguan yang anda alami. Hal ini juga melibatkan endoskopi hidung yang merupakan tabung dengan sinar atau lampu pada ujungnya untuk melihat kondisi hidung secara menyeluruh [4].
Untuk menentukan jenis pengobatan yang sesuai dengan kondisi gangguan hidung termasuk kondisi hidung bengkok. Tenaga kesehatan perlu memperhatikan beberapa hal termasuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian luar dalam hidung [3].
Pada kasus tertentu, hidung bengkok dapat menyebabkan kesulitan bernafas, sehingga perlu dilakukan serangkaian perawatan termasuk [4]:
Sejauh ini kasus yang terjadi pada hidung bengkok dilakukan pengobatan untuk memperlancar jalannya pernafasan. Dan jika tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan tersebut maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan operasi pada bagian hidung.
Operasi yang dapat ditempuh termasuk untuk meluruskan hidung yang bengkok (septoplasty) atau dengan mengubah bentuk hidung (rhinoplasty) [4].
Belum ada laporan bahwa latihan dapat mengkoreksi bentuk hidung bengkok. Meskipun mungkin anda dapat menemukan beberapa informasi terkait latihan pada wajah yang dapat membantu merubah atau memperbaiki hidung bengkok.
Solusi yang terlihat menjanjikan tersebut sejauh ini belum dapat bekerja karena hidung terbuat dari tulang dan juga tulang rawan yang tidak dapat berubah bentuk hanya dengan beberapa macam latihan atau serangkaian metode sederhana dengan menekan area hidung dan sekitarnya [2].
Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan di atas, ada 2 langkah penting dalam menangani hidung bengkok yakni dengan pengobatan dan dengan prosedur operasi. Keduanya ditentukan berdasarkan penyebab dan juga efek samping yang ditimbulkan pada tubuh.
Hidung bengkok sendiri selain dapat menyebabkan hidung tersumbat juga dapat menyebabkan kondisi lain seperti sinusitis kronis, alergi, dan beberapa kasus langka seperti mimisan atau pendarahan dan hidung tersumbat akibat tumor hidung [4].
Maka langkah yang tepat untuk melakukan pengobatan hidung bengkok antara lain:
Hidung bengkok harus diatasi dengan seksama dan hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk mengevaluasi kondisi hidung bagian dalam maupun luar [3].
Selain itu penting untuk mengenali gejala apa saja yang timbul akibat hidung bengkok tersebut termasuk tingkat keparahan dan juga tingkat keamanan terhadap tindakan yang akan dilakukan [3].
Untuk mengatasi efek samping dari hidung bengkok dan gejala yang menyertai, maka dapat ditempuh langkah pengobatan medis. Langkah yang dilakukan berupa pengobatan secara medis dengan obat-obatan tertentu yang bertujuan untuk mengurangi gejala dan efek samping yang ditimbulkan agar tidak bertambah parah [3, 4].
Termasuk memperlancar salah satunya untuk memperlancar pernafasan dengan pemberian dekongestan atau obat yang meningkatkan aliran pernafasan [3, 4].
Pengobatan dengan pengisian cairan pada kulit atau disebut dermal fillers (liquid rhinoplasty). Merupakan bentuk pengobatan dengan memberikan injeksi cairan pada kulit yang bertujuan untuk merubah bentuk hidung tanpa prosedur operasi atau bedah. Prosedur ini cenderung lebih nyaman dan tidak membutuhkan jeda waktu [2].
Namun pada prosedur non-operasi seperti contoh di atas, pasien akan membutuhkan perawatan tahunan guna menjaga bentuk hidung dan struktur hidung yang telah diberikan filler [2].
Prosedur operasi yang telah disebutkan sebelumnya yakni rhinoplasty yang bertujuan untuk mengkoreksi bentuk dan juga ukuran hidung agar dapat menunjang penampilan serta mengatasi gangguan pada hidung. Prosedur operasi hidung ini bisa dikategorikan bedah kosmetik karena kerap digunakan untuk menunjang penampilan wajah, namun pada kasus lainnya bersifat fungsional karena bertujuan mengatasi gangguan hidung termasuk hidung bengkok dan gangguan pernafasan [2].
Rhinoplasty kosmetik dapat merubah bentuk dan posisi tulang, tulang rawan, dan juga kulit yang bertujuan untuk merubah bentuk hidung termasuk ukuran dan juga proporsinya [5].
Sedangkan pada functional rhinoplasty hampir serupa dengan rhinoplasty kosmetik namun dokter akan melakukan operasi dengan tujuan mengatasi gangguan fungsi hidung diantaranya kesulitan saat bernafas. Sehingga prosedur yang dilakukan cenderung lebih untuk mengatasi gangguan dan tidak berpatokan pada tujuan estetik, meskipun hal tersebut juga menjadi salah satu bahan pertimbangan [5].
Prosedur operasi lainnya disebut dengan septoplasty yang bertujuan untuk memperbaiki atau merubah bentuk septum. Septum tersebut merupakan dinding pada bagian kiri dan kanan saluran hidung [2].
Prosedur ini dapat membantu untuk mengkoreksi septum yang bengkok dan meningkatkan aliran udara yang sebelumnya terhalang pada salurah pernafasan [2].
Perlu diperhatikan bahwa meskipun prosedur operasi tergolong aman untuk dilakukan namun tetap terdapat risiko komplikasi yang mungkin muncul diantaranya [4, 5]:
Jika anda mengalami beberapa gangguan pada hidung, untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya dengan tepat anda memerlukan pemeriksaan dari tenaga medis atau dokter yang kompeten. Karena terdapat beberapa kondisi yang dapat mengganggu pernafasan anda selain kelainan bentuk hidung, diantaranya asma, disgeusia, sinusitis jamur, hiposmia, anosmia, mimisan, rhinitis, dan sebagainya [3].
1. A. Boccieri. The Crooked Nose. National Center for Biotechnology Information; 2013.
2. Minas Constantinides, MD, FACS. Surgical & Non Surgical Options For Correcting A Crooked Nose. West Lake Dermatology; 2019.
3. American Academy of Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation. Deviated Septum. Ent Health; 2018.
4. Anonim. Deviated Septum. Health Direct: 2021.
5. Catherine Hannan, MD and Jayne Leonard. Crooked Nose: Surgery and Exercises. Medical News Today; 2020.