Jerawat Bernanah: Penyebab – Gejala dan Cara Mengatasi
√ Scientific BasePass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Scientific review by: Tim Riset IDNmedis
Jerawat merupakan kondisi peradangan kronis pada kulit yang umum terjadi, dengan berbagai macam pemicu. Jerawat muncul karena adanya erupsi komedo diantara folikel, yang sebelumnya diawali dengan komedo kecil [1. 2].
Ada beberapa jenis jerawat yang mungkin timbul di kulit termasuk jerawat pustular, jerawat papular, dan jerawat pustula. Jerawat bernanah sendiri termasuk ke dalam jerawat pustula, dimana muncul titik putih atau kekuningan pada bagian tengah jerawat (nanah). Jerawat ini juga termasuk jerawat yang meradang, dan butuh perlakukan khusus [2].
Untuk mengenali perbedan jerawat bernanah dengan jerawat pada umumnya, kenali beberapa gejala di bawah ini :
Cenderung berwarna merah dan terlihat seperti membengkak dan meninggalkan rasa sakit yang cukup signifikan sebagai efek dari infeksi yang terjadi pada komedo [2].
Terdapat titik berwarna kuning atau putih pada bagian tengah jerawat dimana jerawat beranah (pustula dan papular kerap muncul bersamaan) [2].
Jerawat bernanah muncul di area sekitar wajah, leher, punggung, bahu, dan juga lengan bagian atas dengan diameter kurang lebih 5 mm [4].
Meskipun berukuran kecil namun jerawat ini tetap berisi nanah yang sewaktu-waktu dapat keluar, biasanya proses tersebut berlangsung selama beberapa hari [2, 4].
Setelah selang beberapa hari jerawat bernanah tersebut akan mengeluarkan nanah [4].
Jerawat ini termasuk ke dalam jerawat yang meradang, sehingga wajar jika jerawat bernanah ditandai dengan gejala peradangan pada area sekitar jerawat [2].
Penyebab Jerawat Bernanah
Ada beberapa alasan yang dapat memicu dan menjadi pencetus jerawat bernanah atau jerawat pustular. Berikut beberapa penyebab yang dapat memicu jerawat bernanah secara umum :
Jerawat pada umumnya disebabkan oleh tumpukan sebum (minyak pada bagian kulit) yang tidak bisa keluar ke permukaan kulit termasuk kulit muka, punggung, atau lengan [4].
Terjadinya infeksi pada folikel rambut termasuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri P. acnes yang bertindak sebagai patogen dan menyebabkan timbulnya jerawat bernanah [5, 7].
Memasuki pubertas biasanya akan terjadi perubahan pada hormon sehingga tingkat produksi sebum tersebut dapat meningkat. Kombinasi antara produksi minyak yang berlebih tersebut dengan sel kulit yang mati kemudian membentuk komedo yang kemudian pecat dan menyebabkan peradangan serta membentuk jerawat bernanah [6,7].
Folikel rambut yang tersumbat juga bisa saja terbuka dan menciptakan komeda yang kemudian dapat terkena infeksi bakteri dan menimbulkan papula, pustula, nodul, atau kista [7].
Munculnya jerawat atau jerawat bernanah juga dapat dipicu serangkain faktor diantaranya sebagai berikut [7] :
Faktor usia, dimana kelenjar sebaceous yang memproduksi sebum atau minyak pada kulit sangat sensitif terhadap perubahan hormon yang biasanya berubah seiring dengan pertambahan usia terutama pada remaja.
Genetis atau keturunan, dimana pada penderita yang memiliki orangtua dengan masalah jerawat terutama jerawat bernanah kemungkinan besar akan terkena juga.
Kulit berminyak, yang dapat dipicu oleh serangkaian aktivitas di luar rumah misalnya terpapar polusi dan sebainya dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit terutama area wajah.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti steroid dan juga lithium dapat memicu munculnya jerawat.
Hormon pada wanita terutama saat haid juga dapat memicu timbulnya jerawat atau pada saat masa awal kehamilan.
Stress juga diketahui dapat menyebabkan timbulnya masalah jerawat pada sebagian besar orang [5].
Memencet jerawat atau komedo yang terdapat pada area wajah maupun area lainnya diketahui juga justru dapat memicu peradangan serta timbulnya nanah pada jerawat [5]. Kondisi tersebut diketahui dapat memperburuk proses penyembuhan serta meningkatkan risiko jerawat meninggalkan luka.
Kapan Anda Harus ke Dokter?
Lalu kapan anda harus menghubungi dokter, atau pada saat kondisi jerawat bernanah seperti apa anda harus menghubungi tenaga medis terkait? [6]
Jika jerawat termasuk dalam kategori jerawat peradangan dan menimbulkan nanah serta muncul dalam jumlah banyak, anda dapat berkonsultasi dengan dokter kulit terkait agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Saat sudah menggunakan obat di pasaran dan tidak muncul reaksi yang membaik juga disarankan untuk mengunjungi dokter. karena dokter akan lebih paham treatment yang tepat untuk masing-masing penderita.
Jika muncul iritasi pada jerawat serta menunjukkan masalah kulit yang lebih kompleks makan disarankan untuk menghubungi dokter.
Cara Mengatasi Jerawat Bernanah
Meskipun jerawat merupakan masalah kulit yang umum dan biasa terjadi, namun ada baiknya anda memperhatikan dengan seksama cara mengatasi kondisi tersebut, terlebih jika jerawat anda masuk kategori jerawat yang mengeluarkan nanah.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi jerawat bernanah, diantara cara tersebut adalah sebagai berikut :
Menggunakan pengobatan topikal adalah hal yang paling sering dan mudah untuk dilakukan bagi anda yang sedang mengalami masalah jerawat bernanah [8].
Pengobatan topikal yang merupakan kategori antibiotik cocok untuk mengatasi organisme berbahaya penyebab infeksi serta memiliki kandungan anti-peradangan [8].
Benzoil peroxide (BP) merupakan salah satu bahan obat yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat baik digunakan untuk mencuci muka atau untuk diaplikasikan langsung di jerawat tersebut [8].
Pengobatan antibiotik oral, yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat yang berisiko tinggi meninggalkan bekas luka maupun jerawat nodular dan jerawat bernanah [6].
Pengobatan hormonal juga dapat ditempuh bagi mereka yang mengalami jerawat karena adanya perubahan hormon [6].
Tea tree oil atau minyak zaitun untuk jerawat dapat digunakan juga untuk mengatasi jerawat terutama jerawat papula, pustula (bernanah), dan juga komedo dengan tingkat peradangan rendah hingga sedang [1].
Menghindari makanan yang dapat memicu meningkatnya sebum juga perlu dilakukan untuk mengatasi munculnya jerawat bernanah baru [1].
Menjaga kebersihan area yang terkena jerawat dan higienitas tubuh secara keseluruhan juga sangat disarankan agar infeksi akibat bakteri tidak semakin memburuk [1].
Penggunaan anti-androgen untuk mengatasi serangkaian jerawat bernanah dalam kategori moderat termasuk spironolakton, diuretik hemat kalium, yang memiliki efek anti-androgenik lemah dan berguna pada wanita dengan kadar androgen tinggi.
Pada dasarnya penanganan jerawat bernanah dilakukan untuk menghindari adanya bekas luka serta mengurangi morbiditas atau kondisi munculnya komedo baik yang meradang maupun tidak meradang pada permukaan kulit [1]. Dengan mengurangi risiko tersebut maka komplikasi atau iritasi pada kulit dapat dihindari atau dicegah.
Sehingga terapi pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi jerawat bernanah harus dilakukan setidaknya dalam kurun waktu 8 minggu sebelum respon perawatan benar-benar dapat diuji efektifitasnya [1].
Cobalah untuk mengurangi makanan yang junkfood, karena bahaya makanan cepat saji salah satunya dapat memicu timbulnya sebum [2].
1. Stephen Titus, MD, and Joshua Hodge, MD. Diagnosis and Treatment of Acne. American Academy of Family Physicians. 2012.
2. Dr. Liji Thomas, MD and Afsaneh Khetrapal, BSc. Papules, Pustules and Nodules. News Medical Life Sciences; 2020.
3. Molly H. Boyle, DVM, MPH, DACVP and Georgette D. Hill, D.V.M., Ph.D. Skin Pustule. National Toxicology Program - US Department of Health and Human Services; 2020.
4. Dan Kern, Acne.org Founder & CSO. What is an Acne Pustule? Acne. org - Science, Support, Solutions; 2020.
5. K. Bhate and H.C. Williams. Epidemiology of Acne Vulgaris. Volume 168 (3). British Journal of Dermatology; 2012.
6. Guy F Webster. Acne Vulgaris. National Center for Biotechnology Information; 2002.
7. DR. Ananya Mandal, MD. Acne Causes. News Medical Life Science; 2020.
8. Jonette Keri and Michael Shiman. An update on the management of acne vulgaris. National Center for Biotechnology Information; 2009.