Makanan, Minuman dan Herbal

Kenapa Mata Kedutan Setelah Minum Kopi?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kedutan yaitu serangkaian kontraksi atau spasme cepat yang tidak terkendali pada salah satu atau semua bagian kelopak mata. Kedutan sering terjadi dengan ritme yang tidak beraturan[1].

Kedutan biasanya terjadi secara tiba-tiba. Umumnya kedutan terjadi pada salah satu mata, tetapi bisa juga terjadi pada kedua mata[2].

Penyebab Mata Kedutan Setelah Minum Kopi

Terjadinya kedutan setelah minum kopi dapat mengindikasikan konsumsi kafein berlebihan. Kopi merupakan salah satu bahan dengan kandungan kafein tertinggi[1].

Kafein termasuk jenis stimulan yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Saat kafein mencapai otak, efek yang paling dirasakan ialah lebih aktif dan fokus, sensasi lebih terjaga dan tidak lelah[3].

Kafein dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dalam waktu singkat. Sebagai stimulan, kafein juga dapat mengakibatkan peningkatan berlebihan pada laju detak jantung dan metabolisme, serta kerja otot-otot di dalam tubuh[1, 3].

Mengkonsumsi kafein secara berlebihan dapat mempengaruhi otot dan mengarah pada terjadinya kedutan, terutama pada otot mata yang lebih rentan[1, 4]. Bukan hanya mata, bahkan juga menjadi penyebab bibir kedutan.

Dilansir dari Bustle, stimulan di dalam kopi dalam jumlah besar dapat menyebabkan tegangan kecil yang tidak disengaja pada serabut otot di seluruh tubuh, meskipun hal ini tidak umum terjadi dan pada orang-orang tertentu dapat terjadi akibat konsumsi kafein dalam jumlah kecil[5].

Tegangan kecil yang tidak disengaja pada serabut otot mengarah pada kondisi yang disebut kedutan otot atau fasciculation. Kondisi ini diakibatkan oleh stimulasi berlebihan dan sistem saraf yang tereksitasi[5].

Selain kedutan, konsumsi kafein berlebihan dapat ditandai dengan timbulnya gejala seperti[5]:

  • Palpitasi jantung: detak jantung tidak normal, terutama terlalu keras, cepat, atau ritme abnormal.
  • Pusing: studi mengungkap bahwa orang yang sering mengkonsumsi kopi memiliki lebih sedikit darah yang mengalir ke otak, sehingga pada situasi ekstrim dapat mengalami pusing karena otak kekurangan suplai darah
  • Insomnia kronis: konsumsi kopi berlebihan menyebabkan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk memproses dan mengeluarkan kafein. Akibatnya dapat mengganggu waktu tidur dan menyebabkan insomnia.
  • Cemas dan keringat berlebih: manfaat kafein sebagai stimulan membuat sistem tubuh bekerja dalam fungsi penuh, sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak keringat. Perspiration bertambah buruk pada orang yang memiliki kecenderungan mudah cemas.
  • Mulas: konsumsi kafein berkaitan dengan peningkatan asam lambung. Selain itu, kafein berlebih menimbulkan efek relaksasi pada sphincter (otot yang menjaga kerongkongan tertutup dari lambung). Terbukanya sphincter menyebabkan dapat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga timbul sensasi mulas.
  • Diare: kafein memiliki efek laksatif sehingga meningkatkan kelancaran pencernaan. Kafein juga menstimulasi usus besar untuk mengeluarkan sisa pencernaan.

Cara Mencegah Mata Kedutan

Menurut Mayo Clinic, kafein aman dikonsumsi oleh orang dewasa hingga 400 mg per hari. Jumlah tersebut kurang lebih setara dengan 4 gelas kopi[3].

Orang yang mengkonsumsi kopi melebihi 4 gelas per hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami kedutan. Sebaliknya, membatasi konsumsi kopi dapat menurunkan risiko terjadinya mata kedutan[2, 3].

Sering kali konsumsi kopi berlebihan terjadi bersamaan dengan keletihan dan stress, yang juga termasuk faktor penyebab mata kedutan. Saat merasa letih, penggemar kopi cenderung akan minum lebih banyak kopi daripada biasanya sehingga asupan kafein menjadi melebihi batas normal[2].

Untuk mencegah dan mengurangi efek kedutan, sebaiknya membatasi jumlah kopi yang dikonsumsi[2, 4].

Selain itu, dianjurkan untuk memastikan tidur dengan cukup sehingga tubuh dapat beristirahat dengan baik. Cukup istirahat akan mencegah terjadinya keletihan, sehingga kita merasa tetap terjaga dan berenergi tanpa memerlukan penggunaan stimulan seperti kafein dalam kopi[1].

Pengurangan konsumsi kopi sebaiknya dilakukan secara bertahap. Hal ini dikarenakan rutin konsumsi kopi setiap hari dalam waktu lama membuat tubuh mengembangkan toleransi terhadap kafein[3].

Penghentian total konsumsi secara tiba-tiba dapat mengakibatkan timbulnya gejala seperti kantuk, kecemasan, dan mudah marah. Pada beberapa orang, penghentian konsumsi secara tiba-tiba dapat menyebabkan tremor[3]

Salah satu alternatif untuk penggemar kopi berat ialah dengan dengan mengganti kopi yang biasa diminum dengan kopi decaff. Kopi decaff diproduksi melalui proses khusus untuk menghilangkan kandungan kafein[2].

Konsumsi kafein berlebihan terkadang dapat terjadi tanpa disengaja, misalnya karena penggunaan obat tertentu. Kafein banyak digunakan sebagai komponen obat untuk mengatasi kantuk, sakit kepala, dan migrain[3].

1. Anonim, reviewed by William C. Lloyd III, MD, FACS. Eyelid Twitch. Health Grades; 2020.
2. Pia Grant. Caffeine & Eye Twitching. Live Strong; 2021.
3. Ann Pietrangelo, reviewed by Natalie Olsen, R.D., L.D., ACSM EP-C. The Effects of Caffeine on Your Body. Healthline; 2018.
4. Bianca Mendez. 'Why Is My Eye Twitching?'. Women’s Health; 2016.
5. JR Thorpe. 7 Signs You're Drinking Too Much Coffee. Bustle; 2016.
6. Jackson Davenport. 3 Common Causes of Eyelid Twitching. Jackson Davenport Vision & Sunglasses; 2018.

Share