Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Keracunan timbal terjadi ketika timbal menumpuk di dalam darah dalam hitungan bulan atau tahun. Bahkan kadar kecil dari timbal dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Anak-anak dibawah 6 tahun
Daftar isi
Keracunan timbal atau plumbisme dapat terjadi bila kadar timbal di dalam tubuh sudah mencapai jumlah yang membahayakan. Timbal termasuk jenis logam berat dan merupakan racun yang kuat. [4]
Timbal dapat terakumulasi dalam tubuh dengan cara dikonsumsi atau dihirup. Material ini juga bisa masuk melalui kulit atau membran mukus. [4]
Timbal bisa berdampak pada masalah kesehatan yang serius. Timbal bisa merusak organ-organ tubuh, seperti: jantung, tulang, ginjal, usus, gigi, organ reproduksi, saraf, dan lain sebagainya. [1, 4]
Berikut adalah sedikit fakta mengenai keracunan timbal: [7]
Gejala keracunan timbal bisa cukup sulit untuk dideteksi. Tanda-tanda keracunan biasanya akan muncul bila kadar timbal di dalam darah sudah terlalu berbahaya [1]. Kebanyakan kasus keracunan terjadi akibat penimbunan timbal secara berkala [4].
1. Bayi
Berikut adalah gejala keracunan timbal pada bayi: [1]
2. Anak-anak
Berikut adalah gejala yang terlihat pada anak-anak: [1, 4, 5]
Keracunan timbal juga bisa memengaruhi perkembangan serta psikologis anak, berikut adalah gejalanya: [1, 4]
3. Orang Dewasa
Anak-anak jelas lebih rentan terhadap keracunan timbal, namun kasus tersebut juga bisa berbahaya untuk orang dewasa [1]. Berikut adalah gejalanya: [1, 3, 4]
Keracunan timbal juga memengaruhi kondisi psikis serta kemampuan berpikir. Berikut gejalanya: [1, 4]
Resiko yang bisa terjadi pada wanita hamil, antara lain [1, 4]:
Seseorang bisa terekspos timbal karena faktor pekerjaan ataupun lingkingan [7]. Beberapa profesi yang beresiko terkena paparan timbal, misalnya: pelukis, montir, pekerja konstruksi, pembuat keramik, pembuat alat listrik, tukang ledeng, dan sebagainya [2].
Keracunan tersebut bisa terjadi karena hal berikut: [7]
Berikut adalah sumber-sumber lain yang mengandung timbal: [1]
Jika Anda khawatir mengenai keracunan timbal, Anda bisa melakukan tes darah. Tes ini cukup sederhana dengan mengambil darah dari jari tangan atau pembuluh darah. Kadar timbal di dalam darah diukur dengan menggunakan satuan mikrogram per desiliter (µg/dL). [1, 2, 4]
Pada orang dewasa, kadar timbal dianggap tidak aman bila mencapai 10 µg/dL. Sedangkan pada anak-anak, jumlah 5 µg/dL telah dianggap melebihi rata-rata. Anda perlu melakukan tes secara rutin bila anak Anda memperlihatkan hasil demikian. [1, 2, 4]
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi sumber kontaminasi lalu hilangkan dari kehidupan Anda [1, 4].
Jika Anda membuang material bertimbal, usahakan agar benda tersebut tidak mengontaminasi lingkungan sekitarnya. Misal, Anda lebih baik membungkus cat air lama dari pada langsung membuangnya ke tanah. [1, 4]
Bila tindakan ini tidak memberikan perubahan, maka Anda bisa mencoba [1, 4]:
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi ini bila kadar timba di dalam darah mencapai 45 μg/dL atau lebih. Tes ini berguna untuk menghilangkan beberapa kadar timbal yang tertimbun di dalam tubuh [8].
Terapi dilakukan dengan mengaplikasikan sebuah obat yang bertugas mengikat timbal. Obat ini nantinya akan mengahancurkan timbal menjadi pertikel-partikel kecil yang tidak begitu berbahaya. Ukurannya yang kecil ini membuatnya mudah dikeluarkan dari tubuh melalui air kencing atau tinja [8].
Walau demikian, terapi kelasi juga memberikan efek semping, seperti: demam, mual, sakit kepala, mata memerah, hidung berair, ruam, kencing berdarah, dan kerusakan hati atau ginjal [8].
Jika seseorang mengonsumsi timbal berjumlah banyak dalam satu waktu, mereka perlu melakukan prosedur bilas lambung. Bilas lambung dilakukan dengan membilas lambung menggunakan cairan saline [4].
Setelah sang korban menelan timbal, bilas lambung harus dilakukan secepatnya. Banyak tenaga medis yang melakukan bilas lambung hanya bila korban menelan timbal kurang dari 1 jam yang lalu [10]
Nantinya dokter akan memasukkan sebuang selang ke lambung melalui mulut atau hidung. Kemudian dokter akan memasukkan cairan saline beserta substansi lainnya ke dalam perut untuk membilasnya dari timbal . [11]
Walaupun efektif, jangan melakukan bilas lambung secara rutin. Tindakan ini hanya dikhususkan untuk keadaan darurat yang mengancam nyawa [11].
Timbal tertimbun di dalam tulang sehingga membuatnya sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu, banyak pelayanan medis dan para profesional yang menekankan pentingnya melakukan pencegahan terhadap keracunan timbal [8].
Hal yang bisa Anda lakukan adalah membuat perubahan pada lingkungan dan gaya hidupmu. [8]
Berikut adalah cara-caranya [3, 12]:
1. Anonim. Lead poisoning. Mayo Clinic; 2019.
2. Anonim. LEAD. Centers for Disease Control and Prevention; 2018.
3. Jacquelyn Cafasso & Daniel Murrell. Lead Poisoning. Healthline; 2018.
4. Tim Newman & Stacy Sampson. Lead poisoning in children and in adults. Medical News Today; 2020.
5. Caroline Gillott & Carissa Stephens. Everything you need to know about jaundice. Medical News Today; 2017.
6. Anonim. Lead poisoning. NHS inform; 2020.
7. Anonim. Lead poisoning and health. World Health Organization; 2019.
8. Robyn Correll & Lyndsey Garbi. How Lead Poisoning Is Treated. Verywell Health; 2020.
9. Rittirak Othong, Vikram Kate, etc. Whole-Bowel Irrigation. Med Scape; 2020.
10. Ken Kulig. General Approach to Poisonings. Critical Care Secrets; 2007.
11. Stan K. Bardal, Douglas S. Martin, etc. Toxicology. Applied Pharmacology, 2011.
12. Anonim. Lead Poisoning Is a Real and Present Danger. National Safety Council.