Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Keracunan timbal terjadi ketika timbal menumpuk di dalam darah dalam hitungan bulan atau tahun. Bahkan kadar kecil dari timbal dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Anak-anak dibawah 6 tahun... terutama lebih rentan terhadap keracunan timbal, yang dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental secara serius. Pada kadar tinggi, keracunan timbal dapat berakibat fatal. Keracunan timbal dapat disebabkan oleh kontaminasi air, udara, dan tanah. Debu yang terkontaminasi timbal ketika melakukan renovasi rumah, atau orang yang bekerja dengan betere dan tempat reparasi juga berisiko mengalami keracunan timbal. Gejala keracunan timbal dapat tidak tampak di awal, dan gejala bisa baru muncul ketika kadar timbal di dalam tubuh sudah mencapai kadar yang berbahaya. Lakukan pencegahan dengan selalu mencuci tangan dan membersihkan mainan anak secara teratur, membersihkan area rumah yang berdebu dengan lap basah, melepaskan sepatu sebelum masuk ke dalam rumah, pola makan seimbang, dan memeriksakan rumah dari cat yang mengelupas. Read more
Daftar isi
Apa Itu Keracunan Timbal?
Keracunan timbal atau plumbisme dapat terjadi bila kadar timbal di dalam tubuh sudah mencapai jumlah yang membahayakan. Timbal termasuk jenis logam berat dan merupakan racun yang kuat. [4]
Timbal dapat terakumulasi dalam tubuh dengan cara dikonsumsi atau dihirup. Material ini juga bisa masuk melalui kulit atau membran mukus. [4]
Timbal bisa berdampak pada masalah kesehatan yang serius. Timbal bisa merusak organ-organ tubuh, seperti: jantung, tulang, ginjal, usus, gigi, organ reproduksi, saraf, dan lain sebagainya. [1, 4]
Fakta Keracunan Timbal
Berikut adalah sedikit fakta mengenai keracunan timbal: [7]
- Timbal bisa menjadi racun bila terakumulasi di dalam tubuh. Material ini bisa memengaruhi berbagai sistem tubuh.
- Timbal yang masuk ke tubuh didistribusikan ke otak, hati, ginjal, dan tulang. Timbal disimpan di gigi dan tulang.
- Keracunan timbal yang terjadi pada wanita hamil bisa memengaruhi perkembangan janinnya.
- Paparan timbal bisa dicegah.
Gejala Keracunan Timbal
Gejala keracunan timbal bisa cukup sulit untuk dideteksi. Tanda-tanda keracunan biasanya akan muncul bila kadar timbal di dalam darah sudah terlalu berbahaya [1]. Kebanyakan kasus keracunan terjadi akibat penimbunan timbal secara berkala [4].
1. Bayi
Berikut adalah gejala keracunan timbal pada bayi: [1]
- Lahir prematur.
- Berat badan lahir rendah.
- Lambat berkembang.
2. Anak-anak
Berikut adalah gejala yang terlihat pada anak-anak: [1, 4, 5]
- Kehilangan nafsu makan.
- Kehilangan berat badan.
- Lambat dan lesu.
- Sakit perut.
- Muntah-muntah.
- Konstipasi.
- Hilangnya pendengaran.
- Warna kekuningan pada kuli dan mata (jaundice).
- Diare berwarna hitam.
- Anemia.
- Kejang-kejang.
- Koma.
Keracunan timbal juga bisa memengaruhi perkembangan serta psikologis anak, berikut adalah gejalanya: [1, 4]
- Lambat berkembang.
- Kesulitan belajar.
- Mudah marah.
3. Orang Dewasa
Anak-anak jelas lebih rentan terhadap keracunan timbal, namun kasus tersebut juga bisa berbahaya untuk orang dewasa [1]. Berikut adalah gejalanya: [1, 3, 4]
- Tekanan darah yang tinggi.
- Nyeri sendi dan otot.
- Sakit kepala.
- Sakit perut.
- Berkurangnya produksi sperma.
- Konstipasi (sembelit).
- Anemia (kurangnya zat besi dalam darah).
- Tangan dan kaki kesemutan atau kaku.
- Ada rasa seperti besi pada lidah.
- Disfungsi ginjal.
Keracunan timbal juga memengaruhi kondisi psikis serta kemampuan berpikir. Berikut gejalanya: [1, 4]
- Sulit berkonsentrasi.
- Masalah memori.
- Halusinasi.
- Sulit tidur.
- Gangguan emosi.
- Masalah kesehatan mental.
Resiko yang bisa terjadi pada wanita hamil, antara lain [1, 4]:
- Bayi lahir prematur.
- Keguguran kandungan.
Penyebab Keracunan Timbal
Seseorang bisa terekspos timbal karena faktor pekerjaan ataupun lingkingan [7]. Beberapa profesi yang beresiko terkena paparan timbal, misalnya: pelukis, montir, pekerja konstruksi, pembuat keramik, pembuat alat listrik, tukang ledeng, dan sebagainya [2].
Keracunan tersebut bisa terjadi karena hal berikut: [7]
- Menghirup partikel-partikel yang mengandung timbal. Seperti cat lukis, minyak tanah, pipa, bahan keramik.
- Mencerna air (dari pipa berbahan timbal), debu, makanan yang mengandung timbal atau dari wadah berbahan timbal.
Berikut adalah sumber-sumber lain yang mengandung timbal: [1]
- Tanah. Tanah bisa terkontaminasi timbal melalui minyak tanah dan cat lukis yang dibuang. Timbal juga bisa ditemukan pada tanah di dekat jalan raya atau dinding rumah tua yang mengandung timbal.
- Debu rumah tangga. Debu bisa masuk ke dalam rumah dengan mudah, dan bukan tidak mungkin debu dari tanah terkontaminasi timbal juga turut serta.
- Tembikar. Beberapa jenis keramik an porselen mengandung timbal.
- Mainan. Timbal bisa ditemukan pada beberapa jenis mainan.
- Kosmetik. Kosmetik abal-abal bisa mengandung timbal.
- Peluru timbal. Melakukan kegiatan menembak bisa beresiko terkena paparan timbal.
Diagnosis Keracunan Timbal
Jika Anda khawatir mengenai keracunan timbal, Anda bisa melakukan tes darah. Tes ini cukup sederhana dengan mengambil darah dari jari tangan atau pembuluh darah. Kadar timbal di dalam darah diukur dengan menggunakan satuan mikrogram per desiliter (µg/dL). [1, 2, 4]
Pada orang dewasa, kadar timbal dianggap tidak aman bila mencapai 10 µg/dL. Sedangkan pada anak-anak, jumlah 5 µg/dL telah dianggap melebihi rata-rata. Anda perlu melakukan tes secara rutin bila anak Anda memperlihatkan hasil demikian. [1, 2, 4]
Cara Mengobati Keracunan Timbal
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengidentifikasi sumber kontaminasi lalu hilangkan dari kehidupan Anda [1, 4].
Jika Anda membuang material bertimbal, usahakan agar benda tersebut tidak mengontaminasi lingkungan sekitarnya. Misal, Anda lebih baik membungkus cat air lama dari pada langsung membuangnya ke tanah. [1, 4]
Bila tindakan ini tidak memberikan perubahan, maka Anda bisa mencoba [1, 4]:
- Terapi Kelasi
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi ini bila kadar timba di dalam darah mencapai 45 μg/dL atau lebih. Tes ini berguna untuk menghilangkan beberapa kadar timbal yang tertimbun di dalam tubuh [8].
Terapi dilakukan dengan mengaplikasikan sebuah obat yang bertugas mengikat timbal. Obat ini nantinya akan mengahancurkan timbal menjadi pertikel-partikel kecil yang tidak begitu berbahaya. Ukurannya yang kecil ini membuatnya mudah dikeluarkan dari tubuh melalui air kencing atau tinja [8].
Walau demikian, terapi kelasi juga memberikan efek semping, seperti: demam, mual, sakit kepala, mata memerah, hidung berair, ruam, kencing berdarah, dan kerusakan hati atau ginjal [8].
- Bilas Lambung
Jika seseorang mengonsumsi timbal berjumlah banyak dalam satu waktu, mereka perlu melakukan prosedur bilas lambung. Bilas lambung dilakukan dengan membilas lambung menggunakan cairan saline [4].
Setelah sang korban menelan timbal, bilas lambung harus dilakukan secepatnya. Banyak tenaga medis yang melakukan bilas lambung hanya bila korban menelan timbal kurang dari 1 jam yang lalu [10]
Nantinya dokter akan memasukkan sebuang selang ke lambung melalui mulut atau hidung. Kemudian dokter akan memasukkan cairan saline beserta substansi lainnya ke dalam perut untuk membilasnya dari timbal . [11]
Walaupun efektif, jangan melakukan bilas lambung secara rutin. Tindakan ini hanya dikhususkan untuk keadaan darurat yang mengancam nyawa [11].
Cara Mencegah Keracunan Timbal
Timbal tertimbun di dalam tulang sehingga membuatnya sulit untuk disembuhkan. Oleh karena itu, banyak pelayanan medis dan para profesional yang menekankan pentingnya melakukan pencegahan terhadap keracunan timbal [8].
Hal yang bisa Anda lakukan adalah membuat perubahan pada lingkungan dan gaya hidupmu. [8]
Berikut adalah cara-caranya [3, 12]:
- Pastikan Anda mencuci tangan sebelum makan.
- Ajari anak Anda agar tidak memasukkan tangan atau mainan mereka ke dalam mulut.
- Jagalah rumah Anda tetap bersih dari debu untuk menghindari kemungkinan adanya kandungan timbal pada debu.
- Lakukan pengujian pada sumber air minum. Bila kandungan timbal cukup tinggi, gunakan filter air atau beralih ke sumber lain (misalnya PAM atau air galon).
- Ajari anak Anda supaya cuci tangan setelah main.
- Gunakan cat air bebas timbal di rumah.
- Bersihkanlah ventilasi rumah secara rutin.
- Bawalah anak Anda ke dokter untuk melakukan tes darah agar mengetahui berapa kadar timbal di dalam tubuhnya. Ini bisa dilakukan ketika umurnya sudah mencapai 1-2 tahun.