Daftar isi
Kohlrabi merupakan jenis sayuran yang masih tergolong ke dalam keluarga Brassicaceae atau suku kubis-kubisan dan kohlrabi memiliki nama latin Brassica oleracea. Kohlrabi masih kerbat dekat dengan kubis, bunga kol, bahkan brokoli dikarenakan dalam satu keluarga.
Kohlrabi sebenarnya adalah tumbuhan yang liar yang kemudian dibudidayakan untuk pertama kalinya oleh orang-orang mediterania yang kemudian banyak dibudidayakan diseluruh belahan dunia. Namun, kohlrabi liar sebetulnya berasal dari Eropa.
Kohlrabi banyak meenjadikannya sebagai sayuran namun ada juga yang menjadikannya sebagai herbal [5,6]
Kohlrabi memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan sayuran brassica yang lainnya dan juga membedakkannya dengan lobak karena tanaman ini seringkali disamakan dengan lobak.
Salah satu karakteristik dari kohlrabi adalah bentuk daunnya yang seperti hati dengan batang yang dapat tumbuh mencapai 30 cm. Daun kohlrabi memiliki permukaan yang halus dengan tepian yang bergelombang.
Kemudian, kohlrabi memiliki umbi yang cukup besar dan ukuran diameter yang paling besar dapat mencapai 10 cm dengan berat 150 gr. Kohlrabi yang muda lebih lezat dimakan karena rasanya lebih manis dan lembut.
Sedangkan, kohlrabi yang cukup tua rasanya tidak begitu manis dan teksturnya agak sedikit berkayu atau keras [5,6]
Terdapat bebera jenis dari sayuran kohlrabi yang biasanya sering ditemui di pasaran dan juga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk memasak. Berikut ini beberapa macam jenis dari kohlrabi:
Grand duke kohlrabi atau kohlrabi hijau merupakan salah satu jenis dari kohlrabi yang sangat sering ditemui di pasaran dan seringkali dijadikan makanan.
Grand duke kohlrabi ini memiliki karakteristik berwarna hijau terang dengan bentuk umbi yang besar dan sedikit licin. Dari segi rasa jenis yang satu ini memiliki rasa yang cukup manis dengan tekstur yang renyah [1,5,6]
Kohlrabi ungu merupakan salah satu varietas kohlrabi yang tersedia di pasaran dan dapat dijadikan sebagai makanan. Kohlrabi ungu walaupun tiak begitu familiar di masyarakat, namun rasanya tak kalah dengan kohlrabi hijau.
Kohlrabi ungu memiliki rasa yang manis dengan tekstur yang agak sedikit berkayu dibandingkan dengan yang berwarna hijau. Namun, kolhrabi ungu memiliki nilai baik dalam hal kandungan gizinya karena banyak mengandung senyawa antosianin di dalamnya [1,5,6]
Setiap varietas dari kohlrabi memiliki keunggulannya masing-masing seperti varietas kohlrabi ungu yang memiliki kandungan antosianin yang sangat tinggi di dalamnya
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada 100 g kohlrabi mentah:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Kohlrabi, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 27 | Kalori Dari Lemak: | 0.8 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.1 g | 0.15 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.06 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 20 mg | 0.83 % | |
Total Karbohidrat | 6.2 g | 2.07 % | |
Serat | 3.6 g | 14.4 % | |
Gula | 2.6 g | ||
Protein | 1.7 g | 3.4 % | |
Vitamin A | 0.72 % | Vitamin c | 103.34 % |
Kalsium | 2.4 % | Zat besi | 2.22 % |
Src : Kohlrabi, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 62 mg | 103 % | |
Serat makanan | 3.6 g | 14 % | |
Kalium | 350 mg | 10 % | |
Vitamin B6 | 0.2 mg | 8 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 6 % | |
Mangan | 0.1 mg | 7 % | |
Magnesium | 19 mg | 5 % | |
Fosfor | 46 mg | 5 % | |
Protein | 1.7 g | 3 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 3 % | |
Src : Kohlrabi, mentah |
Kohlrabi memiliki kandungan senyawa kalium yang cukup besar di dalamnya yang dapat memberikan manfaat untuk mencegah timbulnya penyakit hipertensi.
Kohlrabi memiliki berbagai macam jenis kandungan senyawa di dalamnya yang dapat menunjang kesehatan tubuh dan menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Salah satu kandungan senyawa pada kohlrabi adalah tiamin yang merupakan salah satu jenis dari vitamin B yang berguna untuk mengubah asupan karbohidrat di dalam tubuh menjadi energi. Selain itu, tiamin juga berguna untuk menjaga fungsi dari berbagai macam organ vital tubuh.
Kemudian terdapat senyawa yang bernama antosianin di dalam kohlrabi. Antosianin merupakan senyawa yang dapat memberikan warna pada tumbuhan dan banyak terdapat pada sayuran atau buah-buah dengan warna yang pekat.
Kegunaan antosianin sendiri cukup kompleks untuk kesehatan, salah satunya adalah senyawa antosianin dapat berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh [3,6].
Kohlrabi memiliki kandungan senyawa yang cukup banyak macamnya dan memiliki kegunaan yang berbeda-beda dalam mendukung kesehatan
Dengan kandungan gizi dan senyawa yang terdapat di dalamnya, kohlrabi dapat mberikan manfaat yang baik untuk menunjang kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat kohlrabi untuk kesehatan tubuh:
Kohlrabi diketahui dapat meredakan masalah sembelit pada seseorang dikarenakan memiliki beberapa kandungan senyawa yang dapat memperlancar buang air besar, seperti serat dan glikosilat.
Serat merupakan senyawa yang dapat memperlancarkan buang air besar dengan cara mengencerkan feses yang keras sehingga mudah untuk dikeluarkan.
Selain itu, senyawa glikosilat juga membantu dalam merangsang motilitas usus agar lebih sering terjadi yang akhirnya dapat menimbulkan rasa ingin buang air besar [5,6]
Selain digunakan sebagai sayuran, kohlrabi banyak digunakan dalam campuran produk kosmetik yang telah diubah menjadi ekstrak. Hal ini dikarenakan di dalam kohlrabi terdapat kandungan senyawa yang baik untuk merawat kulit, seperti vitamin K dan E.
Keduanya ini memberikan manfaat yang berbeda-beda pada kulit. Salah satu contohnya seperti vitamin E yang fungsinya dapat meregenerasi sel kulit yang mati dan meningkatkan warna kulit.
Selain itu, vitamin E juga memiliki manfaat dalam menghilangkan bintik-bintik pada kulit dan meproduksi lebih banyak senyawa kolagen yang sagat berguna dalam mengurangi penuaan pada kulit [3]
Vitamin E dapat meregerasi sel kulit mati dikarenakan dapat meningkatkan produksi kolagen di dalam kulit, yang mana kandungan kolagen pada kulit ini akan berkurang seiring dengan umur yang bertambah
Kohlrabi yang merupakan salah satu sayuran hijau memiliki manfaat yang baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan kohlrabi memiliki senyawa seperti serat, vitamin dan karotenoid yang cukup untuk menjaga kesehatan organ pencernaan terutama pada usus.
Seperti yang dipublish oleh American Journal of Clinical Nutrition menuliskan bhawa mengonsumsi sayuran hijau seperti kohlrabi dapat mencegah terjadinya peradang usus dikarenakan banyak terdapat karotenoid dan glikosilat di dalamnya [1,5,7]
Salah satu manfaat yang sangat dibutuhkan saat ini dari kohlrabi adalah senyawa antikanker yang terdapat di dalamnya. Kohlrabi merupakan sayuran yang banyak akan kandungan senyawa antikanker, sebagai glukosilat, flavonoid, fenolik dan kaempferol di dalamnya.
Senyawa=senyawa tersebut memiliki peranan yang berbeda-beda dalam menghadapi sel kanker di dalam tubuh. Salah satu contohnya adalah senyawa glukosilat yang merupakan senyawa belerang yang diketahui memiliki sifat sitotoksik yang dapat membunuh sel kanker di dalam tubuh.
Selain itu, senyawa seperti flavonoid dan fenolik dapat mencegah proses poliferasi yang terjadi pada sel kanker dimana akibat pencegahan ini sel kanker tidak dapat berkembang lebih jauh [1,5]
Sitotoksik merupakan sebutan bagi suatu senyawa yang memiliki sifat dapat merusak sel kanker di dalam tubuh
Salah satu manfaat lain dari sayur kohlrabi adalah dapat menjaga kesehatan organ hati. Organ hati pada tubuh memiliki peranan dalam mengatasi atau menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh dengan cara menghasilkan senyawa bilirubin.
Namun, apabila terlalu banyak kandungan racun yang masuk kedalam tubuh organ hati akan bekerja keras dan dapat meningkatkan kadar bilirubin yang dapat merusak organ hati.
Dengan mengonsumsi kohlrabi dapat membantu fungsi hati sebagai penetral racun di dalam tubuh, dikarenakan pada sayuran ini terdapat senyawa yang bernama selenium yang berguna sebagai penetral racun di dalam tubuh dengan cara menghasilkan zat selonoprotein [3,2]
Berbagai macam manfaat yang di dapatkan dari sayuran kohlrabi berasal dari kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalamnya.
Walaupun kohlrabi memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan hal ini tidak mengurangi fakta bahwa kohlrabi juga dapat menimbulkan efek samping pada kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak.
Berikut ini beberapa efek samping pada kohlrabi:
Seperti yang disebut diatas bahwa kohlrabi masih termasuk kedalam keluarga Brassicaceae atau suku kubis-kubisan, yang mana suku kubis-kubisan ini terkenal dengan sebutan makanan goitrogenik yang merupakan senyawa yang mengandung senyawa tiosinat dan senyawa isotiosinat.
Senyawa tiosinat dan isotiosinat ini merupakan senyawa yang dapat menahan transportasi tiroid iodida yang mana dapat mengakibatkan pengurangan dalam menyimpan yodium di dalam tubuh dan berefek pada timbulnya penyakit gondok [9]
Salah satu efek samping dari mengonsumsi terlalu banyak sayuran kohlrabi adalah dapat menyebabkan timbulnya penyakit batu ginjal pada tubuh. Hal ini dikarenakan di dalam kohlrabi banyak mengadung senyawa asam oksalat.
Asam oksalat merupakan senyawa yang dapat mengikat senyawa lain yang kemudian membentuk senyawa padat yang tidak dapat dicerna ataupun dikeluarkan dari dalam tubuh. Senyawa padat ini akan mengendap di dalam ginjal yang kemudian dapat mengakibatkan beberapa gejala seperti buang air kecil berdarah hingga rasa nyeri [8].
Terlalu banyak mengonsumsi kohlrabi dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi tubuh.
Kohlrabi merupakan sayuran yang cukup nikmat untuk diolah menjadi masakan. Namun, kohlrabi yang tidak disimpan dengan benar sehingga membuatnya menjadi layu dan tidak segar tidak akan senikmat kohlrabi yang masih segar.
Maka dari itu berikut ini beberapa tips penyimpanan kohlrabi yang benar dan tepat:
Kohlrabi yang telah dibekukan dapat bertahan lama dan apabila akan digunakan hendaknya kohlrabi beku tersebut di rendam di dalam air untuk mengembalikan kesegarannya [2,5,10]
Kohlrabi yang disimpan dalam keadaan segar dapat mempertahankan kandungan gizi yang ada di dalamnya agar tidak berkurang.
Kohlrabi layaknya seperti sayuran yang lainnya yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang nikmat dan baik untuk kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi kohlrabi:
Salad Kohlrabi
Kohlrabi Panggang
Dalam mengolah kohlrabi sebagai makanan agar menjadi nikmat serta sehat diperlukan beberapa tips agar tidak mengurangi kandungan gizi di dalamnya.
1. Assunta Raiola, Angela Errico, Ganna Petruk, Daria Maria Monti, Amalia Barone. Bioactive Compounds in Brassicaceae Vegetables
with a Role in the Prevention of Chronic Diseases. 23, 15. Molecules; 2018.
2. Penelope Hundleby, Judith A Irwin. Brassica oleracea. Second Edition Volume 1. Methods in Molecular Biology; 2016.
3. Nur Kholilatul Izzah dan Reflinur. [Parental Line Selection in Cabbage (Brassica oleraceavar. capitata) through Genetic Diversity Analysis]. Vol. 28 No. 1 2018 : 33-40. Journal of Horticultural; 2018.
4. Joanna Kapusta-Duch, Aneta Kopeć, Ewa Piątkowska, Barbara Borczak. The Beneficial Effects Of Brassica Vegetables On Human Health. 63, Nr 4, 389 - 395. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2012.
5. Ana-Alexandra Sorescu, Alexandrina Nuta. Pale-Green Kohlrabi, a Versatile Brassica Vegetable. Intechopen; 2018.
6. Chandini Ravikumar. Therapeutic Potential of Brassica oleracea (Broccoli) - A Review. Volume 7(2): 009-010-009. International Journal of Drug Development & Research; 2015.
7. James J DiNicolantonio, Jaikrit Bhutani, James H O’Keefe. The health benefits of vitamin K. 2. Open Hearth; 2015.
8. Susan R Marengo, Andrea MP Romani. Oxalate in renal stone disease: The terminal metabolite that just won't go away. vol 4 no 7. Nature Clinical Practice Nephrology; 2015.
9. Abera Bekele & Takele Menna Adilo. Prevalence of goiter and its associated factors among primary school children in Chole District, Arsi Zone, Ethiopia: a cross sectional studies. BMC Nutrition; 2019.
10. Hong-Wei Xiao, ZhongliPan, Li-Zhen Deng, Hamed M. El-Mashad. Recent developments and trends in thermal blanching-a comprehensive review. College of Engineering, China Agricultural University; 2017.