Komedo adalah pori-pori atau folikel rambut yang tersumbat oleh bakteri, minyak, dan sel kulit mati sehingga membentuk benjolan di kulit. Komedo tidak mengakibatkan radang dan sakit seperti beberapa jenis jerawat lainnya. [6]
Komedo paling sering terjadi di dahi, dagu, dan rahang tetapi dapat berkembang di tempat lain di wajah, leher, bahu, punggung, atau dada. [1, 3]
Tinjauan Komedo adalah adalah benjolan dikulit yang biasanya muncul di dahi, dan dagu.
Daftar isi
Komedo dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Komedo hitam disebut juga dengan komedo terbuka. Komedo ini terjadi ketika pori-pori yang tersumbat tetap terbuka di permukaan kulit. Komedo ini terdapat bintik hitam diatasnya. [5]
Whiteheads adalah komedo yang terjadi ketika pori-pori yang tersumbat ditutup di permukaan kulit. Komedo ini biasanya warna daging Anda atau sedikit lebih terang dari kulit di sekitarnya. Komedo ini biasanya tidak menyakitkan. Komedo dapat satu per satu atau dalam kelompok. [6]
Komedo terbentuk ketika minyak berlebih dan sel kulit mati menghalangi kelenjar penghasil minyak di kulit. Hal ini menyebabkan pori-pori yang terkena menonjol keluar, dan menciptakan benjolan. [2]
Beberapa faktor dapat berkontribusi pada perkembangan komedo seperti: [2]
Orang yang merokok lebih mungkin mengalami komedo. Selain itu, faktor makanan, seperti makan terlalu banyak susu atau gula, juga dapat menyebabkan masalah bagi beberapa orang. [2]
Untuk kasus komedo yang ringan, Anda bisa mengobatinya dengan obat topikal yang dijual bebas. Untuk kasus yang lebih parah atau persisten, sebaiknya Anda segera kunjungi dokter kulit Anda.
1. Topikal
Perawatan topikal diterapkan langsung ke wajah untuk mengontrol sebum berlebih dan menghilangkan komedo yang ada. Perawatan topikal yang umum meliputi: [3]
Anda harus memakai tabir surya setiap hari saat menggunakan topikal, terutama topikal asam dan retinoid. Perawatan ini ampuh dalam menghilangkan lapisan luar kulit, yang membuat Anda lebih rentan terhadap sengatan matahari. Pastikan Anda memilih produk dengan SPF 30 atau lebih tinggi. [3]
2. Obat-obatan
Topikal OTC adalah obat yang baik untuk mengatasi kemedo, tetapi obat ini tidak selalu berhasil. Anda perlu menemui dokter Anda untuk mendapatkan obat topikal atau oral dengan resep. [3]
Dokter dapat meresepkan obat seperti: [3]
Seperti halnya topikal, obat resep dapat membuat Anda berisiko terbakar sinar matahari, jadi penting untuk memakai tabir surya setiap hari. Pilih produk yang mengandung SPF 30 atau lebih tinggi. [3]
3. Perawatan Bedah
Pembedahan dapat diperlukan jika topikal dan obat-obatan tidak berhasil untuk membersihkan komedo yang parah. Jenis perawatan ini juga dapat membantu mengatasi komedo yang berulang. Operasi jerawat dilakukan denganmenggunakan jarum dan pisau kecil untuk membuka dan menghilangkan lesi komedo. [3]
Perawatan bedah terkadang direkomendasikan untuk menghilangkan komedo yang persisten: [3, 4]
Pada operasi ini mesin akan meniupkan kristal kecil ke kulit Anda atau tongkat berujung berlian akan digosokkan pada kulit Anda untuk menghilangkan lapisan permukaan atas. Operasi ini membantu membuka dan menghilangkan komedo. Selain itu juga dapat membantu menghilangkan bekas luka terkait komedo. [3]
Cryotherapy adalah perawatan bedah lainnya. Selama perawatan ini, dokter Anda akan memberikan nitrogen cair ke komedo. Hal ini guna membekukan komedo untuk dihilangkan. [3]
4. Diet dan olahraga
Diet dan olahraga juga membantu untuk dapat mengontrol komedo. Anda menghindari makanan yang banyak mengandung gula, lemak, dan produk susu dalam diet Anda. Bahan-bahan ini dapat memperburuk peradangan, yang merupakan penyebab utama komedo. Hindari makanan olahan dan permen. [3]
Komedo kecil dapat dicegah atau diminimalkan dengan cara merawat kulit wajah Anda. Berikut ada beberapa tips sederhana yang dapat membantu mencegah penyumbatan pori diantaranya yaitu:
Membersihkan kulit berjerawat lebih sering dapat menyebabkan iritasi dan membuat kulit kering dan meradang. Kulit yang meradang lebih rentan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko munculnya komedo. [1]
Produk tersebut berguna sebagai pelembab non-berminyak, pembersih, dan kosmetik yang dirancang untuk mencegah penyumbatan pori. Beberapa diberi label non-comedogenic , sementara yang lain diberi label sebagai anti-acnegenic. [1]
Sebum dan sel kulit mati dapat menumpuk di bulu sikat. Anda biasanya dapat menghilangkannya dengan air sabun hangat. Cuci secara menyeluruh dan biarkan kering di udara. [1]
Tidur dengan sisa riasan berkontribusi pada penyumbatan pori-pori. Gunakan penghapus riasan bebas pewangi dan non-alkohol untuk menghindari iritasi. Beberapa diresapi dengan gliserin atau lidah buaya untuk membantu melembabkan kulit. [1]
Jangan biarkan keringat dan minyak menempel di kulit Anda. Mandi dan segera rehidrasi dengan pelembab ringan bebas minyak. [1]
1) Angela Palmer dan Casey Gallagher, MD. An Overview of Comedonal Acne. Very well health: 2020.
2) Rachel Nall, MSN, CRNA. What to know about comedonal acne. Medical News Today. 2020.
3) Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP dan Kristeen Cherney. What Is Comedonal Acne and How Is It Treated?. Health line: 2018.
4) Dr Amanda Oakley dan Vanessa Ngan. Comedonal acne. DermNet NZ: 2014.
5) Sarah Lewis, PharmD. Comedonal acne. Health grade: 2021.
6) Dan Brennan, MD. How to Remove a Comedo. WebMD: 2021.