Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Ipomoea merupakan genus tumbuhan yang memiliki sekitar 600-700 berbeda, dan ditemukan pada area tropis dan subtropis. Sebagian dari spesies ini digunakan untuk tanaman ornamen, makanan, obat, dan ritual
Daftar isi
Tumbuhan Ipomoea merupakan genus terbesar dalam famili tumbuhan berbunga Convolvulaceae, dengan lebih dari 600 spesies. Tumbuhan tersebut termasuk dalam kelompok yang besar dan beragam, dengan nama umum termasuk morning glory, convolvulus air atau kangkung, ubi jalar, bindweed, bunga bulan, dan yang lain-lainnya.
Kelompok genus tersebut tumbuh di seluruh wilayah yang tropis dan subtropis di dunia, dan terdiri dari tanaman herba tahunan dan abadi, liana, semak, dan pohon kecil dengan sebagian besar spesiesnya adalah tanaman merambat yang melilit. Selain itu tumbuhan genus Ipomoea menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting sehingga sangat sering digunakan atau dimanfaatkan bagi beberapa masyarakat.
Ipomoea ternyata sudah sangat dikenal di beberapa daerah dengan sebutan nama ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting dalam sistem ketahanan pangan. Banyak sekali varietas spesies yang sudah menyebar luas di beberapa daerah, sehingga tumbuhan tersebut sudah sangat bisa ditemukan dimana saja [2,3].
Ipomoea sendiri meskipun mempunyai beberapa varietas yang bermacam-macam ternyata juga memiliki karakteristik yang menjadikannya pembeda antara satu dengan yang lainnya. Akan tetapi untuk genus tersebut memiliki karakteristik seperti berupa herba atau semak berkayu, kebanyakan merayap ataumembelit, daun tunggal, duduk tersebar tanpa daun penumpu.
Pada bagian akarnya berupa akar tunggang, dengan ukuran kecil sampai sedang, berkayu atau lunak dan memiliki warna putih coklat, kuning-coklat atau kuning kotor. Selain itu bagian batangnya berkayu atau herbaseus, bulat,
kompak atau berongga, tumbuh menjalar, membelit, condong atau tegak.
Bagian daunnya tunggal atau soliter, dengan bentuk yang bervariasi, memanjang atau jantung, ujung runcing, meruncing atau tumpul. Pangkal daun berlekuk, tepi daun rata dan pertulangan menyirip atau menjari, dan memiliki warna helai daun pada bagian atas dan bawahnya sama yaitu hijau, terkadang warna helai bawah lebih muda.
Sedangkan untuk bagian bunganya berbentuk lonceng, memiliki warna yang bervariasi seperti putih polos, putih-merah muda. Bagian bunga tersebut akan berkembang menjadi buah yang berbentuk kotak atau kapsul, bentuk bulat
telur, dan terdapat biji di dalamnya yang bewarna putih muda, coklat/ hitam waktu tua [2,3].
Ipomoea obscura atau yang memiliki nama lain white morning glory merupakan jenis tumbuhan asing yang berasal dari genus ipomoea dan berupa liana dan berasal dari Amerika. Tumbuhan tersebut memiliki akal berbonggol, daun berbentuk reniform dengan ukuran panjang 2 – 12 cm dan lebar 2 – 10 cm serta kelopak bunga berwarna putih.
Ipomoea obscura ternyata memiliki manfaat yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pada bagian daunnya untuk disayur dan medikal. Bagian bunganya yang mekar sebelum matahari terbit dan layu pada saat tengah hari [2].
Ipomoea purpurea merupakan tumbuhan spesies yang termasuk ke dalam genus Ipomoea, yang berasal dari asli Meksiko dan Amerika Tengah. Tumbuhan tersebut tumbuh hingga ketinggian sekitar 2-3 m.
Daunnya berbentuk hati dan batangnya ditutupi rambut coklat. Bunganya berbentuk terompet, didominasi warna biru sampai ungu atau putih, dan diameter 3–6 cm. Tumbuhan tersebut memiliki nama yang beragam seperti ‘Crimson Rambler’ (bunga merah-ungu dengan tenggorokan putih), ‘Kakek Ott’, ‘Kniola’s Black Knight’, ‘Star of Yelta’ (bunga dalam berbagai warna ungu tua dengan tenggorokan putih atau merah muda pucat ), dan ‘Milky Way’ (corolla putih dengan aksen ungu muda) [2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada lpomoea:
Nama | Jumlah | Unit |
Thujene | 0.5 | % |
Pinene | 1.2 | % |
Sabinene | 5.5 | % |
Sineole | 0.9 | % |
Limonene | 0.9 | % |
Eugenol | 0.6 | % |
Elemene | 0.5 | % |
Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa lpomoea memiliki kandungan sineol dan limonene di dalamnya. Kedua kandungan gizi memiliki manfaat yang cukup banyak untuk kesehatan salah satunya sebagai pencegah penyebaran kanker dan dapat berguna sebagai antiseptik pada luka [1].
Ipomoea dikarenakan sering dimanfaatkan dan digunakan sebagai obat herbal ternyata di dalamnya terdapat kandungan senyawa yang baik bagi kesehatan tubuh. Kandungan senyawa yang ada di dalamnya yaitu seperti kaya akan berbagai nutrisi seperti vitamin, karbohidrat, protein dan berbagai senyawa yang lainnya lagi.
Dari beberapa senyawa yang sudah disebutkan mempunyai peranan khusus sebagai membantu tubuh dalam mengatasi berbagai penyakit yang dialami tubuh. Senyawa tersebut bisa membantu tubuh dalam meringankan beberapa penyakit seperti mencegah dan mengatasi kanker, melancarkan pencernaan, masih ada yang lainnya lagi.
Tidak hanya meringankan berbagai penyakit, ternyata tumbuhan tersebut juga dapat dijadikan sebagai penangkal efek radikal bebas yang mencegah berbagai virus tidak mudah masuk dalam tubuh. Hal ini tentunya karena tumbuhan tersebut juga mempunyai sifat antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh [1,4,5].
Berbagai kandungan yang dimiliki oleh tumbuhan alami untuk obat herbal dapat dijadikan sebagai pembantu untuk meringankan beberapa penyakit
Sebagai obat herbal yang cukup populer pada tumbuhan Ipomoea ternyata mempunyai beberapa manfaat kesehatan yang baik untuk meringankan penyakit yang dialami tubuh. Maka dari itu perlu diketahui beberapa manfaat kesehatan yang dipunyai oleh ipomoea tersebut.
Berikut di bawah ini manfaat kesehatan yang dimiliki oleh ipomoea sebagai obat herbal :
Tumbuhan ipomoea mempunyai sifat antioksidan yang mencukupi untuk membantu tubuh dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan juga menangkal radikal bebas. Di dalam tumbuhan tersebut terdapat sifat antioksidan yang terkandung dalam senyawa seperti antosianin dan polifenol.
Kedua senyawa tersebut sangat membantu tubuh untuk menjaga suatu imun tubuh dari serangan virus yang menyebabkan penyakit. Senyawa tersebut dapat berperan di dalam tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang tidak baik dari tubuh, sehingga racun-racun tersebut tidak membuat berkembangnya menjadi penyakit [5,6].
Sifat antioksidan yang dimiliki tumbuhan tersebut dapat untuk menjaga sistem imun dari segala penyakit
Manfaat yang lain lagi dari tumbuhan genus ipomoea sendiri yaitu diguanakn sebagai mencegah dan mengatasi segala macam kanker yang terjadi di dalam tubuh. Di dalam tumbuhan genus tersebut memiliki senyawa yang bersifat sebagai antikanker seperti saponin dan flavonoid.
Sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh jika tidak diatasi akan menyebabkan perkembangan yang semakin luas di tubuh, sehingga jika mengonsumsi ipomoea akan mencegah dan mengatasinya. Sel-sel tersebut akan dicegah oleh senyawa seperti saponin dan flavonoid yang memiliki peranan berbeda-beda.
Contohnya saja seperti senyawa saponin yang bermanfaat sebagai sitotoksi, dimana senyawa tersebut merupakan senyawa yang dapat merusak sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, untuk flavonoid juga memiliki peranan dalam menghentikan poliferasi pada sel-sel kanker sehingga sel kanker tersebut tidak dapat menyebar ke jaringan tubuh yang lainnya atau berkembang [7,8].
Ipomoea juga bisa dijadikan sebagai obat herbal untuk mencegah dan mengatasi sel-sel kanker agar tidak berkembang luas
Saluran pencernaan yang tersumbat akibat sembelit atau susah buang air besar bisa diatasi dengan mengonsumsi tumbuhan genus ipomoea tersebut. Pada tumbuhan itu adanya kandungan senyawa yang terkandung di dalamnya yang cukup baik untuk melancarkan saluran pencernaan yaitu flavonoid.
Kerja dari senyawa flavonoid sendiri ternyata dapat melancarkan BAB yang mana senyawa ini memudahkan larut dan akan mengencerkan feses, sehingga mudah untuk dikeluarkan, serta dapat menaikkan suatu jumlah bakteri baik di dalam usus dan mengurangi jumlah bakteri jahat yang bisa menimbulkan suatu berbagai macam penyakit pada saluran pencernaan [7,8].
Selain itu manfaat yang lainnya dari tumbuhan tersebut ternyata dapat memberikan efek anti peradangan pada kesehatan tubuh. Sistem tubuh seperti imun apabila sudah mulai menurun sehingga virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan terjadinya infeksi yang berlebihan hal ini akan menyebabkan terjadinya sakit peradangan.
Apabila ingin mengatasinya bisa dengan mengonsumsi dari tumbuhan ipomoea tersebut lebih pada bagian daunnya. Tumbuhan tersebut mempunyai kandungan senyawa flavonoid yang memiliki peranan dalam segala hal seperti dapat menghambat beberapa enzim penting yang bisa menyebabkan pemicu terjadi peradangan pada tubuh [1,7,8].
Senyawa flavonoid yang dimiliki dapat memberikan sifat antiinflamasi untuk menyembuhkan sakit peradangan
Kelebihan gula darah pada tubuh biasanya akan menyebabkan tubuh menjadi lemas dan tidak baik juga untuk kesehatan tubuh. Tumbuhan genus ipomoea mempunyai manfaat dapat menurunkan penyakit diabetes karena disebabkan oleh adanya jumlah glukosa tinggi.
Di dalam tumbuhan tersebut terdapat senyawa antosianin yang mampu menurunkan jumlah glukosa yang tinggi. Kadar antosianin tersebut cukup tinggi yang mana mampu mempengaruhi penyerapan kadar gula pada makanan agar tidak menimbulkan suatu penumpukan gula di dalam darah tersebut [1,4].
Selain yang didapatkan dari tumbuhan ipomoea adalah manfaat kesehatan ada juga yang didapatkan dari tumbuhan tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak teratur. Maka dari itu perlu diketahui beberapa efek samping yang dapat terjadi dari tumbuhan tersebut sebelum mengonsumsinya.
Berikut ini efek samping dari tumbuhan ipomoea sebagai berikut :
Setiap obat herbal dari tumbuhan yang alami juga memiliki efek samping seperti pada tumbuhan ipomoea tentunya. Sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya dikarenakan obat herbal alami akan berproses ke bagian ginjal sebagai proses meneksresikan obat tersebut.
Organ seperti ginjal sendiri merupakan suatu tempat sebagai penyaringan terhadap makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh. Tumbuhan ipomoea mengandung beberapa senyawa yang tidak baik untuk diserap oleh ginjal, sehingga apabila ingin mengonsumsi dari tumbuhan tersebut, maka harus diimbangi dengan meminum air putih yang cukup banyak untuk membantu penyerapan yang baik pada ginjal [5,6].
Apabila ingin mengonsumsi obat herbal tidak dalam mengonsumsi obat-obatan yang lainnya, dikarenakan setiap obat herbal tentunya memiliki struktur kimia yang ada di dalamnya. Hal tersebut membuat obat herbal dikonsumsi secara individu dan tanpa harus dicampur dengan obat-obatan kimia.
Maka dari itu perlu diberikan jedah antara obat kimia dan obat herbal dalam mengonsumsi tentunya. Apabila tidak diberikan waktu jedah, maka proses penyerapan di dalam tubuh tidak baik dan tidak lancar serta dapat memberikan endapan yang tidak baik [5,6].
Efek samping dapat terjadi jika menggunakan obat herbal secara berlebihan atau tidak sesuai dengan aturan yang dianjurkan
Tumbuhan genus Ipomoea digunakan sebagai obat herbal tentunya harus melakukan beberapa cara sebelum akhirnya dikonsumsi. Sehingga perlu adanya beberapa tips penggunaan yang tepat untuk tumbuhan tersebut.
Berikut di bawah ini tips penggunaan dari tumbuan genus Ipomoea sebagai obat herbal :
Ipomoea beberapa bagiannya bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk dikonsumsi sebagai obat herbal. Sehingga harus dilakukan beberapa cara yang benar dan tepat, langkah pertama yang harus dilakukan tentunya ambillah beberapa bagian dari genus tersebut yang ingin digunakan sebagai obat herbal seperti daunnya. Ambillah daunnya yang masih segar dan berwarna hijau, lalu cuci bersih menggunakan air yang mengalir agar bisa terhindar dari bakteri atau kuman yang menempel.
Siapkan air sebanyak 3 gelas lalu dituangkan ke dalam panci dan panaskan sejenak saja di atas kompor, lalu masukkan bahan-bahan tersebut seperti helaian daun ipomoea itu. Tunggu hingga sampai mendidih dan air cukup berubah dengan kondisi api yang sedang saja dan tidak terlalu besar. Jika sudah terlihat agak mendidih cukup lama dan airnya berubah warna, tiriskan air rebusan tersebut sebentar saja.
Saringlah air rebusan itu dengan menggunakan alat penyaring supaya memisahkan antara ampasnya dan airnya, dikarenakan yang dibutuhkan hanyalah air rebusannya saja. Pindahkan air rebusan tersebut yang sudah disaring ke dalam gelas yang ingin digunakan, lalu air rebusan tersebut sudah siap untuk dikonsumsi. Alangkah baiknya air rebusan tumbuhan genus ipomoea lebih baik dikonsumsi dalam keadaan masih hangat, karena dapat membuat tubuh lebih terasa lebih enakan [9].
Selain direbus menggunakan air ternyata tumbuhan genus ipomoea juga dibisa dimakan langsung, akan tetapi harus dilakukan beberapa cara supaya bisa dirasakan dengan enak. Cara yang harus dilakukan tentunya seperti menyiapkan beberapa bagian dari tumbuhan tersebut seperti bagian daunnya yang sering digunakan. Ambillah bagian daun tersebut yang masih kelihatan segar dan tetap berwarna hijau, tidak berwarna kuning.
Cuci bersih bagian tersebut atas bawah permukaan menggunakan air yang bersih, supaya menghindari dari kuman atau bakteri yang menempel. Selanjutnya siapkan alat kukusan untuk mengukus bagian daun ipomoea tersebut, masukkan beberapa daun tersebut dan kukuslah sampai benar-benar agak matang serta tunggulah hingga beberapa menit. Setelah dirasa sudah cukup matang, lalu tiriskan sejenak sampai cukup agak dingin, letakkan kukusan daun tersebut di piring supaya terlihat cantik dan mudah untuk dimakan.
Kukusan daun ipomoea tersebut sudah siap untuk dikonsumsi dan bisa dijadikan sebagai lalapan sayuran bagi makanan yang lainnya. Tumbuhan tersebut memang bisa dikonsumsi dengan cara dimakan langsung sambil dicampur makanan yang lainnya dan dikukus, sehingga rasa yang didapatkan mencukupi dna tidak hambar [9].
Cara penggunaan yang benar dan tepat dapat memberikan efek baik bagi tumbuhan tersebut untuk kesehatan tubuh
Tumbuhan ipomoea jika ingin dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama tentunya harus dilakukan beberapa cara yang tepat. Cara tersebut tentunya seperti bagaimana menyimpannya dari kondisi yang lebih baik dan tetap terjaga, sehingga perlu adanya beberapa tips penyimpanan yang benar untuk tumbuhan tersebut.
Tumbuhan tersebut ternyata bisa dilakukan beberapa cara seperti menyimpannya dalam kondisi yang segar. Hal ini tentu harus dilakukan beberapa cara dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama pula.
Langkah pertama tentunya harus menyiapkan beberapa bagian dari tumbuhan tersebut yang ingin disimpan, seperti bagian daunnya yang sering dimanfaatkan. Siapkan plastik ziplock atau wadah yang lainnya juga boleh sesuai dengan yang ada disekitar saja.
Jangan mencucinya terlebih dahulu sebelum menggunakan karena bisa membuat kondisi bagian tersebut cepat mengalami proses kerusakan yang lebih cepat. Lalu langsung masukkan saja bagian tersebut ke dalam wadah yang sudah disiapkan dan tutuplah dengan rapat.
Simpan dan taruhlah dalam lemari es agar mendapatkan kelembaban yang baik, lalu letakkan juga di bagian rak sayuran supaya terpisahkan dari bahan makanan yang lainnya dan tidak tercampur juga [9].
Kondisi yang segara ternyata dapat dibuat untuk menyimpan tumbuhan alami dalam jangka waktu yang lama
1. Abul Razaq O. Ogunmoye, Muritala A. Adebayo, Ebije Inikpi and Isiaka A. Ogunwande. Chemical Constituents of Essential Oil from the Leaves of Ipomoea batatas L. (Lam.). Vol.7, Issue. 1. International Research Journal of Pure and Applied Chemistry; 2011.
2. SURATMAN, DWI PRIYANTO, AHMAD DWI SETYAWAN. Variance Analysis of Genus Ipomoea based on Morphological Characters. Voume 1, Nomor 2 Halaman: 72 - 79. BIODIVERSITAS; 2000.
3. M Hayati, Sabaruddin, Efendi, and A Anhar. Morphological characteristics and yields of several sweet potato (Ipomoea batatas L.) tubers. 425: 012055 International Conference on Agriculture and Bioindustry; 2019.
4. Vandana Panda., and Madhav Sonkamble. Phytochemical constituents and pharmacological activities of Ipomoea batatas l. (Lam) – A review. 2(1), 25-34. Int. J. Res. Phytochem. Pharmacol; 2012.
5. Marijana Zovko Koncic , Roberta Petlevski & Zdenka Kalođera. Antioxidant Activity of Ipomoea batatas L. Lam. Leaf Grown in Continental Croatia and Its Effect on Glutathione Level in Glucose-Induced Oxidative Stress. 16:964–973. International Journal of Food Properties; 2013.
6. Márcia Thaís Pochapski, Eliana Cristina Fosquiera, Luís Antônio Esmerino, Elizabete Brasil dos Santos, Paulo Vitor Farago, Fábio André Santos, and Francisco Carlos Groppo. Phytochemical screening, antioxidant, and antimicrobial activities of the crude leaves’ extract from Ipomoea batatas (L.) Lam. Vol 7 Issue 26. Pharmacognosy Magazine; 2021.
7. Shaari, N., Shamsudin, R., Mohd Nor, M.Z. and Hashim, N. Phenolic, flavonoid and anthocyanin contents of local sweet potato (Ipomoea batatas). 4 (Suppl. 1) : 74 - 77. Food Research; 2019.
8. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
9. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.