Ubi: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Menurut KBBI, ubi adalah umbi atau akar dari berbagai macam tumbuhan yang biasanya dapat dimakan [1].

Ubi (Dioscorea spp.) atau sering disebut uwi, termasuk tumbuhan asli Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal [2].

Umbi dan daun ubi dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kesehatan [3].

Sebagai sayuran berpati, ubi memiliki kandungan serat makanan dan karbohidrat kompleks yang baik untuk menormalkan kadar gula darah [3].

Tentang Ubi

Sekilas ubi (Dioscorea spp.) memiliki karakteristik fisik menyerupai kentang yang memanjang [3].

Berbeda dengan kentang yang berkulit tipis, umbi ubi memiliki warna bervariasi antara putih gading, kuning hingga ungu, dan memiliki kulit yang kasar [3].

Beberapa varietas ubi yang ditemukan di Indonesia, antara lain:

  • Ubi putih (Dioscororea alata)
  • Ubi kuning kulit ungu (Dioscorea alata)
  • Ubi ungu (Dioscorea alata)
  • Ubi kuning (Dioscorea alata)
  • Ubi gembolo (Dioscorea bulbifera)
  • Ubi Gembili (Dioscorea esculenta)
  • Ubi gadung (Dioscorea hispida)
  • Ubi putih kulit kuning (Dioscorea opposita)
  • Ubi katak (Dioscorea pinthaphylla)
  • Ubi putih kulit coklat (Dioscororea rotundata)

Fakta Menarik Ubi

  • Ubi memiliki kandungan inulin yang digunakan dalam industri pangan sebagai pengganti gula dan memiliki fungsi membantu menjaga pencernaan seperti dietary fiber [2]
  • Daun ubi dapat dijadikan rendaman dalam mengatasi iritasi kulit dan jerawat  [3]
  • Ubi gembolo dapat membantu mengatasi peradangan, bengkak, sakit tenggorokan, wasir, dan diabetes [3]
  • Di Bangladesh, ubi gembolo dimanfaatkan untuk mencegah tumor dan kusta [3].
  • Umbi dari ubi (Dioscorea opposita) mengandung allantion yang dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan bisul [3].
  • Di Asia Selatan, sirup dari umbi ubi digunakan untuk meredakan nyeri setelah persalinan [4].
  • Di Thailand, umbi ubi digunakan untuk mengobati kutil [4].
  • Lendir umbi ubi jenis D. borneensis digunakan untuk racun ikan oleh masyarakat lokal di Malaysia [4].

Kandungan Gizi Ubi

Kandungan gizi ubi sesuai sebagai pelengkap dalam pola makan sehat untuk menurunkan berat badan [2, 3].

Berikut kandungan gizi 100 gram ubi dengan kebutuhan harian 2000 kalori.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Ubi, dimasak, direbus, dikeringkan, atau dipanggang, dengan garam
Kalori:114Kalori Dari Lemak:1.2
  %Kebutuhan Harian
Total Lemak0.1      g 0.22 %
Lemak Jenuh0        g 0.15 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol0        mg 0   %
Sodium244      mg 10.17 %
Total Karbohidrat27       g 9    %
Serat3.9      g 15.6 %
Gula0.5      g  
Protein1.5      g 2.98 %
Vitamin A2.44 %Vitamin c20.16 %
Kalsium1.4 %Zat besi2.89 %
© IDNmedis.com

Src : Ubi, dimasak, direbus, dikeringkan, atau dipanggang, dengan garam

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin C12.1     mg20 %
Kalium670      mg19 %
Mangan0.4      mg19 %
Serat makanan3.9      g16 %
Vitamin B60.2      mg11 %
Sodium244      mg10 %
Total Karbohidrat27       g9 %
Tembaga0.2      mg8 %
Tiamin0.1      mg6 %
Kalori114     6 %
© IDNmedis.com

Src : Ubi, dimasak, direbus, dikeringkan, atau dipanggang, dengan garam

Nilai Plus Gizi Ubi

  • Ubi merupakan sumber karbohidrat tinggi, 95% kalori didapatkan dari karbohidrat.
  • Ubi merupakan sumber vitamin C, kalium, dan sodium yang dibutuhkan tubuh.
  • Ubi hampir tidak memiliki kandungan lemak dan kolesterol sehingga baik untuk diet [2].

Senyawa Aktif dalam Ubi

  • Allantoin – senyawa produk oksidasi dari asam urat yang memiliki sifat antidiabetik dan antioksidan [24]. Allantoin juga berperan dalam penyembuhan luka dan mencegah iritasi kulit.
  • Saponin – saponin memiliki sifat antioksidan yang berperan dalam mencegah penyakit kardiovaskular dan obesitas [15]
  • Dioskorin – protein yang diekstrak dari tanaman Dioscorea dan berperan dalam mencegah hipertensi dan kardivaskular [6].
  • Quercetin – sejenis flavonoid dari buah atau tumbuhan yang menunjukan sifat anti-kanker, antioksidan, dan anti-inflamasi [27].

Manfaat Ubi

Ubi diketahui memiliki efek anti-mikroba, anti-jamur, antimutagenik, hipoglikemik, dan imunomodulator [4].

Manfaat ubi bagi kesehatan diantaranya:

  • Mencegah Infeksi dan Masalah Kulit

Ubi gembolo (Dioscorea bulbifera) sudah lama dimanfaatkan untuk mengobati masalah kulit seperti kusta, jerawat, inflamasi, dan mempercepat penyembuhan [3, 5].

Penelitian menggunakan hewan menunjukkan ekstrak methanol umbi gembolo memilki kandungan quercetin dan turunannya, yang memberikan efek pereda nyeri dan peradangan [5].

Ekstrak ubi gembolo juga berkhasiat dalam mempercepat penyembuhan luka sayat pada tikus percobaan selama 22 hari [3].

  • Mencegah Hipertensi

Protein cadangan utama dalam ubi, dioskorin, berpotensi untuk mengontrol penyakit hipertensi [3, 6].

Dioskorin dalam ubi (dosis 12.5−750 μg ) bekerja dengan menghambat kerja enzim pengubah angiotensin hingga 20.83−62.5% [6].

Konsumsi ubi, baik dengan cara dikeringkan atau dibuat tepung, dapat menjadi alternatif diet yang efektif dalam pengontrolan tekanan darah [3].

Investigasi klinis plasebo terkontrol, dua pusat, acak, double-blind pada 50 wanita menopause selama 12 bulan menunjukan ekstrak ubi memberikan efek positif dalam menangani gejala menopause [7].

Gejala menopause seperti gugup, insomnia, mudah meluap perasaannya, dan nyeri muskuloskeletal mengalami penurunan signifikan pada kelompok wanita yang menkonsumsi 24 mg ekstrak ubi setiap hari [7]

  • Sumber Antioksidan

Berbeda dengan buah tinggi antioksidan seperti apel yang dapat langsung dikonsumsi, ubi perlu diolah terlebih dahulu.

Secara umum, kandungan antioksidan dalam kulit ubi lebih tinggi dibandingkan dengan umbinya dan  pengolahan ubi dapat menurunkan kandungan antioksidan [9].

Aktivitas antioksidan yang dimiliki tumbuhan ubi tidak lepas dari kandungan fenolik didalamnya [3, 8].

Penelitian tahun 2018 diketahui ada 17 komponen fenolik dari dua jenis daun ubi (D. glabra Roxb dan D. alata), dengan komponen utama adalah asam rosmarinat [8].

Selain itu, daun D. alata juga memiliki kandungan flavonoid, quercetin, yang juga memiliki sifat antioksidan [8].

  • Mencegah Lesi Lambung

Penelitian pada tikus menunjukan ubi yang difermentasikan dalam bentuk serbuk memiliki sifat protektif terhadap lesi lambung [10, 11].

Pemberian serbuk ubi fermentasi oleh L. bulgariscus sebanyak 200 mg/kg berat badan terbukti efektif menurunkan gejala lesi lambung [10].

Studi tahun 2011 melaporkan serbuk ubi yang difermentasi oleh L. acidophilus dapat menghambat terjadinya lesi lambung tanpa menghilangkan kandungan allantoin dan diosgenin [11].

  • Mencegah Kanker

Senyawa aktif yang memiliki sifat antikanker diekstrak oleh fraksi eter minyak bumi dari konstituen hidrofobik Dioscorea bulbifera [12].

Penelitian tahun 2006  menunjukkan bahwa diokcorin, glikoprotein dari D. alata dapat mengaktifkan TLR4, jalur pensinyalan yang berperan dalam pengaktifan kekebalan bawaan dan adaptif [13].

Selain itu, dioskorin juga menginduksi aktivasi makrofag melalui jalur pensinyalan khas TLR4 sehingga berpotensi dalam mencegah penyakit kanker [13].

  • Mencegah Penyakit Kardiovaskular

Penelitian menunjukkan bahwa ubi gembolo dapat mengatasi iskemia miokardium dan cedera reperfusi dengan meningkatkan fungsi ventrikel dan menghambat nekrosis kardiomiosit dan apoptosis [14].

Penelitian menunjukan senyawa saponin dalam tiga jenis ubi menunjukan aktivitas antioksidan, sehingga efektif digunakan sebagai pengobatan dalam mencegah penyakit kardiovaskular [15].

  • Mencegah Diabetes

Penelitian menunjukkan ekstrak ubi (dosis 100 dan 200 mg / kg bb) dapat mengurangi kadar glukosa pada hewan dengan kadar gula tinggi dan pada hewan diabetes yang diinduksi aloksan [16].

Pasta dari ubi dapat menghambat kerja α‐amylase and α‐glucosidase, enzim utama yang berperan dalam penyakit diabetes melitus tipe 2 [17].

Kandungan allantoin dalam ubi juga membantu mendorong pelepasan GLP-1, meningkatkan kinerja β-cells dalam menjaga kadar insulin dan gula tetap normal [18].

  • Mencegah Hiperlipidema

Penelitian pada hewan menunjukan ubi memiliki kandungan pati resisten yang mambantu mengurangi akumulasi lemak pada hati hamster [22].

Pemberian pati resistan dari ekstrak ubi ungu dengan dosis tinggi dapat membantu meningkatkan Bifidobacteria dan Lactobacillus, yang dapat meningkatkan metabolisme lipid dalam usus [22].

Penelitian tahun 2019 menunjukan pemberian ekstrak ubi (D. opposita) dapat mempercepat pemulihan diare pada tikus yang diinduksi ampicillin [24].

Penelitian dilakukan dengan memberikan ekstrak ubi pada tikus percobaan kemudian dihitung jumlah mikroba dalam usus.

Hasil penelitian menunjukan jumlah probiotik Bifidobacteria dan Lactobacilli mengalami peningkatan sebesar 47% dan 21%.

Pemberian ekstrak ubi juga menurunkan jumlah mikroba patogen dalam usus seperti Enterococcus dan Clostridium perfringens [24].

Perbaikan jumlah mikroba dalam usus oleh ekstrak ubi dapat mencegah gangguan akibat penggunaan antibiotik [24].

  • Mencegah Obesitas

Ubi gadung merupakan sumber karbohidrat dan mengandung amilopektin, yang baik dalam mencegah obesitas [20].

Allantoin, senyawa dalam ubi (D. batatas) menunjukan sifat anti-diabetik dan antioksidan dengan mengontrol insulin dan berperan dalam mencegah obesitas pada tikus percobaan [24].

Pemberian ekstrak ubi D. oppositifolia n-BuOH dosis tinggi selama 8 minggu menunjukan adanya penghambatan dalam penyerapan lemak [25].

Ekstrak D. oppositifolia berpotensi mencegah obesitas dan penyakit yang terkait dengan obesitas dengan cara merangsang pengeluaran lemak melalui feses [25].

Efek Samping Ubi

Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan saat ingin menkonsumsi ubi antara lain:

  • Tidak Mengkonsumsi berlebihan

Ubi memiliki kandungan saponin yang berperan dalam menjaga kesehatan kardiovaskular [19].

Namun konsumsi berlebihan juga dapat berakibat buruk bagi organ hati.

Percobaan menggunakan tikus dengan pemberian dosis saponin sebesar 112.5–9000 mg/kg berat badan menunjukan perubahan histopatologis hati hingga kematian [19].

Pemberian ekstrak ubi hingga 510 mg/kg selama 30 hari menunjukan peningkatan kadar bilirubin sedangkan kandungan protein dalam hati tikus menurun [19].

Tidak perlu khawatir, konsumsi dibawah 562.5 mg/kg pada tikus tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan [19].

Asalkan tidak dikonsumsi berlebihan, ubi dapat menjadi pilihan diet yang tepat.

  • Beracun

Ubi gadung memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Sayangnya, ubi gadung juga memiliki kandungan senyawa beracun yaitu sidanida [20].

Oleh karena itu, sebelum menkonsumsi ubi gadung perlu dilakukan detoksifikasi senyawa sianida terlebih dahulu.

Pengolahan gadung yang tidak tepat dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan mual, muntah, sakit perut, dan diare [20].

Meskipun jarang terjadi, reaksi alergi terhadap ubi dapat terjadi [23].

Reaksi alergi yang pernah dilaporkan terjadi akibat menghirup serbuk atau memakan umbi ubi mentah.

Laporan pada Asian Pasific Allergy, terdapat 3 kasus anafilaksis setelah menkonsumsi ubi yang telah direbus [23].

Alergen dalam umbi tahan terhadap panas akibat pemasakan. Oleh karena itu, orang dengan alergi ubi sebaiknya tidak memakan ubi mentah atau olahannya [22]

Tips Penyimpanan Ubi

Berikut tips penyimpanan ubi agar lebih awet [21].

  • Bersihkan ubi dari tanah, hindari mencuci dengan air karena dapat membuat ubi cepat busuk.
  • Bersihkan akar yang masih menempel pada umbi.
  • Simpan umbi di tempat yang memiliki naungan dan terhindar dari hujan.
  • Penyimpanan ubi harus dipisahkan antara ubi yang lama dan yang baru panen untuk menghindari kebusukan.
  • Ubi dapat disimpan dalam suhu kamar selama 4-5 bulan.

Tips Konsumsi Ubi

Ubi sebagai sumber karbohidrat dapat dikonsumsi dengan berbagai cara pengolahan. Berikut tips konsumsi ubi [21]

  • Ubi harus direbus, dikukus, atau digoreng sebelum dikonsumsi
  • Ubi dapat diolah menjadi keripik jadi atau setengah jadi. Keripik ini bisa digoreng ketika ingin dikonsumsi
  • Ubi dapat diolah menjadi tepung yang dapat dijadikan pengganti tepung terigu dalam campuran bahan kue
  • Ubi dapat diolah menjadi sawut instan dan dikonsumsi sebagai makanan pokok atau sampingan (snack) yang enak

Resep Ubi di Beberapa Negara

  • Indonesia – dibuat sebagai olahan sayur dan diolah menjadi keripik. Keripik gadung adalah salah satu olahan gadung yang terkenal dari pulau Jawa [3]
  • India – ubi dibuat sebagai campuran kari dan keripik untuk dimakan dipagi hari [3]
  • Afrika – tepung ubi dijadikan adonan fufu [3]
  • Vietnam – ubi dijadikan Chè củ mài, dessert manis tradisional Vietnam [3]
  • Malaysia – ubi gadung diolah menjadi kuih putri mandi, kuih onde-onde, kuih cik mek baru, kuih koleh, lempeng, pengat dan bubur [3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment