Air kelapa banyak digemari karena rasa manis dan kesegarannya, sekaligus memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Air kelapa bahkan diduga sebagai salah satu minuman alami paling sehat, dengan kandungan tinggi elektrolit, vitamin, dan mineral[1].
Air kelapa mengandung nutrisi yang berperan penting dalam sistem kardiovaskuler, otot, saraf, dan kekebalan tubuh. Air kelapa memiliki kandungan gula dan kalori rendah, serta 99% bebas lemak[1, 2].
Selain menguntungkan untuk kesehatan tubuh secara umum, bagi pria meminum air kelapa dapat memberikan manfaat tertentu, di antaranya:
Daftar isi
Disfungsi ereksi ialah kondisi di mana pria tidak dapat melakukan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk digunakan saat berhubungan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke penis[3].
Disfungsi ereksi dapat menyebabkan tekanan dan masalah dalam hubungan. Selain itu, disfungsi ereksi juga dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung dan stroke. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 5% dari pria berusia 40 tahun[3].
Air kelapa memiliki kandungan berbagai nutrisi yang dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi. Berikut informasi lengkapnya[3, 4, 5]:
Magnesium memiliki peran penting dalam kesehatan sirkulasi darah. Defisiensi magnesium dapat menjadi faktor utama yang mengarah pada sirkulasi darah yang buruk, yang mana meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Kandungan magnesium dalam air kelapa mencapai 15% dari asupan harian yang dianjurkan. Mengkonsumsi air kelapa dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan magnesium untuk menjaga sirkulasi darah yang baik. Menjaga sirkulasi darah yang baik dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Natrium merupakan mineral yang berperan penting dalam perpindahan air dan cairan di dalam tubuh. Air kelapa memiliki kandungan natrium yang tinggi yang mempengaruhi kontraksi otot secara sehat, sehingga membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Air kelapa merupakan sumber yang baik dari kalium. Kalium termasuk elektrolit esensial dalam tubuh yang membantu fungsi ereksi, sehingga defisiensi kalium dapat mengarah pada penurunan fungsi seksual. Kalium juga membantu menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh yang mana membantu mengatasi disfungsi ereksi.
Ereksi terjadi ketika arteri berelaksasi dan membuka sehingga memungkinkan lebih banyak darah mengalir masuk, dan pada waktu yang bersamaan pembuluh vena menutup memenuhi ruang ereksi. Sehingga sirkulasi darah yang baik berkaitan dengan kemampuan melakukan ereksi.
Kandungan elektrolit dalam air kelapa membantu mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Dengan terjaganya keseimbangan elektrolit, kapasitas pemompaan darah ikut meningkat. Hal ini berdampak pada meningkatnya sirkulasi darah.
Air kelapa memiliki efek antidepresan, yang mana membantu meringankan gejala depresi.
Depresi ialah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih yang berkelanjutan dan hilangnya semangat hidup. Depresi dapat mempengaruhi cara berpikir, perasaan, serta perilaku yang mana dapat mengarah pada timbulnya berbagai masalah emosi dan fisiologis. Gejala depresi meliputi kecemasan, rendahnya rasa percaya diri, dan perasaan menyalahkan diri sendiri, merupakan penyebab umum disfungsi ereksi.
Dorongan untuk melakukan hubungan seksual serta kerja organ reproduksi bergantung pada zat kimiawi dalam otak untuk meningkatkan libido dan mengubah aliran darah yang diperlukan untuk melakukan hubungan seksual. Depresi akan mengganggu zat kimiawi di otak, sehingga berdampak kesulitan melakukan aktivitas seksual.
Nikotin ialah salah satu kandungan alkaloid dalam tembakau. Nikotin dapat menyebabkan efek merugikan pada sistem reproduksi dan fertilitas pada pria perokok. Nikotin dan kotinin metabolit teroksidasi berdampak merugikan terhadap spermatogenesis (proses pembentukan sperma), jumlah sperma pada epididymis, motilitas sperma, serta potensi sperma untuk dapat membuahi[6].
Beberapa studi menunjukkan bahwa terapi nutrisional dapat memperbaiki dampak negatif pada spermatogenesis yang disebabkan oleh rokok[6].
Suatu studi tahun 2014 menunjukkan bahwa air kelapa memperbaiki fungsi testis dan sperma yang mengalami kecacatan akibat nikotin. Pemberian air kelapa dapat meningkatkan jumlah, motilitas, morfologi sperma serta plasma testosterone pada hewan uji yang diberi perlakuan dengan nikotin[6].
Hal ini disebabkan oleh kandungan komponen aktif secara biologis dalam air kelapa, meliputi asam amino bebas L-arginine, asam askorbat, mineral seperti kalsium, magnesium, dan natrium. Suplementasi arginine secara signifikan meningkatkan motilitas sperma. Perawatan asam askorbat meningkatkan jumlah sperma dan mengurangi jumlah agglutinated sperma pada pria infertil[6].
Air kelapa sangat baik digunakan sebagai pengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang selama melakukan aktivitas fisik intens seperti olahraga[4].
Elektrolit ialah mineral yang memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, termasuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Saat kita melakukan aktivitas fisik intens, tubuh kita akan mengeluarkan keringat yang mana mengakibatkan cairan serta elektrolit dalam tubuh berkurang[4].
Kandungan elektrolit dalam air kelapa meliputi magnesium, mangan, natrium, kalium, klorida, dan kalsium[4].
Studi menunjukkan bahwa air kelapa mengembalikan hidrasi setelah olahraga dengan lebih baik daripada air putih dan efeknya setara dengan minuman olahraga dengan kadar elektrolit tinggi[4].
Air kelapa membantu mengembalikan cairan tubuh dan elektrolit yang hilang akibat berkeringat. Selain itu, air kelapa mengandung kalori yang terutama berasal dari gula, yang mana membantu mengembalikan energi serta memulihkan tubuh dari lelah[7].
Setiap satu cangkir air kelapa mengandung sekitar 405 mg kalium, yang mana dapat membantu menangkal kram. Sementara kandungan natrium dalam air kelapa akan membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, terutama selama beraktivitas[1].
Meminum air kelapa setelah olahraga dapat mencegah keletihan dan dehidrasi. Elektrolit dalam air kelapa membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan memastikan fungsi otot berjalan normal[7, 8].
Air kelapa juga kaya kandungan mangan, yang mana membantu metabolisme karbohidrat, protein, dan kolesterol. Mangan juga berperan penting dalam pembentukan tulang dan respon imun[7].
Selain manfaat hidrasi, air kelapa mengandung antioksidan yang membantu menetralisir stress oksidatif dan radikal bebas yang terbentuk selama beraktivitas[1].
Produksi radikal bebas meningkat selama stress atau cedera. Ketika kadar radikal bebas menjadi terlalu banyak, tubuh akan mengalami stress oksidatif. Kondisi ini dapat merusak sel dan meningkatkan risiko penyakit[4].
Air kelapa segar mengandung antioksidan dalam kadar tinggi. Kadar antioksidan lebih sedikit pada air kelapa yang telah diolah dan dipasteurisasi[1].
Meminum air kelapa dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi air kelapa mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah[4].
Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi menimbulkan risiko berkembangnya deposit lemak dalam pembuluh darah yang lama kelamaan akan menyebabkan gangguan aliran darah dalam arteri. Deposit lemak dalam pembuluh berisiko untuk terlepas dan membentuk gumpalan yang menyebabkan dapat serangan jantung atau stroke[8].
Kandungan tinggi natrium dalam air kelapa dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang yang memiliki tekanan darah normal atau tinggi[4].
Studi menunjukkan bahwa air kelapa memililki aktivitas anti-tombotik, yang berarti mencegah pembentukan bekuan darah[4].
1. Mandy Ferreira, reviewed by Peggy Pletcher, MS, RD, LD, CDE. Seven Health Benefits of Coconut Water. Medical News Today; 2017.
2. Amy Reiley. The Benefits of Coconut for Men. Eat Something Sexy; 2015.
3. Anonim. Does Coconut Water Help Treat Erectile Dysfunction. HealthxCenter; 2020.
4. Franziska Spritzler. 8 Science-Based Health Benefits of Coconut Water. Healthline; 2018.
5. Anonim. Coconut Water to Treat Erectile Dysfunction? Lakeview Urology; 2014.
6. Gopalakrishnan Nair, Thankappan Rajamohan. The Role of Coconut Water on Nicotine-Induced Reproductive Dysfunction in Experimental Male Rat Model. Food and Nutrition Sciences; 2014.