Daftar isi
Mesothelioma adalah kanker yang berkembang di lapisan yang menutupi sebagian besar organ dalam. [5]
Sebagian besar kondisi ini terjadi akibat dari paparan asbes di tempat kerja. [5]
Kondisi ini lebih umum terjadi pada pria dengan rentang usia 60 hingga 80 tahun. [5]
Tinjauan Mesothelioma adalah kanker yang berkembang di lapisan yang menutupi sebagian besar organ dalam, biasanya kondisi ini terjadi pada pria.
Berikut adalah fakta-fakta tentang mesothelioma: [1, 4, 5]
Mesothelioma dibagi ke dalam empat jenis berdasarkan bagian tubuh mana yang terkena, yaitu mesothelioma pleural, mesothelioma peritoneal, mesothelioma perikardial dan mesothelioma testis. [6]
Mesothelioma jenis ini adalah mesothelioma yang paling sering terjadi dibandingkan dengan jenis lainnya. Jenis ini terjadi pada sekitar 75% dari semua kasus mesothelioma. Mesothelioma pleural dapat ditandai dengan nyeri di dada, batuk, sesak napas, penurunan berat badan, dan benjolan di dada. Rata-rata seseorang yang didiagnosis mesothelioma pleura berusia 72 tahun. [2, 6]
Sekitar 15% sampai 20% dari semua kasus mesothelioma terjadi di rongga perut. Gejala mesothelioma peritoneum ditandai dengan pembengkakan atau nyeri di perut, benjolan, mual, muntah dan penurunan berat badan. [6]
Jenis ini terjadi pada sekitar 1% dari semua kasus mesothelioma. Mesothelioma perikardium dapat menyebabkan tekanan darah rendah, palpitasi jantung atau nyeri di dada. Selain itu, juga dapat menyebabkan sesak napas atau batuk yang tidak kunjung sembuh. [6]
Mesothelioma testis adalah jenis yang paling langka. Hanya sekitar 100 kasus yang telah dilaporkan. Kondisi ini umumnya terjadi pada pria yang berusia 55 hingga 75. [6]
Mesothelioma testis ditandai dengan pembengkakan testis yang menyakitkan. Tes ultrasound dan pencitraan lainnya juga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini. [7]
Tinjauan Terdapat 4 jenis Mesothelioma, yaitu mesothelioma pleural, mesothelioma peritoneal, mesothelioma perikardial dan mesothelioma testis.
Gejala mesothelioma cenderung berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan biasanya membutuhkan waktu 20 sampai 50 tahun untuk muncul setelah terpapar asbes. [4, 5] Gejala dapat bervariasi tergantung pada lokasi tumor dan stadium penyakit. [3]
Gejala umumnya meliputi: [3]
Tanda dan gejala awal mesothelioma biasanya ringan, sehingga cukup sulit didiagnosis. Gejala seringkali mirip dengan kondisi lain yang lebih umum. Tanda awal mesothelioma biasanya berupa nyeri dada atau perut dan penumpukan cairan. [3]
Pada tahap akhir mesothelioma, pertumbuhan tumor menyebabkan gejala yang berupa rasa sakit, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak terduga, dan kelelahan. [3]
Penyebab utama mesothelioma adalah paparan asbes. Asbes adalah sekelompok mineral alami dengan serat mikroskopis tipis. Serat mineral ini tahan terhadap panas, api, dan bahan kimia serta tidak menghantarkan listrik. Asbes telah banyak digunakan dalam konstruksi, otomotif, dan industri lainnya. [4]
Ada beberapa produk bahan bangunan yang mengandung asbes diantaranya yaitu dinding, ubin lantai, bahan langit-langit, dan atap sirap. Selain itu, bagian rem brake, kain tahan panas, kemasan, pelapis, dan gasket juga diketahui mengandung asbes. [2]
Saat seseorang menghancurkan produk asbes, serat asbes yang terbawa ke udara dapat terhirup atau tertelan. Serat asbes tersebut kemudian akan mengendap di paru-paru atau di perut dan menyebabkan terjadinya masalah kesehatan yang serius. [4]
Dalam kasus yang jarang, mesothelioma juga dapat terjadi akibat paparan terapi radiasi, infeksi virus simian 40 (SV40) atau menghirup silikat berserat, seperti erionit, zeolit, dan torium dioksida intrapleural. [2, 4]
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko mesothelioma meliputi: [1, 2, 5]
Tanda dan gejala mesothelioma dapat mirip dengan kondisi lain, sehingga sulit dideteksi. Kunjungi dokter Anda jika Anda memiliki tanda dan gejala yang persisten atau menganggu. Dokter Anda dapat mengevaluasi untuk mengetahui apakah Anda menderita mesothelioma. Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah terpapar asbes. [1]
Mesothelioma dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti: [1]
Pertama-tama dokter akan menanyakan tentang gejala Anda dan riwayat kesehatan Anda. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda mesothelioma. [1]
Sejumlah tes juga dapat dilakukan seperti: [1, 2, 4]
Dokter dapat mengambil sampel darah Anda untuk untuk dianalisis. Apabila terdapat kadar yang tinggi padatiga zat dalam darah, yaitu fibulin-3, osteopontin, dan soluble mesothelin-related peptides (SMRPs), itu berarti kemungkinan Anda memiliki mesothelioma. Tes darah tidak dapat mengkonfirmasi diagnosis mesothelioma, untuk itu diperlukan tes lebih lanjut. [4]
Tes ini dilakukan apabila terdapat penumpukan cairan dalam tubuh yang mengindikasikan adanya mesothelioma. Dokter dapat mengambil sampel cairan dengan memasukkan jarum melalui kulit ke area penumpukan cairan. [4]
Sampel cairan tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan diperiksa di bawah mikroskop. Jika hasil tes ini menunjukkan terdapat sel kanker pada cairan, maka dokter akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah kanker tersebut mesothelioma. [4]
Biopsi adalah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dari daerah yang terkena untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini dapat mengkonfirmasi diagnosis. Biopsi dapat menunjukkan apakah terdapat kanker dan jenis kanker apakah yang terlibat. [1, 2, 4]
Ada dua macam biopsi tergantung pada area tubuh mana yang terkena, yaitu biopsi jarum dan biopsi bedah. Pada biopsi jarum, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui kulit untuk mengangkat sepotong kecil jaringan. [1]
Sementara pada biopsi bedah, dokter akan membuat sayatan dan memasukkan tabung yang dilengkapi kamera untuk melihat bagian dalam tubuh. Alat khusus kemudian dimasukkan melalui tabung untuk mengumpulkan sampel jaringan. [1]
Tes pencitraan ini menggunakan sinar-X untuk melihat apakah ada penebalan abnormal atau endapan kalsium pada lapisan paru-paru, cairan di ruang antara paru-paru dan dinding dada, atau perubahan pada paru-paru, yang dapat menunjukkan mesothelioma. [4]
CT scan adalah tes pencitraan yang menggunakan sinar-X dan komputer untuk membuat gambar detail bagian dalam tubuh. CT scan biasanya digunakan untuk mencari tanda-tanda kanker, menemukan lokasi kanker berada, dan memeriksa apakah kanker telah menyebar. [4]
Pada tes ini, dokter akan menyuntikkan senyawa yang mengandung atom radioaktif dan kemudian mengambil gambar bagian dalam tubuh. Jika terdapat sel kanker pada tubuh, sel tersebut akan menyerap sebagian besar senyawa radioaktif dan akan tampak lebih terang dari jaringan normal pada gambar. Dokter kemudian akan melakukan tes lebih lanjut pada area kanker tersebut. [4]
MRI adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang radio dan magnet kuat untuk membuat gambar tubuh secara detail. MRI dapat membantu dokter Anda menemukan lokasi keberadaan tumor. [4]
Pengobatan mesothelioma tergantung pada beberapa faktor, yaitu lokasi kanker, usia dan riwayat kesehatan secara keseluruhan. [2]
Mesothelioma membutuhkan waktu lama untuk berkembang setelah terpapar asbes. Karena itu diagnosis seringkali terjadi ketika kanker sudah stadium lanjut. [2]
Pengobatan mesothelioma meliputi:
Dokter dapat melakukan operasi pengangkatan seluruh atau sebagian kanker pada tahap awal untuk memperlambat tumor pertumbuhan dan meredakan gejala. Jika dokter ahli bedah tidak dapat mengangkat seluruh tumor, maka ia dapat mengangkat sebagian untuk mengurangi ukurannya. [2, 4]
Kadang-kadang operasi melibatkan pengangkatan lapisan di sekitar paru-paru atau rongga perut untuk meredakan gejala. Pemasangan kateter kemungkinan diperlukan setelah operasi untuk mengalirkan cairan dari paru-paru. [2, 4]
Jika pembedahan tidak memungkinkan, dokter dapat menyarankan pasien untuk kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk mengurangi ukuran tumor dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. [2, 4]
Kemoterapi dapat mengecilkan tumor sebelum operasi, sehingga lebih mudah untuk diangkat. Setelah operasi, perawatan ini dapat membantu menghilangkan sel kanker yang tersisa. Kekurangan dari perawatan ini ialah dapat memicu terjadinya efek samping yang parah. [2, 4]
Terapi radiasi merupakan perawatan yang menggunakan sinar-X berenergi tinggi dan jenis radiasi lainnya. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala pada penderita mesothelioma pleura. Terapi ini terkadang digunakan untuk dapat membantu mencegah metastasis setelah biopsi atau operasi. [2, 4]
Radiasi dapat diberikan secara eksternal maupun internal. Terapi radiasi eksternal menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi ke arah kanker, sedangkan radiasi internal menggunakan zat radioaktif yang disegel dalam jarum, biji, kabel, atau kateter yang ditempatkan langsung ke area dekat mesothelioma. [2, 4]
Adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan tertentu untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker. Pengobatan dapat melibatkan kombinasi obat imunoterapi seperti nivolumab dan ipilimumab untuk mengobati mesothelioma yang tidak dapat diobati dengan operasi. Biasanya mesothelioma telah menyebar ke sebagian besar tubuh. [4]
Jenis pengobatan ini menggunakan kemoterapi dan medan listrik dengan frekuensi tertentu untuk menghambat pembelahan dari sel kanker. [4]
Mesothelioma dapat dicegah dengan cara mengurangi risiko terpapar asbes. Beberapa cara berikut dapat Anda terapkan untuk mengurangi risiko terpapar asbes: [1, 8]
1) Anonim. Mesothelioma. Mayo Clinic; 2020.
2) Adithya Cattamanchi, M.D. dan Yvette Brazier. Mesothelioma: How can asbestos make you sick?. MedicalNewsToday; 2019.
3) Linda Molinari dan James Stevenson, M.D. Mesothelioma Symptoms. Mesothelioma; 2021.
4) Neha Pathak, MD. Mesothelioma. WebMD; 2020
5) Anonim. Mesothelioma. NHS; 2019.
6) Carol DerSarkissian, MD. What Are the Types of Mesothelioma?. WebMD; 2021.
7) Anonim. Mesothelioma. Mesothelioma Help Cancer Organization; 2021.
8) Karen Selby, RN. Mesothelioma Prevention. Asbestos; 2020.