Kehamilan bisa menyebabkan banyak hal-hal yang tak terduga, termasuk mimisan. Kondisi ini disebut epistaxis dan terjadi pada sekitar satu dari lima ibu hamil.
Hal ini mungkin bisa menakutkan, tapi sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan selama darah yang keluar tidak terlalu banyak. Bahkan, mimisan pada ibu hamil seringkali bisa diatasi sendiri di rumah.
Daftar isi
Selama masa kehamilan, jumlah darah dalam tubuh meningkat sekitar 50 persen untuk mendukung pertumbuhan janin. Untuk mengakomodasi darah yang lebih banyak ini, pembuluh darah dalam tubuh akan melebar.
Tekanan dari darah yang berlebih disertai perubahan hormon kadang-kadang bisa menyebabkan pembuluh yang menjadi lebih rapuh ini pecah dan lebih mudah mengalami pendarahan. [1, 2, 3, 4]
Bahkan ketika tidak sedang hamil, wanita bisa mengalami mimisan akibat pilek, infeksi sinus, atau alergi. Tetapi, sekitar 20% wanita mengalami rhinitis kehamilan, yaitu peradangan dan pembengkakan membran mukosa di hidung. [1, 2]
Rhinitis kehamilan menyebabkan hidung tersumbat, hidung berair, dan lendir menempel di tenggorokan (postnasal drip). Kondisi ini membuat penderitanya sering membuang ingus sehingga lebih rentan mengalami mimisan.
Gangguan kesehatan tertentu, misalnya tekanan darah tinggi atau kelainan penggumpalan darah, juga bisa menyebabkan mimisan saat hamil.
Disebut juga pyogenic granuloma, tumor kehamilan adalah jaringan jinak pembluh darah kapiler yang bertumbuh dengan cepat serta mudah berdarah. Penelitian menyebutkan bahwa jaringan ini terbentuk akibat perubahan kadar hormon saat mengandung. [1]
Sekitar 5% wanita hamil mengalami tumor kehamilan, yang biasanya terbentuk di gusi di sela-sela gigi tetapi juga bisa tumbuh di hidung. Jaringan ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan.
Segera periksakan diri ke dokter bila darah yang keluar saat mimisan cukup deras dan banyak, misalnya bila mimisan berlangsung lebih lama dari 10 menit atau jika darah yang keluar sangat banyak hingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Temui juga dokter jika mimisan sering terjadi, atau jika memiliki riwayat hipertensi.
Pada kasus yang jarang terjadi, mimisan yang disertai beberapa gejala lainnya bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius. Namun, karena gejala-gejala ini sangat jarang terjadi, maka bila muncul maka pasti akan langsung disadari oleh ibu hamil.
Segera temui dokter jika mimisan disertai hal-hal berikut: [1, 2, 3, 4]
Hindari membuang ingus, membungkuk atau melakukan aktivitas berat minimal selama 24 jam setelah mimisan berhenti. Konsultasikan kondisi mimisan ini dengan bidan atau dokter kandungan bila menimbulkan rasa khawatir.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan bila mengalami mimisan saat hamil (atau bahkan ketika tidak sedang hamil): [1, 2, 3, 4]
Pada kasus mimisan karena tumor kehamilan, dokter akan meresepkan gel obat atau nasal spray untuk mengendalikan perdarahan. Jika tumor menyebabkan perdarahan berat, maka harus diambil. [1]
Mimisan yang terjadi saat masa mengandung bisa terjadi tanpa sebab apapun, sehingga kadang tidak mungkin untuk dicegah. Tetapi, risiko mimisan ini bisa diturunkan dengan menjaga bagian hidung agar tidak mengalami iritasi.
Berikut caranya:
1. Robyn Horsager-Boehrer, M.D., Ashleigh Halderman, M.D. What causes nosebleeds in pregnancy, and tips to manage them. UT Southwestern Medical Center; 2020.
2. NHS Team. Nosebleeds in pregnancy. UK National Health Service; 2021.
3. Noreen Iftikhar, MD. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT. Why a Bloody Nose While Pregnant Is Totally Normal (and How to Treat It). Healthline; 2020.
4. APA Team. Nosebleeds During Pregnancy. American Pregnancy Association.