Oxaceprol adalah obat generik yang digunakan untuk meredakan bengkak atau radang serta nyeri pada jaringan ikat dan sendi[1].
Obat ini juga dapat digunakan pada luka bakar yang terdapat di kulit[1].
Daftar isi
Keterangan awal dari oxaceprol dimulai dari indikasi hingga aturan dalam penggunaan adalah sebagai berikut[1,2,3].
Indikasi | Gangguan sendi, pembengkakan jaringan ikat, dan luka bakar |
Kategori | Obat Bebas Terbatas & Resep dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) |
Bentuk | Tablet dan krim |
Kontraindikasi | Hipersensitif dan lesi kulit yang terinfeksi virus, jamur, atau bakteri |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Oxaceprol: → Pasien yang memiliki alergi terhadap oxaceprol → Pasien dengan penyakit luka pada lambung atau tukak lambung → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang baru atau akan menjalani operasi → Pasien dengan gangguan ginjal, jantung, dan hati → Pasien dengan penyakit hipertensi dan gangguan pada darah → Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan antikoagulan dan anti hipertensi → Anak-anak dengan usia di bawah 18 tahun, dewasa lanjut usia, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO / Topikal (Diminum/ dioleskan): Belum ada studi pada reproduksi hewan dan wanita hamil. Obat boleh digunakan hanya dengan pengawasan dokter dan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Oxaceprol adalah obat yang diberikan kepada dewasa dalam bentuk tablet dan krim serta berguna untuk meredakan bengkak, radang dan nyeri pada jaringan ikat dan sendi serta mengobati luka bakar pada kulit.
Oxaceprol digunakan untuk meredakan bengkak, radang, atau nyeri pada sendi dan jaringan ikat. Selain itu, obat ini dapat digunakan untuk mengobati luka bakar pada kulit[1].
Beberapa contoh pembengkakan jaringan ikat dan sendi yang dapat diobati adalah[2,3]:
Oxaceprol dapat diberikan hanya kepada dewasa dengan usia di atas 18 tahun. Pemakaian terhadap anak-anak harus diawasi dokter dan dengan izin dari dokter[1,2].
Oral/ Diminum ⇔ Pembengkakan pada jaringan ikat dan sendi → Dosis awal : 400 mg sebanyak tiga kali dalam satu hari → Dosis berikutnya : 200 mg sebanyak dua kali dalam satu hari → Dosis diturunkan bila kondisi tidak terlalu parah → Untuk dewasa lanjut usia, dosis dapat diturunkan dengan dosis minimal 37.5 mg Peringatan : Obat ini diminum sebelum makan atau dalam keadaan perut kosong dan tidak boleh dikunyah |
Topikal/ Dioleskan pada kulit: ⇔ Pada luka terbakar → Krim 10% dapat dioleskan satu kali sehari |
Beberapa efek samping yang sering terjadi adalah sebagai berikut[1,2]:
Beberapa efek samping yang jarang terjadi dan berpotensi fatal (segera menghentikan obat dan berkonsultasi dengan dokter) adalah sebagai berikut[2]:
Keterangan detail atau rinci dari oxaceprol meliputi cara penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis adalah sebagai berikut[1,2].
Penyimpanan | Tablet / krim: → Simpan pada suhu ruangan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer, dekat wastafel, atau kamar mandi → Lindungi dari panas, cahaya dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkauan anak |
Cara Kerja | Deskripsi : Oxaceprol merupakan turunan dari L-proline yang dapat menghambat perpindahan leukosit ke sendi dan jaringan ikat. Ini yang menyebabkan obat ini dapat mempengaruhi metabolisme jaringan ikat digunakan untuk menyembuhkan luka serta gangguan pada sendi atau rematik. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan : terjadi 3.5 jam sesudah digunakan secara oral. Distribusi : masuk ke dalam cairan sinovial. Ketersediaan hayati setelah dikonsumsi adalah sekitar 30 persen. Ekskresi : melalui urin dengan tidak berubah bentuk dan seluruhnya. Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 2.2 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Mengurangi efek penggumpalan darah bila digunakan dengan obat antagonis -vitamin K pada terapi antikoagulan → Dapat menurunkan kinerja dari obat anti – hipertensi → Dapat meningkatkan efek samping dari obat Methotrexate dan lithium |
Interaksi dengan makanan | Alkohol dapat meningkatkan efek samping obat |
Overdosis | ⇔ Gejala: efek sedasi dan mengantuk, kelopak mata bagian atas menurun secara tidak normal, dan bulu tangan dan kaki berdiri atau reaksi merinding ⇔ Cara Mengatasi: menghentikan obat dan membawa ke IGD |
Apa oxaceprol dapat digunakan oleh anak-anak?
Obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi anak-anak. Pemberian pada anak harus dengan izin dan pengawasan dari dokter[2].
Apakah oxaceprol dapat dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui?
Belum ada penelitian yang menunjukkan efek buruk pada janin. Pemberian pada wanita hamil atau menyusui harus dengan izin dan pengawasan dokter karena dapat berpengaruh terhadap janin atau bayi[2].
Apakah oxaceprol dapat dikonsumsi sebelum makan?
Ya. Obat ini harus dikonsumsi dengan keadaan perut yang kosong atau sebelum makan[1].
Apa yang dilakukan bila dosis oxaceprol terlewatkan?
Segera diminum dosis obat yang dilewatkan saat diingat. Bila waktunya sudah mendekati dosis berikutnya, maka dosis tersebut dilewatkan saja. Jangan menggandakan obat, karena dapat meningkatkan efek samping[2].
Apa hal yang harus dihindari saat menggunakan oxaceprol?
Beberapa hal yang harus dihindari adalah mengkonsumsi alkohol, obat hipertensi, dan obat antikoagulan. Selain itu, mengemudikan kendaraan serta menggunakan mesin atau alat berat juga tidak disarankan saat menggunakan obat ini[2].
Beberapa contoh merek dagang oxaceprol adalah sebagai berikut[4]:
Brand Merek Dagang |
AHP 200 |
Artromed |
1) Anonim. Oxaceprol. MIMS Indonesia. Diakses pada 2020.
2) Shivprasad Khose, Sanjay Bhawar & Santosh Dighe. A Review On Safety And Efficacy Of Oxaceprol As Antiinflamantory Drug In The Management Of Osteoarthritis. World Journal of Pharmaceutical Research. 2020.
3) Jay Shah, Nazima Mirz &, Vivek Patel. A Comparative study for Safety and Efficacy of Oxaceprol and Diacerein in Osteoarthritis of Knee Joints. PharmaTutor Magazine. 2014.
4) Anonim. Oxaceprol. Drugs.com. Diakses pada 2020.