Bursitis : Jenis – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Bursitis?

Bursitis
Bursitis ( img : Musculoskeletal Australia )

Bursitis merupakan sebuah kondisi radang yang menyerang bantalan di area sendi yang disebut dengan bursa [1,3,7].

Bantalan pada sekitar sendi memiliki fungsi utama sebagai pereda gesekan antara tendon dan tulang ketika bergerak.

Sendi siku, pinggul, bahu dan lutut adalah yang paling rentan mengalami gangguan bursa.

Tinjauan
Bursitis adalah sebuah kondisi di mana bursa (bantalan pada area sendi) mengalami peradangan.

Fakta Tentang Bursitis

  1. Terdapat 1 dari 10.000 orang di dunia yang setiap tahunnya pasti mengalami bursitis, terutama pada bagian siku atau lutut [1].
  2. Infeksi bakteri adalah penyebab dari sepertiga kasus peradangan bursa dengan rata-rata penderitanya berusia paruh baya dan berjenis kelamin laki-laki [1].
  3. Area tubuh yang mengalami bursitis umumnya dapat pulih dalam waktu 2-3 minggu ketika diistirahatkan dengan baik, meski tak sedikit pula yang kondisinya justru permanen atau malah makin buruk [1].
  4. Pemulihan penderita bursitis biasanya dapat terhambat karena penyakit rheumatoid arthritis dan diabetes karena kondisi radang otomatis juga menjadi semakin parah [1].
  5. Di Indonesia, prevalensi bursitis belum tersedia secara spesifik sehingga belum diketahui datanya, namun bursitis sendiri merupakan salah satu penyakit muskuloskeletal di mana prevalensinya di Bali termasuk tinggi [2].
  6. Prevalensi penyakit muskuloskeletal pada pengemudi angkutan umum di Bali (terutama pengemudi bus) adalah antara 36-67% [2].

Jenis-jenis Bursitis

Terdapat beberapa jenis kondisi bursitis, beberapa diantaranya bahkan berpotensi bersifat kronik yang artinya kondisi terjadi dalam jangka waktu panjang.

Namun pada beberapa kasus, bursitis dapat bersifat akut di mana kondisi timbul secara tiba-tiba.

Jenis-jenis bursitis yang dimaksud antara lain adalah :

Retrocalcaneal Bursitis

Bursitis jenis ini dapat bersifat kronik atau akut [3].

Kondisi ini pun lebih ditandai dengan timbulnya nyeri pada tumit.

Seringkali, pembengkakan juga menyertai rasa nyeri di tumit tersebut.

Prepatellar Bursitis

Pada kondisi bursitis jenis ini, bagian sekitar tempurung lututlah yang mengalami radang [3,7].

Tempurung lutut juga disebut dengan patella sehingga radang di area tersebut kemudian memiliki istilah prepatellar bursitis yang sifatnya bisa akut maupun kronik.

Bursitis Menular atau Septik

Pada jenis bursitis ini, bursa akan nampak kemerahan dan membengkak yang disertai dengan sensasi panas [3,4].

Selain itu, penderita berpotensi mengalami demam dan tubuh menggigil, serta sejumlah tanda infeksi lainnya.

Trochanteric Bursitis

Untuk jenis kondisi bursitis satu ini, bagian tubuh yang terkena radang adalah bursa pinggul [3,5].

Perkembangan peradangan ini tergolong lambat namun juga tetap perlu diwaspadai sebab dapat timbul bersama dengan kondisi lain semacam arthritis.

Olecranon Bursitis

Jenis bursitis ini merupakan peradangan yang menyerang bursa area siku [3,6].

Olecranon sendiri merupakan istilah untuk ujung siku sehingga terjadinya radang pada bursa di area tersebut disebut dengan olecranon bursitis.

Biasanya, jenis bursitis ini bersifat kronik dan terdapat nodul kecil yang dapat dirasakan di dalam bursa.

Tinjauan
Terdapat 5 jenis kondisi bursitis, yaitu retrocalcaneal bursitis, prepatellar bursitis, bursitis menular atau septik, trochanteric bursitis, dan olecranon bursitis.

Penyebab Bursitis

Cedera merupakan penyebab utama dan paling umum dari kondisi bursitis.

Selain itu, bursa yang mengalami kerusakan meski bukan karena cedera juga dapat menjadi penyebab bursitis.

Namun perlu juga diketahui bahwa setiap jenis bursitis memiliki faktor penyebab yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.

Penyebab Retrocalcaneal Bursitis

Aktivitas repetitif atau yang sering dilakukan berulang dalam jangka panjang merupakan penyebab dari retrocalcaneal bursitis [3].

Melompat dan berlari adalah dua jenis aktivitas repetitif yang dimaksud dan berpotensi besar melukai bagian tumit.

Olahraga tanpa pemanasan dan penggunaan sepatu yang terlalu kencang atau sempit di bagian tumit akan memperburuk kondisi bursa.

Penyebab Prepatellar Bursitis

Bursa di area tempurung lutut dapat mengalami robekan atau kerusakan yang membuat bursa meradang dan membengkak.

Namun selain kerusakan dan robekan, beberapa penyebab umum prepatellar bursitis lainnya adalah [7] :

  • Perdarahan pada bursa
  • Aktivitas olahraga tertentu
  • Rheumatoid arthritis
  • Infeksi
  • Posisi berlutut jangka panjang.
  • Berulang kali menekuk lutut
  • Asam urat

Penyebab Bursitis Menular atau Septik

Infeksi bakteri adalah penyebab utama dari jenis kondisi bursitis ini [4].

Ketika terdapat luka terbuka pada kulit di dekat bursa, maka ini menjadi peluang bagi bakteri untuk masuk dan menginfeksi.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dimaksud antara lain :

  • Infeksi sendi
  • Infeksi darah
  • Infeksi kulit (seperti selulitis)

Gejala dari bursitis menular atau septik ini sebenarnya tidak jauh berbeda dari bursitis yang tidak menular.

Namun tingkat bahayanya lebih tinggi karena dapat ditularkan ke orang lain tanpa disadari penderita maka penderita perlu segera ke dokter memeriksakan diri.

Penyebab Trochanteric Bursitis

Peradangan dan nyeri pada bursa di area pinggul dapat dipicu oleh banyak faktor.

Beberapa faktor yang mampu menjadi penyebabnya antara lain adalah [5,8] :

  • Penyakit yang menyerang tulang.
  • Postur tubuh yang kurang benar saat berdiri maupun duduk.
  • Cedera
  • Posisi berbaring di mana pinggul menjadi penyangga dan hal ini dilakukan dalam waktu lama.

Penyebab Olecranon Bursitis

Penyebab olecranon bursitis umumnya adalah dari kebiasaan-kebiasaan yang dianggap umum, seperti menaruh siku pada permukaan yang keras [6].

Selain itu, pukulan keras pada siku belakang juga dapat menyebabkan bursitis jenis ini.

Namun, penyakit asam urat hingga infeksi juga dapat menjadi penyebab lainnya yang perlu diwaspadai.

Tinjauan
Penyebab bursitis pada umumnya adalah cedera, namun juga dapat dibagi menurut jenis kondisinya. Hal ini dapat disebabkan oleh postur tubuh yang salah, gerakan berulang dalam jangka panjang, pukulan pada area tubuh tertentu (siku misalnya), penyakit asam urat, penyakit tulang, infeksi, atau olahraga tanpa pemanasan.

Faktor Risiko Bursitis

Siapa saja dapat mengalami bursitis, namun perlu diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang diketahui mampu meningkatkan risiko bursitis, seperti [1,2,3] :

  • Pertambahan usia (usia semakin bertambah tua maka semakin rentan mengalami kondisi bursitis).
  • Hobi atau pekerjaan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk melakukan gerakan tertentu secara berulang atau berada di posisi tertentu dengan postur tubuh yang salah dalam jangka panjang.
  • Penyakit tertentu, seperti asam urat, arthritis, dan diabetes.
  • Obesitas, di mana kondisi ini sangat mampu meningkatkan risiko bursitis pada lutut dan pinggul.

Gejala Bursitis

Bursitis menimbulkan sejumlah gejala, baik gejala umum, maupun gejala berdasarkan jenis kondisi bursitis.

Untuk gejala bursitis pada umumnya, berikut ini merupakan keluhan yang dialami penderita [1,3] :

  • Bursa yang mengalami radang akan menebal
  • Area bursa yang meradang akan terasa nyeri
  • Area bursa yang terkena radang mengalami bengkak dan kemerahan

Selain gejala umum, terdapat pula beberapa keluhan gejala menurut jenis bursitisnya, seperti [5,6,7] :

  • Pinggul yang terasa sakit ketika berbaring (hal ini timbul pada kondisi trochanteric bursitis).
  • Kesulitan berjalan (hal ini timbul pada kondisi trochanteric bursitis dan retrocalneal bursitis).
  • Kesulitan menekuk lengan dan kaki (hal ini timbul pada kondisi olecranon bursitis dan prepatellar bursitis).

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Konsultasikan segera ketika gejala-gejala yang telah disebutkan mulai timbul, terutama ketika sendi sulit digerakkan, kemerahan pada sendi dan area bursa hingga pembengkakan yang berlebihan.

Jika terdapat ruam dan memar di area yang terkena radang disertai dengan nyeri menusuk saat menggerakkan tubuh, secepatnya periksakan diri.

Ditambah bila demam melanda, jangan tunda lagi untuk mendapatkan penanganan medis.

Tinjauan
Gejala umum dan utama bursitis adalah area bursa menebal, terasa nyeri, bengkak dan kemerahan. Namun pada beberapa kasus lainnya, penderita dapat sulit bergerak apalagi berjalan dan sakit saat berbaring (bila pinggul terkena radang).

Pemeriksaan Bursitis

Ketika memeriksakan diri ke dokter, beberapa metode diagnosa di bawah ini biasanya dokter terapkan untuk mengonfirmasi jenis dan penyebab bursitis :

  • Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Medis

Untuk mendiagnosa bursitis, awalnya dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat medis dan gejala pasien [1,3,5,7].

Dokter perlu tahu keluhan apa saja yang selama ini dirasakan, sejak kapan dan sudah berapa lama gejala dialami.

Dokter juga perlu mengetahui pasien memiliki riwayat penyakit apa.

Selanjutnya, pemeriksaan fisik dilakukan khususnya pada area sendi.

  • Tes Pemindaian

Pemeriksaan penunjang kemungkinan sangat dibutuhkan, yaitu melalui tes pemindaian, seperti penggunaan sinar-X [3,9].

Dokter dapat mengetahui kondisi sendi dan bagian dalam area yang dikeluhkan pasien melalui pemeriksaan ini.

Selain sinar-X atau rontgen, dokter juga perlu melakukan MRI scan atau USG juga untuk mendeteksi adanya gangguan pada bursa dan sendi.

  • Tes Laboratorium

Untuk menegakkan diagnosa secara akurat, dokter juga perlu menerapkan tes laboratorium dalam mendiagnosa penyakit pasien [1,3,10].

Tes laboratorium tidak hanya tes darah, tapi juga analisa cairan yang berasal dari bursa yang mengalami radang.

Tujuan tes laboratorium ini adalah untuk mengetahui secara pasti faktor penyebab peradangan dan rasa nyeri pada sendi.

Tinjauan
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat medis, tes pemindaian dan tes laboratorium merupakan prosedur pemeriksaan atau metode diagnosa yang digunakan dokter dalam mengonfirmasi jenis dan penyebab gejala bursitis pasien.

Pengobatan Bursitis

Dokter akan memberikan atau menyarankan metode pengobatan untuk pasien bursitis sesuai dengan kondisi menyeluruh pasien dan penyebab bursitis.

Namun umumnya, tujuan pengobatan bursitis adalah mengatasi penyebab bursitis dan meredakan gejala yang dikeluhkan pasien.

Penanganan bursitis dibagi menjadi tiga metode, yaitu perawatan mandiri, melalui obat-obatan, fisioterapi, dan operasi (apabila kondisi sudah sangat berat).

Melalui Perawatan Mandiri

Ketika kondisi gejala bursitis masih tergolong awal dan ringan, maka beberapa upaya penangana mandiri di bawah ini dapat dilakukan [1,3] :

  • Istirahat cukup, terutama agar sendi yang terasa sakit dan membengkak tidak terlalu banyak digunakan bergerak; dengan kata lain, batasi aktivitas.
  • Kompres bagian yang sakit dan bengkak, menggunakan kompres dingin 10 menit sehari beberapa kali.
  • Turunkan berat badan apabila obesitas menjadi penyebab bursitis.
  • Tidak tidur dengan posisi miring agar tidak memperburuk rasa sakit pada bursa bagian pinggul.
  • Pakai bantal sebagai penyangga bagian tubuh yang terasa sakit agar tidak langsung mengenai kasur.
  • Tidak berdiri terlalu lama supaya lutut dan pinggul tidak bertambah sakit.

Melalui Obat-obatan

Bila kondisi tidak mereda saat diberi perawatan mandiri, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Jika dokter merasa perlu, berikut ini adalah jenis obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk penderita bursitis [1,3,4,5] :

  • Kortikosteroid suntik, yaitu sebagai pereda radang pada bursa, namun bukan untuk bursitis karena infeksi bakteri.
  • Ibuprofen dan paracetamol, yaitu golongan pereda nyeri yang akan mengurangi rasa nyeri dan tidak nyaman akibat bursitis.
  • Antibiotik, yaitu obat yang tepat diresepkan ketika infeksi bakteri menjadi penyebab utama bursitis.

Melalui Terapi Fisik

Fisioterapi atau terapi fisik merupakan terapi yang dapat dilakukan oleh pasien didampingi oleh profesional medis untuk menguatkan otot di dekat bursa dan sendi [1,3,5,7].

Tidak hanya membantu pemulihan pasien, fisioterapi juga bertujuan mencegah supaya bursitis tidak mudah kambuh.

Terapi juga dapat berupa penggunaan alat bantu, seperti tongkat jalan dan bidai yang mempermudah pasien untuk bergerak dan beraktivitas.

Alat bantu juga digunakan sebagai pereda tekanan di area yang terkena radang.

Melalui Prosedur Operasi

Bursitis yang sudah sangat parah sehingga tidak dapat ditangani dengan berbagai cara di atas serta bursitis yang kambuh terlalu sering membutuhkan prosedur operasi [1,3,4,5,6,7].

Operasi untuk pasien bursitis parah adalah drainase (pembuangan cairan dari bursa yang terkena peradangan).

Meski demikian, sangat jarang kasus bursitis yang sampai harus ditangani dengan tindakan operasi.

Tinjauan
Pengobatan bursitis ringan biasanya melalui perawatan secara mandiri. Namun bila sudah lebih parah, dokter akan memberikan obat-obatan sesuai kondisi pasien, merekomendasikan fisioterapi atau justru operasi bila perawatan lainnya tidak efektif.

Komplikasi Bursitis

Komplikasi dapat terjadi ketika bursitis tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Gejala dapat memburuk dan beberapa risiko komplikasi berikut wajib diwaspadai [1,3,7] :

  • Penyebaran infeksi
  • Nyeri sendi yang semakin parah
  • Kekakuan sendi sehingga membatasi gerakan tubuh
  • Terhambatnya aktivitas sehari-hari karena kesulitan bergerak.

Pencegahan Bursitis

Bursitis bukanlah suatu kondisi yang selalu dapat dicegah, namun beberapa perubahan gaya hidup seperti berikut merupakan cara yang efektif menekan risiko bursitis dan mencegah rasa sakit yang semakin parah [1,3,7].

  • Menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas.
  • Menurunkan berat badan bila sudah telanjur mengalami obesitas.
  • Selalu melakukan pemanasan setiap sebelum berolahraga.
  • Mengambil waktu istirahat sejenak ketika melakukan kegiatan atau gerakan berulang dalam waktu lama.
  • Melakukan olahraga yang berfokus pada peningkatan kekuatan sendi dan otot.
  • Menghentikan aktivitas yang memicu rasa nyeri.
  • Melatih postur tubuh yang baik dan benar baik saat sedang berdiri maupun duduk.
  • Mengenakan padding untuk mengurangi tekanan pada tempurung lutut di saat dalam posisi berlutut atau lutut tertekuk.
  • Mengangkat benda berat dengan posisi tubuh yang benar.
Tinjauan
Mengatasi berbagai faktor penyebab bursitis, seperti menurunkan berat badan, berolahraga dengan benar, dan istirahat cukup adalah pencegahan terbaik, termasuk meminimalisir risiko nyeri bertambah parah dan berujung komplikasi.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment