Dalam sebuah penelitian, terdapat 76,2% wanita yang pernah mengalami nyeri dan sensitifitas pada payudara. [1]
Daftar isi
Salah satu penyebab nyeri pada payudara saat dalam masa kehamilan dikarenakan terjadinya lonjakan hormon. Proses kimiawi yang terjadi saat sel telur dibuahi, maka akan memproduksi hormon kehamilan seperti estrogen, progesteron dan prolaktin. [2]
Saat kehamilan trimester pertama mungkin akan terlihat pembuluh darah berwarna biru memompa darah dengan jumlah yang besar ke payudara. Akibatnya dapat mengubah bentuk atau ukuran puting, bersamaan dengan rasa nyeri. [3]
Dalam trimester kedua, areola akan menjadi lebih gelap dari biasanya. Areolah akan semakin gelap selama trimester kedua dan ketiga. [1,3] Selain warna yang semakin gelap, juga akan muncul tuberkel Montgomery, puting akan mulai mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan kolostrum. [3]
Rasa nyeri yang dirasakan oleh wanita pada payudaranya ketika dalam periode kehamilan dapat diartikan sebagai persiapan tubuh untuk memproduksi ASI. Oleh karena itu, sekitar payudara baik juga areola akan sensitif. [1,3,4] Dengan meningkatnya kadar estrogen dan progesteron, membuat payudara akan terasa lebih sakit dari biasanya. [4]
Selain kadar estrogen dan progesteron, selama masa kehamilan, payudara juga membangun kandungan lemak yang bisa membuat payudara semakin berkembang. Kemungkinan, selama masa tersebut payudara akan menimbulkan nyeri, sedikit rasa sakit atau yang paling umum akan mengalami stretch mark. [1,2,3,4]
Bagi sebagian besar wanita, memilih untuk menahan diri dan berharap akan sembuh dengan sendiri.[4]
Rasa sakit pada payudara saat kehamilan sudah menjadi dampak umum dari kehamilan itu sendiri. Terutama bagi wanita yang baru pertama kali mengalami kehamilan. [1,2,3]
Yang perlu untuk diperhatikan adalah ketika merasakan gumpalan atau benjolan yang tumbuh dari dalam payudara. Sebaiknya saat mendapati kejadian tersebut segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan saran medis yang baik. [2,3]
Benjolan yang tumbuh atau mulai muncul dari dalam payudara dapat berpotensi bahaya. Sekitar 1 dari setiap 1.000 wanita hamil berpotensi mengalami kanker payudara. [3]
Kondisi payudara yang terasa sakit saat hamil merupakan reaksi alami dari tubuh sendiri. Rasa sakit tersebut biasanya akan berkurang dan hilang dengan sendirinya setelah dalam jangka waktu tertentu. [1]
Aktivitas manusia yang selalu mengalami perubahan tentu akan menjadi terganggu apabila dihadapkan pada kondisi mengalami payudara yang sakit dalam kondisi hamil. Untuk itu, berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa sakit payudara saat kehamilan, seperti: [1]
Reaksi alami dari tubuh ketika dalam masa kehamilan memang bukanlah ketentuan baku bahwa payudara akan sakit saat hamil. Karena tingkat rasa sakit bagi setiap wanita tidak dapat dijadikan sebagai standar, maka cara untuk mencegah payudara sakit saat hamil kurang sesuai. [4]
Berikut di bawah ini beberapa cara yang memungkinkan mengurangi dampak atau sama sekali menghilangkan rasa sakit pada payudara saat kehamilan: [1]
Dari beberapa teknik untuk mencegah payudara sakit saat hamil di atas, yang lebih sering digunakan adalah dengan mengonsumsi obat pemblokir atau peningkat kadar hormon tertentu.
Hal tersebut DIdasarkan karena kondisi hamil bukanlah sebuah kejadian yang rutinitas. Jadi banyak yang memilih penggunaan obat tertentu yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit di payudara. [4]
1. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, Danielle Dresden. Breast pain and pregnancy: Diagnosis and treatments. Medical News Today; 2020.
2. Kimberly A. Daly, Allison Winn Scotch. Symptoms and Solutions for Breast Pain and Soreness. Parents; 2005.
3. Carolyn Kay, M.D., Corinne O'Keefe Osborn. Do Sore Boobs Mean Iām Pregnant? Plus, Why This Happens. Healthline Parenthood; 2019.
4. Anonim. Breast pain when pregnant. Ovia Health; 2020.