Seiring usia yang terus bertambah, terutama saat memasuki usia lanjut, ada banyak hal yang berubah pada fisik manusia [1].
Salah satunya adalah perubahan dalam keseimbangan tubuh di mana keseimbangan tidak lagi baik dan bisa sangat menurun [2].
Ketidakseimbangan tubuh bisa terjadi karena sejumlah faktor dan berikut ini adalah beberapa penyebab lansia kehilangan keseimbangan tubuh yang perlu diwaspadai dan diatasi segera [3,4].
Daftar isi
Turunnya fungsi penglihatan dan pendengaran bisa terjadi sebagai bagian dari proses penuaan yang alami maupun beberapa kondisi medis [3,4].
Pada kasus penglihatan dan pendengaran yang tidak lagi seperti dulu bisa terjadi karena faktor pertambahan usia, namun juga hal ini kerap tidak terlalu disadari oleh penderitanya [3,4].
Semakin tua, perubahan jaringan tubuh, pembuluh darah hingga tulang akan terjadi di mana faktor-faktor ini berkaitan pula dengan fungsi indera manusia [3].
Akibatnya, keseimbangan tubuh ikut terpengaruh; oleh karena itu, tidak sedikit lansia yang kemudian harus menggunakan kacamata atau alat bantu dengar [3].
Berkurang atau hilangnya massa otot rentan terjadi ketika usia semakin bertambah tua tanpa adanya gaya hidup yang benar-benar sehat [2,4,5].
Jarang berolahraga dan pola diet yang buruk bisa meningkatkan risiko masalah massa otot ini [4].
Ketika kehilangan massa otot, stamina pasti akan ikut berkurang, tubuh mudah merasa lemah, aktivitas fisik terhambat, hingga keseimbangan tubuh yang menurun [2,4,5].
Cedera kepala yang terjadi pada masa lalu ataupun saat usia sudah tua bisa menjadi salah satu faktor tubuh tidak lagi sama [4,6].
Keseimbangan tubuh yang terganggu atau menurun bisa diakibatkan oleh cedera pada bagian tubuh atau organ tertentu [4,6].
Tanyakan kepada dokter dan lakukan konsultasi rutin apabila memiliki riwayat cedera yang kemudian disadari sebagai asal hilangnya keseimbangan tubuh.
Sindrom Ramsay Hunt adalah kemungkinan lain yang mendasari lansia mengalami hilangnya keseimbangan tubuh [3,4].
Sindrom ini merupakan kelumpuhan yang menyerang wajah akibat penyakit cacar api atau herpes zoster [7].
Virus Varicella zoster adalah penyebab utama cacar air dan herpes zoster ini [7].
Virus tersebut tetap ada di dalam tubuh manusia yang pernah mengalami cacar air [7].
Sekalipun kondisi cacar air sudah sembuh, virus bersarang di dalam tubuh, tidak mati dan tidak aktif sehingga sewaktu-waktu bisa aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster [7].
Selain memengaruhi wajah, penyakit ini bisa mengganggu pendengaran penderitanya, menyebabkan vertigo, dan meningkatkan kepekaan telinga terhadap suara sehingga keseimbangan tubuh dapat terpengaruh [3,4,7].
Labirinitis adalah peradangan bagian dalam telinga yang berpotensi mengakibatkan keseimbangan tubuh terganggu [3,4,8].
Radang terjadi pada bagian telinga yang disebut labirin di mana labirin memiliki fungsi utama mengatur keseimbangan tubuh [8].
Jika radang, infeksi atau iritasi menyerang labirin, kinerja labirin tidak lagi normal, terutama dalam hal proses pengiriman sinyal ke otak [8].
Lansia yang kerap mengalami kehilangan keseimbangan, penurunan fungsi pendengaran, mual, hingga vertigo kemungkinan sedang mengalami labirinitis [8].
Penyakit lainnya yang juga menjadi penyebab lansia kehilangan keseimbangan tubuh adalah penyakit Meniere, yaitu ketika telinga bagian dalam mengalami kelainan [3,4,9,10].
Kondisi penyakit ini mampu menyebabkan sejumlah gejala yang meliputi telinga berdengung/tinnitus, kehilangan pendengaran yang bisa membaik dan memburuk sewaktu-waktu, serta vertigo (sensasi pusing berputar yang menyebabkan hilangnya keseimbangan tubuh) [9,10].
Penyebab penyakit Meniere utamanya adalah cairan endolimfa yang terakumulasi atau menumpuk pada telinga bagian dalam yang terkadang perlu diatasi dengan tindakan operasi [9,10].
Benign Paroxysmal Positional Vertigo atau BPPV merupakan penyebab paling umum kambuhnya vertigo sehingga penderitanya mudah kehilangan keseimbangan [3,4,11].
Orang-orang usia 50 tahun ke atas lebih rentan mengalami BPPV, terutama bila memiliki juga riwayat penyakit Meniere, migrain, dan cedera di kepala [11].
Namun sebenarnya, adanya kelainan di struktur telinga bagian dalam adalah sebab utama BPPV dan faktor yang mendasari terjadinya kelainan hingga kini belum diketahui jelas [11].
Penggunaan obat tertentu bisa menjadi penyebab lansia kehilangan keseimbangan tubuh, beberapa diantaranya adalah antidepresan, antihipertensi, anticemas, sedatif, dan antikanker [3,12,13].
Obat-obatan golongan ini memiliki efek samping yang bisa memengaruhi keseimbangan tubuh meskipun tidak semua pengguna obat tersebut akan mengalami efek yang sama [3].
Jika terjadi kehilangan keseimbangan karena obat-obat tertentu, segera konsultasikan dengan dokter agar setidaknya dokter bisa mengurangi dosis atau memberikan obat alternatif yang lebih aman [3].
Gangguan atau kehilangan keseimbangan juga bisa terjadi pada tubuh lansia karena penyakit kronis tertentu [3,4].
Berikut ini adalah beberapa kondisi medis jangka panjang yang mampu memengaruhi keseimbangan tubuh secara negatif [3,4].
Penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan pemantauan medis dan oleh sebab itu para lansia dianjurkan untuk melakukan pengecekan kesehatan secara rutin.
Ada berbagai faktor yang mampu menjadi penyebab lansia kehilangan keseimbangan tubuh, namun untuk mengetahui secara pasti kondisi penyebabnya, segera ke dokter saat gejala mulai sering timbul.
Dengan memeriksakan diri dan mengonsultasikan keluhan-keluhan yang dialami kepada dokter, penanganan medis yang tepat bisa diperoleh penderita segera.
1. Richard G. Stefanacci , DO, MGH, MBA. Changes in the Body With Aging. MSD Manual; 2022.
2. H R Konrad, M Girardi, & R Helfert. Balance and aging. Laryngoscope; 1999.
3. Darlene Ortiz. 7 Common Reasons Seniors Have Balance Problems. Home Care Assistance; 2020.
4. Sunrise Senior Living. 5 most common balance problems seniors experience. Sunrise Senior Living; 2017.
5. Cleveland Clinic medical professional. Muscle Atrophy. Cleveland Clinic; 2022.
6. Jessica Row, Leighton Chan, Diane Damiano, Christian Shenouda, John Collins, & Cris Zampieri. Balance Assessment in Traumatic Brain Injury: A Comparison of the Sensory Organization and Limits of Stability Tests. Journal of Neurotrauma; 2019.
7. Andrew E. Crouch; Marc H. Hohman; & Claudio Andaloro. Ramsay Hunt Syndrome. National Center for Biotechnology Information; 2022.
8. David Barkwill & Rubeena Arora. Labyrinthitis. National Center for Biotechnology Information; 2022.
9. Lukas Koenen & Claudio Andaloro. Meniere Disease. National Center for Biotechnology Information; 2022.
10. B.S. Oberman, V.A. Patel, S. Cureoglu, & H. Isildak. The aetiopathologies of Ménière's disease: a contemporary review. ACTA Otorhinolaryngologica Italica; 2017.
11. Renata Palmeri & Anil Kumar. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. National Center for Biotechnology Information; 2022.
12. Industrial Safety & Hygiene News. How medications can affect your balance. Industrial Safety & Hygiene News; 2015.
13. The Arbors Assisted Living. Medications Can Cause Balance Problems. The Arbors Assisted Living; 2022.