Selama trimester pertama kehamilan mimisan atau epistaksis cukup umum terjadi. Mimisan dapat berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit. Aliran darah bisa ringan atau cukup deras baik dari satu atau kedua lubang hidung. Penyebab mimisan pada ibu hamil muda dikaitkan dengan beberapa hal [1].
Secara umum, mimisan disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam mukosa hidung. Ruptur dapat terjadi secara spontan, karena trauma, penggunaan obat-obatan, dan dari komorbiditas. Kebanyakan mimisan terjadi di bagian anterior hidung [2].
Alergi dan lingkungan yang kering seperti ketika musim dingin dapat juga menyebabkan mimisan. Hipertensi, malformasi vaskular dan kecanduan alkohol juga diketahui menjadi salah satu penyebab sistemik mimisan. Obat anti nyeri yang digunakan seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin juga menjadi faktor obat-obatan yang dapat menyebabkan epistaksis atau mimisan [2].
selain obat-obatan, terdapat faktor lain penyebab penyebab mimisan pada ibu hamil muda, diantaranya :
Daftar isi
Mimisan cukup umum terjadi pada kehamilan karena perubahan hormonal. Banyak kadar hormon yang berpengaruh dalam tubuh selama kehamilan. Beberapa hormon yang memainkan peran utama selama kehamilan meliputi estrogen, progesteron, laktogen plasenta, dan chorionicc gonadotropin.
Hormon estrogen dibuat oleh plasenta selama kehamilan. Hormon ini bermanfaat untuk membantu menjaga kehamilan yang sehat. Sementara progesteron dibuat oleh ovarium dan plasenta untuk membantu penebalan lapisan rahim untuk implementasi sel telur yang telah dibuahi [3].
Adaptasi ibu hamil terhadap perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan secara langsung mempengaruhi perkembangan janin dan plasenta. Selain itu juga untuk memberikan dukungan nutrisi yang memadai bagi janin yang sedang berkembang dan persiapan untuk persalinan serta laktasi [4].
Selain menjadi penyebab mimisan, perubahan hormon saat hamil juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih sulit untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang sehat dan menghindari makanan yang berisiko tinggi bagi ibu hamil [5].
Pada trimester pertama kehamilan, jumlah darah yang beredar di tubuh meningkat dan jantung bekerja lebih keras. Hal ini dapat diartikan bahwa saluran hidung juga menerima lebih banyak darah. Terdapat pembuluh darah kecil di dalam hidung dan ketika peningkatan volume darah dapat berpotensi merusak pembuluh darah tersebut. Kerusakan pembuluh darah dapat menyebabkan pecah sehingga mengakibatkan mimisan [1].
Peningkatan darah yang signifikan dalam volume darah total, volume plasma dan massa sel darah merah selama kehamilan. Terdapat hubungan langsung antara ekspansi volume plasma dan pertumbuhan janin. Peningkatan volume plasma secara proporsional lebih dari massa sel darah merah dapat mengakibatkan anemia fisiologis pada ibu hamil.
Volume darah meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu pertama kehamilan dan meningkat secara progresif sepanjang kehamilan. Peningkatan volume darah total bervariasi antara 20 sampai 100 persen di atas tingkat sebelum hamil. Biasanya peningkatan volume darah mendekati 45 persen [6].
Mimisan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Selama Anda tidak banyak kehilangan darah maka kebanyakan mimisan tidak membahayakan bagi ibu hamil atau janin. Namun mimisan parah dapat terjadi selama kehamilan meski merupakan kondisi yang jarang [1].
Mimisan seringkali membuat panik khususnya jika terjadi pada ibu hamil, terutama kehamilan pertama. Mimisan merupakan salah satu dari beberapa kondisi yang umum terjadi selama kehamilan. Biasanya terjadi pada trimester kedua, namun sebagian ibu hamil mengalami di trimester pertama. Ketika Anda mimisan, ada beberapa cara untuk menghentikan mimisan yang bisa segera Anda lakukan saat itu juga [1,7].
Berikut cara menghentikan mimisan [1,7]:
Upayakan kepala tetap dalam posisi tegak seperti ketika duduk atau berdiri. Hal ini dapat mengurangi tekanan di pembuluh darah pada bagian dalam hidung dan akan membantu memperlambat pendarahan. Ketika mimisan terjadi saat Anda berbaring atau tidur, darah akan turun ke bagian belakang tenggorokan sebelum Anda duduk.
Jepit atau cubit dengan jari telunjuk dan ibu jari tepat di atas lubang hidung selama 10 hingga 15 menit. Anda harus sedikit memberikan tekanan dan tidak melepasnya selama 10 menit.
Bernapas melalui mulut sehingga darah keluar dari hidung bukan ke bagian belakang tenggorokan. Jika ada darah dalam mulut segera keluarkan agar tidak masuk ke tenggorokan. Darah yang mengalir ke tenggorokan akan membuat tidak nyaman dan mual.
Meletakkan kompres es yang dibungkus handuk atau pembungkus lainnya dan meletakkannya di bagian atas hidung atau dahi dapat membantu mengurangi aliran darah. Namun cara ini tidak mengurangi mimisan secara signifikan.
Jka darah mimisan masih keluar, ulangi memberikan tekanan atau mencubit selama 10 menit.bHindari meniup hidung, membungkuk, dan aktivitas berat setidaknya 24 jam Setelah mimisan. Jika pendarahan tidak kunjung berhenti dapatkan bantuan medis atau segera menghubungi bidan atau dokter umum terdekat [7].
Mimisan secara umum terjadi ketika meniup hidung terlalu keras, mengorek hidung selalu keras dan juga karena bagian dalam hidung terlalu kering. Upayakan untuk tidak terlalu keras ketika membersihkan hidung. Ibu hamil termasuk golongan yang rentan mengalami mimisan selain anak-anak dan orang tua di atas usia 50 tahun [7].
Selama hamil, upayakan hati-hati ketika membersihkan hidung dan bersi agar tidak memicu mimisan. Usahakan tidak mencabut bulu hidung atau berhati-hatilah ketika melakukannya. Gunakan alat pelembab udara atau air humidity agar menjaga kelembaban udara di rumah Anda. Hal ini juga untuk menghindari saluran hidung terlalu kering [8].
1. pregnancybirthbaby.org au
2. Ayesha Tabassom, Julia J Cho. StatPearls. Epistaxis. Treasure Island Florida: StatPearls Publishing; 2021.
3. Anonim. hopkinsmedicine.org What is the role of hormone during pregnancy. 2022.
4. Resher Tal, MD. PhD, Hugh S. Taylor, MD. Endocrinology of Pregnancy. MDText Inc; 2021.
5. Anonim. qld.gov.au Pregnancy and healthy eating. 2021.
6. American Heart Association. ahajournals.org Cardiovascular Physiology of Pregnancy, Circulation. AHA: Circulation Vol 130; 2014.
7. NHS UK. nhs.uk Nosebleed in Pregnancy. 2021.
8. Wendy Wisner reviewed by Brian Levine, MD,MS,FACOG. verywellfamily.com Why do I get Nosebleed during pregnancy. verywell; 2021.