Penyakit & Kelainan

12 Penyebab Sering Lupa dan Bingung serta Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bukanlah hal yang aneh bila kadang-kadang Anda lupa meletakkan kunci atau kacamata, posisi mobil di tempat parkir, atau nama seseorang yang baru dikenal. Ketika usia bertambah, Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengingat suatu hal. [1]

Sering lupa dan bingung dapat menjadi bagian dalam hidup sehari-hari yang berujung pada demensia. Akan tetapi, keduanya tidak selalu berakhir demikian. Ada beberapa penyebab dari sering lupa dan bingung misalnya infeksi saluran kemih. [2]

Selain infeksi saluran kemih, beberapa penyakit dan kondisi medis yang dapat ditangani mampu menyebabkan sering lupa dan bingung. Kondsi medis ini yakni depresi, penyakit tiroid, diabetes, penyakit Lyme, defisiensi vitamin B12, akibat konsumsi obat tertentu dan kelainan di sistem vestibular dalam otak. [3]

Penyebab

Berikut ini adalah beberapa penyebab dari sering lupa dan bingung: [4]

  • Konsumsi Obat Tertentu

Obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi baik secara tunggal atau bersama dengan obat lainnya mampu memberikan efek samping sering lupa dan bingung. Obat-obatan tersebut ialah obat jantung, steroid, narkotik, obat untuk mengatasi inkontinensia, obat tidur, dan antihistamin. [4]

  • Depresi

Depresi dan demensia memiliki beberapa gejala yang sama misalnya lupa dan ketidakmampuan untuk fokus. Sering kali, bingung dan sering lupa akan membaik seiring dengan dijalaninya konseling, pemberian obat-obatan, dan perubahan pada gaya hidup. [4]

  • Demensia

Sering lupa dan bingung dapat menjadi bagian dari gejala demensia. Penyakit ini membuat jaringan otak menyusut dan mengalami kerusakan yang berdampak pada hubungan antar sel di dalam otak. Rusaknya hubungan antar sel otak membuat orang sulit menyimpan ingatan yang berujung pada lupa dan bingung. [2]

  • Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih yang diderita oleh lansia dengan demensia dapat memperparah kondisi demensia. Dibandingkan rasa sakit, gejala infeksi saluran kemih yang terjadi pada lansia yang mengidap demensia yaitu peningkatan rasa bingung, rasa agitasi atau timbul gejala yang mirip dengan gejala penarikan obat. [2]

  • Penyakit Lyme

Penyakt Lyme disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu. Jika bakteri tersebut tetap berada di dalam sistem peredaran darah Anda dalam jangka waktu yang lama, maka sistem saraf dan memori jangka pendek akan terpengaruh. [3]

Gejala yang dirasakan adalah kesulitan mengikuti pembicaraan dengan orang lain dan Anda membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengerjakan kegiatan sehari-hari. Gejala dapat muncul beberapa bulan atau beberapa tahun sejak Anda digigit kutu. [3]

  • Penyakit Tiroid

Ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon, maka sering lupa dan bingung dapat timbul sebagai gejalanya. Kebanyakan jenis penyakit tiroid dapat disembuhkan. Anda akan diminta menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit ini. [4]

Kadang-kadang, lansia memiliki masalah dalam penyerapan vitamin B3, vitamin B12, dan vitamin lainnya yang bersumber dari makanan. Jika kondisi ini tidak segera ditangani maka akan terjadi anemia dan berujung pada gejala seperti bingung dan lambat dalam berpikir. [4]

  • Diabetes

Para penderita diabetes kadang-kadang mengalami hipoglikemia yakni kondisi saat gula darah sangat rendah. Hipoglikemia dapat menimbulkan rasa bingung bahkan ketika Anda mengerjakan kegiatan sehari-hari. Selain itu, Anda akan menjadi ceroboh, terlihat seperti mabuk, dan bahkan mungkin pingsan. [3]

  • Kelainan Vestibular

Gangguan fungsi sistem vestibular (sistem ini termasuk telinga dalam dan otak) dapat menyebabkan masalah pada keseimbangan dan sering kali pada fungsi kognitif otak. Beberapa kelainan sistem vestibular yakni vertigo, penyakit Meniere, dan labirinitis. [3]

Seiring dengan pertambahan usia, mekanisme otak dalam mengirimkan sinyal haus semakin melemah. Sehingga para lansia meminum air dalam jumlah yang lebih sedikit dari kebutuhan tubuh. Gejala dehidrasi termasuk bingung dan letargi yang keduanya mirip dengan gejala demensia. [4]

Beberapa gejala yang dikaitkan dengan alkoholisme sangat mirip dengan gejala demensia. Penyalahgunaan alkohol dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan otak permanen termasuk sering lupa dan bingung. [4]

  • Cedera Kepala

Kadang kala, jatuh dan cedera lainnya dapat menimbulkan penggumpalan darah di otak. Peluang terjadinya hal ini meningkat seiring dengan pertambahan usia. Gumpalan darah ini dapat menghalangi otak untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat menyebabkan gejala mirip demensia yakni sering lupa dan bingung. [4]

Gejala

Gejala-gejala yang dialami dapat berupa: [2]

  • Kesulitan mengingat informasi
  • Kesulitan mengikuti percakapan
  • Kegiatan rutin menjadi kacau
  • Mengalami disorientasi (tidak mengetahui mengapa berada di tempat dan waktu tertentu)
  • Memiliki perilaku berulang
  • Halusinasi
  • Delirium (gejala bingung pada tingkat yang lebih parah dan cenderung datang secara tiba-tiba)

Kapan Harus ke Dokter

Anda harus segera ke dokter apabila Anda mengalami hal-hal berikut ini: [5]

  • Sering membuat keputusan dan pertimbangan yang buruk
  • Kesulitan mengingat tagihan bulanan
  • Kehilangan pengetahuan tentang hari atau waktu
  • Kesulitan mengikuti percakapan
  • Sering salah menempatkan barang dan tidak bisa menemukan benda-benda tersebut

Cara Mengatasi

Cara mengatasi sering lupa dan bingung tergantung dari penyebabnya. Anda bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk mencari tahu akar permasalah yang sedang Anda hadapi.

Bila sering lupa dan bingung yang Anda rasakan merupakan sesuatu yang wajar maka Anda bisa melakukan beberapa kegiatan di bawah ini untuk membantu ingatan Anda yakni: [5]

  • Bermain kartu dengan teman
  • Mengikuti suatu kelas
  • Menjadi relawan dalam membantu kegiatan sekolah

Apabila Anda mengalami sering lupa dan bingung setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu maka segera konsultasi dengan dokter. Besar kemungkinan gejala tersebut akibat pengaruh obat-obatan. Dokter akan mengganti obat atau menyesuaikan dosis agar tidak menimbulkan efek tersebut. [5]

Jika sering lupa dan bingung yang Anda alami disebabkan oleh depresi sebaiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter. Depresi Anda akan ditangani dengan memberikan obat-obatan dan melakukan konseling. Aktif berkegiatan dan mempelajari keterampilan baru juga dapat membantu seseorang merasa lebih baik dan meningkatkan ingatan. [5]

Sering lupa dan bingung yang disebabkan oleh kondisi emosional biasanya bersifat sementara dan akan mneghilang dengan sendirinya bila emosi yang Anda rasakan berkurang atau menghilang. Masalah emosional dapat diringankan dengan bantuan dan dukungan dari keluarga dan teman terdekat. Akan tetapi, bila hal ini Anda rasakan lebih dari 2 minggu ada baiknya untuk mencari bantuan pada dokter atau konselor. [5]

1. Anonim. Confusion, Memory Loss, and Altered Alertness. University of Michigan Health, Michigan Medicine; 2020.
2. Anonim. What causes forgetfulness and confusion in someone with dementia? Lifted Care; 2015.
3. Stephanie Booth & Christoper Melinosky. Diseases That Look Like Alzheimer's (But Aren't). Webmd; 2020.
4. Anonim. Confusion and Forgetfulness: The Right Diagnosis Is Important. Sadie G. Mays Health & Rehabilitation Center; 2015.
5. Anonim. Do Memory Problems Always Mean Alzheimer's Disease? National Institute on Aging; 2018.

Share