Kita sudah biasa mendengar istilah “perut keroncongan” saat rasa lapar datang. Suara yang identik dengan perut kosong ini secara medis disebut abdominal sound.
Tapi apakah memang suara keroncongan ini hanya muncul jika seseorang merasa lapar? Bagaimana jika terjadi ketika perut tidak kosong? Normalkah?
Daftar isi
Bunyi perut (abdominal) adalah suara-suara yang terjadi di usus besar dan kecil, biasanya saat proses pencernaan sedang berlangsung dimana makanan, gas dan ampas bergerak melalui usus. Suara ini mirip dengan suara air yang bergerak di dalam pipa, karena konstruksi usus yang juga berongga.
Bunyi perut adalah sesuatu yang normal. Namun, seringkali, suaranya bisa terdengar cukup keras atau bahkan tidak terdengar, dan hal-hal ini menandakan adanya gangguan di dalam sistem pencernaan [1, 2, 3, 4]
Bunyi perut adalah tanda bahwa saluran pencernaan berfungsi dengan baik. Jika dibutuhkan, dokter akan memeriksa bunyi perut ini menggunakan stetoskop (ausculation).
Bunyi perut yang bisa kita dengar umumnya berhubungan dengan pergerakan makanan, cairan, enzim pencernaan, dan udara di dalam usus.
Saat usus memproses makanan, perut biasanya akan berbunyi. Dinding saluran cerna sebagian besar terdiri dari otot. Ketika kita makan, dinding ini akan berkontraksi untuk mencampur dan mendorong makanan melalui usus agar bisa dicerna. [1, 2, 3, 4]
Proses ini disebut peristalsis, dan inilah yang umumnya menyebabkan bunyi perut yang terjadi setelah kita makan. Bunyi ini bisa muncul beberapa jam setelah makan, atau bahkan di malam hari ketika akan tidur.
Rasa lapar juga bisa menyebabkan bunyi perut.
Saat kita lapar, zat yang menyerupai hormon di dalam otak akan mengaktifkan keinginan untuk makan, yang kemudian akan mengirim sinyal ke usus dan perut. Akibatnya, otot di sistem pencernaan akan berkontraksi dan menyebabkan bunyi. [1]
Bila bunyi perut bisa didengar dengan telinga telanjang, ada tiga kondisi yang biasanya terjadi:
Bunyi perut yang sangat keras hingga terdengar orang lain biasanya sangat jarang terjadi. Umumnya bunyi perut bahkan tidak terdengar dan tidak disadari oleh kebanyakan orang atau tidak menjadi masalah.
Di dalam usus, cairan dan makanan padat yang dicerna bercampur dengan sekitar delapan liter enzim, yang sebagian besarnya akan diserap. Namun, bila cairan bergerak melalui usus, tidak ada suara yang dihasilkan. Baru ketika ada udara yang turut bergerak, bunyi perut akan timbul. [3]
Di dalam usus, gas yang berasal dari udara yang tertelan serta pelepasan hidrogen, karbon dioksida, dan gas-gas lain dari fermentasi bakteri atas makanan yang tidak tercerna di usus bagian bawah akan selalu ada. [3]
Abdominal sound bisa dikategorikan sebagai normal, hipoaktif, atau hiperaktif.
Meskipun bunyi perut hipoaktif dan hiperaktif yang terjadi sesekali adalah normal, bila terjadi cukup sering dan disertai gejala-gejala tidak normal lainnya, maka bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. [1, 3, 4]
Bunyi perut yang hiperaktif, hipoaktif, atau bahkan tidak ada samasekali bisa berhubungan dengan:
Penyebab lain dari bunyi perut yang berlebihan adalah: [1, 3, 4]
Sementara penyebab bunyi perut hipoaktif atau tidak adanya bunyi perut bisa disebabkan oleh: [1, 3, 4]
Pengobatan atau cara mengatasi bunyi perut tentu tergantung dari gejala yang dialami. Bunyi perut yang normal tidak membutuhkan pengobatan apapun. Tapi membatasi asupan makanan yang mengandung banyak gas sebaiknya dilakukan, seperti:
Serta hindari juga produk-produk susu jika Anda memiliki intoleransi laktosa.
Terlalu banyak mengonsumsi jenis gula tertentu juga bisa menyebabkan bunyi perut berlebih. Coba kurangi asupan fruktosa dan sorbitol: [3]
Menelan udara karena makan terlalu cepat, minum menggunakan sedotan, atau mengunyah permen karet juga bisa menyebabkan penumpukan udara di saluran cerna.
Minuman probiotik bisa membantu mengurangi bunyi perut yang dirasa mengganggu, tapi ini hanya berlaku bagi mereka yang juga mengalami sindrom iritasi usus. [1]
Bunyi perut sendiri biasanya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Namun, bila dibarengi dengan timbulnya gejala-gejala lain, maka ini bisa menandakan adanya penyakit. [1, 4]
Gejala-gejala tersebut termasuk:
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut atau nyeri perut. Memeriksakan diri seawal mungkin bisa mencegah terjadinya komplikasi serius di kemudian hari.
Jadi kesimpulannya, bunyi perut memang harus ada baik saat lapar maupun tidak, karena itu adalah tanda bahwa saluran cerna bekerja seperti seharusnya.
Seringnya, suara ini tidak terdengar walaupun terus berlangsung. Tidak adanya bunyi perut samasekali justru menandakan ada yang salah dengan usus.
1. Kristeen Moore, Jacquelyn Cafasso, Judith Marcin, MD. Abdominal (Bowel) Sounds. Healthline; 2018.
2. Medical Trainer and Simulator. Abdominal Sounds - Bowel. Practical Clinical Skill.
3. W. Grant Thompson, MD. A Noisy Tummy: What Does it Mean? International Foundation for Gastrointestinal Disorders; 2019.
4. Linda Vorvick, MD, David Zieve, MD, MHA. Abdominal sounds. American Association of Retired Persons; 2008.