Procaterol adalah obat yang digunakan untuk mengobati sesak napas karena penyempitan saluran pernapasan atau disebut dengan bronkospasme akut. [1,2,3,4]
Daftar isi
Data informasi mengenai indikasi Procaterol hingga peringatan obat terdapat dalam tabel berikut ini [2]:
Indikasi | Obat bronkospasme akut |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Persiapan Antiasthmatic & COPD |
Bentuk | Tablet, sirup, serbuk hirup (inhaler) |
Peringatan | → Hipertiroidisme, hipertensi, diabetes mellitus, insufisiensi miokard, kerentanan terhadap perpanjangan interval QT, aritmia, dan kehamilan. → Tidak untuk digunakan dalam pengobatan asma sedang sampai berat. |
Obat Procaterol akan mengobati sesak napas akibat asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) sesuai dengan resep dokter. Obat ini melemaskan otot-otot saluran pernapasan sehingga udara dapat keluar masuk paru-paru dengan lancar. Disamping itu, Procaterol juga dijadikan sebagai obat tambahan PPOK. [1,2,3,4]
Procaterol diberikan pada pasien sesuai dengan indikasi dan kategori pasien [2]:
Penghirupan/Pernapasan ⇔ Bronkospasme akut → Sebagai hidroklorida: Aerosol dosis terukur: 10-20 mcg tiga kali sehari. Dosis maksimal: 20 mcg tiga kali sehari. → Sebagai larutan inhalasi 100 mcg / ml via nebuliser: Dosis biasa 30-50 mcg. |
Oral/Diminum ⇔ Bronkospasme akut → Sebagai hidroklorida: 50 mcg sekali atau tawaran. |
Ada beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah Procaterol dikonsumsi oleh pasien, antara lain [1,2,3,4]:
Informasi lebih detail mengenai penyimpan hingga gejala overdosis dari Procaterol tercantum dalam tabel berikut ini [2]:
Penyimpanan | Simpan dibawah suhu 30oC |
Cara Kerja | Deskripsi: Procaterol adalah simpatomimetik yang bekerja langsung dengan aktivitas stimulan β-adrenoseptor yang dominan selektif terhadap reseptor β2. Onset: Penghirupan oral: 5 menit. Durasi: Penghirupan oral: 8 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan risiko aritmia yang diinduksi digitali → Peningkatan risiko hipokalemia dengan pemberian kortikosteroid, diuretik, xantin secara bersamaan. |
Overdosis | Tidak ada informasi overdosis mengenai Procaterol |
Apakah Procaterol aman untuk ibu menyusui?
Procaterol belum diketahui akan menyerap ke dalam ASI atau tidak. Namun, sebaiknya beritahu dokter jika pasien sedang menyusui sebelum menggunakan Procaterol [3].
Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan Procaterol?
Konsultasikan dengan dokter jika pasien memiliki riwayat alergi terhadap Procaterol dan jenis bronkodilator lain, sedang hamil atau merencanakan kehamilan, menyusui, serta jika sedang mengonsumsi obat-obatan lain [4].
Penyakit apa yang dapat berinteraksi dengan Procaterol?
Saat pasien mengalami hipertensi, aritmia, penyakit jantung, maupun diabetes [2].
Bagaimana cara mengonsumsi obat ini?
Procaterol sebaiknya diminum setiap pagi dan malam sebelum tidur. Untuk mendapatkan hasil maksimal, ulangi penggunaan obat di waktu yang sama setiap hari. Ikuti selalu petunjuk dan saran dari dokter [1].
Obat apa yang dapat berinteraksi dengan Procaterol?
Sejumlah interaksi mungkin terjadi apabila Procaterol digunakan bersamaan dengan obat lain. hipokalemia dapat terjadi jika digunakan bersama obat kortikosteroid, turunan xanthine atau obat diuretik. Serta adanya peningkatan risiko aritmia jika digunakan dengan obat epinephrine atau isoproterenol [2].
Di bawah ini adalah obat bermerek yang terdapat kandungan Procaterol di dalamnya [1]:
Brand Merek Dagang |
Ataroc |
Meptin |
Meptin Inhalation Solution |
Vactiv |
1. Anonim. Procaterol. Drugs; 2020
2. Anonim. Procaterol. Mims Indonesia; 2020
3. Anonim. Procaterol. Drugbank; 2020
4. Anonim. Procaterol. Nihgov; 2020