Penyakit & Kelainan

Pubertas Dini: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pubertas dini adalah kondisi dimana tubuh seorang anak mengalami pubertas yang terlalu cepat; hal ini terjadi jika anak perempuan mengalami pubertas sebelum usia 8 tahun, dan 9 tahun untuk anak laki-laki.

Pubertas adalah kondisi di mana tubuh anak laki-laki dan perempuan mengalami perubahan dan pematangan fungsi seksual. Biasanya tanda-tanda ini akan muncul pada perempuan mulai dari usia 8 tahun hingga 13 tahun. Lalu untuk anak laki-laki, pubertas terjadi di antara usia 10 sampai 14 tahun. [2]

Namun ternyata ada anak-anak yang mengalami pubertas lebih cepat. Inilah yang dinamakan dengan pubertas dini. Suatu kondisi pubertas terjadi terlalu cepat pada perempuan di usia kurang dari 8 tahun dan pada laki-laki di usia kurang dari 9 tahun. [1,3,4]

Hal ini jarang sekali terjadi, biasanya hanya 1 dari 5.000 anak yang mengalami pubertas dini. Lalu apa gejala seorang anak mengalami pubertas dini? [1,3]

Gejala Pubertas Dini

Seperti pubertas pada umumnya, pubertas dini ditandai dengan gejala pertumbuhan pada anak laki-laki dan perempuan. Tulang dan otot-otot anak-anak akan bertumbuh lebih cepat, padahal seharusnya terjadi ketika mereka mendekati usia remaja. [1,3,4]

Selain itu, gejala pubertas dini yang terjadi pada anak laki-laki dan perempuan adalah munculnya jerawat dan rambut di alat kelamin serta ketiak. Munculnya bau tubuh dewasa juga menjadi salah satu gejala yang pasti terjadi. [1,3,4]

Selain itu, khusus untuk anak perempuan akan terjadi pembesaran bagian payudara sebelum usia 8 tahun. Sekitar 2 tahun kemudian, anak perempuan itu pun akan mengalami menstruasi. [1,3,4]

Bagi anak laki-laki, pembesaran bagian penis pun terjadi lebih cepat. Muncul juga rambut di wajah dan perubahan suara yang menjadi lebih serak adalah gejala pubertas yang pasti terjadi. [1,3,4]

Penyebab Pubertas Dini Sesuai dengan Jenisnya

Bagaimana pubertas dini pada anak-anak bisa terjadi? Penyebabnya bisa dijelaskan berdasarkan jenis pubertas dini yang terjadi. Berikut ini penjelasan mengenai dua jenis pubertas dini yang umum dan apa yang bisa menyebabkannya terjadi. [1,2]

  • Central Precocious Puberty

Jenis pubertas dini ini paling umum terjadi. Penyebab pubertas dini yang terjadi adalah pembentukan hormon seksual yang didorong oleh kerja kelenjar pituitari di otak. Penyebab ini normal dan juga menjadi penyebab puberti yang wajar. [1,2,3,4]

Hanya saja yang menjadi pertanyaan mengapa kelenjar pituitari otak memproduksi hormon tersebut terlalu cepat? Ada dua kemungkinan, yaitu adanya tumor di otak atau akibat dari kondisi hipotiroid yang tidak diobati. [1,2,3,4]

  • Peripheral Precocious Puberty

Berikutnya, pubertas dini pada anak-anak juga bisa berjenis peripheral ini. Kondisinya sangat jarang ditemukan, karena merupakan kondisi yang tidak wajar terjadi. Penyebabnya adalah tumor di bagian kelenjar adrenal otak. [2,4]

Pubertas terjadi karena pembentukan hormon estrogen dan testosteron, tetapi bukan berasal dari kerja kelenjar pituitari otak. Jadi sebenarnya bagian testis atau ovarium anak-anak yang mengalami pubertas dini tidak berkembang, hanya bentuk fisiknya saja yang berubah. [2,4]

Faktor Resiko yang Meningkatkan Kemungkinan Pubertas Dini

Ada beberapa faktor yang menjadi peningkat resiko anak-anak mengalami pubertas dini. Faktor-faktor resiko ini berbeda dengan penyebabnya. Namun tetap perlu Anda waspadai juga. Berikut ini beberapa faktor resiko pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan:

  • Faktor Genetik, seorang anak yang lahir dari orang tua dengan riwayat pubertas dini sangat mungkin juga mengalami hal yang sama. Pasalnya, pembentukan hormon seksual sangat dipengaruhi oleh mutasi genetik, sehingga kondisi ini biasanya akan terjadi pada lebih dari satu anggota keluarga. [1,3]
  • Faktor Ras, berdasarkan data yang dikumpulkan pubertas dini lebih umum terjadi pada anak-anak Afrika-Amerika dibandingkan anak-anak yang berasal dari ras lain. Hal ini menunjukkan ada faktor Ras yang mempengaruhi kerja tubuh memroduksi hormon seksual dan menyebabkan pubertas. [3]
  • Jenis Kelamin, penelitian yang dilakukan pada anak-anak pubertas dini juga menunjukkan bahwa anak perempuan lebih sering mengalaminya. Artinya dari faktor jenis kelamin, anak perempuan beresiko 10 kali lebih beresiko mengalami pubertas dini dibandingkan anak laki-laki. [1,3]
  • Obesitas, pada anak perempuan obesitas ternyata dapat meningkatkan resiko pubertas dini terjadi. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak penelitian yang menghubungkan adanya korelasi antara obesitas an pubertas dini. Jadi penting untuk memperhatikan berat badan ideal anak Anda. [1,3]
  • Radiasi, pengobatan yang menggunakan radiasi untuk otak atau tumor bisa menyebabkan pubertas dini juga. Anak-anak yang menjalani pengobatan untuk leukemia juga memiliki resiko yang lebih tinggi karena radiasi yang terus dilakukan. [1]

Kemungkinan Komplikasi dari Pubertas Dini

Pubertas dini ternyata juga bisa memicu beberapa komplikasi. Macam komplikasi ini ditunjukkan pada aspek fisik maupun psikis. Secara umum, fisik anak-anak yang mengalami pubertas dini akan lebih besar dari anak sebayanya di awal.

Namun ketika beranjak dewasa, saat anak-anak lain semakin bertambah tinggi mereka sudah berhenti bertumbuh. Jadi fisiknya akan lebih pendek saat dewasa. [1,3]

Selain itu, anak-anak yang mengalami pubertas dini seringkali mengalami minder. Minder ini dapat menyebabkan stress. Stress sejak kecil juga bisa meningkatkan resiko depresi ketika mereka nantinya beranjak dewasa. Penelitian mengenai meningkatnya resiko depresi pada orang dewasa yang dahulu mengalami pubertas dini pun sudah banyak. [1,3,5]

Kapan Harus Membawa Anak Pubertas Dini ke Dokter?

Jika Anda menemukan gejala pubertas dini pada anak perempuan yang berusia kurang dari 8 tahn dan anak laki-laki di bawah usia 9 tahun, maka saat itu juga Anda disarankan untuk membawa mereka ke dokter. Pemeriksaan dokter yang akan menentukan apakah memang anak Anda mengalami pubertas dini atau tidak. [1,2,3]

Hasil evaluasi dokter juga yang akan membantu Anda membimbing anak dalam melalui masa pubertas dini, agar terhindar dari berbagai resiko komplikasinya. Jika dibutuhkan, untuk menghindari resiko stress dan depresi, anak-anak pubertas dini kemungkinan juga akan dirujuk untuk mengikuti konsultasi dengan psikolog anak. [1,2,3]

Diagnosis Pubertas Dini

Dokter akan menentukan diagnosis pubertas dini menggunakan beberapa pemeriksaan. Secara rekam medis, dokter akan memeriksa riwayat pertumbuhan anak serta orangtua. Jika memang memiliki resiko pubertas dini. [1]

Lalu dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan X-rays untuk menentukan umur tulang, jika memang terjadi pertumbuhan lebih cepat. Ada juga pemeriksaan darah yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan hormon seksual pada tubuh anak Anda. [1,2]

Terakhir, dokter juga mungkin akan melakukan MRI untuk menemukan adakah permasalahan seperti tumor yang memicu kerja kelenjar pituitari otak. [1,2]

Cara Mencegah Pubertas Dini Terjadi

Secara umum faktor resiko yang berkaitan dengan pubertas dini adalah faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan. Misalnya genetik, jenis kelamin, dan ras. Oleh sebab itu, pencegahan pubertas dini hampir tidak mungkin dilakukan. [1]

Namun Anda bisa mengurangi resikonya dengan menjaga anak Anda tidak mengalami obesitas. Pastikan konsumsi gizi anak Anda seimbang dan tidak menyebabkan resiko pubertas dininya lebih tinggi, karena mengalami obesitas. [1]

Upaya Pengobatan Pubertas Dini

Pubertas dini tidak perlu diobati jika gejalanya tidak terlalu parah, atau ketika pertumbuhannya tidak terlalu pesat. Namun pemeriksaan rutin mungkin dibutuhkan untuk melihat kemungkinan penyebabnya memburuk, seperti tumor misalnya. [1,2,4]

Namun jika dibutuhkan, dokter mungkin melakukan terapi hormon untuk mengendalikan kerja hormon seksual pada tubuh anak. Biasanya terapi hormon ini akan dilakukan selama 12 bulan saja. Setelahnya, pubertas pada anak akan dibiarkan berjalan normal kembali. [1,2,4]

1. James Roland. Precocious Puberty in Boys and Girls. Healthline; 2018.
2. Andrew Calabria, MD. Early Puberty (Precocious Puberty). Perelman School of Medicine at The University of Pennsylvania; 2020.
3. Hansa D. Bhargava, MD. What Is Precocious Puberty?. WebMD; 2020.
4. Tal Grunwald, MD. Precocious Puberty. KidsHealth; 2019.
5. Tim Newman & Jasmin Collier. Early puberty increases depression risk in adulthood. Medical News Today; 2018.

Share