Penyakit & Kelainan

Penyebab Rambut Rontok Berlebihan dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rambut rontok mungkin sudah menjadi permasalahan yang umum terjadi baik untuk laki-laki, perempuan, tua maupun muda.

Jika rambut yang rontok kurang dari 100 dapat dikatakan hal itu masih normal lalu bagaimana jika rambut rontok secara berlebihan?

Rambut rontok berlebihan tentu saja akan membuat beberapa orang menjadi lebih khawatir tentang hal ini. Selain merusak penampilan, rambut rontok berlebihan juga menjadi suatu tanda adanya penyakit lain.

Penyebab dari rambut rontok dapat dikarenakan banyak faktor, beberapa faktor yang umum terjadi adalah faktor genetik, perubahan hormonal, kondisi medis atau memang terjadi karena adanya penuaan. [1]

Penyebab Rambut Rontok

Seperti yang telah disebutkan di atas, rambut rontok sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Berikut penjabaran dari beberapa penyebab rambut rontok berlebihan :

  • Faktor Keturunan (Androgenetic alopecia)

Penyebab rambut rontok salah satunya adalah adanya faktor keturunan di dalam keluarga. Jika anda mengalami rambut rontok berlebihan, coba perhatikan terlebih dahulu apakah rambut rontok juga menjadi permasalahan oleh anggota keluarga lainnya.

Rambut rontok yang terjadi karena faktor keturunan menjadi penyebab yang biasa terjadi. Hal ini bukanlah, penyakit tetapi merupakan suatu kondisi alami yang dapat disebabkan oleh kombinasi genetik, hormon dan proses penuaan. [2]

95% kasus kerontokan yang terjadi pada manusia disebabkan oleh androgenetic alopecia. Baik kasus kerontokan yang terjadi pada laki-laki maupun kasus penipisan rambut pada perempuan. [3]

  1. Kerontokan Rambut pada Laki – Laki (Male Pattern Hair Loss)
    Kasus pada laki-laki, kebotakan terjadi melalui proses penipisan rambut pada garis rambut kemudian akan diikuti dengan penipisan atau terdapat spot yang botak pada pucuk kepala. [4] Kerontokan yang terjadi dapat terlihat setelah masa puberti. Sekitar 50% laki-laki menunjukkan adanya kebotakan pada umur 50 tahun. [5]
  2. Kerontokan Rambut pada Perempuan (Female Pattern Hair Loss) Pada perempuan terjadi penipisan rambut pada atas kepala atau pucuk kepala. Kasus pada perempuan jarang ditemukan adanya spot yang menimbulkan kebotakan. [4] Kondisi ini biasa terjadi pada perempuan yang telah mengalami menopause dan sekitar 40% dari perempuan dengan gejala ini, berumur sekitar 50 tahun. [6] Kasus rontok rambut ini sendiri tidak disebabkan oleh perubahan pada diet, infeksi atau styling pada rambut. [6]
  • Alopecia areata

Penyebab pasti dari alopecia areata masih belum dapat diketahui secara pasti, tetapi perkembangannya biasanya lebih disebabkan oleh autoimun. [7]

Pada kebanyakan orang, kerontokan pada rambut karena alopecia areata akan meninggalkan area kosong (kebotakan) pada kulit sebesar koin, atau berbentuk bulat. [8]

Kerontokan rambut pada alopecia areata bisa terjadi pada seluruh rambut yang ada di dalam tubuh seperti rambut kepala, hidung, telinga dan pada beberapa kasus ini juga menyebabkan kerontokan pada bulu mata dan alis. [9]

  • Kerontokan Rambut Pasca Kemoterapi

Pengobatan yang dilakukan dengan kemoterapi akan memberikan efek samping seperti kerontokan pada rambut. Rontok pada rambut sendiri dapat dilihat gejalanya mulai dari beberapa hari setelah dilakukan kemoterapi hingga beberapa minggu setelah kemoterapi. [7]

Pertumbuhan rambut akan mulia dapat terlihat kembali setelah beberapa bulan pasca kemoterapi. [10]

Tinea capitis menjadi salah satu penyebab kerontokan pada rambut secara berlebihan. Kasus ini sering terjadi dan dijumpai pada anak – anak. [9]

Hal ini dapat disebabkan karena adanya jamur di kulit kepala [9]. Gejala yang dapat dilihat dari tinea capitis adalah adanya kebotakan pada area tertentu di kepala dengan ada atau tidak adanya scaling. [8]

  • Telogen Effluvium

Telogen effluvium merupakan kerontokan rambut yang terjadi pada pembentukan rambut di fase telogen. Kasus ini ditandai dengan terjadinya kerontokan rambut yang lebih banyak dari normal sekitar 150-400 helai perhari. [11]

Hal ini juga dapat disebabkan karena adanya penyakit berat, luka, infeksi, operasi, diet, stress, melahirkan, kelainan tiroid, kekurangan zat besi, anemia atau penggunaan obat [9]

  • Styling Rambut

Untuk menunjang penampilan, terkadang rambut sering dilakukan styling seperti memberikan warna pada rambut, diluruskan, dikeriting dan lain lain.

Kegiatan styling rambut seperti ini akan meningkatkan kerusakan pada rambut jika sering dilakukan. Kerusakan pada rambut akan berakhir menyebabkan terjadinya kerontokan pada rambut. [9]

  • Kebiasaan Mencabut Rambut

Kebiasaan mencabut rambut untuk menghilangkan stress menjadi salah satu penyebab terjadinya kerontokan pada rambut.

Hal ini sering dijumpai pada anak-anak namun dapat juga terbawa menjadi kebiasaan hingga dewasa. [9]

Cara Mengatasi Rambut Rontok

Setelah mengetahui apa saja penyebab dari rambut rontok berlebihan maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerontokan rambut. Berikut beberapa cara mengatasinya :

  • Obat

Jenis obat yang sering direkomendasikan untuk mengatasi kerontokan pada rambut adalah obat yang mengandung minoxidil. Selain itu, dokter juga dapat meresepkan meminum obat oral finasteride untuk memperlambat kerontokan rambut. [12]

Operasi transplantasi rambut adalah sebuah prosedur bedah plastik atau operasi kulit dengan cara memindahkan rambut pada area yang kosong / botak di kepala. [13]

  • Operasi Pengurangan Kulit Kepala

Operasi ini merupakan suatu prosedur yang dilakukan baik pada pria maupun wanita. Operasi dilakukan dengan menggeser kulit kepala yang memiliki rambut untuk menutupi area yang tidak memiliki rambut di kepala. [14]

Pencegahan Rambut Rontok

Sebelum terjadinya rambut rontok yang berlebihan, ada baiknya jika dilakukan pencegahan dengan merawat dan menjaga rambut.

Berikut beberapa cara pencegahan untuk rambut rontok [12]

  • Hindari mengikat rambut terlalu kencang karena hal ini akan memberikan tekanan terlalu banyak pada rambut.
  • Jangan mencabut rambut.
  • Perhatikan untuk selalu makan makanan seimbang zat besi dan protein
  • Jangan menggosok rambut dengan kasar setelah keramas.
  • Mengurangi penggunaan produk untuk styling rambut seperti catokan, blow dryers, mewarnai rambut dll.

1. Anonim. Hair Loss. Mayoclinic; 2020.
2. Anonim. Hereditary-Patterned Baldness. Harvard; 2019.
3. David M Schwartzenfeld DO, Joseph Karamikian DO. Hair Transplantation. Journal Plastic Surgery. 2010.
4 Health Navigator Editorial Team. Hereditary Hair Loss. healthnavigator; 2020.
5. Dr. Leona Yip. Male Pattern hair loss. dermcoll; 2016.
6. Dr. Leona Yip. Female Pattern hair loss. dermcoll; 2016.
7. T. Grant Phillips, Md, W. Paul Slomiany, MD and Robert Allison, DO. Hair Loss: Common Causes and Treatment. American Family Physician. 2017.
8. Anonim. Alopecia areata. medlineplus; accesed at 2nd Nov 2020.
9. Anne L. Mounsey, MD, Sean W Reed, MD. Diagnosing and Treating Hair Loss. American Family Physician. 2009.
10. anonim. Hair loss; Who Gets and Causes. aad; accesed at 2nd Nov 2020.
11. Sarah Hutapea, Cita Rosita SP. Telogen Efluvium. JOurnal Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Vol. 23 No 1. 2011.
12. Kristeen More, reviewed by Elaine K. Luo, M.D. Everything You Need to Know About Hair Loss. Healthline; 2019.
13. Jennifer Nelson, reviewed by Catherine Hannan, M.D. Hair Transplant. Healthline; 2019.
14. Kristeen Cherney, reviewed by Catherine Hannan, M.D. Scalp Reduction Surgery; Is It Right for You? healthline; 2018.

Share