Transplantasi Rambut: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi Transplantasi Rambut

Transplantasi rambut adalah prosedur di mana dokter bedah plastik atau dokter kulit akan mencangkok rambut ke area kepala yang botak.

Prosedur ini merupakan perawatan yang efektif untuk mengatasi kerontokan selama beberapa waktu. Untuk hasil yang permanen, pasien perlu melakukan transplantasi lanjutan.[1,2]

Penyebab utama kerontokan rambut adalah pola kebotakan (jenis kerontokan umum pada pria) apalagi jika pasien memiliki riwayat keluarga yang mengalami hal tersebut. Dalam beberapa kasus, kerontokan rambut juga disebabkan oleh:[2]

Melakukan transplantasi rambut dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Dokter akan merekomendasikan prosedur ini pada:[2]

  • Pria yang memiliki pola kebotakan
  • Wanita dengan rambut menipis
  • Siapa pun yang kehilangan sebagian rambut karena luka bakar atau cedera kulit kepala

Sementara transplantasi rambut tidak direkomendasikan pada:[2]

  • Wanita dengan pola kerontokan rambut yang meluas di seluruh kulit kepala
  • Seseorang yang tidak memiliki cukup lokasi rambut “donor” untuk dicabut
  • Seseorang yang memiliki bekas luka keloid (bekas luka tebal dan berserat) setelah cedera atau operasi
  • Seseorang yang kerontokan rambutnya disebabkan oleh pengobatan seperti kemoterapi

Persiapan Transplantasi Rambut

Sebelum melakukan transplantasi rambut, pasien perlu melakukan beberapa persiapan seperti:[3]

  • Berhenti merokok setidaknya 24 jam sebelum prosedur, semakin lama berhenti semakin baik. Nikotin dalam rokok dapat memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan potensi infeksi.
  • Hindari alkohol selama seminggu sebelum prosedur, sama seperti nikotin, alkohol juga dapat memperlambat proses penyembuhan.
  • Hindari mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat darah tinggi, pengencer darah, dan antidepresan. Konsultasikan dengan dokter sebelum berhenti mengonsumsi obat yang telah diresepkan sebelumnya.
  • Hindari mengonsumsi suplemen dan multivitamin selama 2 minggu sebelum prosedur.
  • Hindari keinginan untuk memotong rambut
  • Memijat kulit kepala, setidaknya dilakukan selama 20 menit per hari akan membantu melembutkan kulit, membentuk dan meningkatkan aliran darah serta meningkatkan fleksibilitas kulit pada kulit kepala.

Prosedur Transplantasi Rambut

Dokter akan membersihkan kulit kepala pasien terlebih dahulu, kemudian area kepala akan dibuat mati rasa dengan anestesi lokal.[2]

Selama transplantasi, dokter akan menghilangkan folikel dari area donor dan mencangkok atau menanamnya ke celah kecil di kulit kepala yang ditargetkan.[1]

Ada 2 jenis teknik transplantasi yang digunakan untuk mendapatkan folikel rambut yaitu Follicular Unit Strip Surgery (FUT) dan Follicular Unit Extraction (FUE).[2]

Prosedur pada Follicular Unit Strip Surgery (FUT) meliputi:[2]

  • Dokter bedah akan membuat sayatan di kulit kepala, di mulai dari bagian belakang kepala. Panjang sayatan biasanya beberapa inci.
  • Selanjutnya, ahli bedah memisahkan bagian kulit kepala yang telah diangkat menjadi beberapa bagian kecil menggunakan lensa pembesar dan pisau bedah yang tajam.
  • Bagian kulit kepala yang telah dipisah-pisah akan membantu pasien mendapatkan pertumbuhan rambut yang tampak alami.
  • Bekas sayatan kemudian di tutup dengan jahitan

Prosedur pada Follicular Unit Extraction (FUE) meliputi:[2]

  • Dokter bedah membuat lubang kecil dengan pisau atau jarum di area kulit kepala pasien yang menerima transplantasi rambut. Tim medis dengan hati-hati akan menempatkan rambut di lubang ini.
  • Selama satu sesi perawatan, dokter bedah dapat mencangkok ratusan atau bahkan ribuan rambut.
  • Setelah itu, kain kasa atau perban akan menutupi kulit kepala pasien selama beberapa hari.

Sesi transplantasi rambut bisa memakan waktu empat jam atau lebih. Jahitan pasien akan dilepas sekitar 10 hari setelah operasi. Pasien mungkin memerlukan hingga tiga atau empat sesi untuk mendapatkan hasil yang optimal.[2]

Setelah operasi, kulit kepala pasien mungkin menjadi sangat lunak. Dokter bedah akan meminta pasien mengenakan perban di kulit kepala setidaknya selama satu atau dua hari. [4]

Pasien juga akan diresepkan antibiotik atau obat antiinflamasi untuk dikonsumsi selama beberapa hari. Biasanya pasien dapat kembali bekerja 2 hingga 5 hari setelah operasi.[4]

Dalam 2 hingga 3 minggu setelah operasi, rambut yang ditransplantasikan akan rontok, tetapi akan muncul pertumbuhan rambut baru dalam beberapa bulan. [4]

Mayoritas pasien akan melihat 60% pertumbuhan rambut baru setelah 6 hingga 9 bulan. Dokter mungkin akan meresepkan obat penumbuh rambut minoksidil untuk meningkatkan pertumbuhan rambut setelah transplantasi.[4]

Risiko Transplantasi Rambut

Seperti tindakan medis pada umumnya, transplantasi rambut juga memiliki risiko yang mungkin akan terjadi pada pasien, seperti:[1]

  • Pendarahan
  • Infeksi
  • Pembengkakan kulit kepala
  • Memar di sekitar mata
  • Kerak yang terbentuk di area kulit kepala tempat rambut dihilangkan atau ditanamkan
  • Mati rasa atau kurangnya sensasi pada area kulit kepala yang dirawat
  • Gatal
  • Peradangan atau infeksi pada folikel rambut, yang dikenal sebagai folikulitis
  • Shock loss, atau kehilangan rambut yang ditransplantasikan secara tiba-tiba tapi biasanya berlangsung sementara
  • Penampakan rambut yang tampak tidak wajar

Risiko-risiko tersebut jarang terjadi dan biasanya akan hilang dalam beberapa minggu.[1]

Hasil Transplantasi Rambut

Lebat dan tidaknya hasil transplantasi rambut dipengaruhi oleh:[1]

  • Seberapa kendor kulit kepala pasien
  • Kepadatan folikel di area yang ditransplantasikan
  • Kualitas rambut
  • Keriting rambut

Jika pasien tidak minum obat (seperti minoksidil atau finasterid) atau menjalani terapi laser tingkat rendah, pasien mungkin terus mengalami kerontokan rambut di area kulit kepala yang tidak dirawat.[1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment