Makanan, Minuman dan Herbal

6 Sayuran Yang Harus Dihindari Bagi Penderita Kanker

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sayuran yang harus dihindari bagi penderita kanker penting untuk diketahui. Hal ini bertujuan agar dengan menghindari sayuran tersebut, dapat menghindari terjadinya peningkatan risiko kanker. Kanker adalah penyakit dimana sel tubuh tumbuh tak terkendali dan menyebar ke bagian lain dari tubuh.[1]

Bagi penderita kanker, penting untuk selalu memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi. Nutrisi memainkan peran penting dalam perjalanan klinis penderita kanker, karena membantu menjaga berat badan yang sehat dan mendukung penyembuhan, perbaikan, dan pemulihan.[2]

umum sayuran merupakan makanan yang selalu dianggap menyehatkan. Namun jika dilihat dari cara pengolahan dan kandungan sayuran tersebut, tidak semua berdampak baik bagi tubuh. Apalagi jika penderita merupakan seorang penderita penyakit tertentu seperti penyakit kanker. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa sayuran yang sebaiknya dihindari bagi penderita kanker.

1. Salad Siap Saji

Penderita kanker harus menghindari konsumsi salad siap saji.[3] Biasanya salad disajikan dengan campuran sayur-sayuran dengan bahan makanan lain seperti telur, ayam atau makanan laut. Satu cup salad dengan telur mengandung 67,18 gram lemak, 4,28 karbohidrat dan 706 kalori. Sementara satu cup salad dengan daging ayam mengandung 31,50 gram lemak, 2,55 karbohidrat, dan 417 kalori.[4]

Berdasarkan kandungan tersebut, sebaiknya jika penderita kanker hindari konsumsi salad dengan telur atau salad dengan ayam secara terus-menerus. Karena meskipun terdiri dari sayuran, setelah dicampur dengan bahan makanan lain maka kandungannya akan berbeda. Konsumsi lemak setelah mengkonsumsi salad siap saji yang berlebih ini dapat meningkatkan risiko kanker.

2. Sayuran Rendah Serat

Serat dapat membantu menambah jumlah besar pada tinja. Sehingga dapat memindahkan makanan lebih cepat dan memperlancar sistem pencernaan. Serat dapat membantu memelihara komunitas mikroba sehat yang hidup di saluran pencernaan. Komunitas ini disebut mikrobioma. Mikrobioma yang sehat telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.[5]

Oleh karena itu, bagi penderita kanker saat akan mengkonsumsi sayuran perhatikan kandungan seratnya. Jangan mengkonsumsi sayuran yang rendah serat terlalu berlebihan karena justru itu tidak akan membantu. Sayuran rendah serat.

3. Sayuran Yang Di Jus Dalam Kemasan

Jus sayur[3] dalam kemasan biasanya mengandung pemanis buatan. Sehingga sayuran yang di jus tersebut kehilangan kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh penderita kanker. Terlalu banyak gula dalam makanan dapat membuat penderita kesulitan menjaga berat badan yang sehat. Kelebihan berat badan atau obesitas memang dapat meningkatkan risiko kanker.[6]

Oleh karena itu, jika ingin mengkonsumsi jus sayur bisa membuatnya sendiri, namun harus diperhatikan bahwa serat yang terkandung dalam sayur tersebut tidak hilang agar dapat membantu mengurangi risiko kanker. Jika merasa khawatir sayuran yang akan di jus kehilangan kandungan seratnya, maka lebih baik konsumsi sayuran secara utuh.

4. Sayuran Segar Yang Tidak Dicuci

Sayuran segar yang tidak dicuci kurang baik dikonsumsi oleh penderita kanker.[3] Hal ini dikarenakan sayuran yang tidak dicuci menyimpan kotoran dan kontaminan senyawa yang secara tidak sengaja tercampur dengan sayuran. Sehingga sayuran segar yang tidak dicuci masih mengandung kuman dan sisa-sisa pestisida yang berbahaya bila dikonsumsi. Sebaiknya jika akan mengkonsumsi sayuran, cuci terlebih dahulu dengan air mengalir.

5. Keripik Sayur

Keripik biasanya diolah dengan cara digoreng dengan suhu yang panas dan kemudian diberi penyedap rasa. Pengolahan seperti itu yang akhirnya akan membuang semua nutrisi dalam sayuran. Sehingga tidak ada nutrisi yang tersisa dari sayuran yang sudah dijadikan keripik.

Misalnya keripik kentang atau keripik bayam. Oleh karena itu, jika penderita merupakan penderita kanker sebaiknya hindari konsumsi keripik sayur secara berlebihan, karena tidak ada kandungan nutrisi dan cenderung mengandung lemak yang justru meningkatkan risiko kanker.

6. Sayuran Bersantan

Santan berasal parutan daging kelapa yang dicampur air kemudian disaring untuk menghilangkan padatan tersebut. Saat mengolah sayuran dengan santan, maka kandungan dalam sayuran tersebut akan berubah. Kelapa juga sangat tinggi lemak jenuh dan telah dicatat bahwa minyak dalam kelapa adalah sekitar 82%. Oleh karena itu, sebaiknya hindari pengolahan sayuran dengan santan karena beberapa jenis kanker disebabkan karena lemak jenuh.[7]

Tidak ada cukup bukti dan penelitian ilmiah untuk mendukung klaim bahwa mengonsumsi makanan tertentu dapat mengurangi atau meningkatkan risiko penyakit kanker. Tetapi nutrisi yang baik penting untuk semua orang dan terlebih untuk pasien kanker. Sayuran berdaun gelap seperti kangkung memainkan peran penting dalam memerangi kanker.[2]

Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang biak untuk membentuk sel-sel baru sesuai dengan kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel menjadi tua atau rusak mereka mati dan sel-sel baru menggantikannya. Terkadang proses yang teratur ini rusak, dan sel-sel rusak tumbuh dan berkembang biak seperti tidak seharusnya. Sel-sel ini dapat membentuk tumor,yang merupakan gumpalan jaringan. Tumor ini bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak).[1]

Karena kaya akan serat dan folat, yang dapat mengurangi risiko kanker tertentu dan folat membantu memproduksi sel-sel baru dan memperbaiki DNA. Selain itu sayuran non-tepung seperti wortel mengandung beta-karoten (antioksidan), vitamin dan fitokimia yang dapat melindungi dari berbagai jenis kanker.[2]

1) Anonim. cancer.gov. What is cancer. 2021.
2) Team onco. onco.com. Top 8 superfoods for cancer patients. 2020.
3) Amber Bauer. cancer.net. Food toavoid during cancer treatment. 2014.
4) Fatsecret. mobile.fatsecret.com. Calories in salads. 2021.
5) Anonim. cancer.net. Food and cancer risk. 2019.
6) Anonim. cancerresearchuk.org. Food myths. 2020.
7) Anne Danahy. livestrong.com. Coconut milk: Any benefits for cancer prevention?. 2021.

Share