Daftar isi
Semanggi merah merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam keluarga Fabaceae dan memiliki nama latin Trifolium pratense L. Tumbuhan semanggi merah berasal dari daerah Afrika, Eropa dan Asia barat yang kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Semanggi merah merupakan tumbuhan yang sangat penting di beberapa tempat dikarenakan berguna sebagai makanan untuk lebah. Di beberapa tempat peternakan lebah banyak ditanam tumbuhan semanggi merah karena lebah sangat menyukai bunga dari semanggi merah.
Selain itu, semanggi merah juga diketahui dapat digunakan sebagai pengobatan pada beberapa penyakit di dalam tubuh [4,6].
Tumbuhan semanggi merah memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan beberapa tumbuhan yang lainnya. Salah satu karakteristiknya adalah semanggi merah memiliki bunga yang sangat indah dengan kelopak bunga kecil yang bergerombol.
Bunga semanggi merah sendiri memiliki berbagai macam warna, seperti ungu, merah muda atau putih. Tumbuhan semanggi juga dapat tumbuh mencapai 80 cm dengan daun yang majemuk dimana tiap tangkainya terdapat tiga daun.
Selain itu, semanggi merah memiliki karakteristik pada bagian daunnya, dimana terdapat bulu di bagian ketika daunnya [4,6].
Berikut ini kandungan gizi pada bunga semanggi merah:
Nama | Jumlah | Unit |
Serat | 204 | mg |
Dry matter | 202 | mg |
organic | 928 | mg |
Ekstrak ether | 25.4 | mg |
Karbohidrat | 277 | mg |
Tanin | – | – |
Flavonoid | – | – |
Polyphenols | – | – |
kumarin | – | – |
Asam Amino | – | – |
Menurut data gizi pada tabel diatas diketahui bahwa bunga dari tumbuhan semanggi merah diketahui memiliki kandunga gizi yang cukup banyak, salah satunya adalah karbohidrat yang berguna sebagai sumber energi did alam tubuh [1,2].
Semanggi merah memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. salah satu senyawa yang penting pada tubuh adalah kumarin.
Kumarin merupakan salah satu senyawa yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk meningkatkan nafsu makan sekaligus baik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan
Selain itu, di dalam bunga semanggi merah juga terdapat senyawa yang bersifat sebagai antiinflamasi atau anti peradangan pada tubuh, yaitu senyawa fosfor [1,2,3].
Semanggi merah memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang penting bagi kesehatan tubuh
Tumbuhan semanggi merah memiliki berbagai macam kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalam bunganya, sehingga tak mengherankan jika bunga semanggi merah sudah sejak dulu digunakan sebagai obat herbal.
Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang di dapatkan dari mengonsumsi bunga semanggi merah:
Bunga semanggi merah dapat digunakan dalam meredakan beberapa gejala nyer pada masa PMS(Premenstruasi) yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari atau bahkan tidak dapat melakukan kegiatan apapun.
Hal ini dikarenakan di dalam bunga semanggi merah tersebut memiliki banyak kandungan senyawa isoflavon, seperti formonetin, biochenin dan genistein. Senyawa isoflavon ini akan berperan seperti hormon wanita, yaitu esterogen yang dapat meredakan berbagai macam gejala atau efek samping dari masa premenstruasi.
Kebanyakan para perempuan menggunakan produk olahan dari bunga semanggi seperti, teh bunga semanggi untuk meredakan nyeri pada payudara, hot flash ataupun sindrom PMS [4,5]
Esterogen merupakan hormon yang sangat penting bagi wanita dikarenakan memainkan peranan yang sangat penting
Semanggi merah sangat baik dikonsumsi bagi perempuan yang baru saja masuk dalam fase monopause. Hal ini dikarenakan kandungan isoflavon di dalam seluruh bagian tumbuhan semanggi merah sangat membantu dalam meredakan berbagai gejalan pada perempuan monopause.
Senyawa isoflavon pada semanggi merah akan berperan sebagai pengganti hormon esterogen di dalam tubuh yang berguna dalam meredakan beberapa gejala pada perempuan monopause, seperti menurunkan kecemasan dan depresi, mengurangi kemerahan pada wajah dan beberapa gejala yang lainnya [4,5,6]
Fase monopause merupakan fase dimana seorang wanita mengalami masa tidak memproduksi sel telur kembali
Salah satu manfaat dari semanggi merah adalah dapat menjaga kesehatan jantung. Hal ini dikarenakan di dalam semanggi merah mengandung senyawa kalsium dan isoflavon fitroesterogenik.
Kedua senyawa tersebut diketahui memiliki fungsi yang baik dalam mencegah terjadinya osteoporosis pada tulang terutama bagi para orang tua yang sudah masuk usia lansia. Hal ini dikarenekan isoflavon dan kalsium dapat mencegah pengeroposan pada tulang sekaligus mencegah produksi osteocalcin tidak menurun [4,5,6]
Salah satu manfaat dari semanggi merah yang paling terkenal yaitu berguna dalam mencegah timbulnya kanker di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat berbagai macam kandungan senyawa antikanker di dalamnya, seperti isoflavon, alkaloid, flavonoid dan fenolik.
Masing-masing senyawa tersebut memiliki berbagai macam peranan yang berbeda-beda dalam mencegah timbulnya kanker. Salah satu peranannya seperti senyawa fenolik yang dapat mengganggu poliferasi pada sel kanker sehingga membuat sel kanker tidak dapat berkembang dan menjalar keseluruh jaringan tubuh [1,2,4]
Semanggi merah juga dapat di manfaatkan sebagai makanan yang baik untuk tubuh sebagai antioksidan. Hal ini dikarenakan semanggi merah memiliki berbagai macam kandungan antioksidan di dalamnya yang berfungsi dalam mencegah efek radikal bebas.
Senyawa-senyawa antioksidan pada semanggi merah antara lain tanin, flavonoid, fenolik, asam amino dan kumarin. Masing-masing dari senyawa tersebut memiliki fungsi dan peranan yang berbedad-beda dalam menangkal efek dari radikal bebas di dalam tubuh [1,4,6]
Daun semanggi banyak memiliki kandungan senyawa antioksidan di dalamnya yang sangat berguna untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan olef efek radikal bebas
Selain dapat memberikan manfaat yang cukup banyak, semanggi merah juga dapat menimbulkan beberapa efek samping pada tubuh apabila dikonsumsi pada waktu yang kurang tepat dan terlalu banyak:
Semanggi merah memang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, namun semanggi merah akan berbahaya dan menimbulkan berbagai macam efek samping apabila dikonsumsi oleh ibu hamil.
Hal ini dikarenakan semanggi merah memiliki berbagai macam kandungan senyawa yang dapat membahayakan bagi ibu hamil terutama bagi janin yang dikandungnya. Salah satu senyawa yang berbahaya, yaitu alkaloid atau isoflavon yang dapat mengganggu perkembangan janin yang sedang dikandung [4,5,6].
Salah satu efek samping dari mengonsumsi obat herbal yang berasal dari semanggi merah adalah dapat menurunkan tingkat kesuburan pada pria. Hal ini dikarankan sifat dari senyawa isoflavon yang hampir mirip seperti hormon perempuan, yaitu esterogen dapat berlawanan dengan hormon testosteron yang merupakan hormon laki-laki.
Apabila kandungan isoflavon terlalu banyak di dalam tubuh laki-laki, hal ini dapat mengakibatkan penurunan produksi sel sperma pada pria yang berdampak pada menurunnya tingkat kesuburan pria [4,5,6]
Terlau banyak mengonsumsi semanggi merah sebagia obat herbal ataupun sebagai sayuran biasa dapat menimbulkan efek samping yang ada di dalam tubuh
Dalam menggunakan tumbuhan semanggi sebagai obat herbal tidak boleh asal-asalan dikarenakan dapat mengurangi kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalamnya. Maka dari itu diperlukan beberapa tips yang tepat dalam penggunaan semanggi merah agar manfaat yang di dapatkan lebih maksimal.
Berikut ini tips penggunaan semanggi merah secara tepat:
Semanggi merah dapat digunakan dengan cara menjadikannya sebuah minuman yang nikmat, yaitu teh bunga semanggi. Teh bunga semanggi diketahui dapat meredakan rasa nyeri pada saat perempuan mengalami PMS (premenstruasi).
Selain itu, teh semanggi juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkan pada saat perempuan memasuki masa monopause. Cara membuat teh dari bunga semanggi merah juga cukup mudah dan sederhana.
Siapkan beberapa bunga semanggi merah yang akan digunakan. Kemudian pisah-pisahkan bunga semanggi merah tersebut dan cuci menggunakan air bersih yang mengalir. Setelah itu, siapkan wadah yang lebar dan letakkan bunga semanggi yang telah bersih tersebut.
Jemur bunga semanggi merah hingga benar-benar mengering. Ambil beberapa biji bunga semanggi merah yang telah kering dan remukkan hingga hancur. Taruh bunga semanggi merah tersebut pada gelas dan seduh dengan air panas.
Dapat juga menambahkan rasa manis dengan memberi gula agar lebih nikmat untuk dikonsumsi [4,5].
Semanggi merah juga dapat digunakan pada bagian daunnya dengan cara merebus daun dari semanggi merah dan meminum airnya. Air rebusan semanggi merah sendiri dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit pengecilan hati, sebagai antioksidan dan beberapa kegunaan yang lainnya.
Cara membuat ramuan dari rebusan semanggi merah juga cukup mudah. Siapkan beberapa lembar daun semanggi merah yang akan digunakan, lalu cuci menggunakan air hingga benar-benar bersih. Siapkan panci yang berisikan air dan masukkan daun semanggi merah ke dalamnya.
Rebus air hingga mendidih dan berubah warna. Kemudian saring air rebusan tersebut dan minum secara rutin untuk mengobati penyakit [4,5]
Daun semanggi merah juga dapat digunakan sebagai sayuran yang nikmat. Salah satu masakan dari semanggi merah yang terkenal adalah pecel semanggi. Dengan mengonsumsinya sebagai sayuran dapat menarik minat orang-orang untuk menggunakan daun semanggi merah.
Selain itu, di beberapa daerah di luar negeri akar dari tumbuhan ini juga dimanfaatkan sebagai sayuran untuk dikonsumsi. Baik akar ataupun daun semanggi merah diketahui memiliki kandungan isoflavon yang sangat tinggi sehingga sangat baik untuk dikonsumsi [5,6].
Dengan adanya tips penggunaan seperti diatas diharapkan dapat memaksimalkan manfaat yang ada di dalam tumbuha semanggi merah
Terdapat beberapa bagian yang seringkali digunakan dari tumbuhan semanggi merah untuk membuat obat herbal. Namun, bagian-bagian dari tumbuha semanggi merah ini tidak dapat bertahan lama apabila tidak disimpan dengan cara yang benar.
Maka dari itu diperlukan beberapa tips yang benar dan tepat dalam menyimpan bagian dari tumbuhan semanggi merah. Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan bagian dari tumbuhan semanggi merah:
Dalam menyimpan tumbuhan semanggi yang paling perlu diperhatikan adalah dapat mempertahankan kandungan gizi yang ada di dalamnya
1. A. Belanche, M. R. F. Lee. M. Moorby and C. J. Newbold. Comparison of ryegrass and red clover on the fermentation pattern, microbial community and efficiency of diet utilisation in the rumen simulation technique (Rusitec). Journal compilation; 2013.
2. Nancy L. Booth, Ph.D.,Cassia R. Overk, B.S., Ping Yao, M.S., Joanna E. Burdette. The Chemical and Biological Profile of a Red Clover (Trifolium pratense) Phase II Clinical Extract. 12(2): 133–139. Journal of alternative and complementary medicine; 2006.
3. Jamie Nelsen, Ernie-Paul Barrette. Red Clover (Trifolium pratense) Monograph: A Clinical Decision Support Tool. Vol. 2(3). Journal of Herbal Pharmacotherapy; 2013.
4. Hatice Colgecen, Ufuk Koca. Use of Red Clover (Trifolium pratense L.) Seeds in Human Therapeutics. 1st edition (pp 975-980). Faculty of Arts and Science, Department of Biology; 2011.
5. Roy Upton Rh, Aviva Romm, Diana Swisher. Red Clover Flowering Tops, Aerial Parts, and Dry Extraxts. American Herbal Pharmacopoeia and Therapeutic Compendium; 2017.
6. Atiq-ur-Rehman. Biological Activities of Trifolium Pratense: A Review. Volume 3 Issue 9. Acta Scientific Pharmaceutical Sciences; 2019.
7. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
8. Deep Jyoti Bhuyan and Amrita Basu. Phenolic Compounds Potential Health Benefits and Toxicity. Pancreatic Cancer Research Group; 2017.
9. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.